“MEMBANGUN OKI DARI DESA” 68
Tabel 3.2. Perkembangan Capaian PAD Kabupaten Ogan Komering Ilir tahun 2009 - 2013
Tahun Pendapatan Pajak Daerah
Capaian Hasil Retribusi
Daerah Capaian
Hasil Pengelolaan Kekayaan daerah
yang dipisahkan Capaian
Lain-Lain Pendapatan Asli
Daerah Capaian
2009 Anggaran
4.885.200.000,00 12.111.298.500,00
2.000.000.000,00 13.509.724.563,00
Realisasi 5.097.861.940,00
104,35 12.158.805.443,00
100,39 4.059.785.279,11
202,99 12.128.045.652,20
89,77 2010
Anggaran 6.906.567.991,00
12.303.850.000,00 3.000.000.000,00
17.376.504.972,00 Realisasi
7.271.596.519,00 105,29
11.944.952.665,00 97,08
4.669.237.317,47 155,64
13.551.986.630,71 77,99
2011 Anggaran
8.178.545.455,00 12.805.871.926,00
4.000.000.000,00 13.986.504.972,00
Realisasi 13.209.683.829,00
99,35 12.626.667.520,00
148,29 6.368.539.955,94
125,02 15.182.414.233,49
67,23 2012
Anggaran 13.124.367.191,00
18.724.674.724,00 7.962.196.231,00
10.206.573.182,00 Realisasi
13.590.399.104,00 103,55
20.493.190.199,00 109,44
6.982.629.184,78 87,70
10.149.863.697,78 99,44
2013 Anggaran
20.788.766.649,00 13.504.707.740,18
8.000.000.000,00 32.879.181.862,00
Realisasi 23.133.375.321,00
111,28 11.597.566.923,00
85,88 4.689.857.317,67
58,62 29.108.625.058,45
88,53
“MEMBANGUN OKI DARI DESA” 69
3.1.1.2.2. Dana Perimbangan
Dalam penjelasan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Pemerintahan Daerah telah dinyatakan bahwa Dana Perimbangan
merupakan pendanaan Daerah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN yang terdiri atas Dana Bagi Hasil DBH, Dana Alokasi Umum DAU, dan
Dana Alokasi Khusus DAK. Dana Perimbangan ini merupakan sistem transfer dana dari Pemerintah serta merupakan satu kesatuan yang utuh. Pada APBD Tahun Anggaran 2013,
proporsi dana perimbangan terhadap APBD relatif besar, mencapai 79,27 persen. Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Ogan Komering Ilir dalam pendanaan daerah masih relatif
bergantung pada pemerintah pusat. Hingga akhir tahun anggaran 2013, realisasi
penerimaan Dana
Perimbangan mencapai
100,17 persen
atau sebesar
Rp 1.208.800.159.386,- Capaian realisasi untuk DAU dan DAK sebesar 100 sedangkan
realisasi penerimaan dari Bagi Hasil PajakBukan Pajak melampaui target yaitu mencapai 100,83 persen. Dana Alokasi Umum memberikan kontribusi terbesar terhadap penerimaan
dari Dana Perimbangan. Kontribusinya mencapai lebih dari 50 dari total Dana
Perimbangan yang diperoleh Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir. Sementara itu,
pada tahun 2013 penerimaan dari Dana Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak adalah sebesar Rp 253.819.550.386,00. Walaupun sumber penerimaan ini bukan merupakan yang dominan,
namun pertumbuhannya merupakan yang tertinggi dengan rata-rata 12,24 per tahun.
