16
4. Events
: Kegiatan atau peristiwa yang dibutuhkan oleh orang banyak
5. Person
: Keahlian atau ketenaran seseorang. 6.
Places : Tempat atau kota yang memiliki keunggulan,
keunikan sejarah atau keindahan. 7.
Propeties : Hak kepemilikan bisa berupa benda nyata real
estate atau finansial saham dan obligasi 8.
Organizations : Lembaga atau wadah yang dapat memberikan citra atau nilai jual dari suatu produk.
9. Information :Informasi yang dapat diproduksi dan dipasarkan
sekolah, surat kabar 10.
Ideas : gagasan yang menghasilkan produk yang diminati konsumen.
2.3 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan jantung dari perencanaan pemasaran. Strategi pemasaran merupakan suatu rencana tindakan yang akan dilakukan oleh
seorang manajer pemasaran. Dalam merencanakan strategi pemasaran, seorang manajer pemasaran harus mengambil suatu keputusan dalam mengelolah alat-alat
pemasaran yang dimiliki perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Menurut Tull dan Kahle dalam Tjiptono 2005:6 mendefenisikan strategi pemasaran sebagai “alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan
perusahaan dengan
mengembangkan keunggulan
bersaing yang
Universitas Sumatera Utara
17
berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut”.
Menurut K otler 1999 mendefenisikan bahwa “strategi pemasaran adalah
logika yang dilaksanakan dengan harapan unit bisnis dapat mencapai sasaran pemasaran. Strategi pemasaran terdiri dari strategi spesifik untuk pasar sasaran,
penentuan posisi produk, bauran pemasaran, dan tingkat pengeluaran pemasaran”. Perumusan strategi pemasaran merupakan bagian dan keseluruhan proses
pemasaran yang paling penting dan sulit untuk dilakukan oleh seorang manajer pemasaran. Strategi pemasaran memungkinkan keputusan operasional membawa
perusahaan pada keselarasan dengan pola peluang yang terus berkembang yang oleh analisis sebelumnya dibuktikan kemungkinan keberhasilan terbesar.
2.4 Bauran Pemasaran Marketing Mix
Menurut Kotler 2000:30 mendefenisikan bauran pemasaranmarketing mix adalah seperangkat alat yang digunakan pemasar untuk membentuk
karateristik layanan yang ditawarkan kepada pelanggan. Alat tersebut dapat digunakan untuk menyusunn strategi jangka panjang dan merancang program
taktik jangka pendek.” Bauran pemasaran marketing mixmerupakan sekumpulan alat pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan
pemasarannya dalam pasar sasaran” Kotler, 2000:15. Ada empat macam kelompok variabel yang dikenal dalam bauran pemasaran yang
terdiri dari Produk, Harga, Promosi dan Lokasi.
Universitas Sumatera Utara
18
Gambar 2.2 Bauran pemasaran
Sumber : Gugup Kismono 2001:309
2.4.1 Produk
Menurut Kotler dan Keller 2009:4 mengemukakan bahwa produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasaar untuk memuaskan suatu
keinginan atau kebutuhan termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, propeti, organisasi, informasi dan ide. Sedangkan menurut Kotler dan
Amstrong 2001:337, produk didefenisikan sebagai semua yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga
dapat memuaskan keingginan atau kebutuhan.
2.4.1.1 Atribut Produk
1. Kualitasmutu produk
Kualitas adalah karateristik dari produk dalam kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan dan besifat laten.
Kualitas dalam pandangan konsumen adalah hal yang mempunyai ruang Bauran
Pemasaran
Target Pasar PLACE
PROMOTION
PRICE PRODUCT
Universitas Sumatera Utara
19
lingkup sendiri yang berbeda dengan kualitas dalam pandangan produsen saat mengeluarkan suatu produk yang biasa dikenal kualitas sebenarnya.
Kualitas produk dibentuk oleh beberapa indikator antara lain kemudahan penggunaan, daya tahan, kejelasan fungsi, kerangaman ukuran produk, dan
lain-lain.
