Ketenagakerjaan Aspek Kesejahteraan Masyarakat

“MEMBANGUN OKI DARI DESA” 44 Jumlah penduduk Kabupaten Ogan Komering Ilir dari tahun ke tahun meningkat, diimbangi dengan jumlah angkatan kerja dari tahun ke tahun meningkat. Dari jumlah angkatan kerja tersebut sebagian besar dapat terserap dalam lapangan kerja yang ada dengan rata-rata 70 . Jumlah penduduk yang tidak bekerja juga ada kecenderungan semakin menurun. Dengan demikian upaya-upaya yang berkaitan dengan pengurangan pengangguran yang dilakukan oleh sektor-sektor terkait perlu terus ditingkatkan. 2.3. Aspek Pelayanan Umum 2.3.1. Fokus Layanan Urusan Wajib

2.3.1.1. Pendidikan

Perkembangan pembangunan pendidikan di Kabupaten Ogan Komering ilir dapat dillihat dari keadaan pendidikan penduduk Kabupaten Ogan Komering Ilir melalui pendekatan indikator-indikator pendidikan seperti angka partisipasi sekolah APS, pendidikan anak usia dini, fasilitas pendidikan, angka putus sekolah, angka kelulusan, angka melanjutkan, guru yang memenuhi kualifikasi S1D-IV, rasio ketersedian sekolah, rasio gurumurid, rasio gurumurid per kelas rata-rata. Tabel 2.25. Indikator Pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ilir tahun 2009 - 2013 No Indikator Satuan 2009 2010 2011 2012 2013 1 Angka Partisipasi Sekolah - SD 97,00 98,04 96,30 96,40 98,33 - SMP 73,57 80,00 71,23 81,32 89,45 - SMA 42,05 37,22 33,10 38,07 43,40 2 Pendidikan Anak Usia Dini - - - 53,3 63,3 3 Fasilitas Pendidikan - Bangunan SDMI Kondisi Baik 58,00 64,70 64,80 70,20 76,25 - Bangunan SMPMTs Kondisi Baik 77,00 77,10 79,40 76,09 78,76 - Bangunan SMAMASMK Kondisi Baik 81,00 81,30 80,80 84,02 89,56 4 Angka Putus Sekolah APS - APS SDMI 0,48 0,50 0,43 0,51 0,53 - APS SMPMTs 0,90 0,89 0,69 0l68 0,58 - APS SMAMASMK 0,54 0,94 0,82 0,84 0,64 5 Angka Kelulusan AL - AL SDMI 98,73 99,47 98,74 98,79 100 - AL SMPMTs 97,63 98,50 98,37 98,51 99,99 - AL SMAMASMK 98,20 98,15 98,35 98,38 99,40 6 Angka Melanjutkan AM - AM dari SDMI ke SMPMTs 67,76 67,89 78,87 88,78 89,12 - AM dari SMPMTs ke SMAMASMK 68,78 69,76 72,75 74,00 77,25 7 Guru yang memenuhi kualifikasi S-1D-IV 46,45 48,67 51,78 54,76 59,46 8 Rasio Gurumurid Per 10.000 murid - SDMI 1:92 1:196 1:190 1:190 1:190 - SMPMTs 1:268 1:267 1:268 1:265 1:266 - SMAMASMK 1:384 1:382 1:386 1:387 1:382 “MEMBANGUN OKI DARI DESA” 45 Angka Partisipasi Sekolah APS menggambarkan secara umum banyaknya anak kelompok umur tertentu bersekolah tanpa memperhatikan jenjang pendidikan yang sedang diikuti. Indikator ini sangat relevan untuk mengukur sejauh mana pelaksanaan program wajib belajar sembilan tahun, yaitu dengan melihat APS penduduk usia 7-12 tahun usia SD dan 13-15 tahun usia SMP. Dengan adanya program wajib belajar tersebut seharusnya anak-anak usia 7-15 tahun sedang berada di bangku sekolah. Data pada Tabel 2.24 menunjukkan bahwa tahun 2013 APS penduduk usia 7-12 tahun usia SD mencapai 98,33 persen. Sedangkan pada usia 13-15 tahun usia SMP APS sebesar 89,45 persen dan 16-18 tahun usia SMA sebesar 43,40 persen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa program wajib belajar sembilan tahun telah cukup berhasil namun belum sepenuhnya menjangkau anak-anak di Kabupaten Ogan Komering Ilir, namun angka partisipasi sekolah penduduk semakin kecil sejalan dengan pertambahan usia. Hal ini mudah dipahami, karena mereka yang memasuki usia produktif, dituntut partisipasinya dalam aktivitas ekonomi. Selain itu, semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin mahal pula kebutuhan biaya, Sehingga tidak semua penduduk mampu menjangkaunya. Salah satu indikator meningkatnya kualitas pendidikan di suatu wilayah adalah meningkatnya sarana pendidikan seperti sekolahan dan meningkatnya jumlah tenaga pendidik. Di Kabupaten Ogan Komering Ilir, jumlah tenaga pendidik untuk jenjang pendidikan SD MI pada tahun 2012 sebanyak 6.469 orang, untuk pendidikan SMPMTs pada tahun 2012 sebanyak 3.234 orang, untuk tenaga pendidik SMAMASMK pada tahun 2012 sebanyak 1.408 orang. Peningkatan jumlah tenaga pendidik juga diikuti dengan meningkatnya jumlah pendidik yang bersertifikat sehingga dapat menghasilkan siswa siswi yang berkualitas dan berprestasi.

2.3.1.2. Kesehatan