11
Ha
2
: Terdapat pengaruh yang signifikan dari promosi penjualan terhadap peningkatan jumlah tabungan kurban.
Ha
3
: Terdapat pengaruh yang signifikan dari penjualan perseorangan terhadap peningkatan jumlah tabungan kurban.
Ha
4
: Terdapat pengaruh yang signifikan dari periklanan, promosi penjualan, dan penjualan perseorangan terhadap peningkatan jumlah tabungan kurban.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan penulis dalam proposal penelitian ini dibagi dalam lima bab, tiap-tiap bab terdiri dari beberapa sub bab. Adapun sistematika
penulisan dalam penelitian ini adalah:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan secara singkat mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka
pemikiran, hipotesis, dan sistematika penulisan penelitian.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini ini dibuat dengan landasan teori yang berguna agar penelitian ini dapat dimengerti sebelum dibahas secara mendalam. Dalam Bab
ini akan membahas secara singkat tentang pengertian kurban dalam fiqih, promosi, bauran promosi, aspek-aspek motivasi menabung,
review studi terdahulu.
BAB III : METODE PENELITIAN
12
Bab ini membahas tentang Ruang Lingkup Penelitian, Teknik Penentuan Sampel, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data.
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi mengenai analisa data, profil responden penelitian, uji validitas, uji reliabilitas, uji t parsial, uji F simultan, dan analisis
regresi berganda.
BAB V : PENUTUP
Bab ini penelitian membuat suatu kesimpulan dari pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan memberikan saran-
saran yang sekiranya bermanfaat bagi para pihak yang berkepentingan dalam pembahasan penelitian ini.
13
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Kurban dalam Fiqh
Kurban dalam bahasa Arab artinya dekat, sedangkan menurut etimologi kurban berasal dari kata “Qorob” yang berarti mendekati.
19
Maksudnya ialah sesuatu yang dapat mendekatkannya kepada Allah ta’ala,
20
Ibadah kurban artinya menyembelih hewan sebagai ibadah untuk mendekatkan diri kepada
Allah SWT. Ibadah kurban disebut juga ‘udhiyyah” dengan huruf “yak” bertasydid artinya hewan ternak yang disembelih sebagai kurban. Kurban
adalah bentuk ibadah kaum penyembelihan hewan kurban yang dilakukan pada Hari Raya Haji selepas shalat I’dil adha dan hari-hari tasyriq yaitu
tanggal 11,12, dan 13 Zulhijjah karena beribadah kepada Allah SWT.
21
“Qurban” yang lazim disebut kurban menurut pengertian bahasa umum berarti dekat atau mendekatkan diri.
22
Dalam pengertian terminologi fiqh, kurban adalah penyembelihan hewan tertentu dengan niat mendekatkan diri kepada Allah pada masa-masa
tertentu, ia juga diartikan sebagai binatang an’am yang disembelih pada hari
19
Louis ma’luf, Al-munjid, Beirut: Dar el-mayreq, 1986 h.617
20
At-tahir Ahmad Az-zawi, Al kamus al-Muthy Riyadh:Das Alimul kutub 1994, h.579
21
Al-imam Taqayyuddin Abu Bakar binMuhammad Al-Husein, kifayatul akhyar, diterjemahkan: Syarifuddin Anwar dan Misbah Mustafa, kelengkapan orang shalat Surabaya :Bina
iman, TT. J.2, h.490
22
M. Abdul Mujieb.et ;’al, kamus istilah fiqh, Jakarta : pustaka firdaus, 1994, h.490
14
nahr yang bertujuan bertaqoarub kepada Allah,
23
penyembelihan pada hari Id dan 3 hari sesudahnya dalam rangka mensyiarkan Idul Adha.
24
1 Jenis hewan kurban
a. Macam-macam hewan kurban
Para ulama sependapat bahwa ibadah kurban tidak sah kecuali menggunakan binatang an’am, yaitu: unta, sapi kerbau, kambing atau
domba dan semua hewan yang termasuk jenisnya. Dengan demikian tidak sah berkurban dengan menggunakan binatang selain an’am.
25
Berdasarkan firman Allah SWT:
☺
Artinya :“Dan bagi tiap-tiap umat telah kami syariatkan penyembelihan kurban, supaya mereka menyebut nama Allah terhadap
binatang ternak yang telah dianugerahkan kepada mereka…”.
QS. 22AL-Hajj: 34
23
Wahbah Az.zuhaili, Al fiqhul islamy wa Adillatuhu Beirut:Dar el-fikr, 1989, cet. Ke-3, h. 594
24
T.A, Lathief Rosydiy, Qurban dan Aqiqah Menurut Sunnah Rasulullah saw, Medan:Firma Rimbow, 1996, cet. Ke-3, h.14
25
Wahhab az-Zuhaily, Al fiqhul islamy wa Adillatuhu Beirut:Dar el-fikr, 1989, cet. Ke-3, h. 9
15
Hewan-hewan tersebut haruslah jinak atau peliharaan, hewan liar seperti kambing hutan atau banteng yang hidup di dalam hutan, tidak
boleh dijadikan kurban.
26
Dari segi qiyas, Imam Syafi’i mengemukakan alasan bahwa berkurban itu pengertiannya adalah beribadah dengan hewan, oleh
karenanya hewan kurban yang paling utama adalah yang disembelih untuk sembelihan dalam haji, dalam menguatkan pendapatnya ia
mengemukakan keumuman makna hadis Nabi:
أ ةﺮ ﺮه
ﱠنأ لﻮ ر
ﷲا ﻰﱠ
ﷲا ﱠ و
لﺎ :
ﻏا مﻮ
ﺔ ا
ﻏ ،ﺔ ﺎ ا
ﱠ حار
ﻓ ﺔ ﺎﱠ ا
ﻰ وﻷا ﺎ ﱠﺄﻜﻓ
بﱠﺮ ،ﺔ ﺪ
و حار
ﻓ ﺔ ﺎﱠ ا
ﺔ ﺎﱠ ا ﺎ ﱠﺄﻜﻓ
بﱠﺮ ،ةﺮ
و حار
ﻓ ﺔ ﺎﱠ ا
ﺔ ﺎﱠ ا ﺎ ﱠﺄﻜﻓ
بﱠﺮ ﺎ آ
نﺮ أ اور
ﻚ ﺎ
27
Artinya: “ Diriwayatkan dari Abi Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW. Bersabda: “Barang siapa mandi pada hari jum’at mandi
junub kemudian ia pergi shalat shalat jum’at pada saat pertama maka seolah-olah ia berkurban seekor unta, dan
barang siapa berjalan pada saat kedua, maka seola-olah ia berkurban seekor sapi. Dan barang siapa berjalan pada saat
ketiga, maka seolah-olah ia berkurban seekor kambing bertanduk”.
HR. Malik
26
A. Fuad Said, Qurban dan Akikah menurut Ajaran Agama Islam, Jakarta: Pustaka Zaman, 1994, h.9
27
Al-Imam Halaludin Abdurrahman As-Suyutiy, Al-Muwatha Al-Imam Malik bin Anas, Beirut: Dar el-Ghair, 1993 cet. Ke-2, h.91
16
Maka seharusnyalah bahwa ketentuan ini diartikan kepada seluruh perbuatan ibadah dengan hewan.
28
b. Sifat-sifat hewan kurban
Ulama telah sependapat bahwasanya tidak dipakai untuk berkurban hewan-hewan pincang yang nyata-nyata pincangnya, hewan sakit yang
nyata-nyatanya sakitnya, dan hewan kurus lagi tidak bersih. Sebagaimanaa diterangkan dalam hadits Nabi SAW :
ﱠﺪ ﺎ
ﺔ نﺎ
ﺪ ﱠﺮ ا
لﺎ :
ﺪ ﻓ
ﺮ و
ز لﺎ
: ﺮ
ءا زﺎ
ب ﱠﺪ
ﺎ آ
ﺮ أو
ﻬ ﻰ
ر ﻮ
ل ﷲا
ﱠ ﻰ
ﷲا و
ﱠ ا
ﻷ ﺎ
ﻓ لﺎ
: لﺎ
ر ﻮ
ل ﷲا
ﱠ ﻰ
ﷲا و
ﱠ ه
ﻜ ﺬا
ﺪ و
ﺪ ي
أ ﺮ
ﺪ ،
أ ر
ﻻ ﺰ
ئ ﻓ
ﻷا ﺎ
: ا
ﻮ ر
ءا ا
ﻮ ر
ه ﺎ،
وا ﺮ
ﺔ ا
ﺮ ﻬﺎ
، وا
ﺮ ءﺎ
ا ﻇ
ﻬﺎ ،
وا ﻜ
ﺮ ة
ﱠا ﻻ
اور ا
ﺎ
29
Artinya : “Telah bercerita pada kami syu’bah Aku mendengar Sulaiman Abdurrahman berkata: Aku mendengar Ubai bin Firuz
berkata : Aku berkata kepada Barraa bin Azib bercerita kepadaku sebagaimana dibenci atau dilarang padanya
Rasulullah SAW., dari pada sembelihan berkata : berkata “Rasulullah SAW”., dengan tangannya seperti ini dan
tanganku lebih pendek dari tangannya “Ada empat perkara yang tidak boleh ditemukan pada hewan sembelihan, yang
juling dan nyata julingnya, yang sakit dan nyata sakitnya, yang pincang dan nyata pincangnya, dan yang tua yang tidak
ada sumsumnya lagi”.
H.R. Ibnu Majah.
28
Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid, Beirut: Dar el-Fikr,tt, jilid 1, h.315
29
Abu Abdillah Muhammad bin Yazid Al-Qozwani, Sunan Ibnu Maja, Beirut: Dat el- Fikr,tt, jilid 2, h.1050
17
Hewan yang dikebiri sah dijadikan kurban.
30
Hewan kebiri khasi ialah hewan yang dipotong kedua pelirnya. Hewan mencukupi sebagai
hewan kurban, karena kekurangannya merupakan sebab bertambahnya daging dan enaknya.
c. Umur hewan kurban
Fuqoha telah sependapat bahwa kambing muda al-jadza’ itu tidak mencukupi sebagai hewan kurban melainkan yang mencukupi adalah
kambing yang sudah tanggal kedua gigi surinya yang lebih tua lagi.
31
Ketentuan batasan umur hewan kurban berdasarkan hadits Nabi SAW:
ﺮ ﺎ لﺎ
: لﺎ
لﻮ ر ﷲا
ﻰﱠ ﷲا
ﱠ و :
ﻻ اﻮ ﺬ
ﱠﻻإ ﺔﱠ
ﱠﻻإ نأ
ﺮ ﻜ
اﻮ ﺬ ﻓ ﺔ ﺬ
نﺄﱠ ا اور
32
Artinya : “Diriwayatkan dari Jabir : berkata Rasulullah SAW . janganlah kamu menyembelih untuk kurban melainkan yang
musinah telah berganti gigi kecuali jika sukar didapati, maka bolehlah jadzah yang berumur satu tahun lebih dari
biri-biri”.
HR. Muslim Menurut penelitian, batas umur demikian itu menunjukan hewan
yang bersangkutan telah dewasa. Dilanjutkan umur unta lima tahun, melebihi umur kambing atau lembu, karena nilai daging unta dibawah
dari nilai gizi daging lembu dan kambing.
33
30
Moch.Zuhri, et.al., Fiqh Empat Mazhab, Semarang: as-Syifa, 1993, h.706
31
Ibnu Rusyd, , Bidayatul Mujtahid, Beirut: Dar el-Fikr,tt, jilid 1 h.251
32
Al-Imam Abi Husen Muslim Ibnu Hizaz Al-Qusairy An-Naisaburi, Shaheh Muslim, Beirut: Dar Hizam, 1995, h. 1236
33
A.Fuad Said, Qurban dan Akikah menurut Ajaran Agama Islam, Jakarta: Pustaka Zaman, 1994, h.11
18
d. Bilangan hewan kurban
Para ulama sependapat bahwa seekor kambing atau domba hanya mencukupi satu orang saja dan seekor unta atau sapi mencukupi untuk
tujuh orang.
