yang berarti analit akan lebih lama tinggal di dalam fase gerak dan memiliki waktu retensi lebih cepat Mulja dan Suharman, 1995.
Faktor resolusi R adalah ukuran pemisahan dari dua puncak berdekatan yang dapat diukur dengan persamaan :
2 1
2 1
1 2
2 2
1 w
w t
w w
t t
R
R R
+ ∆
= +
− =
7
Harga t
R1
dan t
R2
merupakan waktu retensi senyawa yang diukur pada titik maksimum puncak, harga w
1
dan w
2
merupakan lebar alas puncak Johnson dan Stevenson, 1978. Untuk pemisahan yang baik R harus 1,5 karena berarti
pemisahan kedua senyawa 99,7 Sastrohamidjojo
a
, 2002.
F. Spektofotometri Ultraviolet
Teknik spektroskopik merupakan salah satu teknik analisis fisiko-kimia yang mengamati interaksi atom atau molekul dengan suatu radiasi elektromagnetik
REM. Spektrofotometri ultraviolet adalah anggota teknik analisis spektroskopik yang menggunakan sumber radiasi elektromanetik ultraviolet dekat 190-380 nm
dengan menggunakan instrumen spektrofotometer. Radiasi ultraviolet jauh 100-190 nm tidak dipakai, sebab pada daerah tersebut REM diabsorbsi oleh udara Mulja dan
Suharman, 1995. Serapan cahaya oleh molekul dalam daerah spektrum ultraviolet dan terlihat
tergantung pada struktur elektronik molekul Sastrohamidjojo
b
, 2002. Apabila suatu molekul dikenai REM maka akan terjadi eksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang dikenal sebagai orbital elektron antiikatan. Ada empat tipe transisi elektronik yang mungkin terjadi yaitu
σ →
σ ,
π →
π , n
→ π
, dan n →
σ . Eksitasi elektron
σ →
σ memberikan energi yang terbesar dan terjadi pada daerah ultraviolet jauh
yang diberikan oleh ikatan tungal, misalnya alkana. Eksitasi elektron π
→ π
diberikan oleh ikatan rangkap dua dan rangkap tiga, juga terjadi pada daerah ultraviolet jauh. Sedangkan eksitasi elektron n
→ σ
terjadi pada gugus karbonil yang terjadi pada ultraviolet jauh Mulja dan Suharman, 1995.
Dalam praktek spektrofotometri ultraviolet digunakan terbatas pada sistem terkonjugasi. Meskipun demikian terdapat keuntungan yang selektif dari serapan
ultraviolet. Yaitu gugus-gugus karakteristik dapat dikenal dalam molekul yang sangat kompleks Sastrohamidjojo
b
, 2002. Suatu molekul dapat menyerap radiasi elektromagnetik jika memiliki
kromofor, yaitu gugus tak jenuh kovalen sebaga i penyerap dalam molekul. Pada senyawa organik dikenal pula gugus auksokrom, yaitu gugus yang tidak menyerap
radiasi namun bila terikat bersama kromofor dapat meningkatkan penyerapan oleh kromofor atau mengubah panjang gelombang serapan maksimum Christian, 2004.
Auksokrom merupakan heteroatom yang langsung terikat pada kromofor, misalnya gugus -OCH
3
, -Cl, -OH dan -NH
2
Sastrohamidjojo
b
, 2002. Ikatan terkonjugasi merupakan ikatan rangkap yang berselang-seling
dengan satu ikatan tunggal. Dalam orbital molekul, elektron p mengalami delokalisasi lanjut dengan adanya ikatan terkonjugasi. Adanya efek delokalisasi ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
akan menyebabkan penurunan tingkat energi p dan memberikan pengurangan karakter antiikatan. Sebagai konsekuensinya, panjang gelombang molekul ya ng
mempunyai ikatan rangkap terkonjugasi akan mengalami pergeseran batokromik Rohman dan Gandjar, 2007.
Spektrofotometri ultraviolet melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada molekul yang dianalisis sehingga spektrofotometri ultraviolet lebih banyak
digunakan untuk analisis kuantitatif dibandingkan kualitatif. Analisis kuantitatif dengan spektrofotometri ultraviolet selalu melibatkan pembacaan absorbansi REM
oleh molekul A atau REM yang diteruskan T. Bouguer, Lambert dan Beer membuat formula secara matematik hubungan antara transmitan atau absorban
terhadap intensitas radiasi atau konsentrasi zat yang dianalisis dan tebal larutan yang mengabsorbsi sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b c
o t
I I
T
. .
10
ε −
= =
8
b c
T A
. .
1 log
ε =
=
9 Di mana
T = persen trasmitan I
o
= intensitas radiasi yang datang I
t
= intensitas radiasi yang diteruskan e = daya serap molar Liter.mol
-1
.cm
-1
c = konsentrasi mol.Liter
-1
b = tebal larutan cm A= serapan
Mulja dan Suharman, 1995.
G. Kesahihan Metode Analisis Instrumental