a Tingkat kesesuaian Pintu Darurat cukup yaitu terpasang tetapi ada
sebagian kecil instalasi yang tidak sesuai persyaratan. b
Tingkat kesesuaian tangga darurat baik sesuai persyaratan. c
Tingkat kesesuaian tanda petunjuk arah baik sesuai persyaratan. d
Tingkat kesesuaian tempat berhimpun cukup yaitu terpasang tetapi ada sebagian kecil instalasi yang tidak sesuai persyaratan.
7.2 Saran
1. Sebaiknya pengelola gedung FKIK segera membuat prosedur tanggap darurat
kebakaran.
2. Sebaiknya pengelola gedung FKIK segera membuat organisasi tanggap darurat
kebakaran, agar apabila terjadi kebakaran dapat ditangani dengan efektif dan efisien, selain itu juga organisasi tanggap darurat dapat mencegah terjadinya
kebakaran melalui perawatan secara berkesinambungan terhadap sistem proteksi kebakaran.
3. Untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam mencegah
terjadinya bahaya kebakaran di FKIK, sebaiknya Diadakan pelatihan penanggulangan bahaya kebakaran, minimal pada saat penerimaan mahasiswa
baru, hal ini dimaksudkan agar setiap penghuni gedung mempunyai pemahaman terhadap penanggulangan bahaya kebakaran.
4. Sistem proteksi aktif digedung FKIK
a Sinyal suara alarm kebakaran sebaiknya harus dibedakan dari sinyal suara
yang dipakai untuk penggunaan lain.
b Hidran sudah sesuai dengan standar yaitu SNI 03-3985-2000, sebaiknya
dilakukan perawatan secara terus menerus, agar ketika digunakan tidak terjadi masalah.
c Sebaiknya detektor kebakaran di inspeksi dan rekaman hasil inspeksi
disimpan. d
Kotak penyimpanan kepala sprinkler cadangan dan kunci kepala sprinkler ruangan sebaiknya
ditempatkan diruangan ≤ 38°C, Jumlah persediaan kepala sprinkler cadangan harus lebih dari 36 buah, dan diadakannya
sprinkler cadangan, dan disediakan kunci khusus. e
APAR Sebaiknya di inspeksi pada interval 30 hari.
5. Sarana penyelamat jiwa di FKIK
a Sebaiknya pintu darurat tidak dikunci, sehingga memudahkan proses
evakuasi apabila terjadi kebakaran dan pintu darurat sebaiknya dapat menutup secara otomatis.
b Sebaiknya tangga darurat diberi penanda yang menunjukkan posisi lantai
disetiap lantai. c
Sebaiknya warna petunjuk arah jalan keluar diubah menjadi warna dasar berwarna hijau dan tulisan berwarna putih agar dapat terlihat dalam
pencahayaan normal dan dalam pencahayaan keadaan darurat. d
Sebaiknya tulisan meeting point dirubah menjadi assembling point.
DAFTAR PUSTAKA Badan Standar Nasional Indonesia. 2000. SNI 03-1745-2000 Tentang Tata Cara
Perencanaan Dan Pemasangan Sistem Pipa Tegak Dan Slang Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah Dan Gedung. Jakarta:
Badan Standar Nasional Indonesia
Badan Standar Nasional Indonesia. 2000. SNI 03-3985-2000 Tentang Tata Cara Perencanaan, Pemasangan, dan Pengujian Sistem Deteksi Dan Alarm
Kebakaran Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung. Jakarta : Badan Standar Nasional Indonesia
Badan Standar Nasional Indonesia. 2000. SNI 03-3989-2000 Tentang Tata Cara Perencanaan, Pemasangan Sistem Sprinkler Otomotik Untuk Pencegahan
Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung. Jakarta : Badan Standar Nasional Indonesia
Basuki , achmad. Mencermati standar pengamanan gedung untuk antisipasi bahaya kebakaran, accesed 8022013. Available
www.http:achmadbasuki.files.wordpress.com200807.
Bimbingan teknis pencegahan kebakaran, accesed 8022013. Available www.http:ciptakarya.pu.go.id20060119
Brushlinsky, N. N, et al. 2006. World fire statistic, report No.10 diunduh dari http:ec.europa.euconsumerscons_safepresentation21-02ctif.pdf. accesed
23022013.
Department for communities and local government: London. 2010. Fire statistic monitor, april 2009 to march 2010, issue No 0310 diunduh di
http:www.communities.gov.uk.documentsstatisticpdf1693248.pdf. accesed 23022013.
Departemen tenaga kerja-UNDP-ILO.1987. Bahan Training Keselamatan Kerja Penanggulangan Kebakaran. Jakarta : Binawas Depnaker
Dinas Kebakaran DKI Jakarta accesed 252013. Available http:www.jakartafire.com200483.
Fire Prevention and protection program, 1998. Jurusan keselamatan dan kesehatan kerja. Fakultas Kesehatan Masyarakat UI.