PT TIMAH Persero Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES
Lampiran 529Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2015
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2016 DAN 2015
Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2015 AND 31 DECEMBER 2015 FOR THE THREE-MONTH PERIODS ENDED
31 MARCH 2016 AND 2015
Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY
OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING POLICIES continued
o. Properti pertambangan lanjutan
o. Mining properties continued
Ketika keputusan
pengembangan telah
diambil, jumlah tercatat aset eksplorasi dan evaluasi pada area of interest tertentu
dipindahkan sebagai “pertambangan yang sedang dikembangkan” pada akun properti
pertambangan dan
digabung dengan
pengeluaran biaya
pengembangan selanjutnya.
Once a development decision has been taken, the carrying amount of the exploration and
evaluation assets in respect of the area of interest is transferred to “mines under
development” within mining properties and aggregated with the subsequent development
expenditure.
“Tambang dalam
pengembangan” direklasifikasi ke “pertambangan yang
berproduksi” pada
akun properti
pertambangan pada akhir tahap komisioning, ketika tambang tersebut dapat beroperasi
sesuai dengan maksud manajemen. “Mines under development” are reclassified as
“mines in production” within mining properties at the end of the commissioning phase, when
the mine is capable of operating in the manner intended by management.
“Tambang dalam pengembangan” tidak disusutkan sampai direklasifikasi menjadi
“tambang yang berproduksi”. No depreciation is recognised for “mines under
development” until they are reclassified as “mines in production‟‟.
Ketika timbul biaya pengembangan lebih lanjut atas
properti pertambangan
setelah dimulainya produksi, maka biaya tersebut
akan dicatat sebagai bagian dari “tambang yang
berproduksi” apabila
terdapat kemungkinan
besar tambahan
manfaat ekonomi masa depan sehubungan dengan
biaya tersebut akan mengalir ke Grup. Apabila tidak, biaya tersebut dibebankan sebagai
biaya produksi. When further development expenditure is
incurred on a mining property after the commencement of production, the expenditure
is carried forward as part of the “mines in production” when it is probable that additional
future economic benefits associated with the expenditure will flow to the Group. Otherwise,
such expenditure is classified as a cost of production.
“Tambang yang berproduksi” termasuk biaya eksplorasi, evaluasi, dan pengembangan,
serta pembayaran untuk memperoleh hak penambangan dan sewa diamortisasi dengan
menggunakan metode unit produksi, dengan perhitungan terpisah yang dibuat untuk setiap
area of interest
. “Tambang yang berproduksi” dideplesi mengunakan metode unit produksi
berdasarkan cadangan terbukti dan cadangan terduga.
“Mines in production” including reclassified exploration, evaluation and any development
expenditure, and payments to acquire mineral rights and leases are amortised using the
units-of-production method, with separate calculations being made for each area of
interest. “Mines in production” will be depleted using a unit-of-production method on the basis
of proved and probable reserves.
“Tambang dalam pengembangan” dan “tambang yang berproduksi” diuji penurunan
nilainya dengan mengacu pada kebijakan akuntansi pada Catatan 2k.
“Mines under development” and “mines in production” are tested for impairment in
accordance with the policy described in Note 2k.