Penyiapan Fase Gerak HASIL DAN PEMBAHASAN

39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Penyiapan Fase Gerak

Fase gerak yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada metode Lunn dan Schmuff 1997 yang menggunakan metode KCKT untuk analisis farmasetik parasetamol dan natrium fenobarbital dalam sampel biologis. Fase gerak yang digunakan pada metode tersebut adalah campuran asetonitril dan buffer fosfat pH 3,2 dengan menggunakan sistem elusi gradien perbandingan 5 : 95 sampai 22 : 78 selama 24 menit. Pada penelitian ini, fase gerak asetonitril diganti dengan metanol dengan perbandingan metanol dan buffer fosfat pH 3,2 yang akan dioptimasi adalah 10 : 90 dan 30 : 70. Komposisi pelarut organik pada penelitian ini lebih banyak dibanding metode Lunn dan Schmuff 1997 supaya kepolaran campuran fase gerak mirip dengan kepolaran campuran fase gerak yang digunakan oleh Lunn dan Schmuff 1997, karena kepolaran metanol lebih rendah dibanding asetonitril. Sedangkan optimasi dilakukan untuk mengetahui komposisi mana yang optimum digunakan pada KCKT dengan sistem elusi isokratik. Pada penelitian ini buffer fosfat merupakan campuran garam dinatrium hidrogen fosfat pKa 9 dengan asam asetat, pH diatur hingga mencapai 3,2 menggunakan alat potensiometer yang telah dikalibrasi. Larutan buffer sanga t mudah ditumbuhi mikroba, maka harus disimpan dalam lemari pendingin dan pembuatannya selalu baru. Alasan penggunaan buffer fosfat dengan pH 3,2 adalah supaya buffer PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI memiliki tingkat keasaman yang cukup untuk mengubah natrium fenobarbital menjadi asam fenobarbiturat, sesuai dengan metode yang telah dilakukan Lunn dan Schmuff 1997. Metanol digunakan sebagai salah satu campuran fase gerak pada penelitian ini karena kelarutan parasetamol dan natrium fenobarbital yang baik dalam metanol, selain itu metanol memiliki viskositas yang rendah 0,54 cP, sehingga penggunaan metanol dapat mengurangi tekanan pada kolom dan meningkatkan efisiensi kolom untuk memisahkan parasetamol dan natrium fenobarbital. Campuran fase gerak metanol dan buffer fosfat pH 3,2 bersifat polar, sedangkan fase diam yang digunakan adalah kolom oktadesilsilan C 18 yang bersifat nonpolar sehingga sistem kromatografi yang digunakan adalah kromatografi partisi fase terbalik.

B. Pembuatan Larutan Baku

Dokumen yang terkait

Optimasi pemisahan dan penetapan kadar campuran parasetamol dan natrium fenobartial dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik - USD Repository

0 0 127

Validasi penetapan kadar campuran parasetamol, propifenazon, dan kafein dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik...[abstrak tidak bisa diupload] - USD Repository

0 3 130

ANALISIS CAMPURAN PARASETAMOL, PROPIFENAZON DAN KAFEIN DALAM TABLET DENGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK

0 1 111

PENETAPAN KADAR CAMPURAN HIDROKORTISON ASETAT DAN KLORAMFENIKOL DALAM SEDIAAN KRIM TOPIKAL MENGGUNAKAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK SKRIPSI

0 0 100

Optimasi pemisahan campuran hidrokortison asetat dan kloramfenikol dalam krim merek X menggunakan metode kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik - USD Repository

0 0 146

Skripsi Berjudul OPTIMASI DAN VALIDASI METODE PENETAPAN KADAR ASPARTAM DALAM MINUMAN SERBUK BERAROMA SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK

0 1 130

Optimasi pemisahan campuran parasetamol dan ibuprofen dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik - USD Repository

1 2 119

VALIDASI METODE PENETAPAN KADAR CAMPURAN PARASETAMOL DAN IBUPROFEN DENGAN PERBANDINGAN 7:4 MENGGUNAKAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK

1 2 123

PENETAPAN KADAR CAMPURAN PARASETAMOL DAN IBUPROFEN DALAM TABLET MERK “X” DENGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK SKRIPSI

0 2 110

OPTIMASI DAN VALIDASI METODE PENETAPAN KADAR KUERSETIN MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT) FASE TERBALIK DALAM TEH HIJAU

0 2 146