PT TIMAH Persero Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES
Lampiran 5103Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2015
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2016 DAN 2015
Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2015 AND 31 DECEMBER 2015 FOR THE THREE-MONTH PERIODS ENDED
31 MARCH 2016 AND 2015
Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated 35.
KONTINJENSI lanjutan 35.
CONTINGENCIES continued e. Jaminan reklamasi lanjutan
e. Reclamation guarantee continued
Pemegang IUP-Operasi Produksi, ketentuannya antara lain, harus menyiapkan 1 rencana
reklamasi lima
tahunan; 2
rencana pascatambang; 3 menyediakan jaminan
reklamasi yang dapat berupa rekening bersama atau deposito berjangka yang ditempatkan pada
bank pemerintah, bank garansi, atau cadangan akuntansi bila diizinkan; dan 4 menyediakan
jaminan
pascatambang berupa
deposito berjangka
yang ditempatkan
di bank
pemerintah. Untuk perusahaan yang sahamnya tercatat di bursa atau perusahaan dengan
modal disetor lebih dari AS25.000.000 nilai penuh pada laporan keuangan yang telah
diaudit, jaminan dapat juga berupa cadangan akuntansi.
An IUP-Production Operation holder, among other requirements, must prepare 1 a five-year
reclamation plan; 2 a post-mining plan; 3 provide a reclamation guarantee which may be in
the form of a joint account or time deposit placed at a state-owned bank, a bank guarantee, or an
accounting provision if eligible; and 4 provide a post-mining guarantee in the form of a time
deposit at a state-owned bank. For a listed company or a company with a paid up capital at
least US25,000,000 full amountin the audited financial statements, the guarantee can also be
in the form of accounting reserve.
Penempatan jaminan reklamasi dan jaminan pascatambang tidak menghilangkan kewajiban
pemegang IUP
dari ketentuan
untuk melaksanakan
aktivitas reklamasi
dan pascatambang.
The requirement to provide a reclamation guarantee and a post-mining guarantee does not
release the IUP holder from the requirement to perform reclamation and post-mining activities.
Pada tahun 2014, KESDM mengeluarkan Peraturan
Menteri No.72014
Tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang
pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara yang lebih jauh mengatur aspek
perencanaan reklamasi, pertimbangan nilai masa depan dari biaya pascatambang dan
penentuan cadangan akuntansi. In 2014, MoEMR released Implementing
Regulation No.72014 on Reclamation and Post- mining Activities for Mineral and Coal Mining
Companies which further regulates the aspects of the reclamation plan, consideration of future
value from the post-mining costs and accounting reserve determination.
Perusahaan telah
menyampaikan dan
menerima persetujuan dari Pemerintah atas rencana reklamasinya. Jumlah jaminan yang
perlu ditempatkan
sehubungan dengan
reklamasi adalah sebesar Rp60milyar yang akan ditempatkan dalam bentuk bank garansi.
The Company has submitted and received approval from the Government regarding its
reclamation plan. Total reclamation guarantee to be provided is around Rp60billion that will be
placed in the form of bank guarantees.
PT TIMAH Persero Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES
Lampiran 5104Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2015
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2016 DAN 2015
Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2015 AND 31 DECEMBER 2015 FOR THE THREE-MONTH PERIODS ENDED
31 MARCH 2016 AND 2015
Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated 35.
KONTINJENSI lanjutan 35.
CONTINGENCIES continued f. Permasalahan hukum dengan Indelberg
f. Legal issue related with Indelberg
Pada tahun 2009 Perusahaan melakukan transaksi penjualan ke Indelberg dengan total
senilai AS4.585.518. Piutang atas penjualan tersebut belum dilunasi oleh Indelberg sampai
dengan masa jatuh temponya. Manajemen telah menyisihkan secara penuh piutang
tersebut. Komunikasi dengan pihak Indelberg telah dilakukan oleh Perusahaan namun belum
ada hasil yang menguntungkan kedua belah pihak dalam hal penyelesaian piutang tersebut.
Sehubungan dengan hal ini, pada tahun 2010, Perusahaan menempuh jalur hukum untuk
menyelesaikannya melalui Badan Arbitrase Nasional
Indonesia BANI.
Dari hasil
keputusan BANI yang dimenangkan oleh Perusahaan,
majelis hakim
arbitrase memerintahkan Indelberg untuk membayar
utangnya kepada Perusahaan. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, Indelberg belum
memenuhi kewajibannya seperti yang telah diperintahkan oleh BANI. Untuk mempercepat
proses penerimaan pembayaran dari Indelberg, Perusahaan pada tanggal 18 Maret 2011, telah
melakukan penegakan hukum melalui kerja sama dengan pengadilan tinggi Republik
Singapura dimana Indelberg berdomisili. Upaya hukum selanjutnya adalah mengajukan gugatan
pailit atas Indelberg. In 2009, the Company had sales transactions
with Indelberg with a total amount of US4,585,518. Trade receivables from those
sales transactions have not yet been paid by Indelberg until the due date. Management has
made full provision for the receivables. The Company has communicated this matter to
Indelberg but no mutual result on the settlement of the receivables has been achieved. In relation
to this, in 2010, the Company has brought this case to Badan Arbitrase Nasional Indonesia
BANI. Based on the decision of BANI which resulted in favor of the Company, Indelberg has
been ordered to pay its liabilities to the Company. Up to the date of these financial statements,
Indelberg has not settled its liabilities to the Company as ordered by BANI. To realise the
collection process, on 18 March 2011, the Company has taken out a law enforcement
action through the High Court of the Republic of Singapore where Indelberg is legally domiciled.
The next effort is to file for bankruptcy of Indelberg.
Sidang di Pengadilan Tinggi Singapura pada tanggal
30 September
2011 telah
mengeluarkan Court Order for Winding Up atau Putusan Pailit atas Indelberg dan Pengadilan
menunjuk seorang OR Official Receiver yaitu Kurator yang akan melakukan pemberesan atas
Indelberg. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan belum
menerima pelunasan piutang atas hasil pailitnya Indelberg dari Kurator.
The trial in the High Court of Singapore on 30 September 2011 has issued a Court Order for
Winding Up of Indelberg and the Court appointed an OR Official Receiver, a Curator who will
conduct the settlement of Indelberg. As at the date of theseconsolidated financial statements,
the Company has not yet received the settlement of these receivables from the result of the
Indelberg receivership.