Perdebatan Sentralisasi Imam Dzikrul Ghōfilīn

119 mengikat. 22 Penekanan bacaan pada sūrah al-Fātihah adalah hasil bergaul Gus Miek sejak kecil pada Ulama-ulama berpengaruh. Jika individu menginginkan kualitas sepiritualnya sama dengan kekasih Allah SWT, dari sekarang dekatkanlah dengan ikatan batin lewat fadilah sūrah al-fātihah. Kita sebagai manusia secara kualitas sulit menjangkau dan berhubungan dengan Allah SWT dari berbagai factor, salah satunya dosa, untuk itu lewat jembatan tawasul sūrah al-fātihah pada Rasulallah dan Walīallāh adalah instrumen ideal menuju ridho Allah SWT. 23

B. Perdebatan Sentralisasi Imam Dzikrul Ghōfilīn

Problematika Dzikrul Ghōfilīn tidak sebatas history perumusan. Perkembangan sosok pengganti Gus Miek pasca meninggal mengalami perdebatan, dan obyek perdebatannya adalah K.H. Muhammad Arsyad Busyairi pengasuh pesantren al-Falah Trenceng Tulungagung. 24 Telah sedikit disinggung di awal, ketika akhir hayatnya Gus Miek memberikan amanah pada Gus Ali Muhammad untuk menyampaikan pada K.H. Muhammad Arsyad Tulungagung bahwa Dzikrul Ghōfilīn dititipkan padanya. 25 Meskipun protes dan mempertanyakan siapa Kyai Arsyad?, Gus Ali Muhammad sempat merekomendasikan Gus Farid putra K.H. Ahmad Shiddiq sebagai pengganti Gus Miek, namun Gus Miek menjawab Dzikrul Ghōfilīn bukan 22 Wawancara Pribadi dengan K.H. Muhammad Arsyad Busyairi. 23 Wawancara Pribadi dengan K.H. Agus Sabut Panoto Projo. 24 Pertemuan Gus Miek dengan Kyai Arsad bermula pada acara semaan al-Qur’ān Jantiko Mantab di kediaman khodamajudan K.H. Zainuddin Djazuli kakak sulung Gus Miek, acara semaan adalah malam Sabtu, tapi Kyai Arsad datang malam Jum’at, jadi tidak bertemu Gus Miek. Setelah beberapa hari K.H. Fuad Djazuli berkata pada Kyai Arsad, bahwa kemarin dicari Gus Miek. Wawancara Pribadi dengan K.H. Muhammad Arsyad Busyairi. 25 Wawancara Pribadi dengan Mas Nur. UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 USHULUDDIN AQIDAH FILSAFAT Muhammad Makinudin Ali NIM. 1070 3310 1470 email: el_pahleviyahoo.co.id 120 punya bani Shiddiq. Dalam salah satu ceramahnya Gus Miek mengatakan bahwa Imam tunggal Dzikrul Ghōfilīn adalah beliau, kemudian Gus Ali Muhammad bertanya, “Lho Gus, nanti kedudukan Gus Farid dan yang lainnya seperti apa?” Gus Miek menjawab, “Mereka semua hanyalah wakil.” Dari percakapannya dengan Gus Miek, Gus Ali Muhammad hanya ditunjukkan ciri-ciri postur tubuh Kyai Arsyad, yaitu pemuda dengan postur pendek jika dibanding saudara laki-laki lainnya. Sesaat setelah tiba di Ploso dengan membawa jenazah Gus Miek, Gus Ali Muhammad bertemu dengan Kyai Arsyad, di depan jenazah Gus Miek Gus Ali Muhammad menyampaiakan amanah Gus Miek, bahwa Kyai Arsyad diamanahi Gus Miek menjaga Dzikrul Ghōfilīn. Rencana awalnya sebelum jenazah Gus Miek diberangkatkan ke makam Tambak akan diinformasikan amanah Gus Miek menunjuk Kyai Arsyad untuk menjaga Dzikrul Ghōfilīn, tetapi atas beberapa pertimbangan K.H. Zainuddin Djazuli kakak tertua Gus Miek tidak mengizinkan. Sebenarnya kabar tentang amanah Gus Miek menunjuk Kyai Arsyad telah diketahuinya sebelum Gus Ali Muhammad menyampaikan wasiat dari Gus Miek, sebab beberapa hari sebelum