34
Ketentuan bilangan hewan kurban berdasarkan hadits Nabi SAW:
ﺎ ﺮ
لﺎ :
ﺮ ﺎ
ﺎ ﺪ
ﱠﺔ ﱠ ا
ﱠ ﷲا ﻰ
و ﱠ
ا ﺪ
ﺔ ﺔ
، وا
ﺮ ة
ﺔ ر
و ﺎ ا ا
35
Artinya : “Diriwayatkan dari Jabir, berkata, pada tahun perjanjian Hudaibiyah kami menyembelih kurban bersama Nabi SAW.
unta untuk tujuh orang dan sapi untuk tujuh orang”. HR. Ibnu
Majah Dalam hadits diatas diperbolehkan kurban dengan cara bergabung
kongsi, jika hewan itu berupa unta atau sapi. Dan sah hukumnya bergabung dalam kurban.
36
2 Waktu Penyembelihan Kurban
Seperti halnya ibadah lain, Islam menentukan batasan waktu dalam berkurban. Pembatasan waktu tersebut bertujuan agar umat Islam mau
menghargai waktu menjadi syarat. Tidak boleh menyembelih hewan kurban setelah matahari terbit pada hari raya kurban, penyembelihan hendaknya
34
Wahbah Az-zuhaily Al fiqhul islamy wa Adillatuhu Beirut:Dar el-fikr, 1989,, h. 594 , Bidayatul Mujtahid Abu Abdillah Muhammad bin Yazid Al-Qozwani, Sunan Ibnu
Maja, Beirut: Dat el-Fikr,tt, jilid 2, h.1050
35
Abu Abdillah Muhammad bin Yazid Al-Qozwani, h.1047 Sunan Ibnu Maja, Beirut: Dat el-Fikr,tt, jilid 2, h.1047
36
Moch.Zuhri, et.al.., h.71 Abu Abdillah Muhammad bin Yazid Al-Qozwani, Sunan Ibnu Maja, Beirut: Dat el-Fikr,tt, jilid 2, h.1050
19
dilakukan setelah shalat Idul Adha dan tiga hari sesudahnya hari-hari tasyriq
.
37
3 Tujuan Berkurban
Dalam ajaran agama Islam tujuan berkurban adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
38
Dan pernyataan syukur manusia kepada-Nya atas segala karunia-Nya. Dengan berkurban kita akan semakin dekat dengan Allah SWT, yang
merupakan inti hakekat dari semua jenis ibadah yaitu
ATTAQARRABU ILALLAHI TA’ALA
mendekatkan diri kepada Allah SWT.
39
yang pembangkit niat itu adalah ketaqwaan, dan dilakukan sesuai dengan
perintah agama.
40
4 Sejarah Kurban
Syariat berkurban yang merupakan salah satu dari syair agama Allah agama Islam mempunyai sejarah yang panjang sejak zaman nabi Adam
AS sebab itu syariat berkurban digolongkan sebagai salah satu ibadah klasik sejarah yang tidak perlu diragukan lagi kebenarannya terdapat di
dalam kitab suci Al-Qur’an.
41
37
Abdul Mutaal Al-Jabari, Al-Adhiyyah: Ahkamuha wa Falsafatuha at-Tarbiyyah, diterjemahkan oleh Ainul Haris, Cara berkurban, Jakarta: Gema Insani Press, 1996, h. 59
38
T.A., Lathief Rosyidi, Qurban dan Aqiqah Menurut Sunnah Rasulullah saw, Medan:Firma Rimbow, 1996, h.12
39
T.A. Lathief Rosyidi, Qurban dan Aqiqah Menurut Sunnah Rasulullah saw, Medan:Firma Rimbow, 1996, h.13
40
E.Abdurrahman, Hukum Kurban Aqiqah dan Sembelih, Bandung: Sinar Baru, 1996, h. 7
41
T.A. Latief Rosyidiy, Qurban dan Aqiqah Menurut Sunnah Rasulullah saw, Medan:Firma Rimbow, 1996, h.1
20
Kurban di zaman nabi Ibrahim As. Diungkapkan dalam firman Allah SWT:
⌧
☺
⌧
Artinya : “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku seorang anak yang termasuk orang-orang saleh, maka kami beri kabar gembira
dengan anak yang sangat sabar. Maka tatkala anak itu sampai kepada umur sanggup berusaha bersama Ibrahim. Ibrahim
berkata:“Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pekirkanlah apa
pendapatmu”. Ia menjawab : “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allah kamu mendapatiku
termasuk orang-orang yang sabar”.
Q.S 37Ash-Shaffaat: 100- 102
Nabi Ibrahim adalah seorang rasul yang tergolong ulul azmi yang diberi gelar Khaliullah kawan karib Allah SWT yang terkenal sangat
cintanya kepada Allah dan Allah juga mencintainya. Tetapi setelah ia mendapatkan seorang anak, maka cinta Ibrahim kepada anaknya juga luar
biasa. Sebab itu ia dicoba dengan sebuah perintah Allah melalui mimpi, agar Ibrahim bersedia mengurbankan anaknya yang paling dicintainya itu
21
untuk membuktikan bahwa cintanya kepada Allah melebihi cintanya kepada anaknya dan manusia seluruhnya.
42
Risalah kurban dalam Islam sebagai ajaran yang penuh makna. Nabi Ibrahim yang hendak mengkurbankan anaknya, kemudian oleh Allah SWT
diganti dengan hewan berkaki empat, pada hakikatnya merupakan sindiran pada waktu itu, agar pelaksanaan kurban tidak membawa derita pada
manusia.
43
Jelaslah bahwa umat Islam berdiri paling depan dalam hal melarang dan mencegah pengurbanan manusia.
44
Para ulama sependapat bahwa kurban itu diperintahkan kepada: mereka yang beragama Islam, merdeka, aqil baligh, bermukim dan mampu.
Para ulama mempunyai batasan yang berbeda tentang mampu berkurban.
B. Promosi
1. Pengertian Promosi
Promosi adalah Semua kegitan yang dilakukan oleh sutu perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada sasaran
pasarnya.
45
42
T.A. Latief Rosyidiy, Qurban dan Aqiqah Menurut Sunnah Rasulullah saw, Medan:Firma Rimbow, 1996, h.7
43
Ahmad Ma’ruf Asrori, et.al., op.cit., h. 74
44
A.Faud Said, Qurban dan Akikah menurut Ajaran Agama Islam, Jakarta: Pustaka Zaman, 1994, h. 78
45
Phill Kholter, Manajmen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi, Jakarta: Prehalinda, 1997, h. 83
22
Dalam dunia perbankan, promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Hal ini dikarenakan kegiatan promosi sama pentingnya dengan
kegiatan pemasaran, baik produk, harga dan lokasi. Dalam kegiatan ini, setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang
dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung.
46
2. Tujuan Promosi
Adapun tujuan kegiatan promosi adalah sebagai berikut:
47
a. Menginformasikan informing mengenai keberadaan suatu produk.
b. Membujuk pelanggan sasaran untuk persuading untuk mendorong
pembeli belanja saat itu juga. c.
Mengingatkan reminding para pelanggan pada manfaat yang telah diperoleh setelah menggunakan produk tersebut dan tertarik untuk
membelinya kembali. Maka dari pendapat di atas secara singkat promosi berkaitan dengan
upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat mengenal produk perusahaan, memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin dan kemudian
membeli dan selalu ingat akan produk tersebut.
C. Bauran Promosi
Bauran promosi merupakan perpaduan khusus antara iklan, penjualan pribadi promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang digunakan perusahaan
46
Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta: PT.Rakindo Cet. 2, 2001.
47
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Yogyakarta, Cet.3, 1998. h. 221
23
untuk meraih tujuan iklan dan pemasarannya.
48
Bentuk promosi yang memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan
tugas khususnya.
49
Secara umum bauran promosi terdiri dari berbagai unsur yaitu: 1.
Advertising Periklanan. 2.
Sales promotion Promosi penjualan. 3.
Personal selling Penjualan Perseorangan. 4.
Public relation Publisitas. 5.
Direct marketing Pemasaran Langsung. 6.
Interactive marketing Pemasaran Interaktif. Unsur-unsur di atas, masing-masing akan diuraikan sebagi berikut:
1. Periklanan advertising
Advertising adalah salah satu dari kegiatan bauran promosi yang
digunakan oleh perusahaan dalam mengkombinasikan barang atau jasanya dengan pembeli dan masyarakat yang ditargetkan. Advertising merupakan
salah satu alat dari bauran promosi yang paling populer. Media yang biasanya digunakan oleh advertising yaitu: media cetak majalah, surat kabar,
selebaran dan lain-lain, media elektronik TV, radio, dan lain-lain dan sebagainya. Mengenai alat promosi ini, terdapat beberapa definisi yaitu:
48
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisa Perencanaan dan Pengendalian, Jakarta: Erlangga, jilid.2, 2004
49
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Yogyakarta, Cet.3, 1998. h. 222
24
Periklanan adalah segala bentuk penyajian dari promosi bukan pribadi, mengenai gagasan, barang atau jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.
50
Adapun tujuan utama dari advertising adalah menjual atau meningkatkan penjualan barang, jasa atau ide. Dengan adanya iklan ini juga
diharapkan menjadi komunikasi yang efektif dari produsen.
51
2. Promosi Penjualan sales promotion
Promosi penjualan adalah kumpulan alat-alat insentif yang beragam, sebagian besar berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian
suatu produk atau jasa secara cepat dan atau lebih besar oleh konsumen atau pedagang.
52
Dari defisini di atas maka dapat didefinisikan bahwa yang dimaksud dengan sales promotion adalah suatu kegiatan pemasaran jangka pendek yang
merangsang dan mendorong pembelian oleh konsumen dengan menggunakan alat-alat seperti peragaan, pameran dan sebagainya. Sales promotion
merupakan kegiatan yang tidak rutin, tidak dapat digolongkan sebagai advertising
, personal selling atau public relation, serta berusaha mempengaruhi konsumen agar membeli produk yang ditawarkan dan
membuat perantara agar bekerja lebih efektif. Media yang biasanya digunakan yaitu: sampel, kupon, potongan harga dan sebagainya.
50
Daslin Saladin, Manajemen Pemasaran, Penerbit Linda Karya: Bandung, 2001 h. 129
51
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisa Perencanaan dan Pengendalian, Jakarta: Erlangga, jilid.2, 2004
52
Phill Kholter, Manajmen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi, Jakarta: Prehalinda, 1997
25
Adapun tujuan dari promosi penjualan adalah:
53
1. Tujuan umum, bersumber pada tujuan komunikasi pemasaran yaitu untuk
mempercepat respon pasar yang ditargetkan. 2.
Tujuan khusus, yang terbagi menjadi tiga bagian yaitu : a.
Bagi konsumen, yaitu untuk mendorong konsumen antara lain untuk lebih banyak menggunakan produk dan membeli produk tersebut
kembali. b.
Bagi pengecer, yaitu untuk membujuk pengecer untuk menjual barang, produk baru dan menimbun lebih banyak persediaan barang.
c. Bagi wiraniaga, yaitu untuk memberi dukungan atau produk, model
baru, dan untuk merangsang mencari pelanggan baru meskipun di musim sepi.
3. Penjualan Perseorangan personal selling
Personal selling adalah komunikasi langsung tatap muka antara
penjual dengan calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan
membelinya.
54
Tujuan personal selling yaitu:
55
1. Mencari calon, wakil penjualan mencari calon pembeli potensial.
53
Daslin Saladin, Manajemen Pemasaran, Penerbit Linda Karya: Bandung, 2001
54
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Yogyakarta, Cet.3, 1998
55
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisa Perencanaan dan Pengendalian, Jakarta: Erlangga, jilid.2, 2004
26
2. Menetapkan sasaran, wakil penjualan memutuskan bagaimana
mengalokasikan waktu mereka bagi para calon pembeli dan pelanggannya.
3. Berkomunikasi, wakil penjualan secara trampil mengkomunikasikan
informasi tentang jasa dan produk perusahaan.
4. Publisitas Publicity
Publisitas merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu organisasi untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap-sikap
kelompok terhadap organisasi tersebut, yang dimaksud kelompok disini adalah mereka yang terlibat, mempunyai kepentingan dan dapat
mempengaruhi kemampuan organisasi dalam mencapai tujuannya. Kelompok tersebut bisa terdiri atas karyawan dan keluarganya, pemegang saham,
pelanggan dan orang-orang yang tinggal di sekitar organisasi pemasok, perantara, pemerintah serta media massa.
