Kesahihan Metode Analisis Instrumental

b c o t I I T . . 10 ε − = = 8 b c T A . . 1 log ε = = 9 Di mana T = persen trasmitan I o = intensitas radiasi yang datang I t = intensitas radiasi yang diteruskan e = daya serap molar Liter.mol -1 .cm -1 c = konsentrasi mol.Liter -1 b = tebal larutan cm A= serapan Mulja dan Suharman, 1995.

G. Kesahihan Metode Analisis Instrumental

Kesahihan metode analisis merupakan suatu prosedur untuk membuktikan bahwa metode analisis yang digunakan dapat memberikan hasil seperti yang diharapkan, dengan kecermatan dan ketelitian yang memadai sesuai dengan standar yang berlaku Mulja dan Suharman, 1995. Pedoman kesahihan metode analisis didukung oleh parameter-parameter di bawah ini : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. Akurasi Akurasi suatu metode merupakan keterdekatan nilai pengukuran dengan nilai sebenarnya dari analit dalam sampel Mulja dan Hanwar, 2003. Penentuan akurasi metode analisis biasanya dinyatakan dengan persen perolehan kembali terhadap analit yang kadarnya telah diketahui dengan pasti Mulja dan Suharman, 1995. Persen perolehan kembali yang dapat diterima bergantung pada matriks analit, prosedur pengolahan analit dan konsentrasi analit Anonim c , 2004. Rentang rata-rata perolehan kembali ya ng dapat diterima, harus memenuhi ketentuan dalam tabel II berikut. Tabel II. Rentang rata-rata persen perolehan kembali yang dapat diterima Anonim c , 2004 Kandungan zat aktif b v Rentang rata-rata persen perolehan kembali yang diterima 10 1 0,1-1 1 98 – 102 90 – 110 80 – 120 75 – 125 2. Presisi Presisi suatu metode analisis merupakan derajat pencaran hasil yang diperoleh dari analisis berulangkali pada suatu sampel homogen. Biasanya dinyatakan dalam Koefisien Variasi KV dan Standar Deviasi SD Mulja dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Hanwar, 2003. Suatu metode dinyatakan memenuhi syarat presisi jika memenuhi kriteria pada tabel III berikut. Tabel III. Presisi yang dapat diterima Anonim c , 2004 Kandungan zat aktif b v Presisi 10 1 - 10 0,1 -1 0,1 = 2 = 5 = 10 = 20 3. Linearitas Linearitas merupakan kemampuan suatu metode untuk memperoleh hasil- hasil uji yang secara langsung proporsional dengan konsentrasi analit pada kisaran yang diberikan. Linearitas suatu metode merupakan ukuran seberapa baik kurva kalibrasi yang menghubungkan antara respon y dengan konsentrasi x. Sebelum dilakukan perhitungan analisis menggunakan kurva kalibrasi terlebih dahulu ditentukan apakah ada korelasi yang bermakna antara kedua besaran yang diukur. Untuk itu perlu dihitung besarnya koefisien korelasi r hitung dan dibandingkan dengan r tabel . Jika r hitung lebih besar daripada r tabel berarti ada korelasi yang signifikan dan besaran yang dicari dapat dihitung dengan persamaan regresi yang ada Rohman dan Gandjar, 2007. Suatu kurva kalibrasi dinyatakan linier jika r 0,99 Anonim c , 2004. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Limit kuantifikasi LOQ dan limit deteksi LOD Sensitivitas suatu metode analisis harus diketahui batas kadar terkecil yang masih dapat ditentukan untuk analisis kuantitatif ya ng dikenal sebagai LOD Limit of Detection . LOD merupakan suatu parameter untuk penetuan suatu analit dengan kadar yang terkecil tetapi masih memberikan tanggap detektor yang berbeda dengan pembanding tanpa analit Mulja dan Suharman, 1995. Batas deteksi yang umum digunakan dalam kimia analisis adalah bahwa batas deteksi merupakan kadar analit yang memberian respon sebesar respon blangko Y b ditambah dengan 3 simpangan baku blangko 3 S b Rohman dan Gandjar, 2007. Sedangkan LOQ Limit of Quantification adalah kadar terkecil dari suatu analit yang masih dapat dianalisis dengan hasil yang tetap memenuhi syarat akurasi dan presisi Mulja dan Suharman, 1995. LOQ ditentukan dengan rasio signal to noise 10 : 1 Rohman dan Gandjar, 2007.

H. Keterangan Empiris

Dokumen yang terkait

Optimasi pemisahan dan penetapan kadar campuran parasetamol dan natrium fenobartial dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik - USD Repository

0 0 127

Validasi penetapan kadar campuran parasetamol, propifenazon, dan kafein dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik...[abstrak tidak bisa diupload] - USD Repository

0 3 130

ANALISIS CAMPURAN PARASETAMOL, PROPIFENAZON DAN KAFEIN DALAM TABLET DENGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK

0 1 111

PENETAPAN KADAR CAMPURAN HIDROKORTISON ASETAT DAN KLORAMFENIKOL DALAM SEDIAAN KRIM TOPIKAL MENGGUNAKAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK SKRIPSI

0 0 100

Optimasi pemisahan campuran hidrokortison asetat dan kloramfenikol dalam krim merek X menggunakan metode kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik - USD Repository

0 0 146

Skripsi Berjudul OPTIMASI DAN VALIDASI METODE PENETAPAN KADAR ASPARTAM DALAM MINUMAN SERBUK BERAROMA SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK

0 1 130

Optimasi pemisahan campuran parasetamol dan ibuprofen dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik - USD Repository

1 2 119

VALIDASI METODE PENETAPAN KADAR CAMPURAN PARASETAMOL DAN IBUPROFEN DENGAN PERBANDINGAN 7:4 MENGGUNAKAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK

1 2 123

PENETAPAN KADAR CAMPURAN PARASETAMOL DAN IBUPROFEN DALAM TABLET MERK “X” DENGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK SKRIPSI

0 2 110

OPTIMASI DAN VALIDASI METODE PENETAPAN KADAR KUERSETIN MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT) FASE TERBALIK DALAM TEH HIJAU

0 2 146