Faktor Eksternal Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya

57 Hal ini terjadi karena pembeli hanya dapat melihat contoh produk melalui foto produk yang ada, sehingga konsumen kurang mengetahui bentuk asli dari kerajinan rotan yang akan diproduksi. Lima faktor kelemahan weakness tersebut akan dapat menciptakan Strategi WO Weaknesses Opportunities yang sering juga dikenal sebagai Strategi Turn-Around dan Strategi WT Weaknesses Threats yang merupakan Strategi Defensif bertahan.

b. Faktor Eksternal Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya

Faktor eksternal terdiri dari Peluang Opportunity dan Ancaman Threat. Adapaun faktor eksternal tersebut adalah sebagai berikut : 1. Peluang Opportunity Merupakan faktor-faktor eksternal yang memili nilai positif yang dapat dimanfaatkan oleh Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya untuk mencapai tujuannya. Adapun faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut : a Pelanggan sudah merasa seperti keluarga karena dilayani secara kekeluargaan. Hal ini dapat berpengaruh terhadap kondisi psikologi pembeli dan pelanggan sehingga mereka tidak sungkan untuk melakukan pembelian kembali apabila sewaktu-waktu membutuhkan produk kerajinan rotan. Sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan laba Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya. Universitas Sumatera Utara 58 b Jumlah pesaing yang berada pada lokasi tersebut tidak ada. Hal ini dapat berpengaruh positif terhadap Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya karena tidak memiliki pesaing sejenis pada lokasi tersebut. c Adanya program pemerintah mendukung usaha mikro, kecil dan menengah. Hal ini dapat berpengaruh positif kepada Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya, karena bisa mendapat bantuan modal usaha dari pemerintah yang selama ini modal merupakan yang menjadi kendala dari Usaha Rotan Swaka Karya ini. d Banyaknya pesanan keranjang parsel terutama pada hari besar keagamaan Hal ini dapat berpengaruh terhadap pendapatan Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya karena dapat meningkatkan jumlah pendapatan dan laba usaha. Empat faktor peluang Opportunitiestersebut akan menciptakan Strategi SO Strengths-Opportunities yang juga dikenal sebagai Strategi Pertumbuhan Agresif Growth Oriented Strategy dan Strategi WO Weaknesses-Opportunities yang juga dikenal sebagai Strategi Turn-Around 2. Ancaman Threat Merupakan faktor-faktor eksternal yang memiliki nilai negatif yang dapat merintangi kemampuan Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya untuk mencapai tujuannya. Universitas Sumatera Utara 59 Adapun faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut : a Banyaknya premanisme yang menyebabkan banyaknya pungutan liar terutama pada hari besar keagamaan. Hal ini dapat mengganggu kondisi keuangan Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya karena harus mengeluarkan uang lebih untuk menghadapi pungutan liar dan premanisme agar keberlangsungan usaha tidak terganggu b Perspektif masyarakat mengenai produk kayu jati dan damar lebih baik dari produk rotan. Hal ini dapat mempengaruhi jumlah produksi khususnya terhadap pesanan produk mebel yang berbahan baku rotan karena masyarakat lebih menyukai produk mebel yang terbuat dari kayu rotan dan damar yang dapat mengancam keberlangsungan usaha kerajinan rotan khususnya produk mebel rotan. c Bahan baku yang rusak ketika selama perjalanan. Hal ini dapat mempengaruhi proses produksi terutama apabila jumlah permintaan banyak karena berkurangnya jumlah bahan baku yang dibutuhkan akibat rusaknya bahan baku, sehingga dapat memperlambat proses produksi pesanan dan dapat mengakibatkan terlambatnya produksi pesanan para pembeli. d Bahan baku yang disediakan pemasok terkadang tidak tepat waktu Hal ini dapat mempengaruhi proses produksi terutama apabila jumlah permintaan bahan baku yang dibutuhkan tidak tepat waktu, Universitas Sumatera Utara 60 sehingga dapat memperlambat proses produksi pesanan dan dapat mengakibatkan terlambatnya produksi pesanan para pembeli. Empat faktor ancaman Threats tersebut akan menciptakan Strategi ST Strengths-Threats yang juga dikenal sebagai Strategi Diversifikasi produk maupun pasar dan Strategi WT Weaknesses Threats yang juga dikenal sebagai Strategi Defensif bertahan.

4.3 Analisis Data

Dokumen yang terkait

Prinsip Permberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Dalam Ketentuan Pembatasan Kepemilikan Waralaba Restoran Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah

0 77 85

Implementasi Kredit Usaha Rakyat dalam Mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Stabat

9 138 130

Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Studi Kasus Kerajinan Sapu Moro Bondo di Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang)

2 62 130

Bank Perkreditan Rakyat Sebagai Sumber Pembiayaan Usaha Menengah Kecil Di PT BPR Tridana Percut Medan

0 32 88

Kajian Hukum Terhadap Pemberdayaan Kredit Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2008

0 51 108

Peran Rentenir dalam Meningkatkan Pendapatan Usaha Mikro di Kabupaten Simalungun ( Studi Kasus : Pedagang di Pasar Kecamatan Raya)

10 112 98

Analisis Implementasi Prosedur Pembiayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pada Bank Syariah (Studi Kasus Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Tanjung Balai)

3 52 95

Peran Usaha Industri Kecil Pangan Terhadap Pengembangan Wilayah (Studi Kasus Di Kecamatan Bangko Kabupaten Merangin Provinsi Jambi)

1 53 137

Usaha Kecil Menengah Merupakan Motor Pen

0 0 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Strategi Pemasaran Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Dalam Mengembangkan Usaha (Studi Kasus Pada Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya)

0 5 11