Pengamatan panjang gelombang pengamatan parasetamol dan natrium Optimasi pemisahan parasetamol dan natrium fenobarbital dalam

diperoleh lima seri larutan baku natrium fenobarbital 1; 1,25; 1,5; 1,75 dan 2,2 mgml. Disaring dengan milipore dan didegassing selama 15 menit. Replikasi dilakukan sebanyak 3 kali. f. Pembuatan campuran parasetamol dan natrium fenobarbital untuk penetapan kadar. Menimbang seksama lebih kurang 15 mg natrium fenobarbital dan dicampur homogen dengan 166,7 mg parasetamol ditimbang seksama lebih kurang, dilarutkan dengan 3 ml metanol kemudian ditambah buffer fosfat pH 3,2 dalam labu takar 10,00 ml sampai tanda.

3. Pengamatan panjang gelombang pengamatan parasetamol dan natrium

fenobarbital dengan spektrofotometer UV Menimbang seksama lebih kurang 10 mg parasetamol, dilarutkan dengan 3,0 ml metanol kemudian ditambah dengan buffer fosfat pH 3,2 dalam labu takar 10,00 ml sampai tanda. Memipet sebanyak 50,0; 70,0 dan 90,0 µl larutan stok kemudian diencerkan dengan buffer fosfat pH 3,2 dalam labu takar 10,00 ml sampai tanda. Larutan ini dibaca absorbansinya pada panjang gelombang 200-300 nm dengan spektrofotometer UV. Kemudian diperoleh kurva hubungan panjang gelombang dan absorbansi parasetamol. Menimbang seksama lebih kurang 10 mg natrium fenobarbital, dilarutkan dengan 3,0 ml metanol ditambah dengan buffer fosfat pH 3,2 dalam labu takar 10,00 ml sampai tanda. Memipet sebanyak 500,0; 700,0 dan 900,0 µl larutan stok kemudian diencerkan dengan buffer fosfat pH 3,2 dalam labu takar 10,00 ml sampai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tanda. Larutan ini dibaca absorbansinya pada panjang gelombang 200-300 nm dengan spektrofotometer UV. Kemudian diperoleh kurva hubungan panjang gelombang dan absorbansi natrium fenobarbital. Selanjutnya dari kurva parasetamol dan natrium fenobarbital tersebut, spektra ditumpangtindihkan untuk mengetahui panjang gelombang pengamatan pada deteksi dengan KCKT fase terbalik.

