MEMBANGUN OKI DARI DESA 118
6.2.1.1 Peningkatan Daya Saing 6.2.1.1.1. Peningkatan iklim investasi dan iklim usaha
Peningkatan iklim investasi dan usaha sangat penting untuk dapat mendorong
pertumbuhan nilai investasi dan mendorong berkembangnya usaha. Dengan meningkatnya investasi dan berkembangnya usaha diharapkan dapat mendorong aktivitas perekonomian,
karena dapat menggerakkan usaha lain yang terkait dan dapat menciptakan lapangan kerja baru. Pada akhirnya, pengembangan investasi dan usaha ini akan dapat mendorong
peningkatan daya beli masyarakat, yang kemudian dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dengan demikian, peningkatan iklim investasi dan
iklim usaha menjadi sangat penting bagi perekonomian daerah karena dapat memberikan efek yang berkorelasi positif dengan pembangunan ekonomi. Peningkatan iklim investasi dan
iklim usaha difokuskan pada: a. Penyusunan, penyederhanaan dan harmonisasi berbagai regulasi dan kebijakan yang
bertujuan untuk memberikan transparansi, kepastian dan kemudahan untuk melakukan investasi dan berusaha;
b. Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu PTSP untuk mempercepat dan mempermudah proses perizinan dan non perizinan untuk berinvestasi dan
mengembangkan usaha di daerah; c. Mendorong peran dunia usaha dalam perekonomian daerah, melalui berbagai
kebijakan pemerintah daerah yang kondusif antara lain melalui deregulasi dan debirokrasi yang dituangkan dalam berbagai peraturan pemerintah daerah dalam
bentuk peraturan daerah maupun peraturan kepala daerah; d. meningkatkan
keamanan dan
kenyamanan berusaha
melalui pemberdayaan
masyaarakat dan peningkatan koordinasi dengan unsur-unsur penegak hukum di daerah dalam menyelesaikan berbagai konfliksengketa di daerah;
Regulasi yang jelas dan prosedur yang lebih sederhana akan memudahkan investor dan pengusaha dalam melaksanakan regulasi tersebut, karena tidak akan menimbulkan
salah persepsi dan dapat mengurangi biaya ekonomi tinggi. Sementara itu, penyelenggaraan PTSP yang baik akan memberikan kepastian berusaha, memudahkan investor dan
pengusaha dalam memproses perijinan, serta meningkatkan efisiensi proses pengurusan perijinan karena perijinan dapat diproses dengan lebih cepat dengan biaya yang lebih
transparan.
MEMBANGUN OKI DARI DESA 119
6.2.1.1.2. Pembangunan Infrastruktur Pembangunan infrastruktur diarahkan dalam upaya pengembangan dan konektivitas
wilayah serta penyediaan infrastruktur dasar perkotaan yang memadai. Ketersediaan dan kualitas infrastruktur penting dalam menciptakan iklim investasi dan iklim usaha. Arah
dan kebijakan dalam pembangunan infrastruktur dititikberatkan pada 1. Pembangunan dan peningkatan infrastruktur perdesaan 2. Pembangunan dan peningkatan infrastruktur
transportasi yang menjadi penghubung antara pusat lingkungan dan sub pusat pelayanan kota dengan pusat pelayanan kota; 2 pemerataan pembangunan infrastruktur listrik dalam
rangka ketersediaan
energi; 3.
Pembangunan infrastruktur air bersih; 4. Fasilitasi pemerataan pembangunan sarana dan prasarana telekomunikasi; dan 5. Peningkatan
kerjasama dengan pihak swasta KPS dalam pembangunan infrastruktur untuk pelayanan publik; 6. Peningkatan kualitas sanitasi kawasan perkotaan.