Gus Miek wafat, K.H. Fuad Djazuli adik Gus Miek pada bulan Dzulhijjah hari Selasa mengatakan pada Kyai Arsyad, bahwa Dzikrul Ghōfilīn akan dititipkan pada beliau. Beberapa hari pasca pemakaman Gus Miek, Gus Ali Muhammad kembali datang di Ploso dengan membawa barang-barang Gus Miek berupa satu buah koper dan cek sebesar dua ratus juta, untuk kedua UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 USHULUDDIN AQIDAH FILSAFAT Muhammad Makinudin Ali NIM. 1070 3310 1470 email: el_pahleviyahoo.co.id 121 kalinya Gus Miek berpesan agar Kyai Arsyad membagikan warisannya untuk keluarga. 26 Kyai Arsyad terkejut mendapat berita mengenai amanah Gus Miek dialamatkan kepadanya, dengan posisi santri mengenal Gus Miek pun disaat ajaran Dzikrul Ghōfilīn sudah berjalan, hafal Dzikrul Ghōfilīn pun saat itu juga tidak. Sampai sekarang Kyai Arsyad masih mempertanyakan maksud Gus Miek seperti apa?. Banyak penafsiran mengenai amanah Gus Miek kepada Kyai Arsyad, sebagian orang menganggap amanah “menjaga” sebagai imam dan pemberi ijazah, ada pula mengertikan amanah “menjaga” adalah ikut membantu dan melestarikan. 27 Melihat track record Kyai Arsyad ada pertimbangan khusus Gus Miek menunjuknya, selain dalam kalangan keluarga pesantren Ploso Kyai Arsyad dianggap santri cerdas dan faham tentang seluk beluk dari berbagai disiplin ilmu agama, Kyai Arsyad dianggap mampu menjelaskan pada masyarakat luas jika ada pertanyaan seputar Dzikrul Ghōfilīn, seperti pertanyaan-pertanyaan substansial sebenarnya siapa orang dalam draf sūrah al-Fātihah pada Dzikrul Ghōfilīn?, apa fadilah membaca sūrah al-Fātihah sebanyak seratus kali?, pertanyaan- pertanyaan model ini mampu dijelaskan Kyai Arsyad dari berbagai aspek disiplin ilmu sesuai keahlian dan predikatnya sebagai ahli bahsul masail fiqhiyyah, sampai-sampai kecerdasannya dihargai oleh santri-santri Ploso di eranya dengan gelar harimaunya pondok Ploso. 26 Saat Gus Miek berpesan demikian, Gus Ali Muhammad sama sekali belum mengenal Kyai Arsad. Wawancara Pribadi dengan K.H. Muhammad Arsyad Busyairi. 27 Wawancara Pribadi dengan K.H. Muhammad Arsyad Busyairi. UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 USHULUDDIN AQIDAH FILSAFAT Muhammad Makinudin Ali NIM. 1070 3310 1470 email: el_pahleviyahoo.co.id 122 Secara pribadi Kyai Arsyad selalu menutup mulut perihal sejarah dan pergerakan Dzikrul Ghōfilīn, terlebih ketika menyinggung hal sensitiv tafsiran beberapa orang sebagai pemberi ijazah Dzikrul Ghōfilīn. Satu- satunya informasi tentang Gus Miek dari Kyai Arsyad adalah, “Lebih baik anda datang pada putra-putra Gus Miek, seperti Gus Sabut atupun Gus- gus yang lain, kerena beliau lebih berhak bercerita daripada saya.” Namun ketika pertanyaan mengarah pada amanah Gus Miek sebagai pemberi ijazah, Kyai Arsyad lebih menutup mulut sambil mengutip dawuh K.H. Nurul Huda Djazuli kakak Gus Miek bahwa Dzikrul Ghōfilīn tidak memerlukan ijazah, sebab bukan zikir tharīqah. Realitanya, sempat Kyai Arsyad diundang dalam salah satu majelis Dzikrul Ghōfilīn, ditengah-tengah acara diminta untuk memberikan ijazah, seketika itupula beliau menolak dan menyarankan untuk minta pada keluarag Gus Miek sambil berpesan, “Pasti jawabannya sama, tidak perlu ijazah silahkan langsung diamalkan.” Sedangkan jika ada yang datang di kediaman meminta ijazah, Kyai Arsyad hanya megajak doa bersama, itupun sebagai respon jerih payahnya jauh-jauh datang ke Tulungagung sambil menjelaskan Dzikrul Ghōfilīn tidak memerlukan ijazah. 