60
sehingga dapat memperlambat proses produksi pesanan dan dapat mengakibatkan terlambatnya produksi pesanan para pembeli.
Empat faktor ancaman Threats tersebut akan menciptakan Strategi ST Strengths-Threats yang juga dikenal sebagai Strategi Diversifikasi produk
maupun pasar dan Strategi WT Weaknesses Threats yang juga dikenal sebagai Strategi Defensif bertahan.
4.3 Analisis Data
Berdasarkan hasil penyajian data diatas, maka untuk mengelolah data tersebut melalui analisis SWOT, maka data diatas diolah menjadi 2 teknik
analisis, yaitu teknik analisis swot secara kualitatif dan teknik analisis swot secara kuantitatif.
a. Teknik Analisis SWOT Secara Kualitatif
Pendekatan kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh Kearns menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak faktor
eksternal Peluang dan Tantangan sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor internal Kekuatan dan Kelemahan. Empat kotak lainnya merupakan kotak isu-
isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemuan antara faktor-faktor internal dan eksternal. Adapun hasil analisis SWOT Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya
secara kualitatif adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
61
Tabel 4.2 Matriks SWOT Kearns Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya EKSTERNAL
INTERNAL OPPORTUNITY
THREATS
STREGTH 1. Usaha Kerajinan Rotan
Swaka Karya mempunyai kesempatan yang besar
untuk memperluas pangsa pasar
secara leluasa
khususnya di
wilayah medan denai karena tidak
adanya pesaing
sejenis dilokasi tersebut dengan
terutama pada saat hari besar keagamaan.
2.Meningkatkan pelayanan terhadap
pembeli dan
pelanggan sehingga Usaha Kerajinan Rotan Swaka
Karya mempunyai
kesempatan yang besar 1.
mencari pemasok
bahan baku kayu rotan lainnya
agar kualitas
bahan baku
yang digunakan tetap baik dan
sesuai dengan permintaan konsumen.
2. membuat
desain produk mebel yang lebih
unik agar pembeli tertarik untuk
menggunakan produk mebel berbahan
baku rotan. 3.
membuat produk
dengan kualitas terbaik agar konsumen tertarik
untuk menggunakan
Universitas Sumatera Utara
62
untuk mempertahankan
pelanggan karena
pelanggan sudah dilayani seperti keluarga.
3. meningkatkan pangsa pasar terutama pada hari
besar keagamaan dengan membuat
produk yang
unik, memiliki model yang lebih menarik dan dapat
dipesan sesuai
dengan permintaan
konsumen sesuai
hari besar
keagamaan 4.Menjalin
hubungan dengan pelanggan lama
dengan memberi
harga khusus kepada pelanggan
lama agar tetap menjadi loyal
dalam membeli
produk hasil karya Usaha Kerajinan Rotan Swaka
Karya produk mebel, hiasan dan
kerajinan rotan.
Universitas Sumatera Utara
63
WEAKNESS
1. memperbaiki
sistem manajemen yang selama
ini menggunakan sistem manajemen sederhana.
2. melakukan
promosi yang lebih baik agar dapat
memperbanyak jumlah
konsumen 3.melakukan peminjaman
modal yang
diberikan pemerintah
melalui program
KUR Kredit
Usaha Rakyat. 4. membuat barang contoh
agar konsumen
dapat mengetahui
lebih jelas
mengenai bentuk
dan model
produk yang
dipesan 5.
menambah jumlah
pekerja, terutama pada saat permintaan banyak seperti
hari besar
keagamaan 1. melakukan promosi
dan komunikasi kepada calon
pembeli bahwa
produk mebel
yang terbuat dari kayu rotan
tidak kalah
bagus dibanding dengan produk
mebel lainnya. 2.
mencari alternatif
pemasok bahan
baku rotan yang lebih dekat
dengan lokasi usaha agar produksi produk terutama
pada saat
jumlah permintaan
meningkat tidak terganggu.
3. mempekerjakan
pemuda setempat agar dapat menekan jumlah
punguta liar
yang dilakukan oleh pemuda
setempat.
