12
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori 1.
Kepuasan Kerja a.
Pengertian Kepuasan Kerja
Siagian 1997: 295 menjelaskan kepuasan kerja merupakan sikap umum terhadap pekerjaannya. Artinya apabila orang merasa
puas terhadap pekerjaannya, maka akan membawa sikap yang baik pula terhadap pekerjaannya. Apabila orang merasa tidak puas
terhadap pekerjaannya, maka akan membawa sikap yang tidak baik atau tidak menyenangkan terhadap pekerjaannnya.
Kenneth N. Wexley and Gary A. Yukl 1992: 129 menjelaskan bahwa kepuasan kerja adalah cara seorang pekerja merasakan
pekerjaannya. Kepuasan kerja merupakan generalisasi sikap-sikap terhadap
pekerjaannya yang
didasarkan atas
aspek-aspek pekerjaannya bermacam-macam.
b. Teori Kepuasan Kerja
Teori kepuasan kerja dikemukakan oleh Kenneth N. Wexley and Gary A. Yukl 1992: 130.
1 Teori Ketidaksesuaian
Teori ini mengukur kepuasan kerja seseorang dengan menghitung
selisih antara
apa yang
seharusnya dengan
kenyataan yang dirasakan. Kepuasan kerja seseorang bergantung
pada selisih antara keinginan dengan apa yang telah terpenuhi melalui pekerjaannya. Oleh karena itu, seseorang akan puas bila
tidak ada perbedaan antara yang diinginkan dengan persepsinya atas kenyataan, karena batas minimum yang diinginkan telah
terpenuhi. Sebaliknya jika makin jauh kenyataan yang dirasakan itu dibawah standar minimum, maka makin besar pula
ketidakpuasan seseorang terhadap pekerjaannya. Seperti halnya yang dinyatakan oleh Locke pada tahun
1969, kepuasan atau ketidakpuasan dengan sejumlah aspek pekerjaan tergantung pada selisih antara apa yang telah dianggap
telah didapatkan dengan apa yang diinginkan. Jumlah yang diinginkan dari karakteristik pekerjaan didefinisikan sebagai
jumlah minimum yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan yang ada. Seseorang akan terpuaskan jika tidak ada selisih
antara kondisi-kondisi yang diinginkan dengan kondisi-kondisi aktual. Semakin besar kekurangan dan semakin banyak hal-hal
penting yang diinginkan, semakin besar ketidakpuasannya. Jika terdapat lebih banyak faktor pekerjaan yang dapat diterima
secara minimal dan kelebihannya menguntungkan misalnya: upah
ekstra, jam
kerja yang
lebih lama
orang yang
bersangkutan akan sama puasnya bila terdapat selisih dari jumlah yang diinginkan.