“MEMBANGUN OKI DARI DESA” 70
Tabel 3.3. Perkembangan Capaian Dana Perimbangan Kabupaten Ogan Komering Ilir tahun 2009 - 2013
No Uraian
2009 2010
Anggaran Rp Realisasi Rp
Capaian Anggaran Rp
Realisasi Rp Capaian
2 DANA PERIMBANGAN
775.583.173.523,00 742.383.605.221,00
95,72 834.560.873.928,00
832.965.818.526,00 99,81
2.1. Bagi hasil pajakBagi hasil bukan pajak
168.733.774.523,00 742.383.605.221,00
439,97 187.702.010.105,00
187.251.544.126,00 99,76
2.1.1. Bagi Hasil Pajak
66.844.063.212,00 64.052.695.817,00
95,82 73.480.674.120,00
63.956.544.126,00 87,04
Bagi Hasil Pajak Bumi dan Bangunan 39.052.888.455,00
43.180.321.010,00 110,57
58.568.964.452,00 52.716.907.836,00
90,01 Bagi Hasil dari Bea Perolehan Hak Atas
Tanah dan Bangunan 5.589.120.000,00
10.840.714.249,00 193,96
7.000.000.000,00 6.512.500.657,00
93,04 Bagi Hasil dari Pajak Penghasilan Oran
Pribadi termasuk PPh pasal 21,25 dan 29 3.379.182.920,00
684.616.233,00 20,26
830.422.826,00 498.253.695,00
60,00 Bagi Hasil Cukai Tembakau
14.822.871.837,00 5.766.311.845,00
38,90 1.867.021.043,00
2.1.2. Bagi Hasil Bukan PajakSumber Daya Alam
4.000.000.000,00 3.580.732.480,00
89,52 5.214.274.799,00
4.228.892.756,00 81,10
Bagi hasil dari iuran hak pengusahaan hutan
101.889.711.311,00 71.481.510.404,00
70,16 114.221.335.985,00
123.294.989.182,00 107,94
Bagi hasil dari provisi sumber daya hutan 30.750.000,00
74.481.510.404,00 242.216,29
24.192.000,00 172.722.419,00
713,97 Bagi hasil dari pungutan hasil perikanan
9.224.359.461,00 8.750.376.122,00
94,86 7.346.770.400,00
11.346.154.463,00 154,44
Bagi hasil dari pertambangan minyak bumi 248.450.000,00
140.570.995,00 56,58
241.448.692,00 133.334.511,00
55,22 Bagi hasil dari pertambangan gas bumi
38.322.543.850,00 22.222.133.155,00
57,99 32.650.035.604,00
34.902.575.732,00 106,90
“MEMBANGUN OKI DARI DESA” 71
Bagi hasil dari penerimaan dari sektor pertambangan umum
54.063.608.000,00 40.249.307.580,00
74,45 73.781.989.750,00
76.536.076.209,00 103,73
Dana bagi hasil dari cukai tembakau 176.899.539,00
204.123.848,00 115,39
2.2. Dana Alokasi Umum
533.734.399.000,00 533.734.399.000,00
100,00 541.732.260.000,00
541.732.260.000,00 100,00
2.3. Dana Alokasi Khusus
73.115.000.000,00 73.115.000.000,00
100,00 67.107.400.000,00
67.107.400.000,00 100,00
Tabel 3.3. lanjutan
No Uraian
2011 2012
Anggaran Rp Realisasi Rp
Capaian Anggaran Rp
Realisasi Rp Capaian
2 DANA PERIMBANGAN
1.026.695.141.309,00 977.191.646.403,00
95,18 1.070.648.232.580,00
1.050.762.693.363,00 98,14
2.1. Bagi hasil pajakBagi hasil bukan pajak
190.719.412.309,00 141.039.597.403,00
73,95 244.474.061.580,00
244.588.522.363,00 100,05
2.1.1. Bagi Hasil Pajak
85.040.413.016,00 41.788.955.807,00
49,14 101.678.880.131,00
62.456.362.011,00 61,43
Bagi Hasil Pajak Bumi dan Bangunan 77.226.520.508,00
37.049.982.759,00 47,98
94.535.451.617,00 55.247.298.346,00
58,44 Bagi Hasil dari Bea Perolehan Hak Atas
Tanah dan Bangunan 449.389.310,00
179.758.124,00 40,00
482.874.428,00 311.117.764,00
64,43 Bagi Hasil dari Pajak Penghasilan Oran
Pribadi termasuk PPh pasal 21,25 dan 29 1.687.563.655,00
0,00 -
- Bagi Hasil Cukai Tembakau
5.676.939.543,00 4.559.214.924,00
80,31 6.660.552.086,00
6.897.945.901,00 103,56
2.1.2. Bagi Hasil Bukan PajakSumber Daya Alam
105.678.999.293,00 99.250.641.596,00
93,92 142.795.181.449,00
162.132.160.352,00 113,54
Bagi hasil dari iuran hak pengusahaan 0,00
0,00 -
21.701.882.384,00 2.183.008.645,00
10,06
“MEMBANGUN OKI DARI DESA” 72
hutan Bagi hasil dari provisi sumber daya hutan
1.185.598.900,00 414.959.615,00
35,00 156.572.400,00
115.981.973,00 74,08
Bagi hasil dari pungutan hasil perikanan 9.473.595.600,00
14.416.551.653,00 152,18
11.617.414.100,00 19.675.343.441,00
169,36 Bagi hasil dari pertambangan minyak bumi
241.448.692,00 239.503.651,00
99,19 254.479.544,00
343.986.219,00 135,17
Bagi hasil dari pertambangan gas bumi 25.552.444.000,00
22.832.489.740,00 89,36
37.275.538.130,00 40.312.022.485,00
108,15 Bagi hasil dari penerimaan dari sektor
pertambangan umum 69.189.316.000,00
60.648.577.948,00 87,66
71.720.832.524,00 99.413.690.394,00
138,61 Dana bagi hasil dari cukai tembakau
36.596.101,00 0,00
- 68.462.367,00
88.127.195,00 128,72
2.2. Dana Alokasi Umum
669.900.389.000,00 669.900.389.000,00
100,00 743.452.601.000,00
743.452.601.000,00 100,00
2.3. Dana Alokasi Khusus
66.409.300.000,00 66.409.300.000,00
100,00 82.721.570.000,00
82.721.570.000,00 100,00
Tabel 3.3. lanjutan
No Uraian
2013 Anggaran Rp
Realisasi Rp Capaian
2 DANA PERIMBANGAN
1.206.722.419.919,45 1.208.800.159.386,00
100,17 2.1.
