PT TIMAH Persero Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES
Lampiran 598Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2015
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2016 DAN 2015
Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2015 AND 31 DECEMBER 2015 FOR THE THREE-MONTH PERIODS ENDED
31 MARCH 2016 AND 2015
Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated 34.
KOMITMEN lanjutan 34.
COMMITMENTS continued e. Peraturan
mengenai peningkatan
nilai tambah mineral lanjutan
e. Regulations on domestic value-add for minerals continued
Mengenai spesifikasi dan jenis-jenis timah yang dapat diekspor dan ketentuan-ketentuan yang
harus dipenuhi untuk dapat melaksanakan ekspor timah, pada tanggal 24 Juli 2014 Menteri
Perdagangan mengeluarkan Peraturan No. 44M-DAGPER72014 yang diamandemen
dengan Peraturan Menteri Perdagangan No. 33M-DAGPER52015 tanggal 12 Mei 2015
yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Agustus 2015. Peraturan baru ini melarang ekspor timah
kecuali jenis timah yang dapat diekspor, yaitu timah murni batangan, timah solder, dan produk
timah lain yang ditetapkan. Regarding the specifications and types of tin
which are allowed to be exported and the requirements that must be met in order to export
tin, on 24 July 2014 the Ministry of Trade issued Regulation No. 44M-DAGPER72014 which
was amended with Regulation of the Minister of Trade No. 33M-DAGPER52015 dated 12 May
2015 which will be effective on 1 August 2015. This new regulation prohibits the export of tin
except tin with approved specification, such as pure tin bars, tin solder and other specified tin
products.
Manajemen berpendapat bahwa produk Grup telah memenuhi ketentuan ekspor ini. Namun,
Grup masih terus mengevaluasi dampak dari peraturan ini terhadap kegiatan operasinya.
Management believes that the Group‟s products have met the export requirements. However, the
Group is currently assessing the impact of these regulations on its operations.
35. KONTINJENSI
35. CONTINGENCIES
a. Tumpang tindih IUP a. Overlapping of Mining Business Permits
Grup memiliki IUP atas daerah seluas 19.594 Ha yang terletak di wilayah Kabupaten
Kepulauan Meranti dan Kabupaten Karimun di provinsi Riau berdasarkan Surat Keputusan
Menteri ESDM No. 2928K30MEM2011 tanggal 14 November 2011. Namun IUP tersebut
tumpang tindih dengan IUP PT Rajwa Internasional
yang diterbitkan
Gubernur Kepulauan Riau dan IUP PT Wahana Perkit
Jaya yang diterbitkan Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti.
The Group owned mining business permits covering an area of 19,594 Ha that located in
Meranti Island Region and Karimun Region in Province of Riau Islands in accordance with
Decision Letter from Menteri ESDM No. 2928K30MEM2011 dated 14 November 2011.
However, those mining business permits were overlapped with other mining business permits
owned by PT Rajwa that issued by Governor of the Province of Riau Islands, and with mining
business permits owned by PT Wahana Perkit Jaya which issued by Head of Meranti Island
Region.
Atas permasalahan tersebut, Grup telah mengirimkan surat kepada Direktur Jenderal
Minerba “Dirjen Minerba” dengan Surat Perusahaan No. 767.PWJTbkUM-0000-2012-
SO tanggal 10 Desember 2012. Berdasarkan surat tersebut, Dirjen Minerba mengirimkan
surat ke pihak berwajib dengan Surat Dirjen Minerba No. 442530DJB2012 tanggal 18
Desember
2012 yang
pada pokoknya
menyatakan bahwa IUP yang diterbitkan Gubernur
Kepulauan Riau
dan Bupati
Kepulauan Meranti tidak sesuai dengan undang-undang dan perlu ditindaklanjuti.
In response of these matters, Group have sent a letter to Director General of Mineral and Coal
“Dirjen Minerba” with Company Letter No. 767.PWJTbkUM-0000-2012-SO
dated 10 December 2012. Based on those letter, Dirjen
Minerba have also send letter to the authorities with Letter Dirjen Minerba No. 442530DJB2012
dated 18 December 2012 on which stated that the mining business permits that had been
issued by Governor of Riau Islands and Meranti Islands Regent was not aligned with laws and
regulation and need to be investigated.
PT TIMAH Persero Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES
Lampiran 599Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2015
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2016 DAN 2015
Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2015 AND 31 DECEMBER 2015 FOR THE THREE-MONTH PERIODS ENDED
31 MARCH 2016 AND 2015
Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated 35.
KONTINJENSI lanjutan 35.
CONTINGENCIES continued a. Tumpang tindih IUP lanjutan
a. Overlapping of Mining Business Permits
continued Sampai dengan tanggal laporan keuangan
konsolidasian ini diterbitkan proses hukum terhadap area yang tumpang tindih ini masih
berlangsung. At the date of theseconsolidated financial
statements, the legal process on this overlapping land is still in progress.
b. Permasalahan hukum dengan PT Sumber Cahaya Hasil Gemilang
b. Legal issues with PT Sumber Cahaya Hasil Gemilang
Pada tahun 2013, PT Sumber Cahaya Hasil Gemilang “SCHG” mengajukan gugatan
kepada Pengadilan Negeri Tanjungpandan atas permasalahan pengrusakan dan tumpang tindih
kebun kelapa sawit milik SCHG dengan IUP yang dimiliki Perusahaan seluas 85,6 Ha yang
terletak di daerah Mempaya, Belitung Timur. Pada tanggal 13 Oktober 2013, Pengadilan
Negeri Tanjungpandan perkara tersebut telah diputus dengan Amar Putusan yang pada
pokoknya mengabulkan sebagian gugatan SCHG dan menyatakan Perusahaan telah
melakukan perbuatan melanggar hukum. In 2013, PT Sumber Cahaya Hasil Gemilang
“SCHG” filed a lawsuit on Tanjungpandan District Court related to a claim for damaging and
overlapping area between palm oil plantations owned by SCHG with mining business permits
covering an area of 85.6 Ha owned by the Company located in the area of Mempaya, East
Belitung. On 13 October 2013, Tanjungpandan District Court has essentially granted some of
SHCG claim and determined the Company hasviolated the law.
Perusahaan telah mengajukan banding atas putusan Pengadilan Negeri pada tanggal
16 Oktober 2013. Pada tahun 2014, Pengadilan Tinggi telah menerbitkan keputusan yang
menguatkan
putusan Pengadilan
Negeri. Perusahaan
menindaklanjuti dengan
mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal laporan keuangan
konsolidasian ini diterbitkan, Perusahaan masih menunggu putusan dari Mahkamah Agung.
Meskipun permasalahan tersebut masih dalam proses pengadilan, SCHG telah mengajukan
gugatan
kembali di
Pengadilan Negeri
Tanjungpandan. Sampai dengan tanggal laporan keuangan
konsolidasian ini diterbitkan, proses hukum terhadap area yang tumpang tindih ini masih
berlangsung. On 16 October 2013, the Company has filed an
appeal against the High Court decision. In 2014, the High Court has issued a decision that
confirms the District Court Decision, and therefore the Company has filed an appeal to the
Supreme Court. At the date of theseconsolidated financial
statements, the Company is still awaitingthe verdict from the Supreme Court.
Although the trial is still in process, SCHG has re- filed the lawsuit to the Tanjungpandan District
Court. At the date of theseconsolidated financial
statements, the legal process in relation to overlapping land is still in progress.