45
4.1.4 Struktur Organisasi Gambar 4.1
Struktur Organisasi Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya
Dari gambar 4.1 struktur organisasi diatas, dapat dijelaskan bahwa struktur organisai yang dipakai adalah struktur organisasi lini atau jalur yang diciptakan
oleh Hendry Fayol. Struktur organisasi ini merupakan struktur organisasi yang paling sederhana dan yang paling tua dalam organisasi. Struktur ini sangat tepat
digunakan dalam usaha kecil seperti Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya Karena pemilik kerajinan rotan swaka karya dapat berinteraksi langsung kepada para
pekerja, sehingga dapat memberikan perintah atau tugas secara langsung kepada pekerja.
Didalam struktur tersebut, pemilik dan pekerja memiliki tugas dan tanggungjawab yang berbeda dalam usaha ini, dimana pemilik berperan sebagai
pimpinan di Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya. Adapun tugas dari pemilik usaha kerajinan swaka karyawa adalah sebagai berikut:
Pekerja Pekerja
Pekerja Pemilik Usaha
Kerajinan Rotan Swaka Karya
Universitas Sumatera Utara
46
1. Melayani konsumen dan pelanggan yang akan memesan maupun membeli
produk dari Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya karena pembeli mendatangkan pendapatan serta keuntungan kepada Usaha Kerajinan
Rotan Swaka Karya 2.
Mengatur keuangan usaha, seperti mencatat jumlah pembelian, mencatat jumlah pengeluaran dan biaya-biaya lainnya yang ditimbulkan dari
kegiatan operasional Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya. 3.
Mengatur pekerja dan memberi tugas kepada pekerja tentang produk yang akan diproduksi
4. Melakukan kerjasama dengan pihak-pihak lain utnuk memperluas pasar
sasaran produk 5.
Memberi pelatihan kepada pekerja baru untuk memproduksi keranjang parsel maupun produk kerajinan lainnya
6. Mengawasi dan mengontrol produk yang dihasilkan oleh pekerja sebelum
dipasarkan agar kualitas produk yang dihasilkan terjamin. Tugas dari pekerja pada Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya adalah
membantu pemilik dalam kegiatan operasional Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya. Adapun tugas-tugas dari para pekerja Usaha Kerajinan Rotan Swaka
Karya adalah: 1.
Memproduksi kerajinan rotan yang dipesan oleh konsumen 2.
Mengantar barang pesanan pembeli ketempat yang mereka tunjuk 3.
Mengemas produk kerajinan rotan sebelum dipasarkan
Universitas Sumatera Utara
47
4. Melakukan perawatan terhadap produk pesanan konsumen apabila tidak
diambil oleh pembeli 5.
Membersihkan kayu rotan sebelum diolah menjadi kerajinan rotan yang bernilai ekonomis
6.
Mengambil bahan baku rotan dari supplier 4.1.5
Marketing mix Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya
Menurut Kotler 2000:30 mendefenisikan bauran pemasaranmarketing mix adalah seperangkat alat yang digunakan pemasar untuk membentuk
karateristik layanan yang ditawarkan kepada pelanggan. Alat tersebut dapat digunakan untuk menyusunn strategi jangka panjang dan merancang program
taktik jangka pendek. Bauran pemasaran marketing mix merupakan sekumpulan alat pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan
pemasarannya dalam pasar sasaran” Kotler, 2000:15. Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya sebagai usaha bisnis juga melakukan marketing mix meliputi :
a. Produk Product
Menurut Kotler dan Keller 2009:4 mengemukakan bahwa produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk
memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, propeti, organisasi, informasi dan ide.
Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong 2001:337, produk didefenisikan sebagai semua yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk
diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keingginan atau kebutuhan.
Universitas Sumatera Utara
48
Adapun produk yang dihasilkan Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya adalah keranjang parsel dengan berbagai ukuran dan model serta kerajinan
rotan lainnya seperti: 1.
Keranjang parsel dengan berbagai model dan ukuran 2.
piring rotan 3.
keranjang telur 4.
gelang rotan 5.
produk yang berbahan baku sesuai dengan pesanan konsumen. b.