28 Kyai Arsyad memiliki peran dalam penerbitan naskah Dzikrul Ghōfilīn, semula Gus Miek akan menggunakan kata “li mursyidi” bukan “katabahu.” Kyai Arsyad memberi kritik sebaiknya tidak menggunakan kata 28 Perihal keyakinan sebagian orang bahwa Kyai Arsad mendapat amanah untuk menjadi Imam setelah Gus Miek, beliau memilih diam terserah apa kata dan pengartian orang lain, sebab jika bereaksi menimbulkan banyak kecemburuan sosial, untuk itu kapasitasnya hanya sesuai keahlian dalam disiplin ilmu yang difahami, untuk menjaga ketika ada yang bertanya masalah fadilah al-Fātihah dan mempertanyakan kisah Ulama-ulama dalam Dzikrul. Wawancara Pribadi dengan K.H. Muhammad Arsyad Busyairi. UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 USHULUDDIN AQIDAH FILSAFAT Muhammad Makinudin Ali NIM. 1070 3310 1470 email: el_pahleviyahoo.co.id 123 “mursyid,” sebab kata “mursyid” adalah milik kelompok tharīqah. Selain masalah penerbitan, Kyai Arsyad pernah memberikan kritik terhadap penerapan Dzikrul Ghōfilīn, karena sempat terjadi Dzikrul Ghōfilīn dibaca setelah sholat, baru diteruskan membaca wirid dalam sholat, Kyai Arsyad berniat protes pada Gus Miek, sebab afdhol wirid setelah sholat daripada Dzikrul Ghōfilīn, jadi terkesan Gus Miek memaksakan Dzikrul Ghōfilīn dibaca setelah sholat dibandingkan wirid sehabis sholat. Belum sempat berbicara dengan Gus Miek, tiba-tiba Gus Miek datang berkata, “Wah besok-besok saya tolong diingatkan, supaya hal ini tidak terjadi dilain waktu.” 29 Pertanyaan menarik muncul setelah Dzikrul Ghōfilīn berkembang pesat di Indonesia. Mengapa Dzikrul Ghōfilīn sebagai primordial unggulan dan selalu dikaitkan sebagai ciri khas zikir pesantren Ploso justru tidak terbuka diamalkan di pesantren Ploso?. Jawabannya sesuai permintaan khusus dari Gus Miek bahwa Dzikrul Ghōfilīn tidak harus dibawa di pesantren Ploso, meskipun alamat Dzikrul Ghōfilīn dikaitkan dengan pesantren Ploso. Pesantren Ploso adalah lembaga pendidikan dengan aspek pokok tujuannya mempelajari ilmu syarī’ah, jadi Dzikrul Ghōfilīn termasuk dalam konteks tasawuftharīqah dilarang dimasukkan dan diajarkan terbuka dipesantren Ploso, dengan resiko bisa merusak tatanan santri yang masih belajar keilmuan Islam dari dasar. Gus Miek sendiri di makamkan di Tambak, bukan di komplek pesantren seperti K.H. Ahmad Djazuli ayah Gus Miek, alasannya jika di Ploso peziarah makam Gus Miek dapat 29 Wawancara Pribadi dengan K.H. Muhammad Arsyad Busyairi. UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 USHULUDDIN AQIDAH FILSAFAT Muhammad Makinudin Ali NIM. 1070 3310 1470 email: el_pahleviyahoo.co.id 124 mengganggu proses belajar-mengajar pondok pesantren. Meskipun dalam pesantren induk tidak diamalkan terbuka, tetapi khusus di keluarga masayīkh Ploso diamalkan di rumah Ibu Nyai Hj. Lailatul Badriyah adik Gus Miek. 30

C. Rumusan Isi dalam Dzikrul Ghōfilīn