Derajat Ulkus Diabetika Pasien di Klinik RUMAT Frekuensi Ulkus pada Pasien Ulkus Diabetika di Klinik RUMAT

insulin. perempuan lebih beresiko menderita DM karena secara fisik memiliki peluang peningkatan BMI lebih besar Irawan, 2010. Hasil penelitian lain yang tidak sejalan, seperti Suyono 2006 mendapatkan hasil perbandingan laki-laki : wanita adalah 1.7 : 1 dimana laki- laki lebih banyak dan di Amerika Serikat diperkirakan bahwa laki-laki secara signifikan beresiko lebih tinggi memiliki ulkus diabetika dari pada wanita Moya J, 2004. Hal tersebut diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Hastuti bahwa jenis kelamin bukan termasuk ke dalam salah satu faktor terjadinya ulkus diabetika Hastuti, 2008. Perbedaaan hasil tersebut diatas kemungkinan disebabkan oleh proporsi responden dan lebih banyak wanita yang melakukan perawatan luka secara rutin di klinik RUMAT, serta menurut pendapat peneliti wanita memiliki kontrol gula darah yang buruk dan jarang melakukan olahraga sehingga lebih mudah terjadi neuropati diabetik yang dapat menyebabkan ulkus diabetika.

b. Usia

Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa usia responden terbanyak berada pada rentang usia 51-60 tahun yaitu sebesar 51.4 sedangkan responden yang berada pada rentang usia 61-70 tahun sebesar 22.9. Hasil penelitian ini sejalan oleh hasil penelitian Hastuti 2008 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara usia 60 tahun dengan kejadian ulkus diabetika. WHO menjelaskan bahwa setelah usia 30 tahun kadar glukosa darah puasa akan naik 1-2 mgdLtahun dan gula darah 2 jam setelah makan akan naik 5,6 – 13 mgdLtahun WHO, 2000. Waspadji 2006 menegaskan bahwa proses penuaan menyebabkan penurunan sekresi atau resistensi insulin sehingga terjadi makroangiopati, yang akan mempengaruhi penurunan sirkulasi darah salah satunya pembuluh darah besar atau sedang di tungkai bawah sehingga lebih mudah terjadi neuropati dan angiopati diabetik yang beresiko tinggi terjadinya ulkus diabetika. Penelitian lain yang tidak sejalan dengan hasil penelitian ini yaitu penelitian kasus kontrol di Lowa oleh Robert 2002 yang menunjukkan bahwa usia pasien ulkus diabetika pada usia tua 60 tahun 3 kali lebih banyak dari udia muda 55 tahun. Singh, Armstrong Lipsky 2005 menjelaskan bahwa usia 60 tahun merupakan faktor resiko ulkus diabetika, karena pada usia tua fungsi tubuh secara fisiologis menurun karena proses penuaan sehingga terjadi penurunan sekresi atau resistensi insulin yang menyebabkan kemampuan fungsi tubuh terhadap pengendalian glukosa darah kurang optimal dan secara berkelanjutan akan terjadi berbagai komplikasi kronis termasuk ulkus diabetika. Hasil analisa logistik regresi yang dilakukan oleh Teguh 2005 dapat disimpulkan bahwa semakin tua umur pasien maka resiko untuk terjadinya neuropati diabetika adalah 1.136 kali lebih besar dibandingkan dengan yang lebih muda p=0.002. Menurut peneliti perbedaan hasil dalam penelitian ini disebabkan oleh perubahan gaya hidup dan pola makan yang dilakukan oleh pasien DM belakangan ini, menyebabkan penurunan fungsi tubuh dan kondisi