6.2.1.2. Peningkatan Daya Tahan Ekonomi Upaya peningkatan daya tahan ekonomi diarahkan pada peningkatan ketahanan
pangan terutama yang berbasis sumberdaya lokal. Peningkatan ketahanan pangan harus terus didorong untuk mampu menggerakkan perekonomian daerah. Ketahanan pangan
meme gang peranan penting dalam perekonomian daerah karena dapat menjaga stabilitas ekonomi. Arah kebijakan dari aspek ketersediaan pangan antra lain : 1 Meningkatkan
ketersediaan input produksi benihbibit, pupuk, irigasi, pakan, obat-obatan, lahan, alat dan mesin dengan kualitas yang baik dan jumlah yang memadai serta tersedia setiap saat
dibutuhkan serta kebijakan subsidi input yang lebih efisien; 2 Meningkatkan dan menguatkan dukungan penyuluhan; 3 Mengembangkan infrastruktur pertanian. Sedangkan
arah kebijakan dari aspek akesibilitas pangan diupayakan melalui peningkatan efisiensi aksesibilitas pangan dilakukan melalui : 1 Meningkatkan jumlah cadangan pangan
pemerintah untuk stabilisasi harga; 2 Mengembangkan kebijakan perdagangan yang mendukung ketahanan pangan; 3 Meningkatkan sarana dan prasarana guna efisiensi
dalam perdagangan dan mengurangi kerusakan bahan pangan; 4 Mengembangkan kebijakan dan regulasi guna memperlancar dan mengefisiensikan distribusi bahan pangan;
dan 5 Mengembangkan usaha pengolahan dan pemasaran produk pangan.
MEMBANGUN OKI DARI DESA 120
6.2.1.2.1. Kemiskinan Penanggulangan kemiskinan diupayakan melalui strategi dan kebijakan makro
dan strategi dan kebijakan klaster di harapkan dapat meningkatkan kapasitas dan produktivitas
masyarakat miskin. Secara ekonomis, peningkatan kapasitas dan produktivitas masyarakat ini dih arapkan dapat meningkatkan penguatan ekonomi mealui pemberdayaan ekonomi
berbasis kerakyatan. Secara makro, tingkat pertumbuhan ekonomi dapat berdampak positif bagi penciptaan lapangan kerja baru dan perluasan kesempatan kerja di masyarakat.
Stabilitas ekonomi khususnya pengendalian terhadap inflasi untuk bahan makanan pokok diharapkan dapat menjaga konsumsi masyarakat miskin.
Secara operasional sinergi 4 empat klaster penanggulangan kemiskinan masih tetap menjadi kebijakan dalam rangka pengurangan tingkat kemiskinan. Kegiatan-kegiatan pada
Klaster 1 Bantuan dan Perlindungan Sosial dan Klaster 4 Program Pro-Rakyat diharapkan dapat mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin sehingga pada gilirannya kapasitas
mereka akan terus meningkat secara sosial dan ekonomi. Sementara, kegiatan-kegiatan pada Klaster 2 Pemberdayaan Masyarakat dan Klaster 3 Pemberdayaan Usaha Mikro
diharapkan dapat memberikan landasan bagi pengembangan kegiatan usaha ekonomi produktif masyarakat miskin yang berorientasi kepada peningkatan pendapatan masyarakat
miskin dalam jangka pendek dan peningkat an produktivitas dalam jangka panjang dalam upaya menggerakan perekonomian.
Untuk sektor riil beberapa kebijakan dalam rangka optimalisasi program-program penanggulangan kemiskinan antara lain 1 Mengintegrasikan perencanaan seluruh program
penanggulangan kemiskinan ke dalam mekanisme dan proses perencanaan reguler melalui Musrenbang; 2 Meningkatkan sinkronisasi perencanaan, pen ganggaran dan pelaksanaan
kegiatan penanggulangan
kemiskinan di
daerah; dan
3 Meningkatkan
koordinasi kelembagaan lintas SKPD serta peningkatan intensitas peran dan fungsi TKPKD dalam
mengkoordinasikan, mensikronisasikan dan mengintegrasikan seluruh lembaga, program dan kegiatan yang terkait dengan upaya penanggulangan kemiskinan di daerah.
