Ulkus merupakan salah satu keadaan yang terjadi akibat adanya
komplikasi makroangiopati dan neuropati diabetik Boulton, 2004. Dengan
adanya neuropati perifer pasien akan mengalami gangguan sensorik, yang menyebabkan hilang atau menurunnya sensasi nyeri pada kaki sehingga pasien
mengalami trauma tanpa terasa yang mengakibatkan ulkus pada kaki. Umumnya ulkus diabetika diakibatkan oleh trauma ringan pada kaki yang tidak sensitif
Boulton, 2004. Menurut peneliti, berdasarkan teori-teori dan hasil penelitian yang telah
dikemukakan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa pada pasien-pasien dengan neuropati perifer, pengurangan maupun hilangnya sensasi nyeri pada kaki dapat
menyebabkan tidak diperhatikannya trauma akibat pemakaian sepatu, trauma- trauma kecil, dan kuku jari kaki yang cacat. Berkurangnya sensibilitas kulit pada
penonjolan tulang dan sela-sela jari sering menghambat deteksi dari luka-luka kecil pada kaki. Sehubungan dengan hal tersebut sebaiknya pasien-pasien
neuropati diabetik harus menjaga kesehatan kaki dengan melakukan perawatan dan pemeriksaan kaki secara rutin. Apabila ada ulkus yang sulit disembuhkan
dengan segala pengobatan, maka tenaga kesehatan dapat meminta pemeriksaan X-Ray dan melakukan pemeriksaan laboraturium untuk melihat leukosit pasien
agar dapat meniadakan kemungkinan osteomielitis, gangren, atau tertahannya benda asing yang tidak dirasakan oleh pasien.
2. Hubungan antara Skor Monofilamen dan Frekuensi Ulkus di Klinik
RUMAT
Hasil uji statisik menunjukkan bahwa ada hubungan moderat antara skor monofilamen dan frekuensi terjadinya ulkus p = 0.019, r =
−0.393 . Koefisien korelasi dalam penelitian ini bernilai negatif, artinya hubungan antara variabel
skor monofilamen dan variabel frekuensi ulkus diabetika merupakan hubungan yang terbalik, dimana semakin tinggi skor monofilamen maka semakin rendah
frekuensi terjadinya ulkus dan semakin rendah skor monofilamen maka semakin tinggi frekuensi terjadinya ulkus diabetika.
Penelitian lain yang dilakukan oleh McGill et al 2005 didapatkan hasil bahwa 55 ulkus terjadi akibat dari trauma karena penggunaan alas kaki. Faktor
resiko terjadinya ulkus diabetika yaitu pasien yang memiliki riwayat ulkus sebelumnya atau riwayat amputasi sebelumnya dengan nilai P0.0001 dan
pasien DM dengan masalah neuropati dengan nilai P = 0.03 P0.005. Dapat disimpulkan bahwa pasien dengan riwayat ulkus sebelumnya dan memiliki
masalah neuropati memiliki resiko terjadinya kekambuhan ulkus atau kejadian ulkus berulang. Responden dengan neuropati diabetik juga mengalami ulkus
lebih cepat dari pada rresponden yang tidak memiliki masalah neuropati saat dilakukan observasi selama 12 bulan.
Penelitian yang dilakukan oleh Crawford et al 2010 menyatakan bahwa insiden terjadinya ulkus kaki diabetika di dalam cohort study ini adalah 2,
hasil penelitian ini lebih rendah dari pada hasil penelitian lain 8-19. Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama satu tahun ini didapatkan hasil
bahwa beberapa faktor yang berhubungan secara signifikan terhadap kejadian ulkus adalah riwayat amputasi sebelumnya, ketidakmampuan membedakan