Fokus Kesejahteraan Sosial 1. Pendidikan

“MEMBANGUN OKI DARI DESA” 39 Tabel 2.18. Persentase Penduduk Umur 15 tahun ke atas menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan di Kabupaten Ogan Komering Ilir 2010 – 2013 Pendidikan Tertinggi Tahun 2010 2011 2012 2013 Tidak Punya Ijazah 30,89 31,49 33,78 31,35 SDSederajat 35,88 41,96 39,44 37,12 SMP Sederajat 18,75 16,53 15,93 18,96 SMASederajat 12,46 8,08 9,34 10,25 Perguruan Tinggi 2,09 1,93 1,51 2,32 angka sangat sementara Persentase penduduk umur 15 tahun keatas menurut pendidikan yang ditamatkan di Kabupaten Ogan Komering Ilir dari tahun 2010 sampai dengan 2013. Secara umum dapat dikatakan bahwa pada tahun 2013 hanya 10 persen masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ilir telah mengenyam pendidikan dibangku SMA sederajat 10,25 persen. Bahkan jumlah masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ilir yang tidak mempunyai ijazah masih cukup tinggi yaitu 31,35 persen. Masih cukup tingginya jumlah penduduk yang berpendidikan SD kebawah tersebut menjadi beban dan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir yang harus menjadi prioritas dalam pembangunan sumber daya manusia, khususnya di bidang pendidikan. Tabel 2.19. Perkembangan Indikator Bidang Pendidikan KabupatenKota di Provinsi Sumatera Selatan tahun 2012 No Kabupaten Kota Angka Melek Huruf Peringkat Rata-rata Lama Sekolah Peringkat 1 Ogan Komering Ulu 98,49 7 8,51 5 2 Ogan Komering Ilir 96,62 13 6,76 15 3 Muara Enim 98,85 2 7,53 10 4 Lahat 97,84 10 8,37 6 5 Musi Rawas 97,36 12 7,14 13 6 Musi Banyuasin 98,59 5 7,63 8 7 Banyuasin 96,51 14 7,08 14 8 Ogan Komering Ulu Selatan 98,35 9 7,48 11 9 Ogan Komering Ulu Timur 94,86 15 7,30 12 10 Ogan Ilir 97,73 11 7,57 9 11 Empat Lawang 98,36 8 7,69 7 12 Kota Palembang 98,94 1 10,30 1 13 Kota Prabumulih 98,72 3 9,29 3 14 Kota Pagar Alam 98,62 4 9,01 4 15 Kota Lubuk Linggau 98,51 6 9,37 2 Sumatera Selatan 97,50 7,99 “MEMBANGUN OKI DARI DESA” 40 Angka melek huruf Kabupaten Ogan Komering Ilir tahun 2012 sebesar 96,62 persen masih dibawah rata-rata Provinsi Sumatera Selatan tahun 2012 sebesar 97,44 dan menempati peringkat 13 dari 15 kabupatenkota yang ada di Provinsi Sumatera Selatan. Rata-rata lama sekolah Kabupaten Ogan Komering Ilir tahun 2012 sebesar 6,76 tahun masih dibawa rata-rata Provinsi Sumatera Selatan tahun 2012 sebesar 7,99 tahun dan menempati peringkat paling bawah peringkat 15 dari 15 kabupatenkota yang ada. Perlu kerja keras Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat agar dapat setara dengan kabupatenkota lain yang ada di Provinsi Sumatera Selatan.

2.2.2.2. Kesehatan

Peningkatan akses masyarakat terhadap kesehatan dan pengembangan pelayanan kesehatan berbasis masyarakat terus dilakukan, hasilnya dapat dilihat pada Tabel 2.19 berikut ini. Tabel 2.20. Perkembangan Kesejahteraan Masyarakat di Bidang Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ilir tahun 2009 - 2013 No Indikator 2009 2010 2011 2012 2013 1 Usia Harapan Hidup 67,79 68,02 68,25 68,48 68,71 2 Jumlah Kematian Bayi 113 80 89 57 47 3 Jumlah Kematian Ibu 7 11 14 17 16 4 Persentase Balita Gizi Buruk 0,82 1,26 0,74 0,42 0,5 angka sangat sementara Derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan meningkat dari tahun ke tahun. Hal tersebut dapat dilihat dari usia harapan hidup yang semakin meningkat yaitu 68,71 pada tahun 2013. Namun, disisi lain dengan jumlah kematian bayi dan Ibu yang terus berfluktuasi dari tahun ke tahun, pada tahun 2013 jumlah kematian bayi 47 dan jumlah kematian ibu 16 perlu peningkatan kinerja di bidang kesehatan sehingga angka kematian bayi dan ibu dapat diturunkan. “MEMBANGUN OKI DARI DESA” 41 Gambar 2.6. Persentase Balita Menurut Penolong Persalinan Tahun 2009 – 2012 Bila dilihat secara rinci pada Gambar 2.6, penolong persalinan oleh tenaga dokter mengalami kenaikan signifikan dari 4,03 persen pada tahun 2011 menjadi 10,69 persen pada tahun 2012. Sementara persentase persalinan yang dibantu oleh bidan mengalami penurunan dari 79,29 persen pada tahun 2011 menjadi 70,00 persen pada tahun 2012. Sedangkan persalinan yang dibantu oleh bukan tenaga kesehatan pada tahun 2012 meningkat. Penolong persalinan yang dilakukan oleh dukun masih cukup tinggi yaitu mencapai 18,63 persen pada tahun 2009; 25,18 persen pada tahun 2010; 17,43 persen pada 2011 dan meningkat menjadi 17,99 persen di tahun 2012. Kondisi ini menunjukkan bahwa masih banyak penduduk yang proses persalinannya ditolong oleh bukan tenaga kesehatan, terlepas dari dukun terlatih maupun tidak terlatih. Hal ini diduga erat kaitannya dengan tingkat kemampuan ekonomi dan faktor budaya yang masih berlaku. Tabel 2.21. Jumlah Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Klinik dan Poskesdes yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir tahun 2013 No Kecamatan Pusekesmas Puskesmas Pembantu Klinik Poskesdes 1 Lempuing 3 6 14 2 Lempuing Jaya 2 8 12 3 Mesuji 2 6 11 4 Sungai Menang 1 8 12 5 Mesuji Makmur 2 11 18 6 Mesuji Raya 2 6 16 7 Tulung Selapan 1 4 20 8 Cengal 1 3 9 9 Pedamaran 1 5 13 10 20 30 40 50 60 70 80 2009 2010 2011 2012 7,44 10,58 4,03 10,69 73,93 64,23 79,29 70 18,63 25,18 17,43 17,99 Dokter Bidan Dukun