PT TIMAH Persero Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES
Lampiran 5108Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2015
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2016 DAN 2015
Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2015 AND 31 DECEMBER 2015 FOR THE THREE-MONTH PERIODS ENDED
31 MARCH 2016 AND 2015
Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated 38.
INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL lanjutan
38. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK
AND CAPITAL RISK MANAGEMENT continued
b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan lanjutan
b. Financial risk management objectives and policies continued
ii Manajemen risiko tingkat bunga ii Interest rate risk management
Grup memiliki pinjaman dengantingkat suku bunga variabel sehingga Grupterekspos
risiko suku bunga arus kas.Untuk mengelola risiko tingkat bunga, Grup memiliki kebijakan
dalam memperoleh pembiayaan yang akan memberikan campuran yang sesuai atas
tingkat suku bunga mengambang dan tingkat bunga tetap.
The Group has borrowings that are subject to variable interest rates, as such the Group
is exposed to cash flow interest rate risk. To manage the interest rate risk, the Group
has a policy of obtaining financing that would provide an appropriate mixed of
floating and fixed interest rate.
Analisis sensitivitas di bawah ini telah ditentukan berdasarkan eksposur suku
bunga untuk nonderivatif pada akhir periode pelaporan. Untuk liabilitas tingkat bunga
mengambang, analisis tersebut disusun dengan asumsi jumlah liabilitas terutang
pada akhir periode pelaporan itu terutang sepanjang tahun. Kenaikan atau penurunan
32 basis poin digunakan ketika melaporkan risiko suku bungas ecara internal kepada
manajemen kunci dan merupakan penilaian manajemen
terhadap perubahan
yang mungkin terjadi pada suku bunga.
The sensitivity analyses below have been determined based on the exposure to
interest rates for non-derivative instruments at the end of the reporting period. For
floating rate liabilities, the analysis is prepared assuming the amount of the
liability outstanding at the end of the reporting period was outstanding for the
whole year. A 32 basis point increase or decrease is used when reporting interest
rate risk internally to key management personnel and represents managements
assessment of the reasonably possible change in interest rates.
Pada tanggal 31 Maret 2016, jika tingkat suku bunga atas utang bank jangka pendek
32 2015: 32 basis poin lebih tinggilebih rendah, dengan asumsi semua variabel lain
konstan, laba setelah pajak untuk tahun berjalan akan menjadi lebih rendahlebih
tinggi sebesar Rp3.961 2015: Rp7.206. As at 31 March 2016, if interest rates on
short-term bank loans had been 32 2015: 32 basis points higherlower with all other
variables held constant, the post-tax profit for the year would have been Rp3,961
2015: Rp7,206 lowerhigher.
Grup tidak melakukan kontrak derivatif valuta asing untuk lindung nilai terhadap risiko mata
uang asing. The Group does not enter into derivative
foreign exchange contracts to hedge against foreign currency risk.
iii Risiko harga iii Price risk
Harga komoditas sangat tidak stabil seiring dengan
perubahan permintaan
dan penawaran pelanggan. Saat ini terdapat
risiko yang tinggi bahwa harga timah dan batubara akan mengalami fluktuasi yang
cukup signifikan. Walaupun basis pelanggan Grup terdiversifikasi dan tidak tergantung
pada satu pasar atau negara saja, pendapatan Grup tetap dapat mengalami
dampak negatif dari menurunnya harga komoditas.
Commodity prices are very unstable due to changes in supply and demand from
customers. Currently, there is a high risk that the price of tin and coal will fluctuate
significantly. Although the Group has diversified customers and does not depend
on a specific market or country, the Group revenue could be negatively impacted by
the decrease in the commodity prices.
Grup berkeyakinan bahwa cara mengelola risiko atas harga komoditas yang paling baik
adalah dengan menurunkan biaya produksi. Grup
memiliki rencana
untuk terus
melakukan efisiensi yang antara lain dilakukan dengan peremajaan alat produksi.
The Group believes that the best way to manage commodity price risk is by
decreasing the production cost. The Group has plans to continuously reduce their cost
by, among others, revitalising its production facilities.