Universitas Sumatera Utara
64
seperti lebaran, natal dan tahun baru
Sumber : Data diolah peneliti, 2014 Adapun strategi yang dapat dirumuskan dan diterapkan oleh Usaha
Kerajinan Rotan Swaka Karya berdasarkan matriks SWOT adalah sebagai berikut:
1. Strategi Strengh-Opportunity SO Bapak G.Purba selaku pemilik Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya dapat
memperluas pangsa pasar khususnya dilokasi tersebut terutama pada hari besar keagamaan karena tidak memliki pesaing yang sejenis dengan menggunakan
kekuatan usaha untuk memanfaatkan peluang usaha. Adapun strategi yang dapat diterapkan oleh bapak G.Purba selaku pemilik usaha kerajinan rotan adalah sebagi
berikut : a
Meningkatkan pelayanan terhadap pembeli dan pelanggan Memiliki pelayanan yang baik dan ramah kepada pelanggan lama
sehingga pelanggan sudah merasa seperti keluarga sendiri sehingga kemungkinan untuk kehilangan pelanggan sangat kecil karena antara
Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya dengan pelanggan sudah ada ikatan emosional. Hal ini dapat dilihat dari pelanggan dari waktu
kewaktu selalu melakukan pembelian ulang terhadap produk keranjang parsel dan kerajinan berbahan baku rotan. Selain itu, strategi yang
dapat diterapkan adalah denganmembuat produk keranjang parsel sesuai tema hari besar keagamaan agar lebih menarik daripada produk
Universitas Sumatera Utara
65
pesaing sehingga dapat meningkatkan pangsa pasar terutama hari besar keagamaan, hal ini dapat mempengaruhi jumlah pendapatan dan laba
dari Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya. b
Membuat produk yang unik, memiliki model yang lebih menari dan dapat dipesan sesuai dengan permintaan konsumen sesuai hari besar
keagamaan. Hal ini dapat meningkatkan pangsa pasar khususnya pada saat hari
besar keagamaan karena keranjang parsel yang dihasilkan akan lebih unik dan menarik dibanding dengan keranjang parsel lainnya. Hal ini
bisa menjadi nilai positif bagi Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya, karena apabila produk semakin banyak terjual maka pendapatan dan
laba akan meningkat sehingga tujuan dari Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya dapat tercapai.
c Memberi harga khusus kepada pelanggan
Hal ini dapat menjadi nilai plus dimata pelanggan karena pelanggan merasa spesial karena mendapatkan harga khusus sehingga pelanggan
diharapakan akan tetap menjadi loyal dalam membeli produk hasil Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya. Karena apabila produk semakin
banyak terjual maka pendapatan dan laba kan meningkat sehingga tujuan dari Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya dapat tercapai.
2. Strategi Strenght-Threats ST
Bapak G.Purba selaku pemilik Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya dapat memanfaatkan kekuatan untuk menghadapi ancaman usaha. Adapun strategi yang
Universitas Sumatera Utara
66
dapat diterapkan oleh bapak G.Purba selaku pemilik usaha kerajinan rotan adalah sebagi berikut :
a. Mencari pemasok bahan baku kayu rotan lainnya agar kualitas bahan
baku yang digunakan tetap baik dan sesuai dengan permintaan konsumen.
Hal ini dapat berpengaruh kepada kualitas bahan baku yang digunakan Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya yang selama ini rentan rusak
sehingga dapat menganggu proses produktivitas dari usaha ini. Karena, Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya mengutamaka kualtas
dalam produk yang dihasilkan sehingga kualitas bahan baku adalah hal terpenting dalam usaha ini. Apabila bahan baku rotan yang
digunakan berkualitas buruk akan berpengaruh terhadap penjualan produk karena konsumen tidak berminat untuk membeli produk yang
berkualitas rendah, apabila penjualan produk rendah maka berdampak kepada tingkat pendapatan dan laba sehingga tujuan dari Usaha
Kerajinan Rotan Swaka Karya akan sulit untuk tercapai. b.
Membuat desain produk mebel yang lebih unik agar pembeli tertarik untuk menggunakan produk mebel berbahan baku rotan.
