Klasifikasi Derajat Ulkus Diabetika

sempurna bergantung pada beberapa faktor termasuk ukuran dan tempat luka, kondisi fisiologis umum pasien, adanya bantuan ataupun intervensi dari luar yang ditunjukkan dalam rangka mendukung penyembuhan.

6. Faktor Resiko

Faktor risiko terjadinya ulkus diabetika pada pasien DM menurut hasil penelitian Hastuti pada tahun 2008, terdiri atas: a. Faktor-faktor risiko yang tidak dapat diubah berdasarkan hasil penelitian Hastuti pada tahun 2008, yaitu: 1 Umur ≥ 60 tahun. 2 Lama DM ≥ 10 tahun. b. Faktor-faktor risiko yang dapat diubah termasuk kebiasaan dan gaya hidup menurut Djokomoeldjanto 1997 dan Frykberb 2002, yaitu: 1 Neuropati sensorik, motorik, perifer. 2 Obesitas. 3 Hipertensi. 4 Glikolisasi Hemoglobin HbA1C tidak terkontrol. 5 Kadar glukosa darah tidak terkontrol. 6 Insusifiensi Vaskuler karena adanya Aterosklerosis yang disebabkan : a Kolesterol total tidak terkontrol. b Kolesterol High Density Lipid HDL tidak terkontrol. c Trigliserida tidak terkontrol. 7 Kebiasaan merokok. 8 Ketidakpatuhan diet DM. 9 Kurangnya aktivitas fisik. 10 Pengobatan tidak teratur. 11 Perawatan kaki tidak teratur. 12 Penggunaan alas kaki tidak tepat.

7. Pencegahan dan Pengelolaan Ulkus diabetik

Menurut Levin 1988 dalam Moya J 2004, penatalaksanaan ulkus kaki diabetik memerlukan pengobatan yang agresif dalam jangka pendek, hal tersebut mencakup: debridemen lokal radikal pada jaringan sehat, terapi antibiotik sistemik untuk mengurangi infeksi diikuti dengan tes sensitivitas antibiotik, kontrol diabetes untuk meningkatkan efisiensi sistem imun, posisi tanpa bobot badan untuk ulkus plantaris, perawatan pada kaki yang luka. Pemilihan balutan luka yang tepat merupakan hal yang penting, tetapi hanyalah bagian dari terapi tersebut di atas. Dengan mempertimbangkan keadaan tersebut, maka penggunaan agens topikal yang tidak tepat justru dapat memperburuk situasi yang memang sudah tidak baik itu. selain itu, kaki harus dijaga agar tetap kering. Merendam kaki dapat menyebabkan maserasi antara jari kaki dan meningkatkan resiko terhadap infeksi. Perhatian untuk melakukan rehidrasi kulit yang kering di sekitar ulkus dan di atas tungkai bawah juga harus diberikan. Apabila ada ulkus yang sukar disembuhkan dengan segala pengobatan, maka dokter dapat meminta pemeriksaan X-Ray agar dapat meniadakan kemungkinan osteomielitis atau tertahannya benda asing yang tidak dirasakan oleh pasien Moya J, 2004. Pencegahan dan pengelolaan ulkus diabetik untuk mencegah komplikasi lebih lanjut adalah : a. Memperbaiki kelainan vaskuler. b. Memperbaiki sirkulasi. c. Pengelolaan pada masalah yang timbul infeksi, dll. d. Edukasi perawatan kaki. e. Pemberian obat-obat yang tepat untuk dan obat vaskularisasi, obat untuk penurunan gula darah maupun menghilangkan keluhan dan penyulit DM. f. Olah raga teratur dan menjaga berat badan ideal. g. Menghentikan kebiasaan merokok. h. Merawat kaki secara teratur setiap hari i. Penggunaan alas kaki tepat j. Menghindari trauma berulang, trauma dapat berupa fisik, kimia dan termis, yang biasanya berkaitan dengan aktivitas atau jenis pekerjaan. k. Menghidari pemakaian obat yang bersifat vasokonstriktor misalnya adrenalin, nikotin. l. Memeriksakan diri secara rutin dan memeriksa kaki setiap kontrol walaupun ulkus diabetik sudah sembuh Misnadiarly, 2006