Bagi hasil pajakBagi hasil bukan pajak 251.741.810.919,45
253.819.550.386,00 100,83
2.1.1. Bagi Hasil Pajak
71.842.950.679,00 83.881.897.649,00
116,76 Bagi Hasil Pajak Bumi dan Bangunan
62.465.645.790,00 83.881.897.649,00
134,28
“MEMBANGUN OKI DARI DESA” 73
Bagi Hasil dari Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
638.819.247,00 253.032.545,00
39,61 Bagi Hasil dari Pajak Penghasilan Oran
Pribadi termasuk PPh pasal 21,25 dan 29 8.738.485.642,00
7.550.229.771,00 86,40
Bagi Hasil Cukai Tembakau 179.898.860.240,45
169.937.652.737,00 94,46
2.1.2. Bagi Hasil Bukan PajakSumber Daya Alam
10.097.383.480,00 1.014.548.135,00
10,05 Bagi hasil dari iuran hak pengusahaan
hutan 2.335.355.100,00
773.057.145,00 33,10
Bagi hasil dari provisi sumber daya hutan 22.401.657.900,00
17.756.626.651,00 79,26
Bagi hasil dari pungutan hasil perikanan 289.738.431,00
347.408.873,00 119,90
Bagi hasil dari pertambangan minyak bumi 32.865.892.000,00
35.953.468.376,00 109,39
Bagi hasil dari pertambangan gas bumi 6.030.226,00
18.471.620,00 306,32
Bagi hasil dari penerimaan dari sektor pertambangan umum
101.786.103,45 44.528.074,00
43,75 2.2.
Dana Alokasi Umum 844.190.649.000,00
844.190.649.000,00 100,00
2.3. Dana Alokasi Khusus
110.789.960.000,00 110.789.960.000,00
100,00
“MEMBANGUN OKI DARI DESA” 74
3.1.1.2.3. Lain-lain pendapatan yang Sah
Pos Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah dalam APBD di Kabupaten Ogan Komering Ilir terdiri dari dana bagi hasil pajak dari provinsi, dana penyesuaian dan otonomi daerah, serta
bantuan keuangan dari Pusat, dan pendapatan lainnya serta Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah DPPIP.
Proporsi Lain-lain Pendapatan Yang Sah terhadap pendapatan daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir mencapai 15,79 pada tahun 2013. Proporsi ini cenderung
meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2013, ditargetkan lain-lain pendapatan yang sah memperoleh
Rp 240.391.462.320,16
dan pada
akhir tahun
terealisasi sebesar
Rp 132.908.028.009,00 atau tercapai 55,29 persen dari target. Data selengkapnya mengenai Lain-lain
Pendapatan yang Sah tersaji dalam Tabel 3.4. Pendapatan lainnya dan dana bagi hasil pajak dari provinsi memberikan kontribusi terbesar
terhadap penerimaan dari Lain-lain Pendapatan yang Sah. Kontribusi masing-masing bervariasi setiap tahunnya. Selama tahun 2009-2013, pendapatan lainnya untuk Kabupaten Ogan Komering
Ilir meningkat setiap tahunnya dengan rata- rata pertumbuhan 82,63 persen per tahun.
Peningkatan besaran pendapatan lainnya ini terkait dengan adanya dana transfer daerah untuk tunjangan profesi guru PNSD dan tambahan penghasilan untuk guru PNSD.
