R—Pengaburan Arti Reduplikasi Morfemis Bebas Konteks dalam Bahasa Karo

5.2.2.2 R—Pengaburan

Pertama-tama, akan dijelaskan apa yang dimaksud dengan arti ‘pengaburan’. Dalam hidup masyarakat Karo sehari-hari, ada kalanya seseorang tidak sanggup atau tidak ingin melukiskan atau menyatakan sesuatu secara pasti dan tegas. Jika dalam melukiskan seseorang saya berkata bahwa kalak e galang- galang , maka yang dimaksud tentunya ialah orang tersebut termasuk kelompok orang yang ukuran badannya tinggi. Tetapi konsep yang dikandung oleh kata galang itu sendiri adalah relatif tergantung pada konteks dan merupakan satu kontinum. Agar apa yang dinyatakan dengan perkataan tinggi itu lebih jelas, diperlukan norma. Ada norma ketinggian untuk manusia, gunung, dan sebagainya. Jika dalam melukiskan seseorang diungkapkan dengan kata kalak e galang- galang , maka secara implisit menyadari adanya norma yang relatif tadi, dan terjadi pengaburan yang diwujudkan dengan pengulangan kata. Seperti dikatakan di atas, arti ‘pengaburan’ juga bersumber pada keengganan untuk menyatakan sesuatu secara tegas atau terus terang. Sopan santun atau tata krama yang berlaku dalam masyarakat Karo tampaknya menghendaki hal demikian. Jika kita mengagumi hasil kerja seseorang, misalnya, sebuah lukisan, dan kekaguman kita itu kita nyatakan dengan kata-kata, maka dapat diduga bahwa orang tersebut akan mencoba merendahkan diri dan akan mengelak untuk mengiakan bahwa lukisannya memang hebat. Dia akan berkata, misalnya, ‘Ah, main-main ngenca’, walaupun dia telah bersusah-payah untuk menyelesaikannya. Kata-kata ulang yang digunakan dalam hal demikian perlu dicatat. Dia tidak akan memakai bentuk lain selain main-main sebab akibatnya Universitas Sumatera Utara bisa sebaliknya. Berikut terdapat perincian bentuk-bentuk R yang dapat dihubungkan dengan arti umum ‘pengaburan’. a D + R—Agak Arti ‘pengaburan’ yan dikandung oleh R tipe ini dapat diperinci menjadi arti ‘agak’, dan berdasarkan data yang diteliti, R yang bebas konteks dengan arti demikian hanya terdapat pada kata la jelas, sedangkan R yang terikat konteks contohnya cukup banyak. b D + R + ke--en—Agak D yang terdapat dengan R-agak tipe ini pada bahasa Karo hanya terdapat pada kata sifat saja. Dalam data yang diperiksa, terdapat kata-kata R tipe ini yang D-nya terdiri dari KtS yang ada hubungannya dengan warna : kemegara- megarahen, kemeratah-meratahen , kebiru-biruen, kembiring-mbiringen dan sebagainya. KtS lain tidak pernah muncul dengan R tipe ini dalam data yang diperiksa : ?gedang-gedangsa, ?gelap-gelapen, ?kitik-kitiken.

5.2.2.3 R—Seakan-akan X