Publisitas merupakan membangun hubungan baik dengan publik terkait untuk memperoleh dukungan, membangun citra perusahaan yang baik dan
menangani atau menyingkirkan gosip, cerita dan peristiwa yang dapat merugikan.
56
Adapun tujuan dari publisitas adalah sebagai berikut:
57
56
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Alih Bahasa: Hendra Teguh, Ronny A. Rusli, dan Benyamin Molan, Penerbit PT Prenhallindo, Jakarta Cetakan kedua,
2002
57
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Alih Bahasa: Hendra Teguh, Ronny A. Rusli, dan Benyamin Molan, Penerbit PT Prenhallindo, Jakarta Cetakan kedua,
2002. h. 178
27
1. Membangun kesadaran yaitu menempatkan cerita di media untuk menarik
perhatian orang terhadap produk, jasa orang, organisasi atau ide. 2.
Membangun kredibilitas yaitu menambah kredibilitas dengan mengkomunikasikan pesan dalam suatu konteks editorial.
3. Mendorong antusiasme wiraniaga dan penyalur cerita mengenai suatu
produk baru sebelum peluncurannya akan membantu wiraniaga untuk menjual produk itu kepada pengecer.
4. Mengurangi biaya promosi yaitu publisitas membutuhkan lebih sedikit
biaya daripada pos langsung dan media iklan. Semakin kecil anggaran promosi perusahaan, semakin kuat alasan menggunakan humas untuk
memperoleh perhatian.
5. Pemasaran Langsung Direct Marketing
Pemasaran langsung menurut adalah sistem pemasaran interaktif yang menggunakan satu atau lebih media iklan untuk menghasilkan tanggapan dan
atau transaksi yang dapat diukur pada suatu lokasi.
58
Tujuan dari pemasaran langsung adalah sebagai berikut:
59
1. Menunjukkan target yang jelas.
58
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisa Perencanaan dan Pengendalian, Jakarta: Erlangga, jilid.2, 2004
59
Phill Kholter, Manajmen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi, Jakarta: Prehalinda, 1997
28
Melalui daftar alamat yang terpilih dan informasi yang termuat di dalam data base, perusahaan dapat mengkomunikasikannya pada konsumen
yang potensial. 2.
Personalisasi. Untuk konsumen individual dapat disebut nama dan alamatnya,
sedangkan pembeli institusional dapat dihubungi dengan menyebutkan nama dan jabatannya.
3. Ungkapan yang mendorong tindakan segera.
Ungkapan dalam pemasaran langsung memerlukan tindakan tertentu yang jelas dan segera, dengan meminta konsumen untuk melakukan tindakan
dengan segera. 4.
Strategi yang tidak terlihat. Pada dasarnya, strategi dan taktik dalam pemasaran langsung tidak
transparan bagi publik, karena menggunakan media langsung antara perusahaan dengan pembeli.
5. Keterukuran. Dalam pemasaran langsung dapat ditujukan usaha mana yang berhasil dan
usaha mana yang gagal. Dengan demikian, penyusunan program pemasaran pada periode berikutnya lebih terarah.
Berdasarkan penjelasan tujuan diatas, pemasaran langsung dilaksanakan untuk suatu tujuan utama yaitu mengkomunikasikan produk atau jasa
29
secara langsung kepada konsumen yang dianggap memiliki potensial yang tinggi. Kegiatan pemasaran langsung ini juga dilaksanakan dengan
keterukuran agar jelas usaha mana yang berhasil dan mana usaha yang gagal.
6. Pemasaran Interaktif
Salah satu yang termasuk ke dalam bauran promosi, yaitu pemasaran interaktif dimana dalam pemasaran interaktif ini seorang konsumen dapat
berintraksi secara langsung dengan produsen ataupun tenaga pemasar melalui tetepon ataupun via internet.
pemasaran interaktif adalah pemasar langsung menyertakan nomor telepon dan alamat internet mereka, dan menawarkan untuk mencetak kupon
dari situs internet tersebut. Penerima dapat menghubungi perusahaan tersebut dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Perusahaan tersebut
menggunakan interaksi sebagai peluang untuk mengangkat penjualan, melakukan penjualan silang, dan mempererat hubungan.
60
D. Aspek-aspek Motivasi Menabung
Pada dasarnya motivasi merupakan suatu pengertian yang meliputi semua pergerakan, alasan atau dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia
berbuat sesuatu semua tingkah laku manusia pada hakekatnya mempunyai motif. Motif manusia merupakan dorongan, hasrat, keinginan dan tenaga penggerak
60
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisa Perencanaan dan Pengendalian, Jakarta: Erlangga, jilid.2, 2004
30
lainnya, yang berasal dari dirinya untuk melakukan sesuatu. Motif itu memberikan tujuan dan arah tingkah laku seseorang. Pola tingkah laku dapat
diperoleh melalui pengalaman langsung atau melalui pengamatan terhadap respon orang lain.
61
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian motif seperti pengertian menurut Wood Worth yang di kutip oleh Alex Sobur mengartikan motif sebagai
suatu set yang dapat atu mudah menyebabkan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu berbuat sesuatu dan untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu.
62
Menurut keynes yang dikutip dari bukunya Furnham, AM. argley yang berjudul The Psychology of money, mengatakan bahwa ada beberapa motif
mengapa orang menabung, motif tersebut adalah:
63
- Precaution
tindakan pencegahan untuk menjaga segala kemungkinanburuk yang dapat terjadi.
- Forsight
tunjangan masa depan untuk kesiapan terhadap meningkatkan kebutuhan konsumsi yang lebih tinggi dimasa depan.
- Calculation
perhitungan untuk menikmati bunga dan penambahan karena tingkat konsumsi yang yang lebih tinggi pada masa yang akan datang,
dimungkinkan dengan konsumsi yang kecil pada masa kini.
61
Gerangan, Psikologi Sosial, Bandung: Retrika Aditama, h. 151152
62
Alex, S., Psikologi umum dalam Lintas Sejarah, Bandung: CV. Pustaka Setia 2003, h.267
63
Furham, AM. Agryle, The Pschology of money, London: Routledge 2000
31
- Inprovement kemajuan untuk menikmati konsumsi yang lebih tinggi,
karena seseorang memiliki keinginan untuk terus meningkatkan taraf hidupnya.
- Independence
kebebasan memiliki kemampuan segala hal. -
Enterprice kegiatan memulai usaha.mengamankan kas yang di gunakan
untuk usaha bisnis. -
Avarice keserakahan memenuhi ambisi keuntungan.
64
Dalam kamus bahasa Indonesia “menabung” diartikan menyimpan uang.
65
Menurut Prasadjaningsih mengutip pendapat Olander dan Seipel mengungkapkan bahwa menabung membutuhkan perencanaan kognitif dan usaha menstrukturkan
aktivitas dalam jangka waktu tertentu secara terarah, menurut kepuasan segera, dan menunda keuntungan demi masa depan.
66
Prasadjaningsih mengutip pendapat dari Weneryd dalam livingstone dan Lunt menyatakan bahwa menabung dalam arti psikologis diartikan dengan sifat hemat,
dapat mengontrol diri dan sabar.
67
64
Muham Shabiri Majdi, Islam Gerakan Umat Menabung
65
Departemen pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka:Jakarta , 1999, h. 881
66
Prasadjaningsih Oetami, Pengaruh Gaya Hidup, Nilai, Kepribadian, Sikap Terhadap Pilihan Prilaku Berhutang.
Program Pascasarjana Bidang Study Psikologi. Universitas Indonesi, 1998
67
Prasadjaningsih Oetami, Pengaruh Gaya Hidup, Nilai, Kepribadian, Sikap Terhadap Pilihan Prilaku Berhutang.
Program Pascasarjana Bidang Study Psikologi. Universitas Indonesi, 1998
32
Prilaku menabung sendiri mensyaratkan seseorang untuk bisa disiplin dalam hal mengatur keuangan. Menabung sebagai sifat hemat dapat dijadikan sifat
positif yang apabila dengan konsisten akan meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik. Sadono Sukirno mengatakan bahwa menabung dilakukan untuk
tujuan, seperti untuk membiayai pengeluaran konsumsi sesudah mencapai usia pensiun, untuk mencegah pengeluaran biaya-biaya yang tak terduga harus
dikeluarkan di kemudian hari.
68
Berdasarkan beberapa pengertian dan penjelasan mengenai motif menabung dapat disimpulkan bahwa motif menabung adalah suatu dorongan kebutuhan
dalam diri, yang menggiatkan atau menggerakkan individu untuk menyimpan sebagian pendapat yang ditunjukan untuk kepentingannya dalam mencapai tujuan
dimasa yang akan datang.
E. Review Studi Terdahulu
Menurut penelitian terdahulu yang membahas tentang masalah faktor-faktor, tetapi dengan masalah dan judul yang berbeda. Oleh karena itu, dengan melihat
review studi terdahulu, peneliti berkesimpulan bahwa skripsi yang akan dibahas berbeda dengan skripsi-skripsi yang telah ada. Seperti di ringkas berikit ini:
1. Pada tahun 2007 ditulis skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor Penyebab
Keberhasilan dan Kegagalan BMT . Oleh Indriyati.
68
Sadono Sukirno, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003
33
2. Pada tahun 2007 ditulis skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang
mempengaruhi Permintaan Masyarakat Terhadap Pembiayaan Bank Syariah Mandiri
. Oleh Fathin Fikriyanti. Dengan melihat study review terdahulu, penulis berkesimpulan bahwa
skripsi yang akan dibahas berbeda dengan skripsi-skripsi yang telah ada dan belum ada yang membahas tentang tabungan kurban itu sendri. Peneliti
mengambil judul Pengaruh Strategi Promosi Terhadap Produk Tabungan Kurban.
34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan merupakan penelitian empiris dimana peneliti terlibat langsung dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah calon
nasabah Bank Syariah Mandiri cabang Pondok Indah. Penelitian ini dilakukan untuk mengalanisis seberapa besar pengaruh strategi promosi terhadap produk
tabungan kurban di Bank Syariah Mandiri.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini dibatasi pada populasi nasabah pada Bank Syariah Mandiri Cabang Pondok Indah. Sedangkan jumlah sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 100 responden. Metode pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah nonprobability sampling, artinya peneliti
tidak memberikan kesempatan yang sama pada anggota populasi untuk dijadikan anggota sampel.
69
a. Data Primer Primery Data
Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli tidak melalui media perantara, berupa persepsi opini,
sikap, dan pengalaman secara individual atau kelompok, hasil observasi suatu
69
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian: memberikan bekal teoritis pada mahasiswa tentang metodologi penelitian serta diharapkan dapat melaksanakan penelitian dengan
langkah-langkah yang benar , Jakarta: Bumi Aksara, 2009, h. 114
35
kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Adapun data primer yang penulis gunakan yaitu:
1. Kuesioner Kuesioner merupakan penelitian dengan cara mengajukan daftar
pertanyaan langsung kepada responden, yaitu para nasabah pada Bank Syariah Mandiri. Skala yang digunakan adalah skala likert untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang kejadian atau gejala sosial. Kuesioner ini terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian A yang berisi
pernyataan data dan keterangan pribadi responden, bagian B berisi pernyataan yang merupakan penjabaran dari operasional variabel strategi
pemasaran periklanan, promosi penjualan, dan penjualan perseorangan, dan peningkatan jumlah nasabah tabungan kurban.
Kategori dari penilaian skala likert : Diberi skor 5
Sangat Setuju = SS
Diberi skor 4 Setuju =
S Diberi skor 3
Kurang Setuju = R
Diberi skor 2 Tidak Setuju =
TS Diberi skor 1
Sangat Tidak Setuju = STS
Manfaat penggunaan skala Likert yaitu keragaman skor variability of score
dengan menggunakan skala tingkat 1-5.
36
2. Observasi Penelitian ini dilakukan dengan observasi pada nasabah Bank Syariah
Mandiri berupa pengamatan langsung dan pengambilan data objek penelitian.
b. Data Sekunder Secondary Data
Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Adapun data sekunder yang penulis
pakai yaitu : 1. Riset kepustakaan
Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan, membaca buku, literature, catatan perkuliahan, artikel, jurnal dan data dari
internet. 2. Teknik dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengutip langsung data yang diperoleh dari lembaga instansi terkait, yang
berhubungan dengan penelitian
C. Metode Analisis 1. Uji Validitas Data
Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah item-item yang ada di dalam kuesioner mampu mengukur peubah yang didapatkan dalam penelitian
37
ini.
