BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Kurban dalam Fiqh
Kurban dalam bahasa Arab artinya dekat, sedangkan menurut etimologi kurban berasal dari kata “Qorob” yang berarti mendekati.
19
Maksudnya ialah sesuatu yang dapat mendekatkannya kepada Allah ta’ala,
20
Ibadah kurban artinya menyembelih hewan sebagai ibadah untuk mendekatkan diri kepada
Allah SWT. Ibadah kurban disebut juga ‘udhiyyah” dengan huruf “yak” bertasydid artinya hewan ternak yang disembelih sebagai kurban. Kurban
adalah bentuk ibadah kaum penyembelihan hewan kurban yang dilakukan pada Hari Raya Haji selepas shalat I’dil adha dan hari-hari tasyriq yaitu
tanggal 11,12, dan 13 Zulhijjah karena beribadah kepada Allah SWT.
21
“Qurban” yang lazim disebut kurban menurut pengertian bahasa umum berarti dekat atau mendekatkan diri.
22
Dalam pengertian terminologi fiqh, kurban adalah penyembelihan hewan tertentu dengan niat mendekatkan diri kepada Allah pada masa-masa
tertentu, ia juga diartikan sebagai binatang an’am yang disembelih pada hari
13
19
Louis ma’luf, Al-munjid, Beirut: Dar el-mayreq, 1986 h.617
20
At-tahir Ahmad Az-zawi, Al kamus al-Muthy Riyadh:Das Alimul kutub 1994, h.579
21
Al-imam Taqayyuddin Abu Bakar binMuhammad Al-Husein, kifayatul akhyar, diterjemahkan: Syarifuddin Anwar dan Misbah Mustafa, kelengkapan orang shalat Surabaya :Bina
iman, TT. J.2, h.490
22
M. Abdul Mujieb.et ;’al, kamus istilah fiqh, Jakarta : pustaka firdaus, 1994, h.490
nahr yang bertujuan bertaqoarub kepada Allah,
23
penyembelihan pada hari Id dan 3 hari sesudahnya dalam rangka mensyiarkan Idul Adha.
24
1 Jenis hewan kurban
a. Macam-macam hewan kurban
Para ulama sependapat bahwa ibadah kurban tidak sah kecuali menggunakan binatang an’am, yaitu: unta, sapi kerbau, kambing atau
domba dan semua hewan yang termasuk jenisnya. Dengan demikian tidak sah berkurban dengan menggunakan binatang selain an’am.
25
Berdasarkan firman Allah SWT:
☺
Artinya :“Dan bagi tiap-tiap umat telah kami syariatkan penyembelihan kurban, supaya mereka menyebut nama Allah terhadap
binatang ternak yang telah dianugerahkan kepada mereka…”.
QS. 22AL-Hajj: 34
14
23
Wahbah Az.zuhaili, Al fiqhul islamy wa Adillatuhu Beirut:Dar el-fikr, 1989, cet. Ke-3, h. 594
24
T.A, Lathief Rosydiy, Qurban dan Aqiqah Menurut Sunnah Rasulullah saw, Medan:Firma Rimbow, 1996, cet. Ke-3, h.14
25
Wahhab az-Zuhaily, Al fiqhul islamy wa Adillatuhu Beirut:Dar el-fikr, 1989, cet. Ke-3, h. 9