“MEMBANGUN OKI DARI DESA” 22
tergolong masih terisolir seperti di kawasan timur. Selain itu, sungai berperan pula dalam kegiatan ekonomi seperti tempat mencari ikan, perdagangan pasar terapung, dan
pengadaan air bersih water intake.
2.1.1.3. Kerawanan Bencana Alam
Kemungkinan bencana yang terjadi di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir sesuai dengan topografi wilayah antara lain: banjir, kebakaran hutangambut, dan angin puting
beliung. Tinjauan terhadap kawasan rawan bencana alam, menunjukkan bahwa Kabupaten Ogan Komering Ilir memiliki sejumlah kawasan yang tergolong sebagai kawasan rawan
bencana alam, terutama bencana banjir, kebakaran hutan, dan angin puting beliung. Kecamatan Lempuing, Lempuing Jaya dan Air Sugihan merupakan daerah yang
memiliki kawasan rawan banjir. Di Kecamatan Lempuing desa-desa ini sering mengalami banjir seperti di Desa Cahaya Bumi, Desa Tebing Suluh, Desa Bumi Arja, dan Desa Sungai
Belida. Banjir ini selain menggenangi perumahan penduduk juga menggenangi areal persawahan sehingga menyebabkan gagal panen dan gagal tanam.
Luasan areal sawah yang tergenangi air akibat banjir dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2013 disajikan pada
Tabel 2.2, sedangkan peta lokasi rawan banjir ditampilkan pada Gambar 2.2. Fenomena alam ini pada dasarnya dikarenakan volume air yang meresap ke bawah permukaan jauh
lebih kecil dari pada air yang membentuk aliran bebas run off di permukaan sebab tanah
pembentuk alam bersifat impermiabel atau kedap air. Selain faktor tanah, bencana alam banjir kemungkinan diakibatkan pula oleh: 1. Luapan air dari sungai-sungai kecil, karena air
sungai tidak mengalir akibat sampah buangan yang membendung aliran sungai; 2. Sistem pengaliran drainase yang kurang baik sehingga terjadi konsentrasi atau genangan air
permukaan; 3. Penyempitan areal tangkapan air catchment areas akibat penimbunan
untuk areal permukiman dan pembuatan jaringan jalan; 4. Naiknya permukaan air rawa ketika musim penghujan dan; 5 Kombinasi peristiwa-peristiwa tersebut.
Tabel 2.2. Areal sawah yang tergenang akibat banjir di Kabupaten Ogan Komering tahun 2003-2013
No Kecamatan
Luas Areal Tergenang ha 2003
2004 2005
2006 2007
2008 2009
2010 2011
2012 2013
1 Kayuagung
28 23
964 250
2 Lempuing
7.961 2.557
10.214 3.880
857 749
749 515
1.006 3
Lempuing Jaya 6.974
1.705 6.809
2.586 572
2.970 1.546
50 1.852
1.852 4
Pedamaran 66
“MEMBANGUN OKI DARI DESA” 23
Timur 5
Tanjung Lubuk 156
648 121
6 Mesuji
199 1.400
7 Jejawi
100 4
147 8
Sirah Pulau Padang 111
113 9
Air Sugihan 1.351
1.451 10
Tulung Selapan 11
Cengal 12
Sungai Menang 13
Pedamaran 1.675
150 763
14 Teluk Gelam
35 15
Pampangan 491
83 1.266
16 Pangkalan
Lampam 17
Mesuji Makmur 18
Mesuji Raya
Jumlah 15.234
4.909 20.972
6.587 1.429
5.093 4.202
3.338 597
3.217
Kabupaten Ogan Komering Ilir juga jadi daerah yang rawan akan terjadinya kebakaran hutan, secara umum faktor utama terjadinya kebakaran bisa digolongkan menjadi
2 kelompok, yaitu pemicu kebakaran dan kondisi pendukung. Pemicu kebakaran merupakan faktor yang secara langsung mempengaruhi terjadinya penyulutan api.
Aktifitas manusia merupakan porsi terbesar di dalam penyulutan api, dibandingkan secara alami. Kebakaran
yang berasal dari batubara yang terbakar, halilintar ataupun gesekan ranting kering sangat jarang terjadi, terlebih di Sumatera Selatan, oleh karenanya penyulutan oleh alam cenderung
dapat diabaikan. Penyulutan api oleh manusia juga dikelompokkan menjdi 2 komponen yaitu kesengajaan dan
kecerobohan. Walaupun seringkali kebakaran besar diawali dari upaya yang disengaja dan akibat
ketidakpahaman pembakar
mengenai kondisi
yang ada,
sehingga menjadi
kecerobohan yang menyebabkan kebakaran merambat ke tempat lain. Sebaran titik panas di beberapa di kecamatan dalam Kabupaten Ogan Komering Ilir, dapat
dilihat pada Tabel 2.3, sedangkan peta lokasi daerah rawan kebakaran hutan di Kabupaten Ogan Komering Ilir ditampilkan pada Gambar 2.3.