Hal ini dapat menarik minat konsumen, khususnya konsumen pengguna produk mebel yang berbahan baku kayu jati dan damar
sehingga tertarik untuk memakai produk mebel yang terbuat dari kayu rotan yang selama ini kurang diminati oleh konsumen terutama di
wilayah perkotaan. Hal ini dapat bernilai positif bagi Usaha Kerajinan
Universitas Sumatera Utara
67
Rotan Swaka Karya, karena apabila konsumen produk mebel kayu jati dan rotan tertarik untuk menggunakan produk mebel dari bahan baku
kayu rotan akan berdampak kepada tingkat pendapatan dan laba dari usaha kerajinan rotan itu sendiri, sehingga apabila produk semakin
banyak terjual maka pendapatan dan laba kan meningkat sehingga tujuan dari Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya dapat tercapai.
c. Membuat produk dengan kualitas terbaik agar konsumen tertarik
untuk menggunakan produk mebel, hiasan dan kerajinan rotan. Selama ini orang berpendapat bahwa kualitas produk mebel yang
berbahan baku rotan kualitasnya dinilai kurang baik dibanding dengan produk mebel yang berbahan baku kayu jati dan damar sehingga
masyarakat enggan untuk memiliki produk kerajinan yang terbuat dari bahan baku kayu rotan. Hal ini dapat diatasi dengan mencipkatan
produk berbahan baku kayu rotan yang memiliki bahan baku yang berkualitas tinggi sehingga tidak kalah saing dengan produk mebel
dan kerajinan yang berbahan baku kayu jati dan damar. Hal ini berdampak kepada tingkat pendapatan dan laba dari usaha kerajinan
rotan itu sendiri, sehingga apabila produk semakin banyak terjual maka pendapatan dan laba akan meningkat sehingga tujuan dari Usaha
Kerajinan Rotan Swaka Karya dapat tercapai 3.
Strategi Weakness-Opportunity WO Bapak G.Purba selaku pemilik Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya dapat
memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan
Universitas Sumatera Utara
68
peluang-peluang eksternal. Adapun strategi yang dapat diterapkan oleh bapak G.Purba selaku pemilik usaha kerajinan rotan adalah sebagi berikut :
a. memperbaiki sistem manajemen yang selama ini menggunakan
sistem manajemen sederhana. Hal ini dapat berpengaruh terhadap kinerja Usaha Kerajinan Rotan
Swaka Karya terutama dalam pembukuan yang menggunakan sistem pembukuan sederhana yang selama ini berdampak terhadap
perbedaan nilai buku dengan jumlah uang yang ada sehingga dengan menerapkan sistem manajjemen yang baru diharapkan
kelemahan-kelemahan yang muncul pada saat menggunakan sistem pembukuan sederhana dapat diatasi dengan menerapakan sistem
manajemen yang baru. b.
Melakukan promosi yang lebih baik agar dapat memperbanyak jumlah konsumen.
Hal ini dapat berpengaruh terhadap tingkat permintaan produk kerajiinan Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya karena dengan
dilakukan promosi dapat diharapkan mendapatkan calon konsumen yang membeli produk dari usaha ini. Walaupun usaha kerajinan
rotan sudah menerpakan promosi sederhana seperti meberikan potongan harga terhadap pembelian secara partai besar dan
memberikan kartu nama kepada konsumen, hal ini masih dirasa kurang
karena jumlah
konsumen dari
waktu kewaktu
pertumbuhannya tidak terlalu signifikan. Adapun saran promosi
Universitas Sumatera Utara
69
yang disarankan adalah dengan mengikuti bazar, memasang iklan di media massa pada saat menjelang hari besar keagamaan dan
melakukan penjualan dari pintu ke pintu untuk mendapatkan calon konsumen baru.
