Ketidaktentuan Temuan Hasil Penelitian

29 a. Ras kita man Bersama kita makan Mari kita makan bersama a. Ras-ras kita man Bersama-sama kita makan Mari kita makan bersama-sama lebih tegas daripada kalimat a

5.1.6 Ketidaktentuan

Pada sejumlah kata tertentu, bentuk pengulangan ini menghadirkan pemaknaan ketidaktentuan, ketidakpastian atau sifat umum. Berbagai jenis akar kata yang menghasilkan pemaknaan ini antara lain : i kata benda lokatif : 30 … terberita kahé-kahé kolu-kolu ...tersiar hilir-hilir hulu-hulu … berita itu menyebar ke seluruh penjuru 31 I dauh-dauh nari kuidah enggo rëh beru Ginting Pada jauh-jauh dari saya. Lihat sudah datang wanita Ginting Dari kejauhan saya dapat melihat bahwa beru Ginting sudah datang Universitas Sumatera Utara Ada sejumlah kata benda lokatif yang biasanya mengalami proses pengulangan, bila lokasi yang dimaksuda mengandung pemaknaan yang lebih bersifat abstrak daripada harfiah : 32 I lebé-lebé kelas Di depan-depan ruang.kelas Di depan kelas 33 I tengah-tengah anak kuta é Di tengah-tengah warga desa itu Di antara warga desa tersebut Contoh terakhir ini bertentangan secara semanatik dengan : 34 i tengah lau di tengah sungai di tengah sungai ii kata sifat : 35 Adi kuidah ia sakit-sakit, mekuah atéku Jika saya.lihat dia sakit-sakit kasihan hati.milikku Jika kulihat dia sakit-sakitan, saya merasa kasihan. 36 Nangkeng-nangkeng pé idalanina kang Naik-naik meski jalan dia Meski lintasan itu sebagian besar mendaki, ia tetap terus berjalan. Universitas Sumatera Utara 37 Sip-sip Lau Bengap Lau Bengap adalah sungai yang tenang namun dapat menghanyutkan idem : ‘Diam-diam menghanyutkan’ iii Sejumlah kata tanya tertentu : Piga berapa : piga-piga beberapa Ndingan kapan : ndigan-ndigan terkadang, bilamana Kai apa : kai-kai apa pun juga Pada kalimat negatif, bentuk pengulangan menyatakan pemaknaan ketidak tentuan, sedangkan pada kalimat positif, pemaknaannya beralih menjadi sifat inklusif : 38 Aku la ku ja ku ja Saya tidak ke mana ke mana Saya tidak pergi ke mana-mana 39 Lawes ia la nadingken tinading kai-kai pé Pergi dia tidak tinggal peninggalan apa-apa Ia pergi tanpa meninggalkan apa-apa 40 I ja i ja pé i jah lit juma Di mana di mana di sana ada ladang Seluruh penjuru wilayah itu selalu dijumpai ladang Universitas Sumatera Utara iv Penunjang waktu dan satuan pembilang tertentu yang asalnya mengandung pemaknaan tak tentu : Piga berapa : piga-piga beberapa Sekali sekali : sekali-sekali n sesekali saja Kentisik sejenak : kentisik-kentisik sepintas saja 41 Ibas sada-sada daérah Di satu-satu daerah Di suatu daerah tertentu 42 Déba-déba ngenca ieteh gelar perlebéna Beberapa-beberapa hanya tahu nama pertama milik mereka Hanya beberapa dari mereka yang diketahui nama depannya. v Sejumlah kata kerja intransitif berulang juga dicirikan dengan pengertian tak tentu, “pencampuran” Rosen 1977 : 4, ataupun ketiadaan arah atau tujuan tertentu : pemaknaan ini cenderung bertumpang tindih dengan makna repetisi maupun jamak, 43 Gawah-gawah atéku Jalan-jalan hati milikku Saya hendak berjalan-jalan 44 Sëh i Lau Kawar, déba ia ridi-ridi, déba ngerakit ... é maka kundul-kundul ia kerina i tepi dano é. Universitas Sumatera Utara Sampai di Lau Kawar beberapa mereka mandi-mandi beberapa. Rakit lalu duduk-duduk mereka semua di tepi danau itu Setibanya di Lau Kawar, ada yang mandi-mandi, ada juga yang berakit-rakit … kemudian mereka semua duduk-duduk di tepi danau. 45 Kenca puas ernehen-nehen, mulai me ia erbelanja Setelah puas lihat-lihat mulai dia berbelanja Setelah puas melihat-lihat, ia pun mulai berbelanja

5.1.7 Pemaknaan Lain-lain