PT TIMAH Persero Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES
Lampiran 5100Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2015
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2016 DAN 2015
Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2015 AND 31 DECEMBER 2015 FOR THE THREE-MONTH PERIODS ENDED
31 MARCH 2016 AND 2015
Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated 35.
KONTINJENSI lanjutan 35.
CONTINGENCIES continued c. Permasalahan mengenai penambangan liar
c. Illegal mining activities
Penambangan inkonvensional di Bangka dan Belitung
berpotensi merusak
lingkungan, terutama dalam areal IUP Grup yang menjadi
kewajiban Grup untuk melakukan pengelolaan proses
rehabilitasi lingkungan.
Selama berlangsungnya penambangan inkonvensional
yang berada di luar pengendalian Grup, termasuk perusakan lahan bekas tambang yang
telah direhabilitasi
sebelumnya, proses
rehabilitasi lingkungan tidak dapat dilaksanakan oleh Grup sebagaimana ketentuan yang
berlaku. The unconventional mining activities in Bangka
and Belitung may damage the environment, especially within the license areas of the Group
where the Group is obligated to provide environmental remediation. The reclamation
activities cannot be performed by the Group in accordance
with prevailing
environmental remediation
regulation as
long as
the unconventional mining activities are not within
the Group‟s control, including the damage to the Group‟s mining areas that had been remediated
previously. Sehubungan dengan hal tersebut, pada tahun
2007, Grup telah melakukan penertiban dan pembinaan
terhadap tambang-tambang
inkonvensional yang bekerja di dalam areal IUP Grup menjadi tambang-tambang skala kecil di
bawah koordinasi mitra Grup yang diikat dengan surat perjanjian oleh Grup.
In relation to these efforts, in 2007, the Group made
efforts to
guide and
develop unconventional miners working in the Group‟s
areas to become small scale miners under the control of the Group‟s mining partners and bound
under an agreement with the Group.
Grup melakukan penelaahan atas budidaya tanaman industri sebagai proses rehabilitasi
lingkungan, agar secara bertahap dapat mengalihkan
kegiatan masyarakat
dari penambangan inkonvensional ke usaha lain
yang memberikan manfaat jangka panjang. The Group is currently reviewing the cultivation of
industrial crops as part of the environmental rehabilitation process, so that the community
activities can be gradually changed from unconventional mining to a business which has
future benefits.
d. Regulasi kehutanan d. Forestry regulation
Pada tanggal 10 Juli 2008, Departemen Kehutanan mengeluarkan Peraturan Menteri
No. P.43Menhut- II2008 “Peraturan P43”
mengenai Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan dengan tujuan untuk membatasi dan
mengatur penggunaan sebagian kawasan hutan untuk kepentingan strategis atau
kepentingan umum terbatas di luar sektor kehutanan tanpa mengubah status, fungsi, dan
peruntukan kawasan hutan. Berdasarkan Peraturan P43 tersebut, dinyatakan bahwa
Pinjam
Pakai Kawasan
Hutan untuk
pembangunan diuar kegiatan kehutanan pada provinsi yang luas kawasan hutannya di atas
30 dari luas daratan provinsi dengan kompensasi Penerimaan Negara Bukan Pajak
PNBP Penggunaan Kawasan Hutan bisa diajukan oleh pemohon yang berupa Badan
Usaha Milik Negara BUMNBadan Usaha Milik Daerah BUMD.
On 10
July 2008,
the Ministry
of Forestry
issued a
Ministerial Regulation
No. P.43Menhut- II2008 “P43 Regulation”
regarding Guidelines for Borrow Use of Forestry Areas with an objective to restrict and regulate
the use of a forest area for limited strategic and public interest outside of the forestry sector
without changing the function and the design of the forest area. It stated that if the borrow use of
the forestry areas for non-forestry activities is in a province where the coverage of the forest
areas is above 30 of the land of the province, Non-tax State Revenue PNBP compensation
for the use of the forest area can be requested by State owned enterprises BUMNlocal
government owned companies BUMD.