70
Maksudnya untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner dilihat jika pertanyaan dalam kuesioner tersebut mampu mengungkapkan suatu yang
akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan korelasi antar
skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Setelah itu tentukan hipotesisi H
: skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan total skor konstruk dan Ha: skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan
total skor konstruk. Setelah menentukan hipotesis H dan Ha, kemudian uji
dengan membandingkan r
hitung
tabel corrected item-total correlation dengan r
tabel
tabel Product Moment dengan signifikan 0.05 untuk degree of freedom df = n-2. Suatu kuesioner dinyatakan valid apabila r
hitung
r
tabel
.
71
2. Uji Reliabilitas
Instrumen dikatakan reliabel apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten meskipun diuji berkali-kali. Jika hasil dari cronbach alpha 0.60 maka data tersebut
mempunyai keandalan yang tinggi.
72
70
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, BP UNDIP, Semarang, 2005, h. 45
71
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, BP UNDIP, Semarang, 2005, h. 45
72
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, BP UNDIP, Semarang, 2005, h. 41-42
38
3. Uji t Parsial
Uji t dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Hasil uji
ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel Coefficients. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel
independen secara individual terhadap variabel dependen, maka digunakan tingkat signifikansi 0.05, jika nilai probability t lebih besar dari 0.05 maka
ada pengaruh dari variabel independen terhadap dependen koefisien regresi tidak signifikan, sedangkan jika nilai probability t lebih kecil dari 0.05 maka
ada pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen koefisien regresi signifikan.
73
4. Uji F Simultan
Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen secara simultan bersama-sama terhadap variabel dependen.
Hasil uji F pada output SPSS dapat dilihat pada tabel ANOVA. Untuk mengetahui hubungan variabel independen secara bersama-sama
simultan terhadap variabel dependen, maka digunakan tingkat signifikansi sebesar 0.05, jika nilai probability F lebih besar dari 0.05 maka model regresi
tidak dapat digunakan untuk mempresiksi variabel dependen atau dengan kata
73
Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. PT. Elex Media Kompurindo, Jakarta, 2002, h. 168
39
lain variabel independen secara bersama berpengaruh terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika nilai probability F lebih kecil dari 0.05 maka
model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau dengan kata lain variabel independen secara bersama tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen.
74
5. Analisis Regresi Linear Berganda
Metode regresi linear berganda dimaksudkan untuk mengetahui keeratan hubungan yang ada diantara kedua variabel. metode regresi linear ini juga
dapat digunakan untuk peramalan dengan menggunakan data berkala time series
. Berdasarkan hubungan antara variabel periklanan X
1
, promosi penjualan X
2
, penjualan perseorangan X
3
, dan peningkatan jumlah nasabah tabungan kurban Y, maka akan digunakan modle analisa regresi
linear sebagai berikut : Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+
ε
Keterangan : Konstanta
= a Koefisien
regresi periklanan
= b
1
Koefisien regresi promosi penjualan = b
2
Koefisien regresi penjualan perseorangan = b
3
Peningkatan jumlah nasabah tabungan kurban = Y
Periklanan = X
1
Promosi penjualan
= X
2
Penjualan perseorangan
= X
3
Standar error
= ε
74
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, BP UNDIP, Semarang, 2005, h.84
40
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data 1. Pengumpulan Data
Penyebaran sebanyak 100 kuesioner dilakukan mulai tanggal 01 Maret 2010 dan pengumpulan sampai tanggal 10 Maret 2010 sebanyak 100 buah
kuesioner yang kembali dan dapat diolah seluruhnya. Hal ini dapat ditunjukkan dalam tabel berikut :
Tabel. 4.1 Sampel dan Tingkat Pengembalian Kuesioner
Keterangan Jumlah
Penyebaran Kuesioner 100
Kuesioner yang terkumpul 100
Kuesioner yang bisa diolah 100
Tingkat pengembalian Response rate 100
Sumber: data diolah 2010
Dari data diatas dapat dilihat bahwa dari 100 kuesioner yang disebarkan yang dapat terkumpul sebanyak 100 buah kuesioner dan semuanya dapat
diolah sebagai data penelitian. Tingkat pengembalian yang diperoleh adalah sebesar 100 dari total kuesioner. Hal ini menunjukkan tingkat pengembalian
kuesioner yang cukup tinggi karena peneliti mendatangi langsung Bank Syariah Mandiri dan instansi-instansi pemerintahan maupun instansi
pendidikan yang terdapat di Sekitar Area Pondok Indah dalam melakukan penyebaran kuesioner.
41
Grafik 3.1 Deskripsi Responden berdasarkan Usia
Sumber : data diolah 2010
Dari grafik di atas diketahui bahwa responden di lingkungan Bank Syariah Mandiri yang berusia 20-29 tahun ada sebanyak 68 responden, 13
responden berusia 40-49 tahun, 12 responden berusia 30-39 tahun, 5 responden berusia 50-59 tahun, sedangkan sisanya sebanyak 2 responden
berusia 60 tahun ke atas.
Grafik 3.2 Deskripsi Responden berdasarkan Pekerjaan
Sumber : data diolah 2010
42
Dari grafik di atas diketahui bahwa 53 responden memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta, sebanyak 26 responden memiliki pekerjaan sebagai
pegawai swasta, sebanyak 13 responden memiliki pekerjaan sebagai pegawai negeri, sebanyak 6 responden memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga,
sedangkan sebanyak 2 responden memiliki pekerjaan lainnya pensiunan dan lain-lain.
Grafik 3.3 Deskripsi Responden berdasarkan Penghasilan total rata-rata sebulan
Sumber : data diolah 2010
Dari grafik di atas diketahui bahwa 43 responden memiliki penghasilan total rata-rata sebulan sebesar Rp.1.500.000, sebanyak 32 responden memiliki
pwnghasilan total rata-rata sebulan sebesar Rp.500.000-Rp.1.000.000, sebanyak 23 responden memiliki penghasilan total rata-rata sebulan sebesar
Lebih dari Rp.2.000.000, sedangkan sebanyak 2 responden memiliki penghasilan sebesar 0-Rp.500.000.
43
B. Analisis Deskriptif Kuantitatif
Analisis deskriptif kuantitatif yang dilakukan dengan menginterprestasikan hasil uji validitas dan reliabilitas serta distribusi frekuensi pernyataan kuesioner
dan juga analisis deskriptif. Dengan cara data skor pernyataan untuk setiap variabel sehingga menghasilkan Correlation Matrix dan Reliability Coefficients.
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r
tabel untuk degree of freedom df = n-2, dalam hal ini n adalah sampel. Pada penelitian ini jumlah sampel n = 100 dan besarnya df dapat dihitung 100-2
dengan df = 98 dan alpha = 0.05 didapat r tabel = 0.165. Hasil pengujian validitas untuk pernyataan variabel periklanan X
1
menunjukkan bahwa semua butir pernyataan dinyatakan valid karena memiliki nilai r
hitung
r
tabel
untuk tiap butir pernyataan yang telah diajukan kepada responden. Hasil pengujian validitas untuk pernyataan variabel promosi penjualan
X
2
menunjukkan bahwa semua butir pernyataan dinyatakan valid karena memiliki nilai r
hitung
r
tabel
untuk tiap butir pernyataan yang telah diajukan kepada responden.
44
Hasil pengujian validitas untuk pernyataan variabel penjualan perseorangan X
3
menunjukkan bahwa semua butir pernyataan dinyatakan valid karena memiliki nilai r
hitung
r
tabel
untuk tiap butir pernyataan yang telah diajukan kepada responden.
Hasil pengujian validitas untuk pernyataan variabel peningkatan jumlah nasabah tabungan kurban Y menunjukkan bahwa semua butir pernyataan
dinyatakan valid karena memiliki nilai r
hitung
r
tabel
untuk tiap butir pernyataan yang telah diajukan kepada responden.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk, suatu kuesioner dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu kontruk atas variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai cronbach alpha 0.60
75
Hasil pengujian reliabilitas ditampilkan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas periklanan X
1
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha
Based on Standardized
Items N of Items
.759 .761
5
Sumber : data diolah 2010
75
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, BP UNDIP, Semarang, 2005, h.41-42
45
Tabel 4.2 menunjukkan nilai croanbach’s alpha atas variabel komitmen organisasi sebesar 0.759, sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam
kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai croanbach’s alpha lebih besar dari 0.6.
Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas promosi penjualan X
2
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha
Based on Standardized
Items N of Items
.845 .847
5
Sumber : data diolah 2010
Tabel 4.3 menunjukkan nilai croanbach’s alpha atas variabel komitmen organisasi sebesar 0.845, sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam
kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai croanbach’s alpha lebih besar dari 0.6.
Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas penjualan perseorangan X
3
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha
Based on Standardized
Items N of Items
.913 .913
5
Sumber : data diolah 2010
Tabel 4.4 menunjukkan nilai croanbach’s alpha atas variabel komitmen organisasi sebesar 0.913, sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam
46
kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai croanbach’s alpha lebih besar dari 0.6.
Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas peningkatan jumlah nasabah tabungan kurban Y
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha
Based on Standardized
Items N of Items
.842 .844
5
Sumber : data diolah 2010
Tabel 4.5 menunjukkan nilai croanbach’s alpha atas variabel komitmen organisasi sebesar 0.842, sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam
kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai croanbach’s alpha lebih besar dari 0.6.
3. Distribusi Frekuensi pernyataan kuesioner
Selain uji validitas dan reliabilitas pada kuesioner. Penelitian ini juga terdapat pernyataan tentang empat variabel dalam penelitian ini yang terdiri
dari Periklanan X
1
, Promosi Penjualan X
2
, Penjualan Perseorangan X
3
, dan Peningkatan Jumlah Nasabah Tabungan Kurban Y. berikut ini adalah
jumlah hasil dari distribusi frekuensi dari pernyataan pada kuesioner ini.
47
a. Periklanan X
1
Grafik 3.4 Anda pernah melihat iklan produk tabungan kurban BSM
Sumber : data diolah 2010
Berdasarkan grafik di atas sebanyak 41 responden menjawab setuju, 27 responden menjawab kurang setuju, 19 responden menjawab sangat
setuju, 12 responden menjawab tidak setuju, dan sisanya sebanyak 1 responden menjawab sangat tidak setuju.
Grafik 3.5 Iklan produk tabungan kurban BSM memberikan pesan mengenai
produk yang mudah saya cerna
Sumber : data diolah 2010
48
Berdasarkan grafik di atas sebanyak 46 responden menjawab kurang setuju, 26 responden menjawab tidak setuju, 23 responden menjawab
setuju, 4 responden menjawab sangat setuju, dan sisanya sebanyak 1 responden menjawab sangat tidak setuju.
Grafik 3.6 Iklan tabungan kurban BSM membuat saya tertarik untuk
menggunakan produk tersebut
Sumber : data diolah 2010
Berdasarkan grafik di atas sebanyak 43 responden menjawab kurang setuju, 26 responden menjawab tidak setuju, 21 responden menjawab
setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10 responden menjawab sangat tidak setuju dan sangat setuju.
49
Grafik 3.7 Iklan tabungan kurban BSM memberikan gambaran mengenai
kualitas Produk
Sumber : data diolah 2010
Berdasarkan grafik di atas sebanyak 41 responden menjawab kurang setuju, 30 responden menjawab tidak setuju, 19 responden menjawb setuju,
7 responden menjawb sangat tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 3 responden menjawab sangat setuju.
Grafik 3.8 Iklan tabungan kurban BSM menggunakan ikonmodel yang
mencerminkan produk tersebut
Sumber : data diolah 2010
50
Berdasarkan grafik di atas sebanyak 47 responden menjawab kurang setuju, 23 responden menjawab setuju, 20 responden menjawab tidak
setuju, 7 responden menjawab sangat tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 3 responden menjawab sangat setuju.
b. Pernyataan Promosi Penjualan X
2
Grafik 3.9 Promo yang dilakukan oleh tabungan kurban BSM menarik
Sumber : data dolah 2010
Berdasarkan grafik di atas sebanyak 33 responden menjawab setuju, 28 responden menjawab kurang setuju, 19 responden menjawab sangat
setuju, 16 responden menjawab tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 4 responden menjawab sangat tidak setuju.
