kandung. Nomor 14 adalah senina sepemeren ‘sepupu’ dengan 15 dan 16, karena ibu kandung mereka bersaudara kandung. Nomor 33 adalah senina sembuyak
bapa ‘bersaudara’ dengan 27 dan 29, karena nomor 9 dan 11 adalah bersaudara kandung. Nomor 10 dan 28 adalah senina sembuyak bapa ‘sepu’ karena ayah
mereka bersaudara kandung. Menurut perundang undangan masyarakat Karo bahwa orang yang Rebu
tidak boleh menari bersama di atas satu panggung. Rebu terdapat di antara menantu dan mertua, kakak ipar dan adik ipar,serta perbesanan. Kakak ipar dan
adik ipar ialah abang dari istri dan juga istri dari abang istri tersebut. Perbesanan ialah ibu mertua dari anak kita yang laki-laki. Jadi, di kalangan masyarakat Karo
semua hubungan tersebut tergolong debu, atau tebu dalam istilah bahasa Karo.
3.2 Kedudukan Bahasa Karo
Bahasa Karo adalah salah satu bahasa di daerah Sumatera Utara yang penuturnya disebut masyarakat Karo. Bahasa Karo dipergunakan masyarakat Karo
untuk berkomunikasi dalam kehidupannya sehari-hari. Untuk melakukan aktifitasnya, masyarakat Karo menggunakan bahasa Karo. Bahasa Karo memang
sangat luas daerah pakainya bila dilihat dari segi gografis karena daerahnya tidak saja di Kabupaten Karo, tetapi sampai ke kabupaten Dairi, Langkat, Deli Serdang,
dan beberapa daerah lainnya. Penutur asli bahasa Karo dapat dikatakan mempunyai kesetiaan yang
sangat tinggi terhadap bahasa Karo karena walau di manapun mereka berada, bila berkomunikasi dengan sesama sukunya, bahasa Karo selalu digunakan sebagai
Universitas Sumatera Utara
medianya. Umpamanya, pada saat mereka mengadakan upacara pun mereka tetap menggunakan bahasa Karo. Penutur asli bahasa Karo sering kali sekali melakukan
alih kode pada saat mereka berinteraksi. Bila dalam kelompok komunikasi tersebut ada tambahan yang bukan etnis Karo, mereka akan menggunakan bahasa
Indonesia sebagai media. Akan tetapi, bila tidak ada tambahan anggota kelompok tersebut, bahasa Karo akan tetap dipakai.
Sebagai tambahan, dapat diketahui bahwa, penutur asli bahasa Karo yang bertempat tinggal di kota-kota besar di Indonesia pun masih mempergunakan
bahasa Karo dalam kehidupan sehari-harinya, kecuali di luar kelompok Karo. Peneliti pernah memberikan tugas kepada mahasiswa untuk meneliti keberadaan
bahasa Karo di rumah tangga suku Karo di Kota Medan. Ternyata 99 dari 200
rumah tangga ditemukan menggunakan bahasa Karo di rumah sebagai media.
Universitas Sumatera Utara
Diagram 1. Skema Kekerabatan Suku Karo
1 ♂
2 ♀
3 ♂
4 ♀
5 ♀
5 ♀
8 ♂
15 ♀
16 ♀
17 ♂
4 ♀
7 ♂
12 ♂
13 ♂
14 ♀
3 ♂
6 ♀
9 ♂
10 ♀
11 ♀
18 ♀
19 ♂
20 ♂ 21♀
22 ♀
23 ♂ 24♂
25 ♂
26 ♀
27 ♂
30 ♀
33 ♂ 36♀
39 ♂
42 ♂ 45♀
48 ♂
51 ♀
28 ♂
31 ♂
34 ♀ 37♂
40 ♀
43 ♂ 46♀
49 ♂
52 ♂
29 ♀
32 ♂
35 ♂ 38♀
41 ♂
44 ♂ 47♀
50 ♀
53 ♂
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : ♂ tanda laki-laki, ♀ tanda perempuan,
tanda suami isteri, dan tanda anak.
3.3 Daerah Peneletian