degree of freedom untuk proposed model dengan degree of
freedom untuk null model. Nilai yang direkomendasikan
adalah sama atau 0,90.
b. Membangun Diagram Jalur
Gambar 2. Model Analisis Jalur
Keterangan: X1
= Kepemimpinan Kepala Sekolah X2
= Lingkungan Kerja Y1
= Profesionalisme Guru Y2
= Kepuasan Kerja b
= Koefisien Jalur e
= Error Kesalahan Pengukuran = Hubungan Regresi
= Hubungan Regresi Secara Tidak Langsung = Hubungan Korelasi
c. Menerjemahkan Diagram Jalur ke Persamaan Struktur
Setelah mengembangkan model teoritis dan dituangkan dalam diagram jalur, maka selanjutnya menerjemahkan model tersebut ke
r b
b b
b b
X1
X2 Y1
Y2 e
e
dalam persamaan struktural Imam Ghozali, 2013: 22. Berikut adalah penjabaran diagram jalur menjadi persamaan struktural.
Y
1
= b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e
1
Y
2
= b
3
X
1
+ b
4
X
2
+ b
5
Y
1
+ e
2
d. Menerjemahkan Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini diterjemahkan dengan melihat nilai Critical Ratio CR. Nilai CR sama dengan nilai t pada regresi
OLS dan P adalah tingkat probabilitas signifikansi dengan signifikan 0,001 Imam Ghozali, 2013: 86.
e. Menilai Besarnya Koefisien Jalur
Untuk mengestimasi besarnya koefisien jalur cukup digunakan input korelasi atau kovarian. Koefisien yang diperoleh dari input
matrik korelasi selalu dalam bentuk standardized unit sama dengan koefisien beta pada persamaan regresi dan nilainya berkisar antara
-1,0 dan + 1,0 Imam Ghozali, 2013: 63.
61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Data penelitian berupa hasil angket dari variabel kepemimpinan kepala sekolah X1, lingkungan kerja X2, profesionalisme guru Y1, dan
kepuasan kerja guru Y2. Sampel yang digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat sebanyak 3 sekolah yang terdiri dari
115 orang guru. Namun, setelah dilakukan uji prasyarat analisis dan terdapat observasi yang
dianggap outlier yang harus dibuang, maka sampel yang digunakan menjadi sebanyak 105 guru.
Bagian ini akan mendeskripsikan data dari masing-masing variabel yang diperoleh di lapangan. Pada deskripsi ini akan disajikan informasi data
meliputi mean M, modus Mo, median Me, dan standar deviasi SD. Rincian hasil pengolahan data dilakukan dengan bantuan program SPSS
17.00 for windows.
1. Kepemimpinan Kepala Sekolah
Data kepemimpinan kepala sekolah sebanyak 19 butir dengan responden sebanyak 105 guru. Pada variabel kepemimpinan kepala
sekolah diperoleh nilai maksimum 92,00; nilai minimum 58,00; mean M 77,5524; median Me 78,0000; modus Mo 78,00; dan standar
deviasi SD 6,51327. Jumlah kelas interval menggunakan 7 kelas, diperoleh dari 1+3,3 log n. Rentang data sebesar 92-58 = 34. Dengan
diketahui rentang data maka dapat diperoleh panjang kelas interval
masing-masing kelompok yaitu 347 = 4,8 dibulatkan ke atas menjadi 5. Berikut tabel distribusi frekuensinya:
Tabel 14. Distribusi Frekuensi Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah
No Interval
Frekuensi Persentase
Persentase Kumulatif 1
58-62 3
2,9 2,9
2 63-67
5 4,8
7,7 3
68-72 12
11,4 19,1
4 73-77
27 25,7
44,8 5
78-82 38
36,2 81
6 83-87
14 13,3
94,3 7
88-92 6
5,7 100
Total 105
100 Hasil distribusi frekuensi yang ditampilkan pada tabel di atas
digambarkan dalam diagram batang di bawah ini:
Gambar 3. Diagram Batang Frekuensi Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah
Berdasarkan tabel dan diagram batang di atas, frekuensi terbesar yaitu pada kelas 78-82 dengan frekuensi sebanyak 38 atau sebesar
36,2. Sementara itu, frekuensi terkecil terletak pada kelas interval 58- 62 dengan frekuensi sebanyak 3 atau sebesar 2,9.
5 10
15 20
25 30
35 40
58-62 63-67
68-72 73-77
78-82 83-87
88-92
F re
k u
en si
Interval Distribusi Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah