BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini peneliti membahas mengenai kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berfikir, dan pertanyaan penelitian.
A. Kajian Pustaka
Kajian pustaka pada penelitian ini membahas mengenai teori-teori yang mendukung penelitian yaitu, tes hasil belajar, bentuk tes pilihan ganda,
konstruksites hasil belajar, dan pengembangan tes hasil belajar.
1. Tes Hasil Belajar
a. Definisi Tes
Arikunto 1984: 43 memaparkan bahwa tes merupakan alat atau prosedur yang dipergunakan. Untuk mengerjakan tes ini
tergantung dari petunjuk yang diberikan misalnya: melingkari salah satu huruf di depan pilihan jawaban, menjelaskan, mencoret jawaban
yang salah, melakukan tugas atau suruhan, menjawab secara lisan dan sebagainya.
Nurkancara dan Sumartana 1983: 39, tes adalah suatu cara untuk melakukan penilaian yang terbentuk tugas-tugas yang harus
dikerjakan siswa untuk mendapatkan data tentang nilai dan prestasi siswa tersebut yang dapat dibandingkan dengan yang dicapai kawan-
kawannya atau nilai standar yang ditetapkan. Oleh karena itu, perlu
11
diingat dan dipahami bahwa tes yang disusun hendaklah mewakili aspek-aspek yang akan diukur. Djemari dalam Putro, 2012: 57 tes
merupakan salah satu cara untuk menaksirkan besarnya kemampuan seseorang secara tidak langsung, yaitu melalui respons seseorang
terhadap stimulus atau pertanyaan. Heaton dalam, Arifin 2011: 226, misalnya, membagi tes menjadi empat bagian, yaitu tes
prestasi belajar achievement test, tes penguasaan proficiency test, tes bakat aptitude tes, dan tes diagnostik diagnostic tes.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa tes adalah alat bantu atau prosedur dalam bentuk sebuah
pertanyaan yang disusun dengan sistematis. Alat bantu tes digunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian. Setiap peserta tes harus
mendapat item-item yang sama dan dalam kondisi yang sama pula.
b. Definisi Belajar
Belajar merupakan salah satu kegiatan yang ada di dalam dunia pendidikan. Bell Gretler dalam Muhlisrarini 1986: 11 adalah
proses yang dilakukan oleh manusia dalam upaya mendapatkan aneka ragam kompetensi, skill, dan sikap. Ketiganya itu diperoleh
secara bertahap dan berkelanjutan dari mulai masa bayi sampai dengan masa tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat.
Pendidikan formal, informal, dan non formal merupakan sarana yang berperan dalam proses belajar.
Sedangkan menurut Hudojo 1981: 2, belajar adalah suatu proses mendapatkan pengetahuan atau pengalaman sehingga mampu
mengubah tingkah laku manusia dan tingkah laku ini menjadi tetap, tidak akan berubah lagi dengan modifikasi yang sama.
Menurut Meier dalam Yamin, M. 2007: 75, belajar adalah suatu
proses mengubah
pengalaman menjadi
pengetahuan, pengetahuan menjadi pengalaman, pemahaman menjadi kearifan, dan
kearifan menjadi keaktifan. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan
bahwa belajar adalah pengetahuan atau pengalaman serta mendapatkan aneka ragam kompetensi, skill, dan sikap.
c. Definisi Hasil Belajar