22
membuatnya lebih kuat dari para pesaing dalam memuaskan kebutuhan pasar yang sudah direncanakan akan dilayani oleh satuan usaha yang bersangkutan.
4. Kelemahan Weaknesses
Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber, ketrampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampil
kinerja organisasi yang memuaskan dalam praktik, berbagai keterbatasan dan kekurangan yang dimiliki atau yang tidak dimiliki, kemampuan manajerial
yang rnedah, ketrampilan pemasaran yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar, produk yang kurang diminati oleh pengguna atau calon pengguna dan tingkat
perolehan keuntungan yang kurang memadai. Hasil dari analisis SWOT bisa bersifat sangat subjective, karena bisa saja
terjadi 2 orang yang menganalisa satu perusahaan yang sama yang menghasilkan hasil analisis SWOT yang berbeda antara satu dengan lainnya. Oleh sebab itu,
pembuat analisa harus sangat realistis dalam menjabarkan kekuatan dan kelemahan internal. Kelemahan yang tersembunyi maupun kekuatan yang tidak
terjabarkan akan membuat arahan strategi menjadi tidak dapat digunakan.
2.5.2 Teknik Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang
strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi peniaian terhadap faktor kekuatan Strength dan kelemahan Weakness. Sementara, analisis eksternal
mencakupfaktor peluang Opportunity dan tantangan Threat. Ada dua macam pendekatan dalam analisis SWOT, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
23
1. Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT
Pendekatan kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh Kearns menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak faktor
eksternal Peluang dan Tantangan sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor internalKekuatan dan Kelemahan. Empat kotak lainnya merupakan
kotak isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemuan antara faktor- faktor internal dan eksternal.
Tabel 2.1 Matriks SWOT Kearns EKSTERNAL
INTERNAL OPPORTUNITY
THREATS
STREGTH Comparative Adventange Mobilization
WEAKNESS Divestmentinvestment
Damage control Sumber : www.daps.bps.go.id
Dari tabel 3.1 diagram Analisis SWOT Kearns, dapat diterangkan sebagai berikut: a.
Sel A: Comparative Advantages Sel ini merupakan pertemuann dua elemen kekuatan dan peluang sehingga
memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang lebih cepat.
b. Sel B: Mobilization
Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Di sini harus dilakukan upaya mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan
organisasi untukmemperlunak ancaman dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah ancaman itu menjadi sebuah peluang
Universitas Sumatera Utara
24
c. Sel C: DivestmentInvestment
Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari luar.Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur.
Peluang yang tersedia sangat meyakinkan namun tidak dapat dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak cukup untuk menggarapnya. Pilihan
keputusan yang diambil adalah melepas peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi lain atau memaksakan menggarap peluang itu
investasi. d.
Sel D: Damage Control Sel ini merupaka kondisi yang paling lemahdari semua sel karena
merupakan pertemuann antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan karenanya keputusan yang salah akan membawa bencana yang
besar bagi organisasi. Strategi yang harus diambil adalah Damage Control mengendalikan kerugian sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang
diperkirakan 2.
Teknik Analisis Data Kuantitatif Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitatif
melalui perhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson 1998 dalam daps.bps.go.id agar diketahui secara pasti posisi
organisasi yang sesungguhnya. Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
25
a. Melakukan perhitungan skor a dan bobot b point faktor serta
jumlah Total perkalian skor dan bobot c = a x b pada setiap faktor S- W-O-T; Menghitung skor a masing-masing point faktor dilakukan
secara saling bebas penilaian terhadap sebuah point faktor tidak boleh dipengaruhi atau mempengeruhi penilaian terhadap point faktor
lainnya. Pilihan rentang besaran skor sangat menentukan akurasi penilaian namun yang lazim digunakan adalah dari 1 sampai 10,
dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10 berarti skor yang peling tinggi. Perhitungan bobot b masing-masing point
faktor dilaksanakan secara saling ketergantungan. Artinya, penilaian terhadap satu point faktor adalah dengan membandingkan tingkat
kepentingannya dengan point faktor lainnya. Sehingga formulasi perhitungannya adalah nilai yang telah didapat rentang nilainya sama
dengan banyaknya point faktor dibagi dengan banyaknya jumlah point faktor
b. Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W d dan
faktor O dengan T e; Perolehan angka d = x selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu X, sementara perolehan angka e = y
selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu Y;
Universitas Sumatera Utara
26
Tabel 2.2 Matrix Internal Factor Analysis Summary IFAS dan
Eksternal Factor Analysis Summary EFAS No.
Kekuatan Streghts
Skor a Bobot b
Total c
1. 2.
Dst Total Kekuatan
No. Kelemahan Weaknesses
Bobot Rating
Total
1. 2.
Dst Total Kelemahan
Selisih Total Kekuatan dengan Total Kelemahan S-Wd No.
Peluang Opportunities
Skor Bobot
Total
1. 2.
Dst Total Kekuatan
No. Ancaman
Threats Skor
Bobot Total
1. 2.
Dst Total Kelemahan
Selisih Total Peluang dengan Total Ancaman Y= S-W e
Sumber : www.daps.bps.go.id
Universitas Sumatera Utara
27
c. Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik x,y pada
kuadran SWOT.
Gambar 2.3 Diagram Analisis SWOT
Sumber : www.daps.bps.go.id Dari gambar 2.3 diagram Analisis SWOT, dapat diterangkan sebagai berikut :
a. Kuadran I positif, positif
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang. Rekomendasistrategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi
dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih
kemajuan secara maksimal. b.
Kuadran II positif, negatif Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi
tantanganyang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah diversifikasi Strategi,artinya organisasi dalam kondisi mantap namun
-,+ Ubah Strategi
+,+ Progresif
-,- Strategi Bertahan
-,+ Diversifikasi
Strategi Weakness
Threat Opportunity
Strenght Kuadran I
Kuadran II Kuadran III
Kuadran IV
Universitas Sumatera Utara
28
menghadapi sejumlah tantanganberat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terusberputar bila hanya
bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenanya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.
c. Kuadran III negatif, positif
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang.Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi,
artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang
yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi. d.
Kuadran IV negatif, negatif Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi
tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi bertahan, artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis.
Oleh karenanyaorganisasi disarankan untuk meenggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terperosok.
Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri.
2.6 Usaha Mikro Kecil Menengah UMKM