Fokus Urusan Pilihan 1. Pertanian

“MEMBANGUN OKI DARI DESA” 52 Produksi padi pada tahun 2013 mencapai 568.436 ton, terdiri dari 520.754 ton padi sawah dan 47.682 ton padi ladang. Rata-rata produksi padi sawah mencapai 45,46 kwintal per hektar, sedangkan untuk padi ladang 27,50 kwintal per hektar. Rata-rata produksi tanaman padi ini secara total meningkat bila dibandingkan tahun 2012 dengan rata-rata produksi 42,20 kwintal per hektar. Dua daerah penghasil padi terbesar di Kabupaten Ogan Komering Ilir adalah Kecamatan Lempuing dan Kecamatan Lempuing Jaya. Pada tahun 2013 luas panen tanaman padi di Kecamatan Lempuing Jaya seluas 40.290 hektar dan produksinya mencapai 217.879 ton atau sebesar 38,30 persen dari total produksi padi di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Tabel 2.36. Luas Panen dan Produksi Padi Per Kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ilir Kecamatan Padi Sawah Padi Ladang Jumlah Luas Panen Ha Produksi Ton Luas Panen Ha Produksi Ton Luas Panen Ha Produksi Ton 1. Lempuing 18 880 102 896 18 880 102 896 2. Lempuing Jaya 22 339 118 397 2 701 6 753 25 040 125 150 3. Mesuji 1 989 7 260 578 1 561 2 567 8 821 4. Sungai Menang 5 565 18 086 65 176 5 630 18 262 5. Mesuji Makmur 1 084 3 859 1 642 4 433 2 726 8 292 6. Mesuji Raya 1 745 6 369 611 1 589 2 356 7 958 7. Tulung Selapan 853 1 945 852 2 215 1 705 4 160 8. Cengal 500 1 350 100 250 600 1 600 9. Pedamaran 7 386 30 283 7 386 30 283 10. Pedamaran Timur 68 193 518 1 399 586 779 11. Tanjung Lubuk 9 581 41 007 716 1 718 10 297 42 725 12. Teluk Gelam 3 287 13 805 3 7 3 290 13 812 13. Kayuagung 3 664 15 022 3 664 15 022 14. Sirah Pulau Padang 9 630 39 483 9 630 39 483 15 Jejawi 8 485 34 789 8 17 8 493 34 806 16 Pampangan 9 748 39 967 9 748 39 967 17 Pangkalan Lampam 215 581 6 115 16 511 6 330 17 092 18. Air Sugihan 12 753 59 939 3 960 10 692 16 713 70 631 Jumlah 2012 117 772 535 231 17 869 46 321 135 641 581 739 2011 126 771 561 998 4 100 10 917 130 871 585 006 2010 115 143 715 767 12 740 33 048 127 883 748 815 “MEMBANGUN OKI DARI DESA” 53 Kontribusi sub sektor perkebunan khususnya tanaman keras mencakup semua jenis kegiatan tanaman perkebunan yang diusahakan baik oleh rakyat maupun oleh perusahaan perkebunan. Tanaman perkebunan rakyat adalah suatu usaha tanaman perkebunan yang dilakukan oleh rakyat secara individu dengan luas areal tanaman kurang dari 25 hektar. Tanaman perkebunan besar adalah suatu usaha tanaman perkebunan yang dilakukan oleh perusahaan atau oleh rakyat yang arealnya lebih besar atau sama dengan 25 hektar. Komoditi yang dicakup meliputi antara lain karet, kelapa sawit, kelapa, lada, pinang, kopi, kapuk, aren, dan kakao. Luas areal perkebunan rakyat pada tahun 2012 sebesar 168.609 hektar dengan jumlah produksi 327.252 ton seperti tertera pada Tabel 2.36. Sedangkan luas areal perkebunan besar pada tahun 2012 sebesar 166.061 hektar dengan jumlah produksi 1.993.531 ton Tabel 2.37. Tabel 2.37. Luas Areal dan Produksi Perkebunan Rakyat No Komoditi Luas Areal Ha Produksi Jumlah Petani KK Tanaman belum menghasilkan Tanaman menghasilkan Tanaman tuaTanaman rusak Jumlah Ton Rata-Rata KgHa 1 Karet 34 289 100 524 15 003 149816 181 463 1 