Harga Price Menurut Kotler dan Amstrong 2001:174 mengatakan bahwa
“harga adalah persepsi konsumen atas pengorbanan yang dikeluarkan untuk menikmati produk”. Untuk merebut hati konsumen, kebijakan
penetapan sangat dibutuhkan karena pada hakekatnya tujuan dari pemasaran adalah menciptakan permintaan atas produk yang ditawarkan.
Oleh sebab itu dalam penetapan harga perusahaan harus mengetahui terlebih dahulu tujuan dari penetapan harga itu sendiri. Karena semakin
jelas tujuannya, maka semakin mudah harga untuk ditetapkan Proses penentuan harga produk kerajinan swaka karya dilakukan
berdasarkan jumlah produk yang dipesan, kualitas bahan dan jumlah bahan baku rotan yang digunakan untuk memproduksi produk yang dipesan oleh
pembeli. Apabila jumlah produk yang dipesan semakin banyak, maka harga yang ditawarkan juga lebih murah dibanding dengan harga produk
yang dipesan dalam jumlah sedikit. Begitu juga dengan kualitas bahan
Universitas Sumatera Utara
49
baku yang digunakan. Semakin bagus kayu rotan yang digunakan, maka semakin mahal harga produk yang ditawarkan, begitu juga sebaliknya
semakin rendah kualitas kayu yang digunakan maka semakin murah harga produk kerajinan yang ditawarkan kepada pembeli.
c. Promosi Promotion
Promosi adalah salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dari pemasaran, karena apabila konsumen belum pernah mendengar dan
melihat produk tersebut maka konsumen cenderung tidak akan membeli produk tersebut. Pada hakekatnya, promosi merupakan suatu bentuk
komunikasi pemasaran yakni segala aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhimembujuk atau mengingat pasar
sasaran atau perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan bersangkutan
Tjiptono, 2005:49 Adapun promosi yang dilakukan oleh Usaha Kerajinan Rotan Swaka
Karya adalah dengan cara memberi potongan harga terhadap pembelian yang dilakukan secara besar-besaran yang dimana besaran potongan harga
tersebut bervariasi sesuai dengan jumlah produk yang dibeli. Selain itu, Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya juga melakukan promosi melalui
media kartu nama yang diberikan kepada pembeli dengan maksud agar apabila sewaktu-waktu pembeli membutuhkan keranjang parsel maupun
kerajinan rotan maka pembeli tidak mengalami kesulitan untuk menemukan Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya tersebut. Selain itu,
Universitas Sumatera Utara
50
promosi yang terdapat di Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya adalah berhasilnya promosi mouth to mouth promosi dari mulut ke mulut karena
sebagian calon pembeli usaha mengetahui usaha kerajinan rotan tersebut melalui orang yang sudah membeli terlebih dahulu
d. Lokasi Place
Lokasi merupakan keputusan yang dibuat oleh perusahaan berkaitan dengan dimana operasi dan stafnya akan ditempatkan. Menurut
Lupiyoadi 2001:61 mengatakan bahwa “lokasi merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini
berhubungan dengan cara penyampaian jasa kepada konsumen dan dimana lokasi yang strategis”. Lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah
konsumen yang dapat digarapnya. Semakin jauh dari tempat penjual, konsumen semakin enggan membeli karena biaya transportasi untuk
mendatangi tempat penjual semakin mahal. Salah memilih lokasi perusahaan akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan Lupiyoadi,
2001:80 Adapun lokasi dari Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya berada di
Jalan Bajak II Gang Manggis no:10, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan yang dimana lokasi usaha tersebut berada didalam gang yang
dimana hanya memiliki 1 akses keluar masuk untuk mencapai lokasi usaha tersebut. Hal ini tidak berpengaruh terhadap proses pemasaran produk
usaha kerajinan rotan karena biasanya para pembeli yang datang langsung ke Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya tersebut.
Universitas Sumatera Utara
51
4.2 Penyajian Data