Aspek Profesionalisme Guru Kajian Teori 1.

4 Memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidang tugasnya di sekolah. 5 Menuntut tanggung jawab tinggi atas tugas profesinya demi kemajuan bangsa. Jadi, dapat disimpulkan bahwa profesionalisme guru merupakan suatu pekerjaan di bidang pendidikan dan pengajaran yang memerlukan keahlian, kemahiran, kecakapan, pendidikan profesi, serta memiliki kompetensi professional. Adapun indikator- indikator profesionalisme guru yaitu: a Keahlian b Kemahiran c Kecakapan d Pendidikan profesi e Kompetensi profesional f Kompetensi pedagogik g Kompetensi kepribadian h Kompetensi sosial

3. Kepemimpinan Kepala Sekolah

a. Pengertian Kepemimpinan

Mulyasa 2002: 107 menjelaskan bahwa kepemimpinan merupakan kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang yang diarahkan terhadap pencapaian tujuan organisasi. Soewadji Lazaruth 1992: 61 menyebutkan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan dan kesiapan seseorang untuk mengarahkan, membimbing, atau mengatur orang lain. Menurut Mulyono 2008: 143 kepemimpinan adalah ruh yang menjadi pusat sumber gerak organisasi untuk mencapai tujuan. Seperti halnya kepemimpinan yang berkaitan dengan kepala sekolah, maka perilaku kepala sekolah harus dapat mendorong kinerja para guru dengan menunjukkan rasa bersahabat, dekat, dan penuh pertimbangan terhadap para guru, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok.

b. Tipe-tipe Kepemimpinan

Ada berbagai macam tipe-tipe kepemimpinan yang disebutkan oleh Soewadji Lazaruth 1992: 62, diantaranya yaitu: 1 Ditinjau dari munculnya suatu kepemimpinan a Official Leadership , atau disebut juga kepemimpinan resmi. Kepemimpinan ini muncul karena ditunjuk atau diangkat oleh kekuasaan yang berada di luar kelompok. Contoh: kepala sekolah, kepala kantor, dsb. b Emerging Leadership , yaitu pemimpin yang diangkat atau dipilih kelompoknya karena memiliki kemampuan yang menonjol bila dibandingkan dengan anggota kelompok lain. 2 Ditinjau dari cara pendekatannya a Kepemimpinan Otoriter Kepemimpinan yang bersifat otoriter muncul atas keyakinan pemimpin bahwa fungsi dan perannya adalah memerintah, mengatur, dan mengawasi anggota kelompoknya. Keuntungan pemimpin otoriter yaitu bahwa disiplin dapat dikontrol dengan baik, dan semua pekerjaan dapat berlangsung secara tertib dan teratur. Sedangkan kelemahannya yaitu antara lain: 1 Pemimpin menempatkan diri di luar kelompok, sehingga ada jarak pemisah antara pemimpin dan yang dipimpin. 2 Staf atau kelompok tidak dapat berkembang dengan baik, karena kurang atau tidak mendapat kesempatan untuk ikut berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. 3 Apabila kelompok terdiri dari orang-orang yang lemah maka mereka akan menjadi robot-robot. Sebaliknya apabila mereka mampu maka akan timbul ketegangan- ketegangan. Bahkan apabila ada orang kuat maka akan muncul kelompok oposisi. 4 Hubungan antara anggota kelompok tidak harmonis. 5 Kelompok bekerja dalam suasana tertekan. 6 Apabila muncul suatu masalah tidak dipecahkan secara terbuka dan objektif, tetapi dicari kambing hitamnya. 7 Apabila pemimpin sedang tidak ada keadaan menjadi kacau. 8 Komunikasi banyak terjadi hanya antara atasan dan bawahan sedangkan komunikasi antar anggota kelompok kurang. b Kepemimpinan yang Laissez-Faire Kepemimpinan laissez-faire adalah pemimpin yang berkeyakinan bahwa perannya hanyalah mendampingi dan melayani apabila diperlukan. Kepemimpinan yang laissez- faire menganggap bahwa guru-guru atau anggota kelompoknya adalah orang-orang yang sudah dewasa dan sudah matang. Sehingga mereka dapat mengatur dan mengarahkan dirinya sendiri. Bagi kelompok yang benar- benar matang kelemahan kepemimpinan ini tidak begitu terlihat, tetapi tetap memiliki kelemahan antara lain:

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI DI KABUPATEN PEMALANG

1 20 203

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, SARANA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, SARANA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SMP NEGERI DI POKJA 02 KECAMATAN BOYOLALI.

0 2 15

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, SARANA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SMP NEGERI KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, SARANA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SMP NEGERI DI POKJA 02 KECAMATAN BOYOLALI.

0 3 15

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA Pengaruh Profesionalisme Guru Dan Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Di SMA Sragen Kota.

0 2 12

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI SMA NEGERI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2004.

0 1 8

Pengaruh lingkungan kerja, kompensasi, dan kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap kepuasan kerja guru di Sekolah Menengah Atas se-Sleman Timur.

1 4 228

Pengaruh kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan motivasi kerja terhadap profesionalisme guru dan kinerja guru.

0 4 185

Pengaruh lingkungan kerja, kompensasi, dan kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap kepuasan kerja guru di Sekolah Menengah Atas se Sleman Timur

0 2 226

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA NON FISIK DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SMA NEGERI DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA.

0 2 160

PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SEKECAMATAN UMBULHARJO YOGYAKARTA.

1 2 154