Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung, dan Pengaruh Total
diembankan. Lingkungan kerja tidak berpengaruh signifikan, artinya baik keadaan fisik maupun non fisik sekolah tidak mengubah semangat guru untuk
mengembangkan kemampuannya. Dalam hal ini, lingkungan kerja hanya sebagai penunjang bagi guru untuk melaksanakan tugasnya. Guru tidak
memandang bagaimanapun kondisi lingkungan kerjanya, tapi bagaimana kemauan dari dalam diri guru itu sendiri untuk menjadi guru yang
profesional, mampu mencetak peserta didik yang berkualitas, serta bisa meningkatkan mutu sekolah masing-masing.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa semakin tinggi persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah maka akan meningkatkan
kepuasan kerja guru. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Djumaji Purwoatmodjo 2011, yaitu terdapat pengaruh secara signifikan
kepemimpinan kepala sekolah terhadap kepuasan kerja. Kepemimpinan kepala sekolah yang sesuai dengan keinginan guru mampu meningkatkan
kepuasan kerja guru. Artinya, guru akan merasa puas bekerja pada suatu instansisekolah ketika pemimpinnya mampu mendorong dan memotivasi
guru untuk meningkatkan kinerja guru tersebut. Semakin
tinggi persepsi
guru tentang
lingkungan kerja
tidak meningkatkan kepuasan kerja guru. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Evi Dwi Novianti 2013, yaitu terdapat pengaruh positif lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja guru. Menurut Wursanto 2002:
288-289 salah satu kondisi lingkungan kerja yang menyangkut segi fisik yaitu keadaan bangunan yang baik sehingga para pegawai merasa betah
bekerja, serta kondisi lingkungan kerja yang menyangkut segi psikis yaitu adanya perasaan puas dikalangan pegawai. Pendapat tersebut bertentangan
dengan hasil penelitian yang ditemukan. Lingkungan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Artinya, kondisi fisik dan kondisi pfikis
lingkungan kerja tidak mampu meningkatkan kepuasan kerja guru. Selain itu kepuasan kerja juga bisa dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
Semakin tinggi profesionalisme guru maka akan meningkatkan kepuasan kerja guru. Hal ini hampir sama seperti penelitian yang dilakukan
oleh Athika Dwi Wiji Utami 2012, hanya saja bedanya dalam penelitian terdahulu yang ingin diketahui adalah pengaruh kepuasan kerja terhadap
profesionalisme guru dan hasilnya tidak ada pengaruh. Sementara itu, dalam penelitian ini terbukti bahwa ada pengaruh profesionalisme guru terhadap
kepuasan kerja guru. Hal ini sejalan dengan pendapat Kunandar 2007: 45 yang menyatakan bahwa profesionalisme guru berkaitan dengan kualitas
suatu keahlian dalam bidang pendidikan yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata pencaharian. Sebab, setiap orang tentu saja
membutuhkan mata pencaharian. Apabila mata pencaharian tersebut sesuai dengan kemampuan dan apa yang diinginkan maka orang tersebut akan
merasa puas terhadap pekerjaannya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, yaitu pada variabel
kepemimpinan kepala sekolah, lingkungan kerja, dan profesionalisme guru. Dari ketiga variabel tersebut yang diduga mempengaruhi kepuasan kerja yaitu
hanya dua variabel yang terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap