Pendidikan Aspek Pelayanan Umum 1. Fokus Layanan Urusan Wajib
“MEMBANGUN OKI DARI DESA” 45
Angka Partisipasi Sekolah APS menggambarkan secara umum banyaknya anak kelompok umur tertentu bersekolah tanpa memperhatikan jenjang pendidikan yang sedang
diikuti. Indikator ini sangat relevan untuk mengukur sejauh mana pelaksanaan program wajib belajar sembilan tahun, yaitu dengan melihat APS penduduk usia 7-12 tahun usia SD
dan 13-15 tahun usia SMP. Dengan adanya program wajib belajar tersebut seharusnya anak-anak usia 7-15 tahun sedang berada di bangku sekolah.
Data pada Tabel 2.24 menunjukkan bahwa tahun 2013 APS penduduk usia 7-12 tahun usia SD mencapai 98,33
persen. Sedangkan pada usia 13-15 tahun usia SMP APS sebesar 89,45 persen dan 16-18 tahun usia SMA sebesar 43,40 persen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
program wajib belajar sembilan tahun telah cukup berhasil namun belum sepenuhnya menjangkau anak-anak di Kabupaten Ogan Komering Ilir, namun angka partisipasi sekolah
penduduk semakin kecil sejalan dengan pertambahan usia. Hal ini mudah dipahami, karena mereka yang memasuki usia produktif, dituntut partisipasinya dalam aktivitas ekonomi.
Selain itu, semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin mahal pula kebutuhan biaya, Sehingga tidak semua penduduk mampu menjangkaunya. Salah satu indikator meningkatnya
kualitas pendidikan di suatu wilayah adalah meningkatnya sarana pendidikan seperti sekolahan dan meningkatnya jumlah tenaga pendidik. Di Kabupaten Ogan Komering Ilir,
jumlah tenaga pendidik untuk jenjang pendidikan SD MI pada tahun 2012 sebanyak 6.469 orang, untuk pendidikan SMPMTs pada tahun 2012 sebanyak 3.234 orang, untuk tenaga
pendidik SMAMASMK pada tahun 2012 sebanyak 1.408 orang. Peningkatan jumlah tenaga pendidik juga diikuti dengan meningkatnya jumlah pendidik yang bersertifikat sehingga
dapat menghasilkan siswa siswi yang berkualitas dan berprestasi.