104 Jenazah Gus Miek datang dari Surabaya langsung dibawa ke kamar
Ibu Nyai Radliyah sekaligus dimandikan di kamar itu, melihat keadaan di luar ribuan santri Gus Miek dari berbagai daerah datang di Ploso tidak
mungkin jenazah Gus Miek dimandikan di luar ruangan. Dengan lantunan gema sholawat dan puji-pujian untuk Allah SWT dan Rasul-Nya, Gus Miek
diantar ribuan santri, penggemar, pejabat, tokoh elit, dan Kyai-kyai tersohor antri berdesakkan mengantar Gus Miek hingga ke area favoritnya, yaitu
komplek makam Walīallāh Tambak, tempat Gus Miek berdiskusi dengan Syeīkh Maulana ‘Abdul Qādīr Khairi sejak dari kecil.
60
E. Makam Walīallāh Tambak
Dakwah dengan metode unik, mengembara sejak umur tujuh tahun dan smbilan puluh sembilan persen hidupnya habis untuk berkelana,
sedangkan hanya satu persen untuk keluarga. Antara substansi dan pengaruh kemasyarakatan membentuk cara sederhana menjadi luar biasa karena
dikemas dengan penyatuan mental manusiawi dan sepiritual. Kegemaran dari makam Tambak Syeīkh Maulana ‘Abdul Qādīr Khaīri sampai ke daratan
Ampel makam Sunan Ampel semua menjadi tempat favorit Gus Miek. Khusus makam Tambak merupakan pos favorit saat Gus Miek
berkelana, tidak jelas kapan mulainya, jika kita lihat jarak Ploso dan makam Tambak tidak kurang dari 10 kilometer., maka sejak kecil Gus
Miek sering bermain dan berziarah di makam Tambak. Transformasi dakwah dari makam ke makam memperkuat spiritual Gus Miek dalam
60
Wawancara Pribadi dengan Mas Nur.
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 USHULUDDIN AQIDAH FILSAFAT Muhammad Makinudin Ali NIM. 1070 3310 1470 email: el_pahleviyahoo.co.id
105 menghadapi berbagai kondisi masyarakat, dari kelas bawah, menengah, dan
kaum elit menjadi sasaran dakwah Gus Miek. Sebelum tahun 1985M. Gus Miek memulai dakwah pada kalangan fakir, setelah tahun 1985M. Gus
Miek meningkatkan jaringan dakwah di kalangan kelompok elit dan pejabat pemerintah.
61
Arena dakwah selalu berubah-ubah, namun khusus tempat beristirahat adalah komplek makam Walīallāh Tambak bersama Syeīkh
Maulana ‘Abdul Qādīr Khaīri dan dua muridnya, yaitu Syeīkh Maulana ‘Abdullāh Sholeh dan Syeīkh Maulana Muhammad Herman ar-Ruman.
Gus Miek semasa masih hidup menggubah syair tentang kisah Syeīkh ‘Abdul Qadir Khairi dan kedua orang muridnya, namun karena tidak
ada yang hafal, maka tidak ada penjelasan kongkrit tentang syair itu. Secara Global syair Gus Miek untuk Walīallāh Tambak menceritakan
kedatangan Syeīkh Maulana ‘Abdul Qādīr Khaīri dan dua muridnya, yaitu Syeīkh Maulana ‘Abdullāh Sholeh dan Syeīkh Maulana Muhammad Herman
ar-Ruman berasal dari luar Indonesia, namun memiliki hubungan dakwah dengan Syeīkh Hasan Besari Ponorogo, untuk selanjutnya hubungan dakwah
seperti apa tidak ada penjelasan lanjut, baik dari murid Gus Miek atau putranya, sebab kaset rekaman tentang syair Tambak saat dilantunkan Gus
Miek tidak terekam baik, sehingga suaranya tidak jelas.
62
Makam Tambak sudah sejak lama ada, jauh sebelum Gus Miek lahir. Menurut Kyai Wahid juru kunci makam Tambak, keberadaan makam
Tambak sejak perang Diponegoro, sedangkan Kyai Wahid adalah generasi keempat setelah turun temurun mewarisi menjaga makam Walīallāh Tambak.
