E. Penelitian Terkait
Judul Tahun
Peneliti Sampel
Desain instrumen
Hasil Hubungan Faktor
Resiko Neuropati dengan Kejadian
Ulkus Kaki Pada Pasien Diabetes
Mellitus di RSUD Moewardi Surakarta
2012 Okti Sri
Purwanti Dosen
PSIK Univ. Muhamma
diyah Surakarta
68 orang Analitik
observasion al dengan
case control Monofilament
10g Terdapat Hubungan neuropati
sensorik dengan kejadian ulkus kaki p value 0,001, neuropati otonom
dengan kejadian ulkus kaki p value 0,037, neuropati motorik dengan
kejadian ulkus kaki p value 0,001.
Nilai Diagnostik monofilament 10g
dan skor Clinical Neurological
Examination CNE pada polineuroppati
Diabetik 2003
Bambang Adi
Setyoko Tesis
Dokter Spesialis I
76 pasien Cross
sectional study
Monofilament 10g, lembar
pemeriksaan CNE,
Elektromiografi EMG
Dengan alat EMG sebagai metode acuan, sensitifitas dan spesivisitas
monofilament 10g masing-masing adalah 80,6 dan 57,1. Sedangkan
sensitifitas dan spesivisitas CNE masing-masing adalah 87,1 dan
71,4. Hubungan antara
derajat kaki diabetic dengan
neuropati perifer dan iskemik
2001 Supriyanto
Tesis Dokter
Spesialis I 70 orang
Cross sectional
Elektromiografi , dan Doppler
untuk menilai Ankle Pressure
Terdapat hubungan bermakna antara neuropati perifer dengan derajat KD
C=0,63, p=0,0001. Terdapat hubungan bermakna antara
perifer pada penderita Diabetes Mellitus
Tipe 2 Index API
iskemi perifer dengan derajat KD C=0,56, p=0,0002.
Iskemi perifer dengan neuropati perifer tidak ada hubungan bermakna
C=0,36, p=0,3004. Faktor-Faktor Resiko
Ulkus Diabetika pada Penderita Diabetes
Mellitus 2008
Rini Tri Hastuti
Tesis Megister
Epidemiolo gi
72 orang Analitik
observasion al dengan
desain case control
Timbanggan, pengukur tinggi
badan, Kuesioner,
Catatan Medis penderita.
Faktor risiko ulkus diabetika adalah lama DM ≥ 10 tahun, kadar
kolesterol ≥ 200 mgdl, kadar HDL ≤
45 mgdl, ketidakpatuhan diet DM, kurangnya latihan fisik, perawatan
kaki tidak teratur dan penggunaan alas kaki tidak tepat dengan
memberikan sumbangan terhadap ulkus diabetika sebesar 99,9
BAB III KERANGKA KONSEP,HIPOTESIS, DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. KERANGKA KONSEP
Kerangka konsep merupakan model konseptual yang berkaitan dengan bagaimana seorang peneliti menyusun teori atau menghubungkan secara logis
bebrapa fakor yang dianggap penting untuk masalah Hidayat, 2008. Berdasarkan teori yang telah diuraikan pada studi pustaka, maka peneliti
membuat kerangka konsep untuk memudahkan mengidentifikasi konsep-konsep sesuai penelitian sehingga dimengerti. Kerangka konsep dalam penelitian ini
terdiri dari variabel bebas independen yaitu skor monofilamen dan variabel terikat dependen yaitu ulkus diabetika.
Variabel Independent Variabel Dependent
Bagan 3.1 Kerangka Konsep Hubungan Skor Monofilamen Terhadap Ulkus Diabetika di Klinik RUMAT
skor monofilamen
0-10 Ulkus Diabetika
- Derajat ulkus 0-5
- Frekuensi terjadinya
ulkus
37
B. HIPOTESIS
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau pertanyaan penelitian Nursalam, 2009. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah : Hipotesis alternatif Ha :
1. Ada hubungan antara skor monofilamen dengan derajat ulkus diabetika di
klinik RUMAT. 2.
Ada hubungan antara skor monofilamen dengan frekuensi ulkus di klinik RUMAT.
Sedangkan Ho Sebagai berikut : 1.
Tidak ada hubungan antara skor monofilamen dengan derajat ulkus diabetika di klinik RUMAT.
2. Tidak ada hubungan antara skor monofilamen dengan frekuensi ulkus di
klinik RUMAT.