Fase diam Detektor Definisi dan instrumentasi KCKT

b. Fase diam

Kolom pada KCKT dapat berupa gelas atau baja tidak berkarat. Kolom gelas dapat menahan tekanan sampai 50 atm. Panjang kolom bervariasi antara 15- 150 cm. pengisi kolom biasanya adalah silika gel, alumina dan elit Khopkar, 1990. Diameter kolom dibuat 3-5 mm dengan tujuan supaya kepekaannya lebih teliti, menghemat fase gerak, memperluas kemampuan detektor, dan mengurangi jumlah sampel yang dianalisis. Untuk mendapatkan fase yang nonpolar silika gel direaksikan dengan klorosilan Cl-Si-R n Mulja dan Suharman, 1995. Oktadesil silika ODS merupakan fase diam yang paling banyak dipakai karena mampu memisahkan senyawa-senyawa dengan kepolaran yang rendah, sedang, maupun tinggi Rohman dan Gandjar, 2007. Analit yang polar, terutama yang bersifat basa atau memiliki gugus amin akan memberikan puncak yang mengekor tailing peak pada penggunaan fase diam silika fase terikat. Hal ini disebabkan oleh adanya interaksi adsorbsi antara gugus amin pada analit dengan residu silanol dan pengotor logam yang terdapat pada silika. Hal ini dapat diatasi dengan end-capping yakni suatu proses menutup residu silano l dengan gugus trimetilsilil dan menggunakan silika dengan kemurnian tinggi kandungan logam 1 ppm Rohman dan Gandjar, 2007.

c. Detektor

Persyaratan detektor KCKT adalah sensitivitasnya harus sangat tinggi 10 -8 - 10 -15 g analitdetik; kestabilan dan reprodusibilitas yang baik; memberikan respon PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang linier terhadap konsentrasi analit; dapat bekerja pada temperatur kamar sampai 400 o C; tidak terpengaruh oleh perubahan temperatur dan kecepatan fase gerak; mudah didapat dan mudah dioperasikan; selektif terhadap berbagai macam analit di dalam fase gerak; tidak merusak analit; dapat menghilangkan ”zone broadening” dengan adanya pengaruh minimal internal volume Mulja dan Suharman, 1995. Detektor UV umumnya digunakan untuk analisis bahan organik bergugus fungsi Khopkar, 1990. Detektor ini didasarkan pada adanya penyerapan radiasi ultraviolet oleh spesies analit yang mempunyai struktur atau gugus kromoforik. Detektor dengan panjang gelombang yang bervariasi lebih berguna karena seorang analis dapat memilih panjang gelombang dengan sensitifitas yang paling tinggi Rohman dan Gandjar, 2007. Diagram skematik detektor UV tampak pada gambar di bawah ini. Gambar 4. Detektor ultraviolet untuk KCKT Skoog et al., 1985. 2. Pembagian jenis kromatografi Pada prinsipnya semua cara pemisahan kromatografi mengalami proses yang sama yaitu adanya distribusi komponen-komponen dalam fase diam dan fase PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI gerak dengan memanfaatkan perbedaan kecil sifat-sifat fisik komponen-komponen yang yang hendak dipisahkan Mulja dan Suharman, 1995. Kromatografi dapat dibagi menjadi lima jenis berdasarkan mekanisme pemisahannya yaitu kromatografi partisi, kromatografi adsorbsi, kromatografi pertukaran ion, kromatografi pasangan ion, kromatografi eksklusi dan kromatografi afinitas Harris, 1999.

3. Kromatografi Partisi

Dokumen yang terkait

Optimasi pemisahan dan penetapan kadar campuran parasetamol dan natrium fenobartial dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik - USD Repository

0 0 127

Validasi penetapan kadar campuran parasetamol, propifenazon, dan kafein dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik...[abstrak tidak bisa diupload] - USD Repository

0 3 130

ANALISIS CAMPURAN PARASETAMOL, PROPIFENAZON DAN KAFEIN DALAM TABLET DENGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK

0 1 111

PENETAPAN KADAR CAMPURAN HIDROKORTISON ASETAT DAN KLORAMFENIKOL DALAM SEDIAAN KRIM TOPIKAL MENGGUNAKAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK SKRIPSI

0 0 100

Optimasi pemisahan campuran hidrokortison asetat dan kloramfenikol dalam krim merek X menggunakan metode kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik - USD Repository

0 0 146

Skripsi Berjudul OPTIMASI DAN VALIDASI METODE PENETAPAN KADAR ASPARTAM DALAM MINUMAN SERBUK BERAROMA SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK

0 1 130

Optimasi pemisahan campuran parasetamol dan ibuprofen dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik - USD Repository

1 2 119

VALIDASI METODE PENETAPAN KADAR CAMPURAN PARASETAMOL DAN IBUPROFEN DENGAN PERBANDINGAN 7:4 MENGGUNAKAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK

1 2 123

PENETAPAN KADAR CAMPURAN PARASETAMOL DAN IBUPROFEN DALAM TABLET MERK “X” DENGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK SKRIPSI

0 2 110

OPTIMASI DAN VALIDASI METODE PENETAPAN KADAR KUERSETIN MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT) FASE TERBALIK DALAM TEH HIJAU

0 2 146