Bentuk Tes Hasil Belajar

dilaksanakan, mudah pemeriksaannya, dan dilengkapi dengan petunjuk-petunjuk yang jelas. e. Ekonomi Yang dimaksud ekonomis adalah bahwa dalam pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan ongkos atau biaya yang mahal, tenaga yang banyak, dan waktu yang lama. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa tes dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur, apabila memenuhi persyaratan tes yaitu validitas, reliabilitas, objektivitas, praktibilitas, dan ekonomis.

f. Bentuk Tes Hasil Belajar

Yusuf 2015: 205 memaparkan bahwa dilihat dari bentuk soalnya, tes hasil belajar ini dibedakan menjadi dua macam yaitu tes esai dan tes objektif. Tes esai lebih banyak digunakan untuk mengukur kemampuan yang lebih tinggi dalam kawasan kognitif, seperti menggunakan, menganalisis, menilai dan berfikir kreatif, sebab melalui tes tipe ini peserta didik diajak untuk dapat menerangkan, mengungkapkan, menciptakan, membandingkan, maupun menilai suatu ojek evaluasi. Dan tes uraian dibedakan menjadi dua, yaitu tes esai bebas dan tes esai terbatas. Tes esai bebas adalah tes yang membuka kesempatan kepada setiap pengikut tes untuk mengeluarkan pendapatnya sesuai dengan yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dia ketahui. Bebas beragumentasi, berkenaan dengan suatu butir soal, dan menurut pandangan masing-masing. Tes esai terbatas adalah tes yang sedikit lebih mengikat peserta ujian, tetapi lebih membantu pada sebagian orang lain dan juga pada waktu menilai ujian. Macam tes hasil belajar yang kedua adalah tes objektif. Tes objektif adalah salah satu jenis tes hasil belajar yang terdiri dari butir- butir soal yang dijawab oleh peserta tes dengan jalan memilih salah satu atau lebih diantara beberapa jawaban yang telah disediakan. Tes objektif dibedakan menjadi tujuh yaitu, 1. Tes objektif betul-salah True-False Tes objektif bentuk betul-salah digunakan untuk menguji kemampuan mengidentifikasi kebenaran pernyataan suatu fakta, definisi istilah, maupun pernyataan prinsip. Tes objektif bentuk betul-salah untuk mengukur kemampuan belajar tingkat rendah, terutama yang berhubungan dengan pengenalan atau meningkatkan fakta pengetahuan, kemampuan membedakan fakta dari pendapat, atau untuk mengenal relasi sebab-akibat. 2. Tes objektif pilihan ganda Tes objektif pilihan ganda adalah terbagi dalam dua bagian. Bagian pertama adalah pertanyaan atau pernyataan yang menampilkan masalah tertentu. Pertanyaan tersebut bisa berupa pertanyaan yang lengkap atau berupa pertanyaan pernyatan yang belum selesai. Serta bagian kedua adalah option di sini adalah jawaban yang telah disediakan. 3. Tes objektif menjodohkan Tes objektif menjodohkan ini terdiri dua bagian, yaitu pokok persoalan dan kemungkinan jawaban. Biasanya kedua bagian itu ditempatkan sejajar atau pokok persoalan di sebelah kanan dan jawaban di sebelah kiri. 4. Tes objektif bentuk kecuali Tes objektif bentuk kecuali yaitu membuat salah satu pilihan jawaban menjadi “bukan salah satu di atas” atau merubah butir soal menjadi bentuk kecuali. Perbedaannya terletak pada alternatif jawabannya. Ada empat alternatif jawaban, maka terdiri dari tiga jawaban benar dan satu jawaban salah. Maka bentuk kecuali menunjukkan pada jawaban yang salah itu. 5. Tes objektif pilihan ganda Tes objektif pilihan ganda adalah prinsipnya bentuk ini sama dengan pilihan ganda dengan lima pilihan. Pertanyaan yaitu jawaban benar dapat berjumlah satu, dua, tiga, atau empat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. Tes objektif melengkapi Tes objektif melengkapi yaitu soal bentuk melengkapi ini dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu jawaban pendek dan isian. Jika persoalan disajikan, dan apabila disajikan dalam bentuk pertanyaan yang belum selesai, maka ia adalah melengkapi isian. 7. Tes objektif analisis hubungan Tes objektif analisis hubungan dapat dilihat dari benar tidaknya hubungan antara pernyataan dengan unsur sebab akibat yang menyertainya. Dengan kata lain, untuk dapat menjawab soal ini dengan benar diperlukan suatu pola berpikir yang sistematis dan logis. Suwarto 2013: 34 mengemukakan bahwa tes digolongkan menjadi dua macam yaitu tes objektif dan tes uraian. Tes objektif sendiri digolongkan menjadi empat tipe, yaitu tipe benar-salah, tipe pilihan ganda, tipe menjodohkan, dan tipe melengkapi. a. Tipe benar-salah, tes objektif tipe benar-salah adalah bentuk tes yang butir-butirnya berupa pernyataan. Pernyataan tersebut terdiri dari pernyataan benar dan pernyataan salah. b. Tipe tes objektif pilihan ganda, butir pilihan ganda adalah suatu pernyataan yang belum lengkap. Untuk melengkapi pernyataan tersebut disediakan beberapa statement sambungan. c. Tipe tes objektif menjodohkan, tipe menjodohkan yaitu suatu bentuk tes yang terdiri dari dua kolom yang paralel dimana masing-masing kolom berisi uraian-uraian dan keterangan-keterangan. d. Tipe objektif tipe melengkapi, butir melengkapi terdiri dari suatu pernyataan yang belum sempurna, dimana peserta tes disuruh melengkapi pernyataan atau kalimat tersebut dengan satu atau beberapa perkataan pada titik- titik yang disediakan. e. Berdasarkan dua teori di atas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan bentuk soalnya, tes digolongkan menjadi dua yaitu tes objektif dan tes subjektif. Tes objektif dibedakan menjadi empat jenis yaitu tipe benar- salah, tipe tes objektif pilihan ganda, tipe tes objektif menjodohkan dan tipe tes objektif melengkapi. Sedangkan tes uraian dibedakan menjadi dua tipe yaitu, uraian bebas dan tes uraian terbatas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

g. Tes Pilihan ganda

Dokumen yang terkait

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar melakukan operasi hitung bilangan bulat, pembulatan, dan penaksiran untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 4 245

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar melakukan pengukuran sudut untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 1 283

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar 1.4 melakukan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV sekolah dasar tahun pelajaran 2016/2017.

0 0 261

Pengembangan tes hasil belajar Matematika materi perkalian pembagian dan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV sekolah dasar.

0 1 232

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar melakukan operasi hitung satuan waktu untuk siswa kelas V sekolah dasar.

0 0 199

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar melakukan operasi hitung bilangan bulat, pembulatan, dan penaksiran untuk siswa kelas V Sekolah Dasar

0 1 243

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar melakukan pengukuran sudut untuk siswa kelas V Sekolah Dasar

0 1 281

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar melakukan operasi perkalian dan pembagian untuk siswa kelas IV sekolah dasar

0 3 246

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar 1.4 melakukan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV sekolah dasar tahun pelajaran 2016 2017

0 0 259

Pengembangan tes hasil belajar Matematika materi perkalian pembagian dan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV sekolah dasar

0 6 230