“MEMBANGUN OKI DARI DESA” 75
Tabel 3.4. Capaian lain-lain pendapatan daerah yang sah Kabupaten Ogan Komering Ilir tahun 2009 - 2013
No Uraian
2009 2010
Anggaran Rp Realisasi Rp
Capaian Anggaran Rp
Realisasi Rp Capaian
3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
58.487.586.707,00 39.774.137.231,00
68,00 61.052.940.515,81
37.474.893.685,00 61,38
A Dana Bagi hasil pajak dari provinsi
38.187.586.707,00 24.380.687.231,00
63,84 34.458.890.235,81
30.769.450.500,00 89,29
Bagi hasil
pajak dari
pajak kendaraan
bermotor 5.492.249.968,00
7.755.919.538,00 141,22
6.868.446.916,77 6.288.664.116,00
91,56 Bagi hasil pajak dari bea balik nama kendaraan
bermotor 8.183.610.623,00
5.347.892.759,74 65,35
9.116.873.981,31 8.777.104.984,00
96,27 Bagi hasil pajak dari bea balik nama kendaraan
di atas air 3.258.070,00
1.314.064,00 40,33
4.344.500,00 Bagi hasil pajak dari pajak bahan bakar
kendaraan bermotor 24.389.372.846,00
11.221.042.268,72 46,01
18.308.456.450,85 15.558.720.800,00
84,98 Bagi
hasil pajak
pengambilan dan
pemanfaatan air bawah tanah 119.095.200,00
54.518.600,00 45,78
107.205.781,93 20.948.880,00
19,54 Bagi
hasil dari
pajak pengambilan
dan pemanfaatan air permukaan
51.779.799,99 119.667.220,00
231,11 Bagi hasil dari pajak kendaraan diatas air
B Dana Penyesuaian dan otonomi daerah
20.300.000.000,00 15.393.450.000,00
75,83 19.151.400.000,00
0,00 0,00
C Bantuan keuangan dari pusat
D Pendapatan lainnya
7.442.650.280,00 6.705.443.185,00
90,09
“MEMBANGUN OKI DARI DESA” 76
E Dana percepatan pembangunan infrastruktur
daerah DPPIP
Tabel 3.4. lanjutan
No Uraian
2011 2012
Anggaran Rp Realisasi Rp
Capaian Anggaran Rp
Realisasi Rp Capaian
3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
136.184.565.871,00 172.235.813.449,91
126,47 175.944.903.314,19
168.511.640.448,82 95,78
A Dana Bagi hasil pajak dari provinsi
26.188.751.000,00 25.382.124.000,00
96,92 30.451.096.663,19
30.540.244.942,82 100,29
Bagi hasil
pajak dari
pajak kendaraan
bermotor 4.389.760.000,00
4.339.902.450,00 98,86
4.882.258.914,00 6.527.599.020,95
133,70 Bagi hasil pajak dari bea balik nama kendaraan
bermotor 7.840.850.000,00
7.090.704.750,00 90,43
7.586.409.609,00 9.224.319.408,17
121,59 Bagi hasil pajak dari bea balik nama kendaraan
di atas air Bagi hasil pajak dari pajak bahan bakar
kendaraan bermotor 13.882.020.000,00
13.882.498.000,00 100,00
12.175.296.365,19 14.788.326.513,70
121,46 Bagi
hasil pajak
pengambilan dan
pemanfaatan air bawah tanah 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
Bagi hasil
dari pajak
pengambilan dan
pemanfaatan air permukaan 73.170.000,00
69.018.800,00 94,33
5.803.564.270,00 0,00
Bagi hasil dari pajak kendaraan diatas air 2.951.000,00
2.951.000,00 100,00
3.567.505,00 0,00
“MEMBANGUN OKI DARI DESA” 77
B Dana Penyesuaian dan otonomi daerah
29.700.000.000,00 29.700.000.000,00
100,00 C
Bantuan keuangan dari pusat 66.495.617.771,00
67.505.783.686,00 101,52
D Pendapatan lainnya
752.875.700,00 752.875.700,00
100,00 78.998.188.880,00
70.465.611.820,00 89,20
E Dana percepatan pembangunan infrastruktur
daerah DPPIP
Tabel 3.4. lanjutan
No Uraian
2013 Anggaran Rp
Realisasi Rp Capaian
3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
240.391.462.320,16 132.908.028.009,00
55,29 A
Dana Bagi hasil pajak dari provinsi 30.557.972.600,00
7.562.307.000,00 24,75
Bagi hasil
pajak dari
pajak kendaraan
bermotor 6.221.565.900,00
1.485.188.000,00 23,87
Bagi hasil pajak dari bea balik nama kendaraan bermotor
8.599.973.100,00 2.039.733.800,00
23,72 Bagi hasil pajak dari bea balik nama kendaraan
di atas air Bagi hasil pajak dari pajak bahan bakar
kendaraan bermotor 15.642.668.900,00
4.037.385.200,00 25,81
Bagi hasil
pajak pengambilan
dan pemanfaatan air bawah tanah