Grafik 3.10 Promo yang dilakukan oleh tabungan kurban BSM menguntungkan
Nasabah
Sumber : data diolah 2010
51
Berdasarkan grafik di atas sebanyak 42 responden menjawab kurang setuju, 29 responden menjawab tidak setuju, 20 responden menjawab
setuju, 6 responden menjawab sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak 3 responden menjawab sangat tidak setuju.
Grafik 3.11 Promo yang dilakukan oleh tabungan kurban BSM sudah tepat
dan sesuai dengan citra produknya
Sumber : data diolah 2010
Berdasarkan grafik di atas sebanyak 34 responden menjawab kurang setuju, 29 responden menjawab tidak setuju, 26 responden menjawab
setuju, 7 responden menjawab sangat tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 4 responden menjawab sangat setuju.
Grafik 3.12 Promo yang dilakukan oleh tabungan kurban BSM membuat saya
tertarik menggunakan produk ini
Sumber : data diolah 2010
52
Berdasarkan grafik di atas sebanyak 35 responden menjawab kurang setuju, 30 responden menjawab tidak setuju, 21 responden menjawab
setuju, 9 responden menjawab sangat tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 5 responden menjawab sangat setuju.
Grafik 3.13 Promo yang dilakukan oleh tabungan kurban BSM sudah sesuai
dengan segmen produk ini
Sumber : data diolah 2010
Berdasarkan grafik di atas sebanyak 45 responden menjawab kurang setuju, 27 responden menjawab setuju, 17 responden menjawab tidak
setuju, 8 responden menjawab sangat tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 3 responden menjawab sangat setuju.
53
c. Penjualan Perseorangan X
3
Grafik 3.14 Pendekatan secara personal yang dilakukan oleh Bank Syariah
Mandiri menarik saya untuk menggunakan produk ini
Sumber : data diolah 2010
Berdasarkan grafik di atas sebanyak 38 responden menjawab kurang setuju, 23 responden menjawab tidak setuju, 22 responden menjawab
setuju, 9 responden menjawab sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak 8 responden menjawab sangat tidak setuju.
Grafik 3.15 Personal selling yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri
membuat saya lebih mengentahui feature produk ini
Sumber : data diolah 2010
54
Berdasarkan grafik di atas sebanyak 41 responden menjawab kurang setuju, 25 responden menjawab tidak setuju, 20 responden
menjawab setuju, 9 responden menjawab sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak 5 responden menjawab sangat tidak setuju.
Grafik 3.16 Personal selling yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri
membuat saya merasa diperhatikan dan memperoleh service yang lebih
Sumber : data diolah 2010
Berdasarkan grafik di atas sebanyak 42 responden menjawab kurang setuju, 26 responden menjawab tidak setuju, 21 responden menjawab
setuju, 6 responden menjawab sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak 5 responden menjawab sangat tidak setuju.
55
Grafik 3.17 Melalui personal selling Bank Syariah Mandiri telah berhasil
mengubah pandangan negatif saya mengenai produk ini
Sumber : data diolah 2010
Berdasarkan grafik di atas 34 responden menjawab kuranga setuju, 28 responden menjawab setuju, 26 responden menjawab tidak setuju, 8
responden menjawab sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak 4 responden menjawab sangat tidak setuju.
Grafik 3.18 Dengan penjelasan secara personal membuat saya lebih
mengetahui keunggulan produk ini
Sumber : data diolah 2010
Berdasarkan grafik di atas 35 responden menjawab kurang setuju, 31 responden menjawab setuju, 23 responden menjawab tidak setuju, 7
56
responden menjawab sangat tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 4 responden menjawab sangat setuju.
d. Peningkatan jumlah nasabah tabungan kurban Y Grafik 3.19
Menurut anda lebih mudah berkurban sendiri daripada menggunakan tabungan kurban
Sumber : data diolah 2010
Berdasarkan grafik di atas sebanyak 35 responden menjawab setuju, 29 responden menjawab kurang setuju, 19 responden menjawab sangat
setuju, 13 responden menjawab tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 4 responden menjawab sangat tidak setuju.
Grafik 3.20 Tidak adanya informasi lebih tentang tabungan kurban
Sumber : data diolah 2010
57
Berdasarkan grafik di atas sebanyak 39 responden menjawab kurang setuju, 28 responden menjawab setuju, 26 responden menjawab tidak
setuju, 4 responden menjawab sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak 3 responden menjawab sangat tidak setuju.
Grafik 3.21 Anda tidak mempunyai biaya untuk tabungan kurban
Sumber : data diolah 2010
Berdasarkan grafik di atas sebanyak 34 responden menjawab kurang setuju, 29 responden menjawab setuju, 26 responden menjawab tidak
setuju, 7 responden menjawab sangat tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 4 responden menjawab sangat setuju.
Grafik 3.22 Anda tidak mengetahui dengan jelas tentang adanya tabungan
Kurban
Sumber : data diolah 2010
58
Berdasarkan grafik di atas sebanyak 36 responden menjawab kurang setuju, 52 responden menjawab tidak setuju dan setuju, 9 responden
menjawab sangat tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 3 responden menjawab sangat setuju.
Grafik 3.23 Anda senang dengan adanya tabungan kurban di Bank Syariah
Mandiri
Sumber : data diolah 2010
Berdasarkan grafik di atas sebanyak 44 responden menjawab kurang setuju, 27 responden menjawab setuju, 16 responden menjawab tidak
setuju, 8 responden menjawab sangat tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 5 responden menjawab sangat setuju.
4. Uji Multikolineritas
Uji Multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas model regresi adalah
59
dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Model regresi yang bebas multikolinearitas nilai VIF berkisar pada angka 1 hingga
10 dan mempunyai angka tolerance mendekati 1.
76
Tabel 4.6 Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Collinearity Statistics
Model B
Std. Error Beta
t Sig.
Tolerance VIF
Constant 1.403
.953 1.472
.144 Periklanan
.208 .106
.175 1.957 .053
.282 3.547
Promosi Penjualan .745
.103 .754 7.263
.000 .209
4.781 1
Penjualan Perseorangan .029
.056 .033
.520 .604
.564 1.774
a. Dependent Variable: Peningkatan Jumlah Tabungan Kurban
Sumber : data diolah 2010
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa setiap variabel memiliki nilai Tolerance tidak kurang dari 0.10 dan nilai Variance Inflation Faktor
VIF tidak lebih dari 10. Analisis ini menunjukkan bahwa tidak terdapat gejala multikolinearitas terhadap variabel penelitian. Sehingga layak untuk
digunakan dalam pengujian selanjutnya.
5. Uji Koefisien Determinasi
Uji ini dilakukan untuk mengukur kemampuan variabel-variabel independen, yaitu periklanan, promosi penjualan, dan penjualan
perseorangan. variabel dependen, yaitu peningkatan jumlah nasabah tabungan
76
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, BP UNDIP, Semarang, 2005, h. 91-92
60
kurban. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada kolom adjusted R square
, yang ditampilkan pada tabel berikut:
Tabel 4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson 1
.644
a
.415 .397
1.44532 2.208
a. Predictors: Constant, Penjualan Perseorangan, Periklanan, Promosi Penjualan b. Dependent Variable: Peningkatan Jumlah Tabungan Kurban
Sumber : data diolah 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai koefisien Adjusted R Square
yang dihasilkan oleh variabel-variabel independen sebesar 0.397 yang artinya adalah 39.7 variabel dependen peningkatan jumlah nasabah
tabungan kurban dijelaskan oleh variabel independen yaitu periklanan, promosi penjualan, dan penjualan perseorangan sisanya sebesar 60.3
dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan.
6. Pengujian secara parsial Uji t
Pengujian regresi secara parsial uji t berguna untuk menguji pengaruh dari masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel
dependen. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat dilihat dengan
membandingkan nilai probabilitas p-value dari masing-masing variabel dengan tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 0.05. jika p-value lebih
kecil dari 0.05 maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel independen
61
secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hasil uji regresi secara parsial uji t dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.8 Hasil Uji t Statistik
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B
Std. Error Beta
t Sig.
Constant 1.403
.953 1.472
.144 Periklanan
.208 .106
.175 1.957 .053
Promosi Penjualan .745
.103 .754 7.263
.000 1
Penjualan Perseorangan .029
.056 .033
.520 .604
a. Dependent Variable: Peningkatan Jumlah Tabungan Kurban
Sumber : data diolah 2010
1. Pengaruh Periklanan terhadap Peningkatan jumlah tabungan kurban Dari tabel diatas terlihat bahwa t
hitung
koefisien periklanan adalah 1.957, sedangkan t
tabel
bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0.05,
karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari t
tabel,
nilai α dibagi 2
menjadi 0.025 dan df = 98 didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 100-2=98. Didapat t
tabel
adalah 1.98. Variabel periklanan memiliki nilai p-value 0.053 0.053 0.05.
sedangkan t
hitung
t
tabel
1.957 1.98 maka hipotesis alternatif Ha ditolak dan hipotesis nol H
diterima, berarti secara parsial tidak ada pengaruh variabel independen periklanan X
1
terhadap variabel dependen peningkatan jumlah nasabah tabungan kurban Y.
62
Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan jumlah nasabah tabungan kurban tidak dipengaruhi secara parsial oleh periklanan
yang dilakukan Bank Syariah Mandiri. 2. Pengaruh Promosi penjualan terhadap Peningkatan jumlah tabungan kurban
Dari tabel diatas terlihat bahwa t
hitung
koefisien promosi penjualan adalah 7.263, sedangkan t
tabel
bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α =
0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari t
tabel,
nilai α
dibagi 2 menjadi 0.025 dan df = 98 didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 100-2=98. Didapat t
tabel
adalah 1.98. Variabel promosi penjualan memiliki nilai p-value 0.000 0.000
0.05. sedangkan t
hitung
t
tabel
7.263 1.98 maka hipotesis alternatif Ha diterima dan hipotesis nol H
ditolak, berarti secara parsial ada pengaruh variabel independen promosi penjualan X
2
terhadap variabel dependen peningkatan jumlah nasabah tabungan kurban Y.
Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan jumlah nasabah tabungan kurban dipengaruhi secara parsial oleh promosi
penjualan yang dilakukan Bank Syariah Mandiri. 3. Pengaruh Penjuaan Perseorangan terhadap Peningkatan jumlah tabungan
kurban Dari tabel diatas terlihat bahwa t
hitung
koefisien penjualan perseorangan adalah 0.520, sedangkan t
tabel
bisa dihitung pada tabel t-test,
63
dengan α = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari t
tabel,
nilai α dibagi 2 menjadi 0.025 dan df = 98 didapat dari rumus n-2, dimana
n adalah jumlah data, 100-2=98. Didapat t
tabel
adalah 1.98. Variabel penjualan perseorangan memiliki nilai p-value 0.604 0.604
0.05. sedangkan t
hitung
t
tabel
0.520 1.98 maka hipotesis alternatif Ha ditolak dan hipotesis nol H
diterima, berarti secara parsial tidak ada pengaruh variabel independen penjualan perseorangan X
3
terhadap variabel dependen peningkatan jumlah nasabah tabungan kurban Y.
Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan jumlah nasabah tabungan kurban tidak dipengaruhi secara parsial oleh penjualan
perseorangan yang dilakukan Bank Syariah Mandiri.
7. Pengujian Secara Simultan Uji F
Untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang digunakan dalam model regresi mempunyai pengaruh yang signifikan secara
bersama-sama terhadap variabel dependen maka digunakan uji F, hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9 Hasil Uji F Statistik
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Regression 1168.653
3 389.551 116.072
.000
a
Residual 322.187
96 3.356
1 Total
1490.840 99
a. Predictors: Constant, Penjualan Perseorangan, Periklanan, Promosi Penjualan
b. Dependent Variable: Peningkatan Jumlah Tabungan Kurban
64
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai signifikan sebesar 0.000 atau lebih kecil dari nilai probabilitas p-value 0.05 0.000 0.05, ini berarti
bahwa variabel independen yaitu periklanan, promosi penjualan, dan penjualan perseorangan mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama
terhadap kualitas variabel dependen yaitu peningkatan jumlah nasabah tabungan kurban.
