Sarana Penyelamat Jiwa di Gedung Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Dari 7 persyaratan mengenai Pintu Darurat menurut Permen PU No.26PRTM2008, sebanyak 5 persyaratan yang terpenuhi dan mendapatkan nilai scoring 71. Skor tersebut dari hasil penjumlahan data mengenai pintu darurat yang sesuai dibandingkan dengan jumlah keseluruhan data. Menurut penilaian berdasarkan tabel tingkat penilaian audit tentang kebakaran yang dilakukan saptaria et al 2005, maka dapat ditarik kesimpulan tingkat kesesuainnya adalah cukup baik yang artinya terpasang tetapi ada sebagian kecil instalasi yang tidak sesuai persyaratan dengan Permen PU No.26PRTM2008 5.7.2 Tangga Darurat di gedung FKIK Gedung FKIK memiliki tangga darurat sebanyak empat tangga darurat, dua didalam gedung yaitu dibagian tengah gedung dan disayap kanan gedung yang menghubungkan lantai satu sampai lantai lima, dan dua diluar gedung yaitu berada dilantai dua dekat dengan ruang auditorium FKIK dan satu lagi terdapat dibagian luar sayap kanan gedung. Tangga darurat di gedung FKIK memiliki bordes diatas 8 yang berjumlah 10-11 bordes, jumlah bordes ini sengaja dibuat 10-11 bordes karena jika jumlah bordes terlalu banyak maka dapat menyebabkan kelelahan, dan apabila bordes terlalu sedikit, tangga darurat akan menjadi curam. Berikut adalah gambar tangga darurat di gedung FKIK. Gambar 5.7 Tangga Darurat di Gedung FKIK Berikut ini adalah tabel kesesuain tangga darurat di FKIK dengan Permen PU No.26PRTM2008 Tabel 5.12 Kesesuain Tangga Darurat Di FKIK Dengan Permen PU No.26PRTM2008 No Kondisi Aktual Permen PU No.26PRTM2008 Sesuaitidak sesuai 1 Terdapat tanda arah evakuasi menuju tangga darurat Tangga kebakaran ini harus disediakan dengan tanda pengenal khusus Sesuai 2 Tidak terdapat penanda tingkat lantai Penandaan tersebut harus menunjukkan tingkat lantai Tidak sesuai No Kondisi Aktual Permen PU No.26PRTM2008 Sesuaitidak sesuai 3 Bordes antar tangga diatas 8 Bordes antar tangga minimal 8 dan maksimal 18 Sesuai 4 Tangga tidak dibatasi dengan dinding tangga kebakaran tidak dibatasi dengan dinding Sesuai 5 Ruang kosong dibawah tangga tidak digunakan untuk menyimpan barang Ruang kosong dibawah tangga tidak untuk menyimpan barang Sesuai 6 Tangga utama tidak berbentuk spiral tidak boleh berbentuk tangga spiral sebagai tangga utama Sesuai Dari 6 persyaratan mengenai Tangga Darurat menurut Permen PU No.26PRTM2008, sebanyak 5 persyaratan yang terpenuhi dan mendapatkan nilai scoring 83. Skor tersebut dari hasil penjumlahan data mengenai tangga darurat yang sesuai dibandingkan dengan jumlah keseluruhan data. Menurut penilaian berdasarkan tabel tingkat penilaian audit tentang kebakaran yang dilakukan saptaria et al 2005, maka dapat ditarik kesimpulan tingkat kesesuainnya adalah baik yang artinya sesuai persyaratan Permen PU No.26PRTM2008 5.7.3 Petunjuk arah jalan keluar di Gedung FKIK Tanda petunjuk arah jalan keluar di gedung FKIK dipasang sepanjang sisi jalan keluar dan dipintu keluar serta di pintu-pintu darurat, pemasangan ini dimaksudkan agar arah jalan keluar dapat terbaca dengan jelas dan penghuni gedung dapat mengetahui jalan keluar. Tanda petunjuk arah dengan iluminasi eksternal dan internal dapat dibaca pada kedua mode pencahayaan normal atau darurat, yang dimaksud mode normal dan darurat yaitu pencahayaan normal seperti biasa terbaca dengan bantuan cahaya, dan mode pencahayaan darurat apabila dalam keadaan darurat dan tidak