Sedangkan  menurut  Basri  1998,  yang  dimaksud  dengan  kebakaran adalah  suatu  hal  yang  sangat  tidak  diinginkan.  Kebakaran  dapat  merupakan
penderitaan  dan  malapetaka,  khususnya  terhadap  mereka  yang  mengalami kebakaran.
2.1.2 Teori Segitiga Api
Menurut  Polis  Asuransi  Kebakaran  Indonesia  PSKI,  terjadinya kebakaran memerlukan tiga unsur :
1. Adanya bahan yang mudah terbakar
2. Adanya cukup oksigen sebagai oksidator
3. Adanya  suhu  yang  cukup  tinggi  dari  bahan  yang  mudah  terbakar
panas Konsep  model  segitiga  api  tersebut  dapat  dikembangkan  dengan
menambahkan  satu  unsur  baru  yaitu  reaksi  kimia.  Dan  selanjutnya  model segitiga ini dikenal dengan konsep bidang empat api tetrahedron.
Didalam  peristiwa  terjadinya  apikebakaran  terdapat  tiga  elemen yang  memegang  peranan  penting  yaitu  adanya  bahan  bakar,  zat
pengoksidasioksigen  dan  suatu  sumber  nyalapanas.  Kebakaran  adalah
suatu reaksi oksidasi eksotermis yang berlangsung dengan cepat dari suatu bahan  bakar  yang  disertai  dengan  timbulnya  apipenyalaan.  Bahan  bakar
dapat  berupa  bahan  padat,  cair,  dan  uapgas.  Pada  bahan  bakar  yang menyala,  sebenarnya  bukan  unsur  itu  sendiri  yang  terbakar,  melainkan
gasuap yang dikeluarkan Depnaker,1987. Apabila  bahan  bakar,  zat  pengoksidasi,  dan  sumber  nyala  berada
secara  bersama-sam  pada  kondisi  tertentu,  maka  kebakaran  dapat  terjadi, hal ini berarti kebakaran tidak akan terjadi jika:
a. Tidak  ada  bahan  bakar  atau  bahan  bakar  tersebut  tidak  dalam  jumlah
yang cukup. b.
Tidak  ada  zat  pengoksidasioksigen  atau  zat  pengoksidasi  tidak  dalam jumlah yang cukup.
c. Sumber nyala tidak cukup kuat untuk menyebabkan kebakaran.
2.1.3 Klasifikasi Kebakaran
Klasifikasi  kebakaran  adalah  penggolongan  atau  pembagian  kebakaran berdasarkan  jenis  bahan  bakarnya.  Dengan  adanya  klasifikasi  tersebut  akan
lebih  mudah,  lebih  cepat  dan  lebih  tepat  pemilihan  media  pemadaman  yang dipergunakan  untuk  memadamkan  kebakaran.  Di  Indonesia  menganut
klasifikasi  yang  ditetapkan  dalam  Peraturan  Menteri  Tenaga  Kerja  dan Transmigrasi No.Per.04Men1980 yang menurut jenisnya adalah :