memerlihatkan bahwa arti yang dapat dihubungkan dengan R tertentu dapat ditentukan dengan segera tanpa memerhatikan konteks kata ulang yang
bersangkutan wari-wari wari hari dan R yang demikian disebut R yang bebas-konteks. Di pihak lain, ada R tertentu yang artinya bergantung pada
konteksnya yaitu konteks kata ulang. Selain itu, data juga menunjukkan bahwa arti yang dapat dihubungkan
dengan R tertentu bergantung juga pada ciri semantis bentuk yang dikenainya. Oleh karena itu, hal ini pun akan diperhatikan dalam membicarakan arti R. Arti R
yang terdapat pada pesenang-senang bana, misalnya, berbeda dari arti R yang terdapat pada mdem-medem, dan perbedaan arti demikian kiranya lebih baik
diterangkan berdasarkan perbedaan ciri semantis masing-masing dasar yang bersangkuan : pesenang berciri [-RESIPROAKTIF] dan medem berciri
[+RESIPROAKTIF].
5.2.2.1 R—Serupa
Dalam berbahasa, kita kadang-kadang memakai metafora, yaitu pelukisan sesuatu yang baru atau yang belum begitu dikenal berdasarkan keserupaan ciri-
ciri yang dimilikinya atau yang dianggap dimilikinya dengan benda lain yang telah atau lebih dikenal. Pengertian ini tampaknya berguna untuk menerangkan
arti ‘keserupaan’ yang dapat dihubungkan dengan bentuk-bentuk R tertentu dalam B1.
Berdasarkan data yang diperiksa, arti umum ‘keserupaan’ yang dimaksud masih dapat diperinci berdasarkan keserupaan lahiriah ‘buluh-buluh’, ‘kundul-
Universitas Sumatera Utara
kundul ’ peniruan kegiatan dan gerak ‘ngidah-ngidah’ melihat-lihat, ‘cilas-cilas’
berjemur, dan kesamaan sifat ‘mbiring-mbiring’ kehitam-hitaman. Berikut akan diperiksa bentuk-bentuk R yang dapat dihubungkan dengan
R-serupa.
a D + R—Serupa
Dalam bahasa Karo, hanya sedikit terdapat contoh R-serupa tipe ini. Pada umumnya, kata-kata demikian diturunkan dari KtB kuda-kuda, langit-langit,
mata-mata, gula-gula dan bentuk dasar prakategorial lumba-lumba, undur-undur, alap-alap, alang-alang, sela-sela.
Pada KtB, terlihat bahwa R-serupa tipe ini dapat mengakibatkan perubahan identitas leksikal. Hal lain yang kiranya perlu dikemukakan di sini
ialah KtB yang dihasilkan R-serupa tipe ini sifatnya netral terhadap “jumlah” number :
Piga-piga rumah adat beberapa rumah adat
Kade-kade enterem banyak kerabat
Sada-sada mate satu-satu meninggal
Kenetralan yang dimaksud akan tampak lebih jelas jika contoh di atas dibandingkan dengan : telu kalak murid murid. Terlihat pula bahwa R-serupa
tipe ini tidak dapat dihubungkan dengan arti “tak tunggal”.
b D + R + -en—Serupa
R-serupa tipe ini muncul dengan KtB tertentu, dan arti ‘serupa’ di sini dapat diperinci menurut macam keserupaan. Jika keserupaan berdasarkan ciri-ciri
Universitas Sumatera Utara
lahiriah, maka pada umumnya referen kata R terdiri dari benda mainan : motor- motoren, kapal-kapalen, anak-anaken, kartu-kartuan
, dan sebagainya. Jika keserupaan berdasarkan peniruan, maka kata R mengacu pada permainan : main
dokter-dokteren, main sekolah-sekolahen , dan sebagainya.
Dalam main sekolah-sekolahen, misalnya, kegiatan yang biasanya terdapat di ruang kelas ditirukan atau dilakonkan. Kata-kata R tertentu ada kalanya
mengacu pada benda mainan dan permainan secara serentak. Main mobil-mobilen, misalnya, dapat berarti ‘bermain dengan mobil-mobilan’ atau ‘menirukan
seseorang yang sedang mengendarai mobil’. Dengan kata-kata R lain, sesuatu yang digambarkan mempunyai sifat referen bentuk dasar : kucing-kucingen,
angin-anginen, bulan-bulanen .
Dengan KtB, R-serupa tipe ini mengakibatkan perubahan identitas leksikal. Pada kata-kata R tertentu, arti ‘serupa’ diwarnai oleh pengertian
peyoratif. Kepeyoratifan yang dimaksud sebenarnya bersumber pada penilaian subjektif terhadap sifat-sifat yang diasosiasikan dengan bentuk dasar : pesenang-
senang, peganjang-ganjangken .
Pada kata-kata berikut, arti ‘serupa’ akan tampak lebih jelas dalam konteks melakukan X seperti yang disebut D. Arti umum ‘serupa’ pada kata-kata ini
diwarnai oleh pengertian ‘derajat’ yang dapat dipulangkan pada arti leksikal D- nya. Contoh:
47 Keri-kerien 48 Galang-galangen
49 Kitik-kitiken
Universitas Sumatera Utara
5.2.2.2 R—Pengaburan