8. Analisis Regresi Linear Berganda
Untuk mengetahui hubungan dua atau lebih independen variabel dengan satu dependen variabel, misalnya dalam penelitian ini peneliti menggunakan
periklanan, promosi penjualan, dan penjualan perseorangan terhadap peningkatan jumlah nasabah tabungan kurban. Berdasarkan pada pengolahan
data, menggunakan software SPSS 16.0 maka didapatkan suatu model regresi linear bergada dalam tabel 4.36 sebagai berikut:
Tabel 4.10 Coefficients
a
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Collinearity Statistics
Model B
Std. Error Beta
t Sig. Tolerance VIF
Constant 1.403
.953 1.472
.144 Periklanan
.208 .106
.175 1.957 .053
.282 3.547
Promosi Penjualan .745
.103 .754 7.263
.000 .209
4.781 1
Penjualan Perseorangan .029
.056 .033
.520 .604
.564 1.774
a. Dependent Variable: Peningkatan Jumlah Tabungan Kurban
Sumber : data diolah 2010
65
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai koefisien dari persamaan regresi. Dalam kasus ini, persamaan regresi berganda yang digunakan adalah:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ ε
keterangan : a =
Konstanta b = Koefisien regresi
Y = Peningkatan jumlah nasabah tabungan kurban X
1
= Periklanan X
2
= Promosi Penjualan X
3
= Penjualan Perseorangan ε = standar
error Dari output didapatkan model persamaan regresi :
Persamaan Model : Y= 1.403 + 0.208X
1
+ 0.745X
2
+ 0.029X
3
Persamaan regresi berganda ini merupakan model terbaik, karena variabel independen yang dimasukkan dalam persamaan regresi merupakan variabel yang
memberikan pengaruh terhadap variabel dependennya.
66
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mengakibatkan rendahnya minat nasabah terhadap produk tabungan kurban. Berdasarkan data
yang diperoleh maupun hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan mengenai faktor-faktor yang mengakibatkan rendahnya
minat nasabah terhadap produk tabungan kurban, yaitu: 1.
Hasil uji t variabel periklanan menunjukkan angka signifikansi sebesar 0.053 lebih besar dari 0.05. Hal ini berarti bahwa periklanan tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap peningkatan jumlah nasabah tabungan kurban. 2.
Hasil uji t variabel promosi penjualan menunjukkan angka signifikansi sebesar 0.000 lebih kecil dari 0,05. hal ini berarti bahwa promosi penjualan
berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan jumlah nasabah tabungan kurban.
3. Hasil uji t variabel penjualan perseorangan menunjukkan angka signifikansi
sebesar 0.604 lebih besar dari 0.05. hal ini berarti bahwa penjualan perseorangan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan
jumlah nasabah tabungan kurban.
67
4. Hasil Uji F variabel periklanan, promosi penjualan, dan penjualan
perseorangan mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap peningkatan jumlah nasabah tabungan kurban karena nilai
signifikansi lebih kecil dari nilai probabilitas.
B. Saran
1. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat memperluas wilayah cakupan lebih
banyak kantor cabang Bank Syariah Mandiri jangan hanya satu tolak ukur dalam melakukan penelitian dan tidak hanya yang di kantor cabang Pondok
Indah saja sehingga diperoleh hasil penelitian yang tingkat generalisasinya lebih tinggi.
2. Diharapkan dapat melakukan wawancara secara langsung dan lebih terlibat
dalam aktivitas perbankan yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri sehingga penelitian selanjutnya dapat lebih memahami dan dapat memberikan
solusinya.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari, 2004. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung:
Alfa Beta.Arifin, Samsul, Muhammad, Perbankan Syari’ah Masih PerluSosialisasi.
Arifin, Zainul, Drs, MBA, 2006. Dasar-dasar Manajemen Bank Syari’ah, Jakarta, Pustaka Alvabeta, Edisi Revisi: Mei, Jakarta.
Azis, Anin, Muhammad, 1990. Mengembangkan Bank Islam di Indonesia, Jakarta, Bangkit.
Dajan, Anton, 1996. “Pengantar Metode Statistik “, jilid 2, LP3ES, Jakarta. Danim, Sudarsono, Dr, Prof, Menjadi Peneliti Kualitatif Bandung, CV Pustaka
Setia hal.51 Ghozali, Imam, 2005. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS“,
BP UNDIP, Semarang. Husein, Umar, 2000. “Riset Strategi Pemasaran”, Penerbit Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta. Hilman, Imam, Ir, 2003. Perbankan Syari’ah Masa Depan, Jakarta, Senayan
Abadi Publishine, Cetakan kesatu. Kasmir, 2001. Manajemen Perbankan, Jakarta, PT. Rakindo, Cetakan kedua.
Kotler, Philip, 2004. Manajemen Pemasaran: Analisa Perencanaan dan
Pengendalian, Jakarta, Erlangga, jilid kedua. Kotler, Philip, 2003. Marketing management 11
th
edition, New Jersey: pearson education.
Muhammad, 2002. Pengantar Asuransi Syariah. Jakarta, Salemba Empat, Cet ke- 1. hal. 75.
Perwaatmaja, Karnaena, 1996. Membumikan Ekonomi Islam di Indonesia, Depok, Usaha Kami, Cetakan kesatu.
Perwaatmaja, Karnaena, dan Antonio, M.Syafii, 1992. Apa dan Bagaimana Bank Islam, Yogayakarta, Dana Bhakti Wakaf, Cetakan kesatu.
Saladin, Daslim, 2001. Manajemen Pemasaran. Penerbit Linda Karya, Bandung. Syamsyiyah, Sri, Opini, wartawan Suara Merdeka, Alumnus Program Pasca
Sarjana, Manajemen Komunikasi, UNS HTML. Tjiptono, Fandy, 1998.“Strategi Pemasaran”. Yogyakarta: Cetakan ketiga.
Publikasi oleh :
www.google.co.id http:edratna.wordpress.com20070626mengenal-produk-perbankan-
syariah-1
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Kesediaan Responden Kuisioner Penelitian
Sehubungan dengan adanya penelitian untuk tugas akhir program sarjana strata I S1. Saya Zulfa, Mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,
Fakultas Syariah dan Hukum, Program Studi Perbankan Syariah, Jurusan Muammalat, semester akhir dengan Nomor Induk Mahasiswa NIM
204046103010, Akan mengadakan penyebaran angket kepada BapakIbuSdr, untuk penelitian saya yang berjudul: Faktor-Faktor Yang Mengakibatkan
Rendahnya Minat Nasabah Terhadap Produk Tabungan Kurban di Bank Syariah Mandiri.
Mengingat kualitas penelitian ini sangat tergantung dari hasil pengisian angket dari BapakIbuSdr, maka saya memohon agar BapakIbuSdr dapat
mengisi angket ini dengan sejujur-jujurnya. Atas perhatian, pertolongan dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.
Jakarta, 01 Maret 2010
Zulfa
Lampiran 2: Profil Responden PROFIL RESPONDEN
Umur : a. 20-29
b. 30-39 c. 40-49
d. 50-59 e. 60 Tahun keatas
Pekerjaan : a. Pegawai Negeri b. Pegawai Swasta
c. Wiraswasta d. Ibu Rumah Tangga
e. Lainnya Pensiunan dan lain-lain. Penghasilan total rata-rata sebulan
1. 0 – Rp.500.000 3. Rp.1.500.000-Rp. 2.000.000 2. Rp.500.000-Rp.1.000.000 4. Lebih dari Rp.2.000.000
Lampiran 3: Pernyataan Periklanan X
1
PETUNJUK :
Pertanyaan dibawah ini menunjukan presensi penilaian Saudara terhadap Bank Syariah Mandiri Cabang Pondok Indah. Berilah tanda X pada pertanyaan yang
sesuai dengan pendapat anda.
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
I. Pernyataan Periklanan X
1
No. Pernyataan SS S
KS TS
STS
1 Anda pernah melihat Iklan produk tabungan
kurban BSM
2 Iklan produk tabungan kurban BSM
memberikan pesan mengenai produk yang mudah saya cerna
3 Iklan tabungan kurban BSM membuat saya
tertarik untuk menggunakan produk tersebut 4
Iklan tabungan kurban BSM memberikan gambaran mengenai kualitas produk
5 Iklan tabungan kurban BSM menggunakan
ikonmodel yang mencerminan produk tersebut
Lampiran 4: Pernyataan Promosi Penjualan X
2
II. Pernyataan Promosi Penjualan X
2
No. Pernyataan SS S
KS TS
STS
1 Promo yang dilakukan oleh tabungan kurban
BSM menarik 2
Promo yang dilakukan oleh tabungan kurban BSM menguntungkan nasabah
3 Promo yang dilakukan oleh tabungan kurban
BSM sudah tepat dan sesuai dengan citra produknya
4 Promo yang dilakukan oleh tabungan kurban
BSM membuat saya tertarik menggunakan produk ini
5 Promo yang dilakukan oleh tabungan kurban
BSM sudah sesuai dengan segmen produk ini
Lampiran 5: Pernyataan Penjualan Perseorangan X
3
III. Pernyataan Penjualan Perseorangan X
3
No. Pernyataan SS S
KS TS
STS
1 Pendekatan secara personal yang dilakukan oleh
Bank Syariah Mandiri menarik saya untuk menggunakan produk ini
2 Personal selling yang dilakukan oleh Bank
Syariah Mandiri membuat saya lebih mengetahui feature produk ini
3 Personal selling yang dilakukan oleh Bnk
Syariah Mandiri membuat saya merasa diperhatikan dan memperoleh service yang lebih
4 Melalui personal selling Bank Syariah Mandiri
telah berhasil mengubah pandangan negative saya mengenai produk ini
5 Dengan penjelasan secara personal membuat
saya lebih mengetahui keunggulan produk ini
Lampiran 6: Pernyataan Peningkatan jumlah nasabah tabungan kurban Y IV. Pernyataan Peningkatan jumlah nasabah tabungan kurban Y
No. Pernyataan SS S
KS TS
STS
1 Menurut anda lebih mudah berkurban sendiri
daripada menggunakan tabungan kurban 2
Tidak adanya informasi lebih tentang tabungan kurban
3 Anda tidak mempunyai biaya untuk tabungan
kurban 4
Anda tidak mengetahui dengan jelas tentang adanya Tabungan Kurban
5 Anda senang dengan adanya Tabungan Kurban
di Bank Syariah Mandiri
Lampiran 7: Distribusi frekuensi pernyataan periklanan X
1
DISTRIBUSI FREKUENSI PERNYATAAN VARIABEL PERIKLANAN Distribusi Frekuensi Periklanan
P1
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent sangat tidak setuju
1 1.0
1.0 1.0
tidak setuju 12
12.0 12.0
13.0 Kurang setuju
27 27.0
27.0 40.0
setuju 41
41.0 41.0
81.0 sangat setuju
19 19.0
19.0 100.0
Valid
Total 100
100.0 100.0
P2
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent sangat tidak setuju
1 1.0
1.0 1.0
tidak setuju 26
26.0 26.0
27.0 Kurang setuju
46 46.0
46.0 73.0
setuju 23
23.0 23.0
96.0 sangat setuju
4 4.0
4.0 100.0
Valid
Total 100
100.0 100.0
P3
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent sangat tidak setuju
5 5.0
5.0 5.0
tidak setuju 26
26.0 26.0
31.0 Kurang setuju
43 43.0
43.0 74.0
setuju 21
21.0 21.0
95.0 sangat setuju
5 5.0
5.0 100.0
Valid
Total 100
100.0 100.0
P4
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent sangat tidak setuju
7 7.0
7.0 7.0
tidak setuju 30
30.0 30.0
37.0 Kurang setuju
41 41.0
41.0 78.0
setuju 19
19.0 19.0
97.0 sangat setuju
3 3.0
3.0 100.0
Valid
Total 100
100.0 100.0
P5
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent sangat tidak setuju
7 7.0
7.0 7.0
tidak setuju 20
20.0 20.0
27.0 Kurang setuju
47 47.0
47.0 74.0
setuju 23
23.0 23.0
97.0 sangat setuju
3 3.0
3.0 100.0
Valid
Total 100
100.0 100.0
Lampiran 8: Validitas dan reliabilitas variabel periklanan X
