Sebab-sebab Terjadinya Kebakaran Kebakaran .1 Definisi Kebakaran

Adapun bahaya-bahaya kebakaran diantaranya sebagai berikut : a Asap Asap adalah suatu partikel-partikel zat karbon ukurannya dari 0,5 mikron, sebagai hasil dari suatu pembakaran tak sempurna dari bahan- bahan yang mengandung unsur karbon. Asap dapat mencapai temperatur antara 1000°F-1200°F, oleh efek pemanasan menyebabkan asap naik dan membentuk seperti gumpalan awan kemudian berpencar keseluruh ruangan. Bahaya asap bagi manusia adalah mungkin menyebabkan iritasi terhadap mata, selaput lendir pada hidung, dan tenggorokan. b Panas Panas adalah suatu bentuk energi yang pada temperatur 300°F dikatakan sebagai temperatur tertinggi dimana manusia dapat bertahan hanya dalam waktu yang singkat. Akibat terpapar panas yang tinggi menyebabkan manusia menderita kehabisan tenaga, kehilangan cairan tubuh, terbakar atau luka bakar pada pernafasan, dan mematikan kerja jantung. c Nyala Nyala dapat timbul pada proses pembakaran sempurna dan membentuk cahaya yang berkilauan. d Gas-gas beracun Pada peristiwa kebakaran banyak gas-gas yang dihasilkan yang berasal dari bahan-bahan terbakar khususnya bahan-bahan kimia. Beberapa macam gas yang sering dihasilkan dalam proses terjadinya kebakaran adalah gas CO, SO2, H2S, NH3, HCN, C3H4O, gas dari pembakaran plastik, dan gas yang dihasilkan dari bahan seperti kayu, tekstil dan kertas. Selain itu masih ada bahan kimia lain yang menghasilkan gas-gas beracun. Oleh karena itu pada peristiwa kebakaran tidak jarang korban yang timbul akibat terkurung gas-gas beracun tersebut.

2.1.6 Penanggulangan Kebakaran

Penanggulangan kebakaran adalah suatu upaya untuk mencegah timbulnya kebakaran dengan berbagai upaya pengenalan setiap wujud energi, pengadaan sarana proteksi kebakaran, dan sarana penyelamatan serta pembentukan organisasi tanggap darurat untuk memberantas kebakaran Kepmenaker RI No.Kep.186MEN1999. Sedangkan menurut S uma‟mur 1981, penanggulangan kebakaran merupakan semua tindakan yang berhubungan dengan pencegahan, pengamatan, dan pemadaman kebakaran dan meliputi perlindungan jiwa dan keselamatan manusia serta perlindungan harta kekayaan. Lima prinsip pokok penanggulangan kebakaran dan pengurangan korban kebakaran : 1. Pencegahan kecelakaan sebagai akibat kecelakaan atau keadaan panik 2. Pembuatan bangunan yang tahan api 3. Pengawasan yang teratur dan berkala 4. Penemuan kebakaran pada tingkat awal pemadamannya 5. Pengendalian kerusakan untuk membatasi kerusakan sebagai akibat dan tindakan pemadamannya Menurut Depnaker tahun 1987, pada modul-modul prinsip penanggulangan kebakaran, secara umum dasar dari pemadaman bertujuan agar nyala atau kobaran api dapat dipadamkan dengan segera, sehingga dampak yang merugikan dan korban jatuh dapat dihindarkan. Oleh karena itu usaha pemadaman api harus memerlukan teknik yang tepat serta didukung oleh sistem tanggap darurat yang baik agar mendapatkan hasil yang maksimal. Teori pemadaman api terdiri dari beberapa cara, yaitu : a. Pemadaman dengan cara pendinginan cooling Salah satu cara yang umum untuk memadamkan kebakaran adalah dengan cara pendinginan atau menurunkan temperatur bahan bakar sampai tidak dapat menimbulkan gas untuk pembakaran. Air adalah salah satu media pemadaman yang baik untuk menyerap panas. Oleh karena itu media air tidak dianjurkan untuk memadamkan kebaran dari cairan mudah terbakar dengan flash point dibawah 100°F 37°C.