ada cahaya yang menerangi ruangan, maka tanda arah jalan keluar harus bisa terbaca pada kondisi seperti ini. Berikut adalah gambar tanda petunjuk arah jalan keluar di gedung FKIK. Gambar 5.8 tanda petunjuk arah jalan keluar Berikut ini adalah tabel kesesuaian tanda petunjuk arah evakuasi di FKIK dengan permen PU No.26PRTM2008 Tabel 5.13 Kesesuaian Tanda Petunjuk Arah Evakuasi Di FKIK Dengan Permen PU No.26PRTM2008 No Kondisi Aktual Permen PU No. 26M2008 Sesuaitidak sesuai 1 Terdapat petunjuk arah jalan keluar Terdapat tanda petunjuk arah pada sarana jalan keluar Sesuai 2 Warna petunjuk jalan keluar hijau dan merah Warna petunjuk arah nyata dan kontras berwarna hijau dan putih Tidak Sesuai 3 Terdapat indicator menuju tangga darurat Pada setiap lokasi ditempatkan tanda arah dengan indicator arah Sesuai 4 Tanda arah dapat dibaca pada kedua mode Tanda arah dapat dibaca pada kedua mode pencahayaan normal dan darurat Sesuai 5 Tanda petunjuk arah terbaca EXIT Tanda petunjuk arah terbaca ‘EXIT’ atau kata lain yang tepat berukuran ≥ 10cm Sesuai No Kondisi Aktual Permen PU No. 26M2008 Sesuaitidak sesuai 6 Lebar huruf pada kata EXIT ≥ 5cm Lebar huruf pada kata ‘EXIT’ ≥ 5 cm, kecuali huruf ‘I’ Sesuai 7 Spasi ≥ 1 cm Spasi minimum antara huruf pada kata ‘EXIT’ ≥ 1 cm Sesuai Dari 7 persyaratan mengenai tanda petunjuk arah menurut Permen PU No.26PRTM2008, sebanyak 6 persyaratan yang terpenuhi dan mendapatkan scoring 85. Skor tersebut dari hasil penjumlahan data mengenai petunjuk arah yang sesuai dibandingkan dengan jumlah keseluruhan data. Menurut penilaian berdasarkan tabel tingkat penilaian audit tentang kebakaran yang dilakukan saptaria et al 2005, maka dapat ditarik kesimpulan tingkat kesesuainnya adalah baik yang artinya sesuai persyaratan Permen PU No.26PRTM2008 5.7.4 Tempat Berhimpun di Gedung FKIK Tempat berhimpun di gedung FKIK berada pada satu titik, tempat berhimpun tersebut terletak di dekat gerbang masuk kampus berada dihalaman utama gedung FKIK. Tempat berhimpun sudah memiliki petunjuk tempat berhimpun yang berada disisi lapangan halaman gedung. Halaman utama FKIK dipilih menjadi tempat berhimpun dikarenakan halaman memiliki luas yang dapat menampung seluruh pengguna gedung, selain itu halaman utama FKIK dapat diakses dari berbagai arah,baik dari tangga darurat di sayap kanan gedung, maupun tangga darurat yang berada ditengah gedung. Berikuta adalah gambar tempat berhimpun digedung FKIK. Gambar 5.9 tempat berhimpun di gedung FKIK Berikut ini adalah tabel kesesuai tempat berhimpun di FKIK dengan NFPA 101 1995 Tabel 5.14 Kesesuai Tempat Berhimpun Di FKIK Dengan NFPA 101 No Kondisi Aktual NFPA 101 Sesuaitidak sesuai 1 Terdapat tempat berhimpun Tersedia tempat berhimpun setelah evakuasi Sesuai 2 Terdapat petunjuk meeting point, Tersedia petunjuk tempat berhimpun Tidak sesuai 3 Tempat berhimpun sangat luas. Luas tempat berhimpun sesuai, minimal 0,3 morang Sesuai Dari 3 persyaratan mengenai tempat berhimpun menurut NFPA 101, sebanyak 2 persyaratan yang terpenuhi dan mendapatkan nilai scoring 66. Nilai scoring tersebut dari hasil penjumlahan data mengenai tempat berhimpun yang sesuai dibandingkan dengan jumlah keseluruhan data. Menurut penilaian berdasarkan tabel tingkat penilaian audit tentang kebakaran yang dilakukan saptaria et al 2005, maka dapat ditarik kesimpulan tingkat kesesuainnya adalah terpasang tetapi ada sebagian kecil instalasi yang tidak sesuai persyaratan NFPA 101 1995.