Kebijakan umum yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir untuk mewujudkan
program pembangunan
yang mendukung
Tujuan Pertama
Millenium Development Goals MDGs “Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan” dapat dibagi sesuai
dengan 4 klaster penanggulangan kemiskinan. Kebijakan umum klaster I Bantuan dan Perlindungan Sosial yaitu 1 Perluasan akses pelayanan kesehatan gratis untuk masyarakat
miskin, 2 Peningkatan upaya perlindungan, pelayanan dan rehabilitasi sosial, 3 Peningkatan
MEMBANGUN OKI DARI DESA 121
upaya pemberdayaan masyarakat, 4 Perluasan akses pendidikan gratis untuk masyarakat miskin. 5 Pemberian raskin untuk masyarakat miskin. Kebijakan umum klaster
II Pemberdayaan
Masyarakat yaitu
1 Peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui
program PNPM, 2 Sinergitas dan peningkatan kualitas program pemberdayaan mayarakat. Kebijakan umum klaster III Pemberdayaan UMKM yaitu Peningkatan kerjasama dengan
pihak swasta dan BUMN dalam fasilitasi kredit usaha terhadap pelaku usaha ekonomi kecil dan menengah. Kebijakan umum klaster IV Program Pro-Rakyat yaitu Pembangunan dan
pemerataan infrastruktur yang menyentuh masyarakat. 6.2.1.2.2. Pengangguran
Secara makro kebijakan dalam upaya mengurangi pengangguran adalah optimalisasi program lintas bidang. Dengan meningkatkan pertumbuhan investasi di Kabupaten Ogan
Komering Ilir diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam rangka menyerap tenaga kerja baik dari sektor formal, informal dan nonformal. Secara operasional kebijakan–kebijakan
utama yang akan dilaksanakan yaitu 1 Membangun infrastruktur pengembangan kompetensi kerja, sebagai tahap awal dalam me mpersiapkan tenaga kerja yang
berkompeten agar dapat bersaing dalam rangka pemenuhan SDM tenaga kerja y ang berkualitas; dalam pasar global. 2 Meningkatkan kerjasama baik dengan lembaga-lembaga
pendidikan dan pelati han profesi, baik milik pemerintah, swasta, maupun perusahaan yang menyelen ggarakan pelatihan berbasis kompetensi. Penyiapan saranaprasarana, instruktur,
pembiayaan dan pengelolaan lembaga pelatihan yang memenuhi aspek standar mutu kelembagaan menjadi prioritas; 3 Mempersiapkan regulasi yang mendukung upaya
penempatan pencari kerja; 4 Meningkatkan efektivitas pelaksanaan programkegiatan yang dapat mendorong pengembangan minat usaha dan kewirausahaan; 5 Meningkatkan akses
kepada informasi peluang kerja melalui media elektronik maupun cetak. 6.2.1.3. Peningkatan Pembangunan Sumber Daya Manusia
Dalam rangka menjadikan SDM sebagai isu
sentral pembangunan daerah untuk mendukung upaya meningkatkan dan memperluas kesejahteraan rakyat, kebijakan
pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir dalam memastikan bahwa layanan pendidikan tersedia secara memadai dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat. Satuan pendidikan
mulai dari
jenjang pendidikan
dasar sampai
pendidikan menengah
harus dapat
mengakomodasi setiap anak usia sekolah yang memerlukan layanan pendidikan. Bahkan layanan pendidikan harus dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Kebijakan dalam
MEMBANGUN OKI DARI DESA 122
rangka meningkatkan kualitas layanan pendidikan adalah menyediakan infrastruktur pendidikan untuk mendukung peningkatan layanan pendidikan yang bermutu bagi
masyarakat dan meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik. Untuk peningkatan kualitas SDM yang sehat untuk difokuskan pada peningkatan
akses dan layanan kesehatan yang berkualitas, merata, terjangkau dengan kebijakan
antara lain dengan: 1 Peningkatan akses pelayanan kesehatan dan gizi yang berkualitas bagi ibu dananak;
2 Peningkatan pengendalian penyakit menular dan tidak menular
serta penyehatan lingkungan; 3 Peningkatan profesionalisme dan pendayagunaan tenaga kesehatan yang merata; 4 Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan; 5 Peningkatan
ketersediaan, pemerataan, keterjangkauan, jaminan keamanan, khasiatmanfaat dan mutu obat, alat kesehatan dan makanan, 6 Peningkatan akses pelayanan KB berkualitas yang
merata 7 Peningkatan kualitas kelembagaan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
6.2.2. Arah dan Kebijakan Penataan Ruang Wilayah
Pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ilir untuk lima tahun yang akan datang sesuai dengan arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun
2013-2033 yaitu dengan mengikuti struktur ruang wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir dan kebijakan pengembangan pola ruang Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Kebijakan pengembangan tata ruang ini dimaksudkan untuk mendukung tujuan pengembangan
wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir dalam meningkatkan fungsi dan peranan Kabupaten Ogan Komering Ilir dalam konteks internal dan eksternal serta meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dengan memperlebar hubungan serta memperbesar orientasi dan pelayanan.