2.4.2 Harga
Menurut Kotler dan A mstrong 2001:174 mengatakan bahwa “harga
adalah persepsi konsumen atas pengorbanan yang dikeluarkan untuk menikmati produk”. Untuk merebut hati konsumen, kebijakan penetapan sangat dibutuhkan
karena pada hakekatnya tujuan dari pemasaran adalah menciptakan permintaan atas produk yang ditawarkan. Oleh sebab itu dalam penetapan harga perusahaan
harus mengetahui terlebih dahulu tujuan dari penetapan harga itu sendiri. Karena semakin jelas tujuannya, maka semakin mudah harga untuk ditetapkan
2.4.3 Promosi
Promosi adalah salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dari pemasaran, karena apabila konsumen belum pernah mendengar dan melihat
produk tersebut maka konsumen cenderung tidak akan membeli produk tersebut.Pada hakekatnya, promosi merupakan suatu bentuk komunikasi
pemasaran yakni segala aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhimembujuk atau mengingat pasar sasaran atau
perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan bersangkutan Tjiptono, 2005:49
Universitas Sumatera Utara
20
2.4.4 Lokasi
Lokasi merupakan keputusan yang dibuat oleh perusahaan berkaitan dengan dimana operasi dan stafnya akan ditempatkan. Salah memilih lokasi
perusahaan akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan Lupiyoadi, 2001:80 Menurut L
upiyoadi 2001:61 mengatakan bahwa “lokasi merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini
berhubungan dengan cara penyampaian jasa kepada konsumen dan dimana lokasi yang strategis”. Lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah konsumen
yang dapat digarapnya. Semakin jauh dari tempat penjual, konsumen semakin enggan membeli karena biaya transportasi untuk mendatangi tempat penjual
semakin mahal
2.5 Analisis SWOT
2.5.1 Pengertian Analisis SWOT
Menurut Rangkuti 2009:20, Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan streght dan peluang opportunity, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
weakness dan ancaman threats. Dalam Analisis
SWOT, analisis
ini membandingkan antara faktor eksternal perusahaan yaitu peluang oportunity dan
ancaman Threats dengan faktor internal perusahaan seperti kekuatan Strenght dan kelemahan Weakness.
Yang menjadi landasan pertama dalam analisis SWOT adalah dengan cara mengidentifikasi peluang opportunities dan ancaman Threats :
Universitas Sumatera Utara
21
1. Peluang Opportunities
Merupakan situasi utama yang mendukung didalam lingkungan perusahaan, dan peluang berasal dari satu sumber. Yang dapat memberikan gambaran
mengenai peluang adalah identifikasi segmen pasar sebelumnya, perubaha atau keadaan yang teratur, perubahan teknologi dan perbaikan hubungan
dengan pembeli atau penjual 2.
Ancaman Threats Merupakan kebalikan pengertian peluang. Dengan demikian dikatakan bahwa
ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis jika tidak diatasi baik untuk masa sekarang maupun dimasa
mendatang. Memahani pokok-pokok peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan
akan sangat membantu para manager mengidentifikasi pilihan yang realistis dari antar strategi yang tersedia.
Landasan kedua dari analisis SWOT dengan cara mengidentifikasi kekuatan Streghts dan kelemahan Weaknesses :
3. Kekuatan Streghts
Yang dimaksud dengan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan termasuk satuan-satuan bisnis di dalamnya adalah antara lain kompetensi khusus yang
terdapat dalam organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan kompetitif oleh unit usaha di pasaran. Dikatakan demikian karena satuan
bisnis memiliki sumber ketrampilan, produk andalan dan sebagainya yang
Universitas Sumatera Utara
22
membuatnya lebih kuat dari para pesaing dalam memuaskan kebutuhan pasar yang sudah direncanakan akan dilayani oleh satuan usaha yang bersangkutan.