c. Melakukan peminjaman modal yang diberikan pemerintah melalui
program KUR Kredit Usaha Rakyat. Hal ini dapat berpengaruh terhadap kegiatan operasional Usaha
Kerajinan Rotan Swaka Karya yang selama ini terkendala dalam modal usaha. Dengan melakukan peminjaman modal, diharapkan
usaha kerajinan rotan tidak mengalami kesulitan dalam hal permodal khususnya apabila permintaan keranjang parsel dan
produk rotan lainnya meningkat. Sehingga apabila tingkat permintaan meningkat, maka pendapatan dan laba dari usaha rotan
swaka karya juga meningkat sehingga Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya akan dapat mencapai tujuan usaha dengan mudah.
d. Membuat barang contoh agar konsumen dapat mengetahui lebih
jelas mengenai bentuk dan model produk yang dipesan. Hal ini dapat mempermudah calon konsumen dan konsumen dalam
memilih produk yang akan dipesan sehingga dapat menekan tingkat
terjadinya kesalahan
pembuatan produk
pesanan dikemudian hari terutama pada saat tingkat permintaan sangat
banyak pada saat hari besar keagamaan, karena apabila terjadi kesalahan produksi akan berdampak terhadap pendapatan dan laba
Universitas Sumatera Utara
70
akibat kesalahan produksi sehingga untuk mencapai tujuannya, Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya mengalami kesulitan.
e. Menambah jumlah pekerja, terutama pada saat permintaan banyak
seperti hari besar keagamaan seperti lebaran, natal dan tahun baru. Hal ini bertujuan untuk mempercepat waktu produksi pesanan
produk khususnya pada saat hari besar keagamaan yang pada saat itu tingkat permintaan keranjang parsel meningkat dari hari
sebelumnya, hal ini bertujuan agar produk pesanan yang dikerjakan akan selesai tepat waktu dan konsumen merasa puas karena produk
pesanannya dikerjakan dengan tepat waktu. Jika konsumen puas maka akan berdampak terhadap tingkat pendapatan dan laba usaha,
sehingga untuk mencapai tujuannya, usaha kerajinan rotan tidak mengalami kesulitan.
4. Strategi Weakness-Threats WT
Bapak G.Purba selaku pemilik Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya dapat mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman. Adapun strategi yang
dapat diterapkan oleh bapak G.Purba selaku pemilik usaha kerajinan rotan adalah sebagi berikut :
a. Melakukan promosi dan komunikasi kepada calon pembeli bahwa
produk mebel yang terbuat dari kayu rotan tidak kalah bagus dibanding dengan produk mebel lainnya.
Hal ini dapat berpengaruh terhadap tingkat penjualan produk yang dihasilkan Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya khususnya produk
Universitas Sumatera Utara
71
mebel karena selama ini masyarakat lebih meminati produk mebel berbahan baku kayu jati dan damar yang lebih bagus dibanding
produk mebel yang terbuat dari kayu rotan. Apabila masyarakat berminat terhadap produk mebel yang berbahan baku kayu rotan,
maka akan berdampak terhadap tingkat penjualan dan laba perusahaan sehingga Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya dapat
mencapai tujuannya dengan mudah. b.
mencari alternatif pemasok bahan baku rotan yang lebih dekat dengan lokasi usaha agar produksi produk terutama pada saat
jumlah permintaan meningkat tidak terganggu. Hal ini bertujuan untuk mempersingkat waktu memproduksi
pesana produk konsumen, karena selain dari kekurangan tenaga kerja hal yang dapat berdampak terhadap waktu pengerjaan
pesanan produk konsumen adalah lamanya bahan baku rotan yang mencapai lokasi usaha. Dengan mencari pemasok bahan baku yang
lebih dekat dengan lokasi rotan, diharapkan proses produksi pesanan tidak lagi mengalami kendala khususnya lamanya bahan
baku tiba dilokasi usaha khususnya pada saat permintaan dan pesanan meningkat.
c. Mempekerjakan pemuda setempat agar dapat menekan jumlah
punguta liar yang dilakukan oleh pemuda setempat. Hal ini dimaksud agar tingkat pungutan liar yang dilakukan oleh
preman setempat dapat berkurang karena mereka mendapatkan
Universitas Sumatera Utara
72
pekerjaan yang tetap dan tidak menjadi pengangguran sehingga memiliki penghasilan.
b. Teknik Analisis SWOT Secara Kuantitatif