1
VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL PERIKLANAN
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbachs Alpha if Item
Deleted P1
11.74 7.406
.449 .293
.745 P2
12.36 7.404
.565 .396
.705 P3
12.44 6.996
.564 .349
.702 P4
12.58 6.792
.622 .469
.681 P5
12.44 7.582
.446 .313
.744
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
Cronbachs Alpha Based on
Standardized Items
N of Items .759
.761 5
Lampiran 9: Distribusi frekuensi pernyataan promosi penjualan X
2
DISTRIBUSI FREKUENSI PERNYATAAN VARIABEL PROMOSI PENJUALAN
Distribusi Frekuensi Promosi Penjualan
PP1
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent sangat tidak setuju
4 4.0
4.0 4.0
tidak setuju 16
16.0 16.0
20.0 Kurang setuju
28 28.0
28.0 48.0
setuju 33
33.0 33.0
81.0 sangat setuju
19 19.0
19.0 100.0
Valid
Total 100
100.0 100.0
PP2
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent sangat tidak setuju
3 3.0
3.0 3.0
tidak setuju 29
29.0 29.0
32.0 Kurang setuju
42 42.0
42.0 74.0
setuju 20
20.0 20.0
94.0 sangat setuju
6 6.0
6.0 100.0
Valid
Total 100
100.0 100.0
PP3 Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
sangat tidak setuju 7
7.0 7.0
7.0 tidak setuju
29 29.0
29.0 36.0
Kurang setuju 34
34.0 34.0
70.0 setuju
26 26.0
26.0 96.0
Valid
sangat setuju 4
4.0 4.0
100.0
PP3 Cumulative
Frequency Percent
Valid Percent Percent
sangat tidak setuju 7
7.0 7.0
7.0 tidak setuju
29 29.0
29.0 36.0
Kurang setuju 34
34.0 34.0
70.0 setuju
26 26.0
26.0 96.0
sangat setuju 4
4.0 4.0
100.0 Total
100 100.0
100.0
PP4
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent sangat tidak setuju
9 9.0
9.0 9.0
tidak setuju 30
30.0 30.0
39.0 Kurang setuju
35 35.0
35.0 74.0
setuju 21
21.0 21.0
95.0 sangat setuju
5 5.0
5.0 100.0
Valid
Total 100
100.0 100.0
PP5
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent sangat tidak setuju
8 8.0
8.0 8.0
tidak setuju 17
17.0 17.0
25.0 Kurang setuju
45 45.0
45.0 70.0
setuju 27
27.0 27.0
97.0 sangat setuju
3 3.0
3.0 100.0
Valid
Total 100
100.0 100.0
Lampiran 10: Validitas dan reliabilitas variabel promosi penjualan X
2
VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL PROMOSI PENJUALAN
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbachs Alpha if Item
Deleted PP1
11.71 10.127
.587 .452
.834 PP2
12.21 10.208
.736 .577
.793 PP3
12.27 10.199
.665 .470
.811 PP4
12.35 9.745
.722 .582
.794 PP5
12.18 10.977
.569 .405
.835
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
Cronbachs Alpha Based on
Standardized Items
N of Items .845
.847 5
Lampiran 11: Distribusi frekuensi pernyataan penjualan perseorangan X
2
DISTRIBUSI FREKUENSI PERNYATAAN VARIABEL PENJUALAN PERSEORANGAN
PNP1
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent sangat tidak setuju
8 8.0
8.0 8.0
tidak setuju 23
23.0 23.0
31.0 Kurang setuju
38 38.0
38.0 69.0
setuju 22
22.0 22.0
91.0 sangat setuju
9 9.0
9.0 100.0
Valid
Total 100
100.0 100.0
PNP2
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent sangat tidak setuju
5 5.0
5.0 5.0
tidak setuju 25
25.0 25.0
30.0 Kurang setuju
41 41.0
41.0 71.0
setuju 20
20.0 20.0
91.0 sangat setuju
9 9.0
9.0 100.0
Valid
Total 100
100.0 100.0
PNP3
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
sangat tidak setuju 5
5.0 5.0
5.0
tidak setuju 26
26.0 26.0
31.0 Kurang setuju
42 42.0
42.0 73.0
setuju 21
21.0 21.0
94.0 sangat setuju
6 6.0
6.0 100.0
Total 100
100.0 100.0
PNP4
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent sangat tidak setuju
4 4.0
4.0 4.0
tidak setuju 26
26.0 26.0
30.0 Kurang setuju
34 34.0
34.0 64.0
setuju 28
28.0 28.0
92.0 sangat setuju
8 8.0
8.0 100.0
Valid
Total 100
100.0 100.0
PNP5
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent sangat tidak setuju
7 7.0
7.0 7.0
tidak setuju 23
23.0 23.0
30.0 Kurang setuju
35 35.0
35.0 65.0
setuju 31
31.0 31.0
96.0 sangat setuju
4 4.0
4.0 100.0
Valid
Total 100
100.0 100.0
Lampiran 12: Validitas dan reliabilitas penjualan perseorangan X
3
VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENJUALAN PERSEORANGAN
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbachs Alpha if Item
Deleted PNP1
12.12 11.622
.837 .785
.880 PNP2
12.10 12.071
.823 .770
.884 PNP3
12.16 12.136
.870 .781
.875 PNP4
12.03 12.090
.819 .689
.885 PNP5
12.11 13.755
.558 .382
.936
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
Cronbachs Alpha Based on
Standardized Items
N of Items .913
.913 5
Lampiran 13: Distribusi frekuensi pernyataan peningkatan jumlah nasabah tabungan kurban Y
DISTRIBUSI FREKUENSI PERNYATAAN VARIABEL PENINGKATAN JUMLAH NASABAH TABUNGAN KURBAN
PJN1
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent sangat tidak setuju
4 4.0
4.0 4.0
tidak setuju 13
13.0 13.0
17.0 Kurang setuju
29 29.0
29.0 46.0
setuju 35
35.0 35.0
81.0 sangat setuju
19 19.0
19.0 100.0
Valid
Total 100
100.0 100.0
PJN2
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent sangat tidak setuju
3 3.0
3.0 3.0
tidak setuju 26
26.0 26.0
29.0 Kurang setuju
39 39.0
39.0 68.0
setuju 28
28.0 28.0
96.0 sangat setuju
4 4.0
4.0 100.0
Valid
Total 100
100.0 100.0
PJN3
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent sangat tidak setuju
7 7.0
7.0 7.0
tidak setuju 26
26.0 26.0
33.0 Kurang setuju
34 34.0
34.0 67.0
setuju 29
29.0 29.0
96.0 Valid
sangat setuju 4
4.0 4.0
100.0
PJN3
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent sangat tidak setuju
7 7.0
7.0 7.0
tidak setuju 26
26.0 26.0
33.0 Kurang setuju
34 34.0
34.0 67.0
setuju 29
29.0 29.0
96.0 sangat setuju
4 4.0
4.0 100.0
Total 100
100.0 100.0
PJN4
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent sangat tidak setuju
9 9.0
9.0 9.0
tidak setuju 26
26.0 26.0
35.0 Kurang setuju
36 36.0
36.0 71.0
setuju 26
26.0 26.0
97.0 sangat setuju
3 3.0
3.0 100.0
Valid
Total 100
100.0 100.0
PJN5
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent sangat tidak setuju
8 8.0
8.0 8.0
tidak setuju 16
16.0 16.0
24.0 Kurang setuju
44 44.0
44.0 68.0
setuju 27
27.0 27.0
95.0 sangat setuju
5 5.0
5.0 100.0
Valid
Total 100
100.0 100.0
Lampiran 14: Validitas dan reliabilitas peningkatan jumlah nasabah tabungan kurban Y
VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL PENINGKATAN JUMLAH NASABAH TABUNGAN KURBAN
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbachs Alpha if Item
Deleted PJN1
11.94 10.158
.552 .391
.837 PJN2
12.42 10.024
.731 .551
.789 PJN3
12.49 9.929
.656 .448
.807 PJN4
12.58 9.822
.678 .525
.801 PJN5
12.41 10.164
.631 .456
.814
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
Cronbachs Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
Cronbachs Alpha Based on
Standardized Items
N of Items .842
.844 5
Lampiran 15: Regresi linear berganda REGRESI LINEAR BERGANDA
Model Summary
b
Change Statistics
Model R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of
the Estimate
R Square
Change F
Change df1 df2 Sig. F
Change Durbin-
Watson 1
.644
a
.415 .397 1.44532
.415 116.072 3
96 .000
2.208 a. Predictors: Constant, Penjualan Perseorangan, Periklanan,
Promosi Penjualan
Model Summary
b
Change Statistics
Model R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of
the Estimate
R Square
Change F
Change df1 df2 Sig. F
Change Durbin-
Watson 1
.644
a
.415 .397 1.44532
.415 116.072 3
96 .000
2.208 b. Dependent Variable: Peningkatan Jumlah
Tabungan Kurban
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Regression 1168.653
3 389.551
116.072 .000
a
Residual 322.187
96 3.356
1
Total 1490.840
99 a. Predictors: Constant, Penjualan Perseorangan, Periklanan, Promosi Penjualan
b. Dependent Variable: Peningkatan Jumlah Tabungan Kurban
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Collinearity Statistics
Model B
Std. Error Beta
t Sig. Tolerance VIF
Constant 1.403
.953 1.472
.144 Periklanan
.208 .106
.175 1.957 .053
.282 3.547 Promosi Penjualan
.745 .103
.754 7.263 .000
.209 4.781 1
Penjualan Perseorangan .029
.056 .033
.520 .604
.564 1.774 a. Dependent Variable: Peningkatan Jumlah Tabungan Kurban
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Aktivitas keuangan dan perbankan dapat dipandang sebagai wahana bagi masyarakat modern untuk membawa mereka kepada pelaksanaan dua ajaran Al-
Qur’an yaitu: 1.
Prinsip At-ta’awun, yaitu saling membantu dan saling bekerja sama diantara anggota masyarakat untuk kebaikan.
2. Prinsip menghindari Al-iktinaz, yaitu menahan uang dana dan
membiarkannya menganggur idle dan tidak berputar dalam transaksi yang bermanfaat bagi masyarakat umum.
10
Kegiatan ekonomi sebenarnya adalah kegiatan manusia untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Dalam rangka melaksanakan kegiatan inilah diperlukan
aturan-aturan main yang mestinya sarat dengan muatan moral agar tidak timbul kekacauan dan kesulitan.
11
Dalam lalu lintas perekonomian masyarakat modern dewasa ini, dimana kegiatan perekonomian terus berkembang dan berubah
sejalan dengan perubahan dan perkembangan zaman, bank muncul sebagai lembaga keuangan vital dengan inti kegiatan menyediakan jasa permintaan dan
10
Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syari’ah, Jakarta: Pustaka Alvabet,Mei 2006, Edisi Revisi, h. 5
11
Karnaen A. Perwaatmaja, Membumikan Ekonomi Islam di Indonesia, Depok: Usaha Kami, 1996,Cet. ke-1, h.11-12
penawaran disamping jasa di bidang lain. Oleh karena itu, dewasa ini perekonomian tidak bisa terlepas dari peran jasa perbankan.
Bank sebagai lembaga keuangan merupakan sarana penyimpanan uang paling aman bagi nasabah, bertugas menyimpan dan menyalurkannya kembali
kepada masyarakat. Selain itu, bank juga memberikan jasa keuangan dan pembayaran lainnya. Sebagai lembaga keuangan yang mendapat kepercayaan
masyarakat, bank berusaha semaksimal mungkin melakukan daya tarik insentive ekonomi berupa bunga tinggi, bonus, serta hadiah-hadiah yang
menarik minat nasabah. Berbagai langkah dilakukan oleh bank dengan tujuan meningkatkan jumlah penghimpunan dana masyarakat dengan cara
meningkatkan jumlah nasabah. Secara umum pengertian Bank Islam Islamic Bank adalah bank yang
pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat islam. Saat ini banyak istilah yang diberikan untuk menyebut identitas Bank Islam selain istilah Bank
Islam itu sendiri, yakni Bank Tanpa Bunga Interest-Free Bank, Bank Tanpa Riba, dan Bank Syariah Syariah Bank. Namun, di Indonesia secara teknis
yuridis penyebutan Bank Islam mempergunakan istilah resmi “Bank Syariah”, atau yang secara lengkap disebut “Bank Berdasarkan Prinsip Syariah”.