6.2.2.1. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Struktur Ruang
Kebijakan penataan ruang Kabupaten Ogan Komering Ilir dilakukan untuk
mewujudkan tujuan penataan ruang yang meliputi : 1. Pengembangan sistem pusat-pusat kegiatan untuk pemerataan pelayanan di wilayah
Kabupaten Ogan Komering Ilir; 2. Pengembangan sistem jaringan prasarana dan saranauntuk membuka akses seluruh
wilayah dan memperkecil ketimpangan pembangunan antar wilayah;
MEMBANGUN OKI DARI DESA 123
3. Pemantapan kawasan hutan lindung, suaka alam dan kawasan lindung lainnya; 4. Pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan budidaya;
5. pengembangan kawasan strategis kabupaten untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, kelestarian sumber daya alam hayati, dan budaya Kabupaten Ogan Komering Ilir;
6. mengembangkan sistem mitigasi bencana di kawasan budidaya maupun kawasan lindung; dan
7. peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara.
Strategi penataan ruang Kabupaten Ogan Komering Ilir dilakukan dalam rangka pelaksanakan kebijakan penataan ruang yang meliputi:
1. Strategi pengembangan sistem pusat-pusat kegiatan untuk pemerataan pelayanan
meliputi: a. Pemantapan Kecamatan Kayuagung Ibukota Kabupaten sebagai PKW;
b. Pemantapan Tugumulyo Ibukota Kecamatan Lempuing sebagai PKL; dan c. Promosi Ibukota Kecamatan Tulung Selapan dan Ibukota Kecamatan Jejawi sebagai
PKLp.
2. Strategi pengembangan sistem jaringan prasarana dan sarana untuk membuka
keterisolasian wilayah meliputi: a. Pemantapan jaringan jalan lintas timur Sumatera sebagai jaringan jalan arteri primer,
termasuk pembangunan jalan bebas hambatan ruas Kayuagung - Jakabaring Palembang via Kecamatan Sirah Pulau Padang dan Kecamatan Jejawi;
b. Pembangunan jalan lingkar timur Sumatera Selatan Lampung – Sungai Menang – Cengal – Tulung Selapan – Riding - Air Sugihan – Banyuasin -Tanjung Api-Api.
c. Pembangunan, pengembangan dan peningkatan status jalan kabupaten yang
menghubungkan ibukota
kabupaten dengan
ibukota kecamatan
dan menghubungkan ibukota kabupaten dengan kawasan pantai timur dan wilayah
kabupaten tetangga; d. Pembangunan dan pengembangan jaringan transportasi sungaidan laut; dan
e. Pembangunan dan
pengembangan jaringan
prasarana dan
sarana energi,
telekomunikasi, sumber daya air, dan prasarana dan sarana lingkungan.
MEMBANGUN OKI DARI DESA 124
3. Strategi pemantapan kawasan hutan lindung, suaka alam dan kawasan lindung lainnya, serta pembangunan dan pengembangan kawasan hutan lainnya untuk hutan tanaman
industri HTI, hutan tanaman rakyat HTR meliputi: a. Pemantapan kawasan hutan lindung pantai hutan lindung Sungai Lumpur-Mesuji
dan kawasan hutan suaka alam HSA Padang Sugihan; b. Pemantapan kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya,
kawasan perlindungan setempat, kawasan rawan bencana alam dan kawasan lindung lainnya;
c. mencegah kerusakan fungsi ekosistem pada kawasan lindung; dan d. meningkatkan
peran serta
masyarakat dalam
pemantapan, perlindungan,
pengelolaan dan pengembagan kualitas kawasan lindung.
4. Strategi pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan budidaya meliputi: a. Pembangunan dan pengembangan kawasan hutan produksi HP menjadi kawasan
hutan tanaman industri; b. Pembangunan dan pengembangan kawasan pertanian tanaman pangan dan
hortikultura; c. Pembangunan dan pengembangan kawasan perkebunan rakyat dan perkebunan
swasta nasional; d. Pembangunan dan pengembangan kawasan perikanan air tawar, air payau dan
perikanan tangkap baik di perairan umum maupun perairan laut; e. Pembangunan dan pengembangan kawasan peternakan; dan
f. Pembangunan dan pengembangan kawasan industri, pertambangan, pariwasata dan
permukiman; dan g. Pembangunan
dan pengembangan
kawasan pemerintahan,
pendidikan, kesehatan,olah raga, ruang terbuka hijau dan kawasan perdagangan dan jasa.