4. Optimasi pemisahan parasetamol dan natrium fenobarbital dalam

campuran parasetamol dan natrium fenobarbital dengan perbandingan 11 : 1 dengan KCKT fase terbalik a. Pengamatan waktu retensi parasetamol. Mengambil 0,420 ml larutan stok parasetamol kemudian diencerkan dengan buffer fosfat pH 3,2 dalam labu takar 10,00 ml sampai tanda, hingga mencapai konsentrasi 0,21 mgml. Disaring dengan milipore dan didegassing selama 15 menit. Kemudian sebanyak 50,0 µl larutan disuntikkan ke dalam sistem KCKT dengan kolom ODS 5 mm x 30 cm. Optimasi dilakukan pada panjang gelombang pengamatan. Perbandingan fase gerak dan kecepatan alir pada sistem KCKT diubah-ubah hingga waktu retensi parasetamol dan natrium fenobarbital berbeda jauh. Perbandingan fase gerak buffer fosfat pH 3,2 : metanol yang digunakan adalah 70 : 30 dan 90 : 10 point 1. Kecepatan alir yang digunakan adalah 1 dan 1,5 mlmenit. b. Pengamatan waktu retensi natrium fenobarbital. Mengambil sejumlah 3,40 ml larutan stok natrium fenobarbital kemudian diencerkan dengan buffer fosfat pH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3,2 dalam labu takar 10,00 ml sampai tanda, hingga mencapai konsentrasi 1,5 mgml. Disaring dengan milipore dan didegassing selama 15 menit. Kemudian sebanyak 50,0 µl larutan disuntikkan ke dalam sistem KCKT dengan kolom ODS 5 mm x 30 cm. Optimasi dilakukan pada panjang gelombang pengamatan. Perbandingan fase gerak dan kecepatan alir pada sistem KCKT diubah- ubah hingga waktu retensi natrium fenobarbital berbeda jauh dengan parasetamol. Perbandingan fase gerak buffer fosfat pH 3,2 : metanol yang digunakan adalah 70 : 30 dan 90 : 10 point 1. Kecepatan alir yang digunakan adalah 1 dan 1,5 mlmenit. Kemudian berdasarkan kromatogram 2 senyawa, harga t R dari masing- masing kromatogram dibandingkan untuk melihat pemisahan puncak parasetamol dan natrium fenobarbital. Replikasi dilakukan sebanyak 3 kali. c. Pemisahan campuran parasetamol dan natrium fenobarbital dalam sistem KCKT fase terbalik yang telah dioptimasi. Menimbang seksama lebih kurang 15 mg natrium fenobarbital dan dicampur homogen dengan 166,7 mg parasetamol ditimbang seksama lebih kurang, kemudian dilarutkan dengan buffer fosfat pH 3,2 dalam labu takar 10,00 ml, hingga menghasilkan perbandingan tertentu parasetamol dan natrium fenobarbital 11 : 1. Disaring dengan milipore dan didegassing selama 15 menit. Kemudian sebanyak 50,0 µl larutan disuntikkan ke dalam sistem KCKT dengan kolom ODS 5 mm x 30 cm menggunakan fase gerak dan kecepatan alir hasil optimasi. Kemudian mengamati kromatogram natrium fenobarbital yang terjadi pada panjang gelombang pengamatan. Mengambil sebanyak 0,125 ml larutan campuran tersebut kemudian dilarutkan dengan buffer fosfat pH 3,2 dalam labu takar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10,00 ml. Disaring dengan milipore dan didegassing selama 15 menit. Kemudian sebanyak 50,0 µl larutan disuntikkan ke dalam sistem KCKT dengan kolom ODS 5 mm x 30 cm. Menggunakan fase gerak dan kecepatan alir hasil optimasi, kemudian mengamati kromatogram parasetamol yang terjadi pada panjang gelombang pengamatan. Melakukan penghitungan nilai resolusi dari pemisahan campuran parasetamol dan natrium fenobarbital.

5. Optimasi penetapan kadar parasetamol dan natrium fenobarbital dalam

Dokumen yang terkait

Optimasi pemisahan dan penetapan kadar campuran parasetamol dan natrium fenobartial dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik - USD Repository

0 0 127

Validasi penetapan kadar campuran parasetamol, propifenazon, dan kafein dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik...[abstrak tidak bisa diupload] - USD Repository

0 3 130

ANALISIS CAMPURAN PARASETAMOL, PROPIFENAZON DAN KAFEIN DALAM TABLET DENGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK

0 1 111

PENETAPAN KADAR CAMPURAN HIDROKORTISON ASETAT DAN KLORAMFENIKOL DALAM SEDIAAN KRIM TOPIKAL MENGGUNAKAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK SKRIPSI

0 0 100

Optimasi pemisahan campuran hidrokortison asetat dan kloramfenikol dalam krim merek X menggunakan metode kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik - USD Repository

0 0 146

Skripsi Berjudul OPTIMASI DAN VALIDASI METODE PENETAPAN KADAR ASPARTAM DALAM MINUMAN SERBUK BERAROMA SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK

0 1 130

Optimasi pemisahan campuran parasetamol dan ibuprofen dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik - USD Repository

1 2 119

VALIDASI METODE PENETAPAN KADAR CAMPURAN PARASETAMOL DAN IBUPROFEN DENGAN PERBANDINGAN 7:4 MENGGUNAKAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK

1 2 123

PENETAPAN KADAR CAMPURAN PARASETAMOL DAN IBUPROFEN DALAM TABLET MERK “X” DENGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK SKRIPSI

0 2 110

OPTIMASI DAN VALIDASI METODE PENETAPAN KADAR KUERSETIN MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT) FASE TERBALIK DALAM TEH HIJAU

0 2 146