Efisiensi kolom Pemisahan puncak dalam kromatografi

4. Pemisahan puncak dalam kromatografi

a. Efisiensi kolom

Berdasarkan teori lempeng, jumlah lempeng N yang didasarkan pada konsep lempeng teoritis pada distilasi kolom digunakan sebagai ukuran efisiensi kolom. N didefinisikan sebagai berikut. 2 2 54 , 5         = h R W t N 4 Dimana 2 h W merupakan lebar setengah puncak kromatogram Rohman dan Gandjar, 2007. Suatu ukuran alternatif yang tergantung pada panjang kolom kromatografi adalah tinggi lempeng H atau yang biasa disebut dengan tinggi setara pelat teori HETP = Height Equivalent Theoritical Plate. Hubungan antara HETP dan jumlah lempeng N serta panjang kolom L dapat dirumuskan dengan : N L H = 5 Kolom yang memberikan jumlah lempeng N yang besar dan nilai HETP yang kecil akan mampu memisahkan kompone n-komponen dalam suatu campuran, yang berarti efisiens i kolom adalah besar Rohman dan Gandjar, 2007. Sedangkan menurut teori laju, efisiensi kolom dinyatakan dengan persamaan Van Deemter. Luas puncak kromatografi pada kurva elusi dipengaruhi oleh tiga proses perpindahan massa yaitu Difusi Eddy, difusi longitudinal dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI transfer massa tidak seimbang. Sedangkan parameter-parameter yang menentukan berlangsungnya proses-proses tersebut adalah : laju aliran, ukuran partikel, laju difusi dan ketebalan stasioner. Van Deemter menghubungkan ketiga proses di atas dengan efisiensi kolom dalam suatu persamaan. Menurut Van Deemter hubungan antara laju aliran µ dengan tinggi piringan dapat dinyatakan dengan : H = A + µ B + C. µ Khopkar, 1990. Persamaan Van Deemter dapat juga dituliskan sebagai berikut. µ π µ γ λ cairan M D k df k D dp H 2 2 2 1 8 2 2 + + + = 6 Di mana ? = tetapan ukuran ketidakteraturan kemasan dp = diameter rata-rata partikel penyangga D M = kedifusian analit dalam fase gerak k’ = faktor kapasitas µ = kecepatan alir ? = faktor koreksi kelikuan saluran dalam kolom Willard et.al., 1988 Persamaan ini memberikan jawaban bagaimana meningkatkan peranan kolom kromatografi. µ adalah kecepatan linier gas atau kelajuan aliran melalui kolom. Besaran-besaran A, B dan C penyebab utama terjadinya pelebaran puncak Sastrohamidjojo a , 2002. A suatu variabel yang berasal dari difusi Eddy, B variabel yang berhubungan dengan difusi longitudinal, C menyangkut transfer massa tidak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI setimbang. Hubungan antara diameter partikel rata-rata dengan difusi Eddy A adalah A = 2?dp. Dimana ? adalah faktor penjejalan kolom. Sedangkan difusi longitudinal B ditimbulkan sebagai akibat dari kecenderungan molekul untuk berpindah dari bagian tengah penampang piringan kolom yang konsentrasinya lebih tinggi, ke bagian tepi piringan yang konsentrasinya lebih rendah. Besarnya difusi longitudinal adalah B = 2?D M , dimana ? adalah faktor yang merupakan ukuran rentangan suatu molekul bebas untuk berdifusi, sedangkan D M adalah koefisien difusi zat terlarut dalam fase bergerak. Transfer massa tidak setimbang C akan melebarkan puncak akibat gerakan fase bergerak yang tinggi Khopkar, 1990.

b. Waktu tambat t

Dokumen yang terkait

Optimasi pemisahan dan penetapan kadar campuran parasetamol dan natrium fenobartial dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik - USD Repository

0 0 127

Validasi penetapan kadar campuran parasetamol, propifenazon, dan kafein dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik...[abstrak tidak bisa diupload] - USD Repository

0 3 130

ANALISIS CAMPURAN PARASETAMOL, PROPIFENAZON DAN KAFEIN DALAM TABLET DENGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK

0 1 111

PENETAPAN KADAR CAMPURAN HIDROKORTISON ASETAT DAN KLORAMFENIKOL DALAM SEDIAAN KRIM TOPIKAL MENGGUNAKAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK SKRIPSI

0 0 100

Optimasi pemisahan campuran hidrokortison asetat dan kloramfenikol dalam krim merek X menggunakan metode kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik - USD Repository

0 0 146

Skripsi Berjudul OPTIMASI DAN VALIDASI METODE PENETAPAN KADAR ASPARTAM DALAM MINUMAN SERBUK BERAROMA SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK

0 1 130

Optimasi pemisahan campuran parasetamol dan ibuprofen dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik - USD Repository

1 2 119

VALIDASI METODE PENETAPAN KADAR CAMPURAN PARASETAMOL DAN IBUPROFEN DENGAN PERBANDINGAN 7:4 MENGGUNAKAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK

1 2 123

PENETAPAN KADAR CAMPURAN PARASETAMOL DAN IBUPROFEN DALAM TABLET MERK “X” DENGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK SKRIPSI

0 2 110

OPTIMASI DAN VALIDASI METODE PENETAPAN KADAR KUERSETIN MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT) FASE TERBALIK DALAM TEH HIJAU

0 2 146