5. Strategi pengembangan kawasan strategis kabupaten untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Kabupaten Ogan Komering Ilir meliputi:
a. Pembangunan dan pengembangan prasarana dan sarana penunjang kawasan penyangga Kota Palembang;
b. Pembangunan dan pengembangan prasarana dan sarana penunjang kawasan minapolitan;
MEMBANGUN OKI DARI DESA 125
c. Pembangunan dan pengembangan prasarana dan sarana penunjang kawasan agropolitan; dan
d. Pembangunan dan pengembangan prasarana dan sarana penunjang Kawasan Kota Terpadu Mandir KTM;
e. Penetapan Kawasan Hutan Mangrove Bakau Pantai Timur sebagai Kawasan lindung pantai untuk kelestarian sumber daya alam hayati;
f. Penetapan Kawasan Lebak Deling sebagai Kawasan Plasma Nutfah Kerbau Rawa
Pampangan; dan g. Penetapan Kawasan Kota Lama Kayuagung sebagai Kawasan Cagar Budaya.
6. Strategi untuk mengembangkan kawasan strategis kabupaten untuk sistem mitigasi bencana di kawasan budidaya maupun kawasan lindung meliputi:
a. Pembangunan dan pengembangan sistem informasi komunikasi dan peringatan dini; b. Pembangunan dan pengembangan tanggul penahan banjir dan atau rekayasa teknik
di sepanjang daerah aliran sungai yang berpotensi banjir; c. Pembangunan polder untuk menampung air banjir dan mengalirkan air banjir dengan
cara gravitasi atau menggunkan pompa; d. Mempertahankan sistem vegetasi pada lahan-lahan yang berpotensi bencana;
e. Pemanfaatan ruang terbuka hijau, sarana fasilitas sosial dan umum sebagai salah satu kawasan evakuasi; dan
f. Perkuatan partisipasi masyarakat dalam mitigasi bencana.
7. Strategi untuk peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan Negara meliputi:
a. mendukung penetapan kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan negara; b. mengembangkan kawasan budi daya secara selektif di dalam dan di sekitar kawasan
untuk menjaga fungsi pertahanan dan keamanan; c. mengembangkan kawasan lindung dan atau kawasan budi daya tidak terbangun di
sekitar kawasan pertahanan dan keamanan negara sebagai zona penyangga; dan d. turut serta memelihara dan menjaga aset-aset pertahanan dan keamanan.
MEMBANGUN OKI DARI DESA 126
Strategi dan Arah Kebijakan Misi ke-1
Tujuan Sasaran
Strategi Arah Kebijakan
Misi 1. Mewujudkan Pembangunan Dari Desa 1.1
Mengurangi kesenjangan
antar wilayah
sekaligus mewujudkan
pemerataan dan
keadilan pembangunan
1.1.1 Terlaksananya
pembangunan infrastruktur pada
desa-desa tertinggalterisolir dan
terciptanya keseimbangan
pertumbuhan antar wilayah
Terlaksananya pemekaran
desakelurahan, dan kabupaten khususnya
wilayah Pantai Timur OKI wilayah timur
OKI. Menyusun
Master Plan
Percepatan Pembangunan
Infrastruktur Perdesaan MP2IP
Peningkatan pembangunan
infrastruktur dasar
perdesaan yang memiliki daya dukung dan daya
gerak terhadap
pertumbuhan ekonomi
dan sosial
yang berkeadilan
dan mengutamakan
kepentingan masyarakat dengan
mendorong partisipasi masyarakat
1.1.2 Pembentukan Forum
Corporate Sosial
Responsibility -
Program Kemitraan
Bina Lingkungan
CSR-PKBL Meningkatkan
peran masyarakat
dan dunia
usaha dalam
rangka membangun daerah
Strategi dan Arah Kebijakan Misi ke-2
Tujuan Sasaran
Strategi Arah Kebijakan
Misi 2. Meningkatkan Kualitas dan Profesionalisme Aparatur Pemerintah Daerah dalam Menyelenggarakan Pemerintahan, Pembangunan Daerah dan Pelayanan Masyarakat
2.1 Menciptakan
pemerintahan yang
amanah, sehingga
mampu menjadi
motivator, fasilitator, serta inovator dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah
2.1.1 Terwujudnya
organisasi perangkat
daerah yang
efektif dan
efisien dalam
pelaksanaannya dan
mampu memenuhi
tuntutan dan
kebutuhan masyarakat Reorganisasi
dan Restrukturisasi
lembaga perangkat
daerah yang
lebih efektif dan efisien