61
Wawancara Pribadi dengan Mas Nur.
62
Wawancara Pribadi dengan K.H. ‘Abdullah Ashfar.
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 USHULUDDIN AQIDAH FILSAFAT Muhammad Makinudin Ali NIM. 1070 3310 1470 email: el_pahleviyahoo.co.id
106 Gus Miek remaja sejak 1978 rutin berziarah di makam Walīallāh Tambak
dengan mengendarai motor ditemani dua atau satu santri. Intensifnya pada tahun 1982M. Gus Miek merenovasi Masjid di sebelah timur makam.
63
Masjid tempat Gus Miek beristirahat sambil tiduran dari kecil hingga akhir hayatnya.
64
Ada cerita menarik antara Tambak, Gus Dur dan Gus Miek, Gus Dur sempat menulis khusus tentang Gus Miek dan pengalaman sepiritualnya
di makam tambak, seperti dibahas pada bab sebelumnya, singkatnya Gus Miek mengajak Gur Dur suatu saat ketika meninggal dimakamkan di area
makam Tambak. Gus Dur menjawab ajakan Gus Miek secara diplomatis “Saya ini bukan Ulama dan bukan penghafal Al-Qur’ān” tetapi Gus Miek
tetap merayu Gus Dur untuk mau dimakamkan di Tambak”.
65
Dimakamkan di Tambak bukan berarti Gus Miek numpang tenar atas makam Walīallāh Syeīkh Maulana ‘Abdul Qādīr Khaīri, justru ahli dan
masyarakat makam berterimaksaih pada Gus Miek, sebab setelah Gus Miek sering silaturrahmi dan dimakamkan di Tambak, baik secara ekonomi dan
sosial membantu masyarakat sekitar, hasilnya Tambak menjadi tujuan ziarah selain makam Wali Songo. Eksistensinya termasuk primordial unggul salain
makam Gus Dur di Jombang di masa kontemporer. Memang bukan sebagai tempat awal perjuangan dan ajaran Gus
Miek, namun dalam masa selanjutnya Tambak menjadi tempat favorit dan
63
Wawancara Pribadi dengan Kyai ‘Abdul Wahid.
64
Gus Miek membeli tanah di area makam Tambak sebagai makamnya dan makam orang-orang penghafal al-Qur’ān. Sebagian tanah di makam tambak dan yayasannya
diatasnamakan Mas Nur Bandar, orang kepercayaan sekaligus sopir pribadi Gus Miek. Wawancara Pribadi dengan Mas Nur.
65
‘Abdurrahman Wahid, “Gus Miek Wajah Sebuah Kerinduan,” h. 1.
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 USHULUDDIN AQIDAH FILSAFAT Muhammad Makinudin Ali NIM. 1070 3310 1470 email: el_pahleviyahoo.co.id
107 sentral kegiatan dari ajaran-ajaran Gus Miek, baik Dzikrul Ghofilin atau
semaan al-Qur’ān Jantiko Mantab. Gus Miek berkata, akan ada empat puluh satu Walīallāh dimakamkan di Tambak, eksistensi Tambak akan ramai
seperti makam Sunan Ampel di Surabaya. Buktinya di bulan Ramadhan banyak para penghafal al-Qur’ān khusus datang untuk nglalar melancarkan
hafalan di Tambak, para hafidz tidak ada maksud lain kecuali pamrih mendapat ridho Allah SWT agar kelak al-Qur’ān yang dihafal bisa
menggema layaknya semaan al-Qur’ān Jantiko Mantab rintisan Gus Miek.
66
66
“Makam Auliya,” artikel diakses pada 9 September 2011 dari http:beritakediri. wordpress.com20061006makam-auliya
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 USHULUDDIN AQIDAH FILSAFAT Muhammad Makinudin Ali NIM. 1070 3310 1470 email: el_pahleviyahoo.co.id
108
BAB IV AJARAN TASAWUF