“MEMBANGUN OKI DARI DESA” 66
1.3. Lain-Lain
Pendapatan daerah yang sah
58.487.586.707 68,00
99.072.144.338,81 61,38
136.184.565.871,00 126,47
175.944.903.314,19 95,78
240.391.462.320,16 55,29
1.3.1. Dana Bagi Hasil Pajak
dari Provinsi 38.187.586.707
89,29 34.458.890.235,81
89,29 26.188.751.000,00
96,92 30.451.096.663,19
100,29 30.557.972.600,00
24,75 1.3.2.
Dana Penyesuaian
dan otonomi daerah 20.300.000.000
63,84 19.151.400.000,00
0,00 29.700.000.000,00
100 1.3.3.
Bantuan Keuangan
dari Pusat 7.200.000.000,00
69.972.146.171,00 100
66.495.617.771,00 101,52
38.804.085.000,00 84,31
1.3.4. Pendapatan Lainnya
38.261.854.103,00 90,09
752.875.700,00 100
78.998.188.880,00 89,20
171.029.404.720,16 99,99
1.3.5. Dana
Percepatan Pembangunan
Infrastruktur Daerah 10.570.793.000,00
“MEMBANGUN OKI DARI DESA” 67
3.1.1.2. Pendapatan Daerah 3.1.1.2.1. Pendapatan Asli Daerah PAD
Berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Pasal 6 ayat 1 dan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 22 ayat
1, ada 4 empat sumber Pendapatan Asli Daerah yang memegang peranan penting dalam pengelolaan keuangan daerah, yaitu: i Pajak Daerah; ii Retribusi Daerah; iii Hasil
pengelolaan kekayaan Daerah yang dipisahkan; dan iv Lain-lain PAD yang sah. Kontribusi PAD terhadap Pendapatan Daerah di Kabupaten Ogan Komering Ilir cenderung mengalami
peningkatan, namun tingkat ketergantungan kepada Pemerintah Pusat, khususnya terhadap Dana Alokasi Umum DAU masih besar. Jika dilihat dari tingkat pertumbuhan PAD dari
tahun 2009 hingga 2013 maka angka pertumbuhannya selalu positif. Artinya dari sisi daya tumbuh sudah besar, hanya kontribusinya ke Pendapatan Daerah masih relatif kecil.
Penerimaan dari Pajak Daerah bertumbuh rata-rata sebesar 49,35 per tahun dan Retribusi Daerah hanya bertumbuh rata-rata 5,71 per tahun sedangkan kontribusinya terhadap
Pendapatan Daerah pada tahun 2013 masing-masing sebesar 33,76 dan 16,92. Realisasi PAD pada tahun 2013 mencapai nilai sebesar Rp 68.529.424.620,12 atau 91,16
persen dari target yang ditetapkan yaitu Rp 75.172.656.251,18. Penerimaan Pajak Daerah mencapai sebesar Rp 23.133.375.321,- atau 111,28 persen dari target yang ditetapkan.
Untuk Retribusi Daerah tercapai penerimaan sebesar Rp 11.597.566.923 atau 85,88 persen dari target yang ditetapkan. Untuk Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
tercapai penerimaan sebesar Rp 4.689.857.317,67,- atau sebesar 58,62 persen dari target yang ditetapkan. Untuk realisasi Lain-lain PAD Yang Sah tercapai penerimaan sebesar Rp
29.108.625.058,45 atau baru mencapai 88,53 persen dari target yang ditetapkan. Jika dilihat dari strukturnya, maka pos pembentuk PAD terbesar adalah lain-lain PAD yang
Sah yang di tahun-tahun akhir pengamatan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Peningkatan ini akibat kecenderungan berkurangnya penerimaan retribusi daerah yang mulai
tahun 2011 ada beberapa pos retribusi diperhitungkan masuk ke dalam pos Lain-lain PAD Yang Sah. Namun pembentuk PAD yang utama tetap berasal pajak daerah.