Peningkatan pelayanan publik
yang ditopang
oleh efisiensi
dan kapasitas pegawai yang
memadai
Strategi dan Arah Kebijakan Misi ke-3
Tujuan Sasaran
Strategi Arah Kebijakan
Misi 3. Meningkatkan kesejahteraan rakyat, 3.1
Meningkatkan kualitas
penduduk.penggarusutamaan gender
dan perlindungan
anak sehingga
mampu mengembangkan potensinya
untuk berusaha
dalam pemenuhan
kebutuhan sosial, ekonomi, politik dan
meningkatnya Indek
Pembangunan Manusia IPM 3.1.1
Terwujudnya kualitas pendidikan
dan kesehatan
penduduk yang
ditandai oleh
semakin menurunnya angka
buta huruf
dari 3,36 menjadi 2
dan meningkatnya
Peningkatan aksesibilitas
pendidikan dan
kesehatan Peningkatan
akses pendidikan
yang berkualitas,
terjangkau dan
efisien
MEMBANGUN OKI DARI DESA 127
rata-rata lama
sekolah dari
6,77 tahun menjadi
8 tahun,
serta meningkatnya
Angka Harapan
Hidup AHH
dari 68,71
tahun menjadi 70 tahun
dan IPM dari 71,82 menjadi 73,00
Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
masyarakat
Strategi dan Arah kebijakan Misi ke-4
Tujuan Sasaran
Strategi Arah Kebijakan
Misi 4. Peningkatan pertumbuhan ekonomi 4.1
Mewujudkan kehidupan
masyarakat yang
makin sejahtera
lahir dan
batin secara
adil dan
merata 4.1.1
Menurunnya jumlah
penduduk miskin dari
14,28 menjadi
11,49 dan
menurunnya angka
pengangguran terbuka dari
6,11 menjadi
4,95, tercapainya
pertumbuhan ekonomi rata-rata
6,50 per
tahun, meningkatnya
Pendapatan Per kapita dari
Rp.11.396.201, menjadi
Rp.15.610.417, serta
meningkatnya daya
beli masyarakat dari
Rp. 633.880,-menjadi
Rp.649,410per kapitabulan,
dengan sektor pertanian tetap
menjadi penopang
struktur ekonomi
Kabupaten Ogan
Komering Ilir Mendorong
peningkatan produksi pertanian dalam arti
luas sekaligus
meningkatkan Pendapatan
Asli Daerah dan daya beli
masyarakat Peningkatan
ketahanan pangan
untuk mewujudkan
kemandirian pangan,
peningkatan pendapatan petani, serta kelestarian
lingkungan dan
sumberdaya alam
Strategi dan Arah Kebijakan Misi ke-5
Tujuan Sasaran
Strategi Arah Kebijakan
Misi 5. Mewujudkan penataan pemanfaatan dan peruntukan ruang yang ramah lingkungan 5.1
Mewujudkan tata
ruang wilayah yang aman,
nyaman, produktif
dan berkelanjutan
memiliki infrastruktur wilayah
yang memadai, dan 5.1.1
Terciptanya Pengembangan sistem
pusat permukiman dan pusat
pelayanan ekonomi, sosial, dan
budaya guna
mewujudkan pemerataan hasil-hasil
Memantapan Kota
Kayuagung sebagai
pusat kegiatan
wilayahPKW, kec SP Padang,
Kec. Pampangan dan Kec
Jejawi sebagai
wilayah penyangga
Konsolidasi penanganan dan pemanfaatan ruang
untuk kepentingan
umum secara
menyeluruh dan terpadu
MEMBANGUN OKI DARI DESA 128
berbasis pertanian
dalam arti luas yang berlandaskan
keadilan, kesejahteraan,
pemerataan,
dan berkelanjutan
yang berwawasan
lingkungan pembangunan,
keterjangkauan pelayanan umum, dan
peningkatan dinamika ekonomi
kota Palembang
metropolis, melalui
pembangunan jalan
tol serta
memantapkan Tugumulyo
sebagai Pusat Kegiatan Lokal
Strategi dan Arah Kebijakan Misi-ke 6
Tujuan Sasaran
Strategi Arah Kebijakan
Misi 6. Menciptakan Kehidupan Keagamaan, Keamanan dan Sosial-Budaya 5.1
Meningkatkan kualitas
umat beragama sehingga
tercipta suasana
kehidupan beragama
yang penuh
keimanan, ketaqwaan
dan kerukunan
kehidupan beragama
yang dinamis
serta makin
meningkatnya peran serta umat
dalam pembangunan
5.1.1 Terciptanya
suasana kehidupan beragama
yang penuh
keimanan dan
ketaqwaan, kerukunan
yang dinamis antar umat
beragama Memperkokoh
persatuan dan
kesatuan, kerukunan
umat beragama
Menumbuhkembangkan wawasan
keagamaan dan
toleran selaras
dengan wawasan dan kebhinekaan
MEMBANGUN OKI DARI DESA 129
7.1. Agenda Pembangunan