5.8 Rata-rata kesesuaian sarana penyelamat jiwa di gedung FKIK Tabel 5.15

Rata-Rata Kesesuaian Sarana Penyelamat Jiwa Di Gedung FKIK No Sarana Penyelamat Jiwa Nilai Skoring 1 Pintu Darurat 71 2 Tangga Darurat 83 3 Tempat Berhimpun 66 4 Petunjuk Arah 85 Rata-rata 76,25 Maka berdasarkan tabel 4.1 rata-rata kesesuaian sarana penyelamat jiwa di gedung FKIK yaitu 76,25, adalah cukup artinya terpasang tapi ada beberapa sarana penyelamat jiwa yang belum terpasang dan ada yang tidak sesuai dengan peraturan perundangan. 95 BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan cara menilai manajemen dan sistem proteksi kebakaran dengan Permen PU No.26PRTM2008, Permen PU No.20PRTM2009, Standar Nasional Indonesia, dan Standar Internasional yaitu NFPA 1995, akan tetapi hanya mengacu pada beberapa elemen saja, hal ini disebabkan karena terdapat beberapa element yang tidak bisa dibandingkan karena tidak adanya informasi mengenai elemen tersebut, selain itu keterbatasan waktu dan biaya penelitian juga menjadi keterbatasan dalam penelitian ini.

6.2 Prosedur Tanggap Darurat kebakaran di gedung Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan FKIK

Dari 25 persyaratan mengenai prosedur tanggap darurat kebakaran menurut Permen PU No.20PRTM2009, seluruhnya tidak terpenuhi. Hal ini disebabkan gedung FKIK tidak memiliki prosedur tanggap darurat kebakaran. Gedung FKIK mendapat nilai 0, skor tersebut dari hasil penjumlahan data mengenai prosedur tanggap darurat yang sesuai dibandingkan dengan jumlah keseluruhan data. Menurut penilaian berdasarkan tabel tingkat penilaian audit tentang kebakaran yang dilakukan saptaria et al 2005, maka dapat ditarik kesimpulan tingkat kesesuainnya adalah tidak sesuai dengan Permen PU No.20PRTM2009 Menurut Permen PU No.20PRTM2009 Prosedur tanggap darurat kebakaran mencakup kegiatan pembentukan tim perencanaan, penyusunan analisis risiko bangunan gedung terhadap bahaya kebakaran, pembuatan dan pelaksanaan rencana pengaman keakaran fire safety plan, dan rencana tindak darurat kebakaran fire emergency plan. Prosedur tanggap darurat kebakaran di gedung FKIK belum ada, alasanya dikarenakan tidak pernah terjadi kebakaran. Prosedur tanggap darurat kebakaran dianggap tidak terlalu penting mengingat aktifitas di gedung FKIK jauh dari aktifitas yang menimbulkan api. Hal ini dibuktikan dengan hasil observasi yaitu tidak adanya struktur organisasi dalam penanggulangan bahaya kebakaran, prosedur tanggap darurat kebakaran, dan sumber daya manusia dalam penanggulangan kebakaran. Dikarenakan belum adanya prosedur tanggap darurat kebakaran di gedung FKIK, penulis mencoba untuk membuat prosedur tanggap darurat kebakaran digedung FKIK yang nantinya dapat menjadi usulan dan diimplementasikan dalam sistem tanggap darurat kebakaran di gedung FKIK. Prosedur tanggap darurat kebakaran digedung FKIK antara lain: a. Prosedur mengenai hal-hal yang harus dilakukan jika terjadi kebakaran 1 Tekan tombol bahaya kebakaran yang terdekat dengan area terjadinya bahaya kebakaran sampai lampu merah berkedip-kedip 2 Lakukan pemadaman api segera dengan alat yang sudah tersedia disekitar tempat kejadian dengan kekuatan yang ada sambil menunggu bantuan datang 3 Berikan informasi yang berbunyi “sedang terjadi kebakaran di area……, harap tim pemadam bertindak segera 4 Berikan informasi sekali lagi 5 Melakukan pengamanan seperlunya ditempat kejadian dan minta bantuan ke instansi luar 6 Periksa persedian air untuk boks hidran dan lain-lain untuk kelancaran hidran 7 Apabila api semakin besar dan tidak padam : a Berikan informasi sekali lagi melalui mic dan isi beritanya tergantung situasi yang sedang terjadi. b Bila perlu meminta bantuan dari pihak luar pemadam kebakaran kota 8 Apabila api sudah padam monitoring dan mencari informasi mengenai sebab terjadinya kebakaran. Prosedur yang harus dilakukan apabila terjadi kebakaran kepada seluruh civitas akademika tersebut disampaikan pada saat pelatihan tanggap darurat dan dipasang pada papan informasi disetiap bangunan gedung yang ada di FKIK.