4. Kelemahan Weaknesses
Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber, ketrampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampil
kinerja organisasi yang memuaskan dalam praktik, berbagai keterbatasan dan kekurangan yang dimiliki atau yang tidak dimiliki, kemampuan manajerial
yang rnedah, ketrampilan pemasaran yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar, produk yang kurang diminati oleh pengguna atau calon pengguna dan tingkat
perolehan keuntungan yang kurang memadai. Hasil dari analisis SWOT bisa bersifat sangat subjective, karena bisa saja
terjadi 2 orang yang menganalisa satu perusahaan yang sama yang menghasilkan hasil analisis SWOT yang berbeda antara satu dengan lainnya. Oleh sebab itu,
pembuat analisa harus sangat realistis dalam menjabarkan kekuatan dan kelemahan internal. Kelemahan yang tersembunyi maupun kekuatan yang tidak
terjabarkan akan membuat arahan strategi menjadi tidak dapat digunakan.
2.5.2 Teknik Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang
strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi peniaian terhadap faktor kekuatan Strength dan kelemahan Weakness. Sementara, analisis eksternal
mencakupfaktor peluang Opportunity dan tantangan Threat. Ada dua macam pendekatan dalam analisis SWOT, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
23
1. Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT
Pendekatan kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh Kearns menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak faktor
eksternal Peluang dan Tantangan sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor internalKekuatan dan Kelemahan. Empat kotak lainnya merupakan
kotak isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemuan antara faktor- faktor internal dan eksternal.
Tabel 2.1 Matriks SWOT Kearns EKSTERNAL
INTERNAL OPPORTUNITY
THREATS
STREGTH Comparative Adventange Mobilization
WEAKNESS Divestmentinvestment
Damage control Sumber : www.daps.bps.go.id
Dari tabel 3.1 diagram Analisis SWOT Kearns, dapat diterangkan sebagai berikut: a.
Sel A: Comparative Advantages Sel ini merupakan pertemuann dua elemen kekuatan dan peluang sehingga
memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang lebih cepat.
b. Sel B: Mobilization
Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Di sini harus dilakukan upaya mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan
organisasi untukmemperlunak ancaman dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah ancaman itu menjadi sebuah peluang
Universitas Sumatera Utara
24
c. Sel C: DivestmentInvestment
Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari luar.Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur.
Peluang yang tersedia sangat meyakinkan namun tidak dapat dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak cukup untuk menggarapnya. Pilihan
keputusan yang diambil adalah melepas peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi lain atau memaksakan menggarap peluang itu
investasi. d.
Sel D: Damage Control Sel ini merupaka kondisi yang paling lemahdari semua sel karena
merupakan pertemuann antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan karenanya keputusan yang salah akan membawa bencana yang
besar bagi organisasi. Strategi yang harus diambil adalah Damage Control mengendalikan kerugian sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang
diperkirakan 2.
Teknik Analisis Data Kuantitatif Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitatif
melalui perhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson 1998 dalam daps.bps.go.id agar diketahui secara pasti posisi
organisasi yang sesungguhnya. Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
25
a. Melakukan perhitungan skor a dan bobot b point faktor serta
jumlah Total perkalian skor dan bobot c = a x b pada setiap faktor S- W-O-T; Menghitung skor a masing-masing point faktor dilakukan
secara saling bebas penilaian terhadap sebuah point faktor tidak boleh dipengaruhi atau mempengeruhi penilaian terhadap point faktor
lainnya. Pilihan rentang besaran skor sangat menentukan akurasi penilaian namun yang lazim digunakan adalah dari 1 sampai 10,
dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10 berarti skor yang peling tinggi. Perhitungan bobot b masing-masing point
faktor dilaksanakan secara saling ketergantungan. Artinya, penilaian terhadap satu point faktor adalah dengan membandingkan tingkat
kepentingannya dengan point faktor lainnya. Sehingga formulasi perhitungannya adalah nilai yang telah didapat rentang nilainya sama
dengan banyaknya point faktor dibagi dengan banyaknya jumlah point faktor
b. Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W d dan
faktor O dengan T e; Perolehan angka d = x selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu X, sementara perolehan angka e = y
selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu Y;
Universitas Sumatera Utara
26
Tabel 2.2 Matrix Internal Factor Analysis Summary IFAS dan
Eksternal Factor Analysis Summary EFAS No.