Dalam mewujudkan visi dan misi pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ilir, ditetapkan 6 enam agenda utama pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ilir
2014-2019, yaitu : 1. Peningkatan Pemerataan Pembangunan Infrastruktur
2. Peningkatan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah 3. Peningkatan Pembangunan Sumber Daya Manusia
4. Peningkatan Daya Saing Ekonomi 5. Penataan pemanfaatan ruang yang berwawasan lingkungan
6. Menjaga kerukunan hidup antar umat beragama
7.1.1. Peningkatan Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur yang berwawasan lingkungan
dititikberatkan pada isu strategis Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan yang diarahkan untuk memenuhi cakupan layanan infrastruktur dasar dan permukiman yang
berkualitas. Pembangunan infrastruktur diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi karena dapat menekan ekonomi biaya tinggi sehingga dapat berdampak pada pengurangan tingkat kemiskinan dan meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat.
Strategi pengembangan infrastruktur dalam rangka meningkatkan kualitas dan cakupan pelayanan infrastruktur di daerah perlu diarahkan kepada :
1. Optimalisasi cakupan pelayanan infrastruktur
Pengoptimalan kinerja infrastruktur yang telah ada perlu diutamakan dalam rangka efisiensi dalam investasi untuk pembangunan infrastruktur karena dapat meningkatkan
kapasitas dan kualitas pelayanan infrastruktur di daerah melalui investasi yang relatif
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
MEMBANGUN OKI DARI DESA 130
rendah, pemeliharaan prasarana jalan di daerah juga perlu ditingkatkan untuk mengatasi jalan dengan kondisi tidak mantap.
2. Peningkatan kapasitas pelayanan infrastruktur
3. Peningkatan kapasitas serta cakupan wilayah pelayanan infrastruktur di daerah
diperlukan dalam rangka meningkatkan dan memperluas pelayanan infrastruktur bagi pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat maupun dukungan akses kepada pusat-pusat
perekonomian daerah. 3.
Peningkatan layanan informasi berbasis teknologi informasi. 4.
Peningkatan dan perluasan infrastruktur untuk pemenuhan kebutuhan layanan air minum dan sanitasi.
7.1.2. Peningkatan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah dapat diukur dari akuntabilitas kinerja
pemerintah daerah yang merupakan wujud pertanggungjawab an instansi pemerintah daerah dalam mencapai misi dan tujuan, melalui serangkaian program dan kegiatan yang
dilaksanakan dengan dukungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sehingga terwujud manajemen berbasis kinerja pada lingkungan pemerintah daerah. Oleh karena itu,
strategi yang dapat ditempuh oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan akuntabilitas kinerjanya, antara lain :
1. Memiliki dokumen perencanaan yang baik, antara lain Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah RPJPD, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
RPJMD, Rencana Strategis pada setiap SKPD, Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD dan Rencana Kerja dan Anggaran;
2. Dokumen perencanaan tersebut, harus dimanfaatkan dengan baik sehingga terwujud konsistensi antara rencana yang telah ditetapkan dengan implementasinya. Oleh
karena itu, perencanaan kinerja tahunan baik untuk tingkat pemerintah daerah dan Satuan Kerja Pemerintah Daerah SKPD harus terukur dan menerapkan penetapan
kinerja di setiap unit kerja instansi pemerintah daerah; 3. Setiap kinerja yang dihasilkan oleh instansi, harus dapat diukur secara tepat, valid
dan sedapat mungkin dalam bentuk kuantitatif. Oleh karena itu, setiap Satuan Kerja Pemerintah Daerah harus merumuskan dengan baik dan telah memiliki indikator yang
tepat, dalam bentuk Indikator Kinerja Utama IKU, Indikator Kinerja Kegiatan yang