805 59 448 2 Kelapa Sawit 2 638 9 774 263 12675 150 344 15 382 6 622 3 Kelapa 723 2 810 464 3997 4 159 1 480 14 019 4 Lada 7 37 3 47 17 474 199 5 Pinang 143 226 78 447 98 435 1 334 6 Kopi 216 748 202 1166 753 1 020 3 335 7 Kapuk 11 110 27 148 34 305 1 060 8 Aren 27 99 11 137 54 545 398 9 Kakao 19 153 4 176 102 667 436 Jumlah 2012 38 073 114 481 16 055 168 609 337 024 22 113 2011 39 660 109 756 16 393 165 809 327 252 2 982 94 934 “MEMBANGUN OKI DARI DESA” 54 2010 44 685 102 614 16 600 163 962 307 003 2 992 92 802 Tabel 2.38. Luas Areal Perkebunan Besar menurut Komoditas Tahun 2012 Komoditas Luas Areal Ha Produksi Ton Belum Menghasilkan Menghasilkan TuaRusak Jumlah 1 KELAPA SAWIT 8 982 138 161 147 143 1 957 644 - INTI 6 967 87 060 94 027 1 108 344 - PLASMA 2 015 51 101 53 116 849 300 2 KARET 18 918 18 918 35 887 - INTI 13 717 13 717 26 687 - PLASMA 5 201 5 201 9 200 Perkebunan besar yang ada di Kabupaten Ogan Komering ilir ini letaknya tersebar di 18 kecamatan, adapun jumlah perkebunan besar yang ada dan sebarannya di Kabupaten Ogan Komering Ilir, disajikan pada Tabel 2.39. berikut ini ; Tabel 2.39. Jumlah Perkebunan Besar menurut Kecamatan dan Komoditas yang diusahakan Kecamatan Karet Kelapa Sawit Tebu 1. Lempuing 1 1 2. Lempuing Jaya 3 3. Mesuji 1 7 4. Sungai Menang 1 12 1 5. Mesuji Makmur 2 6. Mesuji Raya 1 1 7. Tulung Selapan 4 8. Cengal 1 8 2 9. Pedamaran 9 2 10. Pedamaran Timur 1 7 “MEMBANGUN OKI DARI DESA” 55 11. Tanjung Lubuk 4 12. Teluk Gelam 1 13. Kayuagung 7 14. Sirah Pulau Padang 2 15. Jejawi 4 16. Pampangan 4 1 17. Pangkalan Lampam 4 2 18. Air Sugihan 1 Jumlah 6 81 8 Sub sektor perikanan juga memegang peranan penting dalam perekonomian Kabupaten Ogan Komering Ilir, mengingat luas wialayah yang 75 persen tergenangi oleh air, yang menjadi tempat berkembangnya ikan, baik untuk budidaya ikan maupun perikanan tangkap. Produksi ikan di Kabupaten Ogan Komering Ilir pada tahun 2013 sebesar 76.209,163 ton terdiri dari produksi perikanan budidaya sebesar 43.523,583 ton dan perikanan tangkap 32.676,580 ton Pada tahun 2012 kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian Kabupaten Ogan Komering Ilir sebesar 44,46 persen, kontribusi terbesar di sumbang oleh sub sektor perkebunan sebesar 15,16 persen, diikuti oleh tanaman bahan makanan sebesar 10,77 persen, dan perikanan sebesar 7,79 persen. Secara umum dapat dilihat pada Tabel 2.35 kontribusi sektor pertanian mengalami penurunan pada tahun 2009 sebesar 48,56 persen sedangkan pada tahun 2013 sebesar 43,06 persen. Tabel 2.40. Indikator Sektor Pertanian No Uraian Satuan 2009 2010 2011 2012 1 Produktivitas padi tonha 4,00 4,11 4,20 4,25 2 Produktivitas karet tonha 1.818 1.833 1.830 1.820 3 Produktivitas kelapa sawit tonha 15.766 15.051 14.860 15.470 4 Sumbangan sektor pertanian terhadap PDRB 48,56 47,69 46,35 44,46 5 Sumbangan tanaman bahan makanan terhadap PDRB 11,64 11,52 11,23 10,77 6 Sumbangan tanaman perkebunan terhadap 17,17 16,78 16,22 15,16 “MEMBANGUN OKI DARI DESA” 56 PDRB 7 Sumbangan peternakan dan hasilnya terhadap PDRB 4,98 5,00 4,98 4,97 8 Sumbangan tanaman kehutanan terhadap PDRB 6,73 6,43 6,07 5,76 9 Sumbangan perikanan terhadap PDRB 8,13 7,95 7,86 7,79