12
Ini berarti tata cara operasional bank tersebut mengacu kepada ketentuan-ketentuan
yang terdapat dalam Al-Quran dan Hadits.
2
12
www.google.com
Bank Konvensional dan Bank Syariah mempunyai paradigma yang berbeda secara mendasar dalam melakukan penghimpunan dana masyarakat. Bank
Konvensional menghimpun dana nasabah dan meminjamkan kepada debitur dengan sistem bunga, sedangkan bank syariah menghimpun dana nasabah dan
menyalurkannya kepada debitur dengan sistem bagi hasil. Di satu pihak, tujuan masyarakat menabung di bank konvensional adalah disamping untuk
mengamankan dananya dari kemungkinan yang tidak diharapkan, juga untuk memperoleh bunga dari dana tersebut. Di pihak lain, tujuan masyarakat
menyimpan uangnya di Bank Syariah yang paling utama adalah menghindari adanya riba, sebab kebanyakan umat Islam mempunyai pandangan bahwa bunga
bank itu sama dengan riba yang diharamkan dalam Islam. Sedangkan tujuan lainnya adalah untuk diinvestasikan dalam berbagai pembiayaan. Jika
menguntungkan akan mendapatkan bagian dari nisbah bagi hasil, sedangkan jika mengalami kerugian yang bukan kesalahan bank maka masyarakat pemilik
dana ikut menanggung kerugian tersebut.
13
Dimulai dengan ide dasar mengenai adanya layanan perbankan sesuai syariat islam di awal tahun 90-an, tepatnya setelah ada undang-undang No.7
tahun 1992 tentang bank berdasarkan prinsip bagi hasil, kemudian direvisi dengan UU No.10 tahun 1998 tentang perubahan atas undang-undang No.7 tahun
1992 dimana dalam bentuk sebuah bank konfensional yang beroperasi dengan
3
13
Jurnal Hukum Bisnis, Menyongsong RUU Perbankan Syariah, Jakarta:Yayasan Pengembangan Hukum Bisnis,2002,Hal.21
4 prinsip syariah. Dengan lahirnya UU No.10 tahun 1998, maka landasan hukum
Bank Syariah menjadi lebih jelas dan kuat baik dari segi kelembagaan maupun landasan operasionalnya.
Hal tersebut diatas membuktikan, bahwa secara konseptual perbankan syariah memang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman, serta sudah
menjadi sistem perbankan alternatif yang sesuai dengan fitrah hidup manusia. Walaupun demikian, kesempurnaan konsep yang merupakan konsep ilahiyah ini
tetap harus di-update dan disesuaikan dengan tuntutan zaman agar tetap dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.
Peningkatan yang sangat tajam dimulai sejak tahun 1998, yaitu setelah dikeluarkan UU No.10 tahun 1998 sebagai amandemen dari UU No.7 tahun 1992
tentang perbankan. Efeknya adalah apabila sejak tahun 1992 hingga tahun 1998 hanya ada satu Bank Umun Syariah dan 78 Bank Perkreditan Rakyat Syariah
BPRS maka pada bulan Maret tahun 2007 berdasarkan data statistik Perbankan Syariah yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia jumlah Bank Syariah telah
mencapai 24 unit yang terdiri atas 3 Bank Umum Syariah dan 21 unit Usaha Syariah. Selain itu jumlah Bank Perkreditan Rakyat Syariah BPRS telah
mencapai 105 unit pada periode yang sama.
14
Namun, mengingat Indonesia adalah negara yang berpenduduk muslim terbesar di dunia. Sisi ini patut menjadi potensi aset yang kuat jika diimbangi
dengan kualitas sumber daya manusia yang memadai dengan populasi muslim
14
www.buletinekonomikadanbisnisislam.com
sebesar 88 persen dari total jumlah penduduk yang mencapai 225 juta jira, mestinya menjadi pasar yang luar biasa bagi bisnis syariah. Namun, kenyataan
yang terjadi masih cukup memprihatinkan. Sungguh sangat disayangkan, potensi penduduk sedemikian besar itu ternyata tidak secara otomatis memuluskan
sosialisasi perbankan syariah. Mayoritas masyarakat muslim masih buta tentang Bank Syariah, termasuk para akademisi, profesional, bahkan ulama.
15
Keadaan ini disebabkan karena kurangnya sosialisasi dari pihak bank kepada masyarakat
muslim. Oleh karena itu diperlukan sistem pemasaran yang lebih bersifat sosialis. Suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang apa pun, membutuhkan apa
yang disebut dengan pemasaran. Pemasaran adalah suatu proses sosial, yang melalui proses itu individu-individu dan kelompok akan memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan, dengan cara menukar dan menciptakan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lain.
16
Sedangkan menurut William J. Stanton, pemasaran didefinisikan berdasarkan bisnis yaitu sebuah sistem dari
kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, memberi harga, mempromosikan dan mendistribusikan jasa serta barang-barang pemuas
kebutuhan dan keinginan pasar.
17
5
15
M.samsul Arifin, ”Perbankan Masih Perlu Sosialisasi” http:edratna.wordpress.com20070626mengenal-produk-perbankan-syariah-1
16
Philip kotler, manajemen pemasaran : Analisa Perencanaan Dan pengendalian, Jakarta: Erlangga, 1996, jilid 2, h.20
17
Marius P.Angipora, Dasar-dasar Pemasaran, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 1999, cet.ke-1, hal.5
Bank sebagai lembaga keuangan perlu mengkomunikasikan setiap produk yang mereka tawarkan. Hal ini dilakukan agar masyarakat mengetahui dan
memiliki minat untuk merasakan manfaat dari produk bank yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Banyak bank menawarkan
produknya, baik produk baru maupun pengembangan dari produk lama. Beberapa mereka ada yang gagal dalam merebut kepuasan konsumen. Hal ini disebabkan
karena permintaan pasar yang selalu berubah-ubah. Beberapa kepuasan nasabah yang dimaksud antara lain:
1. Keamanan terjamin atau penarikannya mudah dilakukan.
2. Mudah dan praktis, tidak berbelit-belit, jika kita ingin mendepositokan uang
dan mudah dipindahkan ke rekening giro atau tabungan serta mudah memindahkan dana dalam jumlah besar dan kecil.
3. Rasa bangga menabung pada bank yang bersangkutan. Faktor-faktornya
adalah karena kemudahan dan praktis serta terjamin keamanannya karena dikelola tenaga profesional.
Bank menawarkan produknya berupa jasa seperti tabungan, deposito, kredit, dan lain-lain. Jasa didefinisikan sebagai setiap kegiatan atau manfaat yang
dapat diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lainnya yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak pula berakibat pemilikan sesuatu dan produksinya dapat atau
tidak dapat dikaitkan dengan suatu produk fisik.
18
6
18
Murti Sumarni, Marketing Perbankan, Yogyakarta: Liberty, 1997, cet ke-4, h.19
Tabungan adalah salah satu produk dalam suatu Bank yang paling banyak diminati oleh nasabah. Karena fungsi tabungan yang sangat dibutuhkan oleh
masyarakat saat ini. Yaitu sebagai sarana yang terbaik untuk menyimpan uang, oleh karena itu bank diharuskan untuk terus mengembangkan produk sesuai
dengan kebutuhan nasabah saat ini. Tabungan saat ini sudah berkembang fungsinya bukan hanya berfungi sebagai sarana penyimpanan uang tetapi juga
sarana untuk beribadah, contohnya seperti tabungan kurban yang ada di Bank Syariah Mandiri yang membantu nasabahnya yang kurang mampu untuk
beribadah kurban menjadi mampu. Bank Syariah Mandiri mempunyai produk tabungan yang kurang lebih
selama empat tahun ini berjalan yaitu Tabungan Kurban. Tabungan kurban ini bertujuan memudahkan nasabah yang ingin melaksanakan ibadah kurban dan
aqiqah. Tabungan kurban Bank Syariah Mandiri adalah jenis tabungan yang berdasarkan prinsip mudharabah mutlaqah. Mudharabah mutlaqah adalah Akad
antara pihak pemilik modal shahibul maal dengan pengelola mudharib untuk memperoleh keuntungan, yang kemudian akan dibagikan sesuai nisbah yang
telah disepakati. Dalam hal ini, mudharib bank diberikan kekuasaan penuh untuk mengelola modal atau menentukan arah investasi.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka skripsi ini diberi judul
“Pengaruh Strategi Promosi Terhadap Produk Tabungan Kurban di Bank Syariah Mandiri”.
7
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Apakah periklanan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah tabungan
kurban? 2.
Apakah promosi penjualan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah tabungan kurban?
3. Apakah penjualan perseorangan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah
tabungan kurban? 4.
Apakah periklanan, promosi penjualan, dan penjualan perseorangan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah tabungan kurban?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: a.
Untuk menganalisis pengaruh periklanan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah tabungan kurban.
b. Untuk menganalisis pengaruh promosi penjualan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah tabungan kurban.
c. Untuk menganalisis pengaruh penjualan perseorangan berpengaruh
terhadap peningkatan jumlah tabungan kurban.
8
d. Untuk menganalisis pengaruh periklanan, promosi penjualan, dan penjualan perseorangan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah
tabungan kurban. 2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan sebagai berikut:
a. Bagi Nasabah
Penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan masukkan dan acuan dalam melakukan pilihan untuk memperoleh informasi yang akan digunakan
dalam mengambil keputusan dalam menabung di Bank Syariah Mandiri. b.
Bagi Perusahaan Penelitian ini akan menjadi masukkan dan bahan acuan dalam mengambil
keputusan yang berkaitan dengan strategi pemasaran yang akan diterapkan agar dapat menarik minat nasabah sehingga dapat meningkatkan jumlah
nasabah khususnya jumlah nasabah tabungan kurban di Bank Syariah Mandiri.
c. Bagi Akademisi
Penelitian ini memberi bukti empiris tentang bagaimana strategi pemasaran produk tabungan kurban yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri dalam
rangka menarik minat nasabah sehingga meningkatkan jumlah nasabah di
9
Bank Syariah Mandiri. Selain itu juga dapat memperkaya bahan kajian atau referensi utnuk penelitian yang akan datang.
D. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan tujuan penelitian diatas mengenai pengaruh strategi promosi terhadap produk tabungan kurban, maka dibuat kerangka pemikiran penelitian
sebagai berikut:
10
E. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan suatu hipotesis yang merupakan dugaan sementara dalam menguji suatu penelitian,
yaitu: Ha
1
: Terdapat pengaruh yang signifikan dari periklanan terhadap peningkatan jumlah tabungan kurban.
Ha
2
: Terdapat pengaruh yang signifikan dari promosi penjualan terhadap peningkatan jumlah tabungan kurban.
Ha
3
: Terdapat pengaruh yang signifikan dari penjualan perseorangan terhadap peningkatan jumlah tabungan kurban.
Ha
4
: Terdapat pengaruh yang signifikan dari periklanan, promosi penjualan, dan penjualan perseorangan terhadap peningkatan jumlah tabungan kurban.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan penulis dalam proposal penelitian ini dibagi dalam lima bab, tiap-tiap bab terdiri dari beberapa sub bab. Adapun sistematika
penulisan dalam penelitian ini adalah:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan secara singkat mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka
pemikiran, hipotesis, dan sistematika penulisan penelitian.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini ini dibuat dengan landasan teori yang berguna agar penelitian ini dapat dimengerti sebelum dibahas secara mendalam. Dalam Bab
ini akan membahas secara singkat tentang pengertian kurban dalam fiqih, promosi, bauran promosi, aspek-aspek motivasi menabung,
review studi terdahulu.
BAB III : METODE PENELITIAN
11
Bab ini membahas tentang Ruang Lingkup Penelitian, Teknik Penentuan Sampel, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data.
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi mengenai analisa data, profil responden penelitian, uji validitas, uji reliabilitas, uji t parsial, uji F simultan, dan analisis
regresi berganda.
BAB V : PENUTUP
Bab ini penelitian membuat suatu kesimpulan dari pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan memberikan saran-
saran yang sekiranya bermanfaat bagi para pihak yang berkepentingan dalam pembahasan penelitian ini.
12