46 sekali orang yang terjerumus dengan hanya melihat luarnya
kata-kata para Sufi.”
81
Meskipun doktrin wahdat al-wujūd dihubungkan dengan Ibn ‘Arābi, Doktrin yang kira-kira sama dengan Ibnu ‘Arābi telah ada jauh sebelum
Ibn ‘Arābi mengembangkan konsep wahdat al-wujūd. Ma’rūf al-Kharkhi w.200H.815M. misalnya, beliau seorang Sufi terkenal dari Baghdad hidup
empat abad sebelum Ibn ‘Arābi dianggap pertama kali mengucapkan syahadat dengan kata-kata, “Tiada sesuatupun dalam wujud kecuali Allah.
82
Pedoman mistik dengan konsep fanā’ “Penghancuran” sebagai jalan menuju persatuan diri pada Tuhan, baik dalam bentuk ittihād “Penyatuan makhluk
dengan Tuhan” maupun hulūl “Tuhan mengambil tempat pada diri manusia.”
83
Tokoh-tokoh pengembang tasawuf falsafi adalah: Abū Yazid al- Bustami w.261H.875M., As-Shurawardī Maqtul w.587H.1191M.,
Sadruddīn al-Qunāwi w.673H.1275M., ‘Abdul Karīm al-Jillī w.832H.1429M..
84
2. Tasawuf Sunni
Tasawuf Sunni adalah nama lain dari tasawuf Ahl al-Sunnah wa al- Jamā’ah.
85
Tasawuf Sunni sangat dominan dalam khasanah Islam abad ke- 12M., sedang ajarannya berkembang pesat dengan dimulainya sistematisasi
ajaran tasawuf pada mazhab-mazhab tharīqah. Jika tasawuf falsafi memiliki tokoh fantastis Ibn ‘Arābī, tasawuf Sunni memiliki tokoh Abū Hamid
81
Ridwan Qoyyum Said, Fikih Klenik, h. 15.
82
Kautsar Azhzri Noer, Ibn al-Arabi Wahdat al-Wujūd Dalam Perdebatan, h. 35.
83
Yunsaril Ali, “Tasawuf,” h. 158.
84
Yunsaril Ali, “Tasawuf,” h. 157.
85
Hamid Nasuhi, Serat Dewaruci: Tasawuf Jawa Yasa Dipura I, h. 220.
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 USHULUDDIN AQIDAH FILSAFAT Muhammad Makinudin Ali NIM. 1070 3310 1470 email: el_pahleviyahoo.co.id
47 Muhammad al-Ghazālī w.505H.1111M. dengan karya monumental Ihyā
‘Ulūm ad-Dīn.
86
Ulama yang sempat belajar filsafat pada masa mudanya hidup satu abad lebih tua dari Ibn ‘Arābi.
87
Pada tataran tasawuf Sunni, secara klausa mementingkan aspek syarī’ah dan etika. Mereka menolak keras faham tasawuf falsafi dengan
doktrin persatuan mistis anatara makhluk dengan Tuhan atau Tuhan dengan makhluk.
88
Gagasan penolakan dikembangkan Imam al-Ghazālī dengan menghadirkam tasawuf murni dari al-Qurān dan Hadīts Nabi SAW yang
kemudian bisa diterima kalangan fuqaha.
89
Secara khusus Imam al-Ghazālī dalam kitabnya Ihyā ‘Ulūm ad-Dīn menjelaskan konsep ortodok dalam
perenungan tasawuf, diantaranya dengan memberikan delapan konsep maqāmāt, yaitu: Taubat “penyesalan,” al-shabr “Sabar,” faqr “kefakiran,”
zuhud “kesederhanaan,” al-tawakkul “tawakal,” mahabbah ”cinta pada Allah,” ma’rifah, dan ridhā “senang dengan kehendak Allah SWT.”
90
Jadi bisa dikatakan, bahwa ciri umum tasawuf Sunni adalah mendasarkan pokok ajaran pada al-Qurān dan Hadīts dengan tidak
menyinggung terminology filsafat, sebab tasawuf tipe ini memprakarsai adanya dualisme, yaitu hubungan antara Tuhan dengan makhluk, “Hablum
min an-Nas dan Hablum min Allāh. Dasar pokoknya adalah menjaga
86
Nama lengkapnya Abū Hāmid Muhammad ibn Muhammad ibn Thāus Ahmad al-Tūsī al-Ghazālī, yang terkenal dengan sebutan Imam al-Ghazālī 450-505H.1058-1111M.. Lahir di
wilayah Thus wilayah Khurasan Iran, di kota ini pula ia meninggal pada tahun 505H. 1111M. lihat Abū Hamid Muhammad al-Ghazālī, Tahāfut al-Falāsifah. Penerjemah Ahmadie Thaha
Jakarta: Pustaka Panji Mas, h. xis.
87
Abū Hamid Muhammad al-Ghazālī, Tahāfut al-Falāsifah, h. 221.
88
Yunsaril Ali, “Tasawuf,” h. 158.
89
Martin Van Bruenessen, Kitab Kuning: Pesantren Dan Tarekat Tradisi Islam Di Indonesia Bandung: Mizan, 1995, h. 188.
90
Selengkapnya baca di Mulyadhi Kartanegara, Menyelami Lubuk Tasawuf, h. 196-202.
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 USHULUDDIN AQIDAH FILSAFAT Muhammad Makinudin Ali NIM. 1070 3310 1470 email: el_pahleviyahoo.co.id
48 keseimbangan tradisi syarī’ah dan haqīqah, sedangkan ciri terakhir tasawuf
Sunni berkonsentrasi pada pendidikan akhlāk dan moral.
91
Tokoh-tokoh lain pengembang tasawuf Sunni adalah: al-Haris al- Muhasibi w.243H.858M, Abū al-Qasim Muhammad al-Junaidi
w.298H.911M., Abū Thalib al-Makki w.386H.996M., Abū al-Qasim ‘Abdul Karim al-Qusyairi w.465H.1073M..
92
Selain tokoh-tokoh ini, masih banyak lagi tokoh-tokoh dari guru tharīqah tasawuf Sunni seprti Syeīkh
‘Abd Qādir al-Jīlānī dan Syeīkh Bahā al-Dīn Naqsyhabandi.
D. Tharīqah Dalam Tasawuf