Kekuatan Streghts
Skor a Bobot b
Total c
1. 2.
Dst Total Kekuatan
No. Kelemahan Weaknesses
Bobot Rating
Total
1. 2.
Dst Total Kelemahan
Selisih Total Kekuatan dengan Total Kelemahan S-Wd No.
Peluang Opportunities
Skor Bobot
Total
1. 2.
Dst Total Kekuatan
No. Ancaman
Threats Skor
Bobot Total
1. 2.
Dst Total Kelemahan
Selisih Total Peluang dengan Total Ancaman Y= S-W e
Sumber : www.daps.bps.go.id
Universitas Sumatera Utara
27
c. Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik x,y pada
kuadran SWOT.
Gambar 2.3 Diagram Analisis SWOT
Sumber : www.daps.bps.go.id Dari gambar 2.3 diagram Analisis SWOT, dapat diterangkan sebagai berikut :
a. Kuadran I positif, positif
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang. Rekomendasistrategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi
dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih
kemajuan secara maksimal. b.
Kuadran II positif, negatif Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi
tantanganyang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah diversifikasi Strategi,artinya organisasi dalam kondisi mantap namun
-,+ Ubah Strategi
+,+ Progresif
-,- Strategi Bertahan
-,+ Diversifikasi
Strategi Weakness
Threat Opportunity
Strenght Kuadran I
Kuadran II Kuadran III
Kuadran IV
Universitas Sumatera Utara
28
menghadapi sejumlah tantanganberat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terusberputar bila hanya
bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenanya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.
c. Kuadran III negatif, positif
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang.Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi,
artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang
yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi. d.
Kuadran IV negatif, negatif Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi
tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi bertahan, artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis.
Oleh karenanyaorganisasi disarankan untuk meenggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terperosok.
Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri.
2.6 Usaha Mikro Kecil Menengah UMKM
Pengertian UMKM dilihat dari kriteria sumber daya manusia yang dimiliki menurut Biro Statistik menyebutkan bahwa kriteria usaha kecil jika memiliki
karyawan 5 sampai 19 orang dan jika kurang dari 5 orang maka digolongkan sebagai usaha rumah tangga serta jumlah karyawan terdiri dari 19-99 orang
tergolong dalam usaha menengah.
Universitas Sumatera Utara
29
Sedangkan pengerian UMKM dilihat dari jumlah kekayaan yang dimiki serta pendapatan, Menurut Departemen Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah
KUMKM, 2004 mendefenisikan bahwa Usaha Kecil sebagai kegiatan ekonomi rakyat yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000,- dua ratus juta
rupiah, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. b.
Memiliki omzet penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000,- satu milyar rupiah
c. Milik warga Negara Indonesia
d. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menegah atau usaha besar.
e. Berbentuk usaha perseorangan, badan usaha usaha yang tidak berbadan
hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum termasuk koperasi Menurut Undang-undang Nomor 9 tahun 1995 tentang usaha kecil ,
kriteria usaha kecil dapat dilihat dari segi keuangan dan modal yang dimiliki, yaitu :
a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.00 tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha b.
Memiliki hasi penjualan paling banyak Rp 1.0000.000,- per tahun Menurut Departemen Keuangan yang tercantum dalam keputusan Menteri
Keuangan Republik Indonesia No. 40KMK.062003, menyebutkan bahwa usaha mikro adalah usaha produktif milik keluarga atau perorangan warga negara
Universitas Sumatera Utara
30
Indonesia WNI yang memiliki hasil penjualan paling banyak Rp 100.000.000,- per tahun.
Menurut INPRES No. 10 Tahun 1999 mendefenisikan usaha menengah adalah unit kegiatan yang memiliki kekayaan bersih antara Rp 200.000.000 hinga
Rp 10.000.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Untuk usaha menengah, adapun kriterianya dalah sebagai berikut :
a. Untuk sektor industri, memiliki total aset paling banyak Rp
5.000.000.000,- b.
Untuk sektor sektor non-industri, memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 600.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha; memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 3.000.000
2.7 Rotan