2.3.2.2. Perdagangan

Kegiatan yang dicakup dalam sub sektor perdagangan meliputi kegiatan membeli dan menjual barang baik barang baru maupun bekas untuk tujuan penyaluranpendistribusian tanpa mengubah sifat barang. Sub sektor perdagangan dalam perhitungannya dikelompokkan ke dalam dua jenis kegiatan yaitu perdagangan besar dan perdagangan eceran. Perdagangan besar meliputi kegiatan pengumpulan dan penjualan kembali barang baru atau bekas oleh pedagang dari produsen atau importir ke pedagang besar lainnya, pedagang eceran, perusahaan dan lembaga yang tidak mencari untung. Sedangkan perdagangan eceran mencakup kegiatan pedagang yang umumnya melayani konsumen perorangan atau rumah tangga tanpa merubah sifat, baik barang baru atau barang bekas. Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB di Kabupaten Ogan Komering Ilir merupakan salah satu sektor tersier memberikan kontribusi terbesar. Pada tahun 2009 kontribusi sebesar 13,18 dan tahun 2012 mencapai sebesar 13,88. Tabel 2.41. Indikator Perdagangan No Uraian Satuan 2009 2010 2011 2012 1 Sumbangan sektor perdagangan terhadap PDRB 13,18 13,32 13,59 13,88

2.3.2.3. Perindustrian

Gerak pertumbuhan sektor industri pengolahan berkaitan erat dengan kemajuan perekonomian suatu daerah atau negara. Hal ini dikarenakan salah satu ciri kemajuan perekonomian suatu daerah ditandai dengan berkurangnya peranan sektor primer pertanian dan meningkatnya peranan sektor industri. Sektor industri pengolahan terdiri dari dua kelompok besar, yaitu sub sektor industri pengolahan migas dan sub sektor industri pengolahan non migas. Sektor industri di Kabupaten Ogan Komering Ilir sepenuhnya berasal dari industri non migas, karena belum ditemukan industri migas di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Sub sektor Industri non migas tetap menjadi harapan agar menjadi sektor primadona pada masa-masa yang akan datang. Sebab, proses industrialisasi merupakan bagian yang “MEMBANGUN OKI DARI DESA” 57 tak terpisahkan dari proses pembangunan itu sendiri. Konsep pembangunan seringkali dikaitkan dengan proses industrialisasi. Seperti halnya di negara-negara maju, biasanya sektor industri dan jasa memegang peranan dan kontribusi yang cukup dominan dalam perekonomiannya. Kriteria utama pembangunan adalah kenaikan pendapatan per kapita yang sebagian besar disebabkan oleh adanya industrialisasi. Dalam mengembangkan sektor industri, sudah sepatutnya pemerintah memberikan perhatian yang serius terhadap industri kecil, menengah, dan industri kerajinan rumah tangga. Sebab Industri ini menyangkut perekonomian masyarakat kelas menengah ke bawah, disamping juga relatif stabil terhadap pengaruh faktor-faktor dari luar negeri. Nilai tambah sub sektor industri non migas sebagian besar masih dihasilkan dari industri makanan, minuman dan tembakau, pada tahun 2012 konstribusi nya sebesar 5,68 persen, disusul kemudian oleh industri barang kayu dan hasil hutan lainnya yang memiliki konstribusi 1,54 persen. Tabel 2.42. Indikator Perindustrian No Uraian Satuan 2009 2010 2011 2012 1 Kontribusi sektor industri terhadap PDRB 7,89 7,90 7,73 7,78 2 Kontibusi industri makanan, minuman dan tembakau terhadap PDRB 5,44 5,53 5,51 5,68 3 Kontibusi industri barang kayu dan hasil hutan lainnya terhadap PDRB 1,88 1,80 1,67 1,54 4 Pertumbuhan industri 2,90 4,77 6,43 5,79

2.3.2.4. Kehutanan

Di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir proporsi lahan yang tertutup hutan sebesar 42,55 persen, proporsi luasan hutan tersebut sebagian besar didominasi oleh hutan lindung, dan hutan sekunder serta hutan tanaman. Beberapa capaian indikator yang berkaitan dengan urusan kehutanan dapat dilihat pada Tabel 2.43 berikut : Tabel 2.43. Indikator Kehutanan No Uraian Satuan 2009 2010 2011 2012 2013 1 Persentase rehabilitasi hutan lahan kritis - - 38,75 7,12 10,27 2 Persentase lahan yang tertutup hutan PLH 38,66 38,66 38,66 38,66 42,55 3 Kerusakan kawasan hutan 55,81 43,41 37,76 4 Rasio luas kawasan lindung RKL terhadap luas wilayah 6,17 6,17 6,17 6,17 5,76