0,00 0,00
0,00
“MEMBANGUN OKI DARI DESA” 78
Bagi hasil
dari pajak
pengambilan dan
pemanfaatan air permukaan 91.167.100,00
0,00 0,00
Bagi hasil dari pajak kendaraan diatas air 2.597.600,00
0,00 B
Dana Penyesuaian dan otonomi daerah C
Bantuan keuangan dari pusat 38.804.085.000,00
32.715.625.049,00 84,31
D Pendapatan lainnya
171.029.404.720,16 171.019.404.720,16
99,99 E
Dana percepatan pembangunan infrastruktur daerah DPPIP
“MEMBANGUN OKI DARI DESA” 79
3.1.1.3. Belanja Daerah
Struktur belanja dalam APBD mengalami perubahan dari kelompok belanja aparatur dan belanja pelayanan publik berdasar Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 menjadi kelompok
belanja tidak langsung dan belanja langsung berdasarkan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 dan juga Permendagri Nomor 59 Tahun 2007. Belanja daerah terdiri dari: 1. Belanja
Tidak Langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, yang terdiri dari jenis belanja a Belanja Pegawai, b
Belanja bunga, c Belanja Subsidi, d Belanja Hibah, e Belanja Bantuan Sosial, f Belanja Bagi Hasil, g Belanja Bantuan Keuangan, dan h Belanja Tidak Terduga. 2. Belanja
Langsung merupakan
belanja yang
dianggarkan terkait
secara langsung
dengan pelaksanaan program dan kegiatan, yang terdiri dari jenis belanja a Belanja pegawai, b
Belanja barang dan jasa, dan c Belanja modal.
Pada tahun 2013, belanja Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir mencapai Rp 1.522.055.946.583,00. Besaran belanja ini meningkat dari tahun ke tahun dengan rata-rata
pertumbuhan 16,42 persen per tahun. Walaupun besaran belanja mengalami peningkatan namun proporsi masing-masing pos belanja relatif tidak banyak mengalami perubahan.
Proporsi Belanja Langsung merupakan yang terbesar, yaitu 53,87 persen, sedangkan proporsi Belanja Tidak Langsung hanya 46,13 persen. Dari pos Belanja Tidak Langsung,
pengeluaran Belanja Pegawai merupakan yang terbesar jumlahnya. Proporsinya terhadap Belanja mencapai 36,66 persen dan proporsinya terhadap Belanja Tidak Langsung
mencapai 79,47 persen. Belanja pegawai ini merupakan penyediaan gaji dan tunjangan serta tambahan penghasilan lainnya bagi pegawai negeri di lingkungan Kabupaten Ogan
Komering Ilir. Tingginya alokasi belanja untuk pegawai ini perlu diperhatikan, apakah layanan kepada masyarakat berupa pelayanan publik sudah sepadan.
Besaran belanja langsung yang terkait langsung dengan program dan kegiatan dengan masyarakat mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dengan rata-rata pertumbuhan
19,32 persen per tahun. Proporsi belanja barang dan jasa pada Belanja Langsung mencapai 18,74 persen, sedangkan belanja modal untuk pengadaan aset tetap berwujud pada tahun
2013 mencapai 33,43 persen. Besaran belanja barang dan jasa dan belanja modal cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. lihat tabel 3.5..
“MEMBANGUN OKI DARI DESA” 80
Pada tahun 2013, realisasi belanja hanya mencapai 91,74 persen. Walaupun pencapaiannya meningkat dari tahun ke tahun, namun masih selalu di bawah 100 persen. Hal ini dapat
disebabkan karena kurangnya kemampuan pemerintah dalam menyerap anggaran dan merealisasikannya untuk pelayanan publik. Realisasi untuk Belanja Tidak Langsung adalah
sebesar 89,33 persen dan untuk Belanja Langsung adalah sebesar 93,81 persen. lihat tabel 3.6
Bila dilihat berdasarkan urusan, maka belanja dapat dibagi menjadi belanja untuk Urusan Wajib dan belanja untuk Urusan Pilihan. Proporsi yang terbesar adalah untuk Urusan Wajib
karena terkait dengan hak dan pelayanan dasar kepada masyarakat yang wajib diselenggarakan oleh pemerintah daerah. Pada tahun 2013 proporsi belanja pendidikan dan
kesehatan 39 persen dari total belanja. lihat tabel 3.7