Onomatope Bentuk Jamak Temuan Hasil Penelitian

Karena tidak dapat diuraikan ke dalam bentukan leksikal yang lebih kecil, bentuk-bentuk kata ini cukup diklasifikasikan sebagai kata dasar. Banyak dari kata-kata ini yang memiliki potensi untuk diturunkan lebih lanjut secara normal, ada juga kata yang ini tidak dapat mengalami proses reduplikasi lebih lanjut. ii Ada sejumlah kata yang dapat mengalami proses reduplikasi, tetapi tanpa disertai perbedaan pemaknaan secara nyata: Uruk = uruk-uruk ‘bukit’ Kerja = kerja-kerja ‘pesta’ Rebén = rebén-rebén ‘lereng’ Gembura = gembura-gembura ‘gerimis’ Tempa = tempa-tempa ‘sepertinya’ Sapih = sapih-sapih ‘di antara’ Piah = piah-piah ‘sejauh mana, sampai akhirnyaa’ Tupung = tupung-tupung ‘pada saat, ketika’ Berbagai ragam fungsi dan pemaknaan dari proses reduplikasi ini akan dijelaskan secara rinci.

5.1.1 Onomatope

Ada sejumlah bentuk kata reduplikasi, umumnya monosilabel, yang merupakan bentuk onomatope menirukan bunyi objek aslinya. Bentuk-bentuk kata semacam ini bukanlah berasal dari suatu bentuk kata tak berulang. Yang termasuk ke dalam jenis ini adalah kata benda dan kata kerja : Pétpét ‘sejenis serangga yang bersuara “pet…pet…” Universitas Sumatera Utara Taptap ‘mencuci baju dengan cara memukul-mukulkannya pada batu di pinggir sungai Circir ‘memercikkan, tabur Tingtingken ‘berdentang-denting misalnya uang logam, menggerincingkan Giring-giring lonceng kecil

5.1.2 Bentuk Jamak

Pemaknaan ini terutama berlaku pada kata benda berulang yang mungkin berasal dari bentuk kata turunan : Tulan ‘tulang’ : tulan-tulan ‘tulang-tulang’ Kuta ‘desa’ : kuta-kuta ‘desa-desa’ Sinuan ‘tumbuhan’ : sinuan-sinuan ‘tumbuh-tumbuhan’ Kejadin ‘kejadian’ : kejadin-kejadin ‘kejadian-kejadian’ 1 Éndam gelar-gelarna wari-wari Karo Ini nama-nama nya hari-hari karo ini adalah nama-nama hari menurut tradisi Karo. Reduplikasi bermakna jamak ini lazim diterangkan oleh kata bilangan yang mengandung pemaknaan jamak, misalnya 2 Kerina murid-murid erbaris semua murid-murid berbaris semua murid berbaris Universitas Sumatera Utara 3 Melala baba kami bulung-bulung bunga kalincayo banyak bawa kami daun-daun bunga kalincayo kami membawa banyak daun bunga kalincayo Pemaknaan jamak ditambah dengan pemaknaan umum dan variasi juga dijumpai pada sejumlah kata benda berulang berakhiran –en : Ogé ‘baca’ : ogé-ogén ‘bahan membaca’ Endé ‘nyanyi’ : endé-endén ‘lagu-lagu, nyanyian’ Suan ‘tanam’ : suan-suanen ‘tanam-tanaman’ Asuh ‘jaga hewan’ : asuh-asuhen ‘hewan ternak’ Pemaknaan jamak dari suatu kata benda juga dapat “dimasukkan” ke dalam kata kerja atau kata sifat berulang yang digunakan sebagai predikat : 4 Ndai bugis-bugis kami kerina tadi sehat-sehat kami semua sebelumnya, kami sehat-sehat semua 5 Iluh na dëm-dëm ibas mata Air mata miliknya penuh-penuh dalam mata Air matanya tergenang di kedua matanya 6 Lanai ukurta mbué-mbué Tidak lagi pikiran milik kami banyak-banyak Tidak banyak lagi yang harus kami pertimbangkan. Universitas Sumatera Utara 7 Kumerket pertawa si megi-megi Terus-menerus tertawa dengar-dengar Mereka yang mendengarnya tertawa panjang dan nyaring

5.1.3 Imitasi