6 Mengembangkan interaksi
dan saling
bertukar pengalaman antar anggota kelompok.
7 Mengembangkan kepemimpinan anggota kelompok.
c. Fungsi Kepemimpinan
Menurut Wahjosumidjo 2011: 41-48 fungsi pemimpin dibedakan menurut pendapat dari dua pakar, yaitu:
1 James A.F Stoner Agar
kelompok dapat
beroperasi secara
efektif, seorang
pemimpin mempunyai dua fungsi pokok, antara lain: a
Task related atau problem solving function, yaitu pemimpin
memberikan saran
dalam pemecahan
masalah serta
memberikan sumbangan informasi dan pendapat. b
Group maintenance function atau social function, yaitu
pemimpin membantu kelompok beroperasi lebih lancar serta pemimpin memberikan persetujuan atau melengkapi anggota
kelompok yang lain. 2 Selznick
Menurut Selznick ada empat macam tugas pemting seorang pemimpin antara lain:
a Mendefinisikan misi dan peranan organisasi
Misi dan peranan organisasi hanya dapat dirumuskan atau didefinisikan
dengan sebaik-baiknya,
apabila seorang
pemimpin memahami lebih dulu asumsi structural sebuah organisasi.
b Pengejawantahan tujuan organisasi
Pemimpin harus menciptakan kebijaksanaan ke dalam tatanan atau keputusan terhadap sarana untuk mencapai
tujuan yang direncanakan. c
Mempertahankan keutuhan organisasi Pemimpin mewakili organisasi kepada umum dan kepada
para stafnya, seperti halnya pemimpin mencoba untuk mengajak para bawahan mengikuti keputusannya agar fungsi
tersebut dapat dilaksanakan. Oleh karena itu, peranan seorang pemimpin sangat penting untuk mempertahankan keutuhan
organisasi. d
Mengendalikan konflik internal yang terjadi di dalam organisasi
Seorang pemimpin harus berusaha untuk mengerti dan mempelajari segi-segi yang berkaitan dengan konflik, seperti
proses terjadinya konflik, cirri-ciri konflik, sumber konflik, tingkat konflik, gaya manajemen konflik, serta peranan
kepemimpinan dalam mengatasi konflik. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah
merupakan kemampuan atau kesiapan yang dimiliki oleh seorang kepala sekolah untuk mempengaruhi dan mengarahkan para guru
untuk mencapai tujuan organisasi. Adapun indikator-indikator kepemimpinan kepala sekolah yaitu:
a Mempengaruhi
b Mengarahkan
c Membimbing
d Mengatur
e Mendorong kinerja para guru
f Memiliki rasa bersahabat dan dekat dengan para guru
g Penuh pertimbangan
4. Lingkungan Kerja
a. Pengertian Lingkungan Kerja
Alex S Nitisemito 2000: 183 mendefinisikan lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang
dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diembankan. Sedangkan menurut Agus Ahyari 1994: 2001
lingkungan kerja merupakan lingkungan dimana para karyawan tersebut bekerja.
b. Kondisi Lingkungan Kerja
Menurut Wursanto 2002: 287-289 beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan perilaku yang berhubungan dengan
kondisi lingkungan kerja dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1
Kondisi lingkungan kerja yang menyangkut segi fisik a
Keadaan bangunan: gedung dan tempat kerja yang menarik dan menjamin keselamatan kerja para pegawai. Termasuk
didalamnya ruang
kerja yang
nyaman dan
mampu
memberikan ruang gerak yang cukup bagi pegawai dalam menjalankan tugasnya, serta mengatur ventilasi yang baik
sehingga para pegawai merasa betah bekerja. b
Tersedianya beberapa fasilitas seperti: 1 Peralatan kerja yang cukup memadai sesuai dengan
jenis pekerjaan masing-masing pegawai. 2 Tersedianya tempat-tempat rekreasi, tempat istirahat,
tempat olahraga serta kelengkapannya yaitu kantin atau kaferia,
tempat ibadah,
tempat pertemuan
dan sebagainya.
3 Tersedianya sarana transportasi khusus antar-jemput pegawai.
c Letak gedung atau tempat kerja yang strategis sehingga
mudah dijangkau dari segala penjuru dengan kendaraan umum. Dengan memberikan berbagai fasilitas tersebut
diharapkan para pegawai akan berperilaku sesuai dengan perilaku yang dikehendaki organisasi yang pada akhirnya
dapat memberikan
dorongan untuk
bekerja dengan
semangat, disiplin, dan loyalitas yang tinggi. 2
Kondisi lingkungan kerja yang menyangkut segi psikis a
Adanya perasaan aman dari para pegawai dalam menjalankan tugasnya yang meliputi:
1 Rasa aman dari bahaya yang mungkin timbul pada saat menjalankan tugas.