Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI

Gambar 2.1 Literature Map Penelitian yang Relevan

C. Kerangka Berpikir

Tes hasil belajar merupakan alat ukur untuk mengetahui kemampuan seseorang dalam menerima suatu pengalaman. Dibidang pendidikan khususnya Sekolah Dasar, tes hasil belajar bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa dalam memahami pelajaran yang selama ini mereka terima. Adapun macamnya tes hasil belajar yaitu jenis objektif dan uraian. Berdasarkan wawancara dengan guru SD, saat ini masih banyak guru yang membuat tes hasil belajar tanpa memperhatikan prosedur pembuatan tes yang baik. Masih banyak pula guru yang hanya Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Kompetensi Dasar Melakukan Operasi Perkalian dan Pembagian untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar 2017 “Pengembangan Media Travel Game untuk Pembelajaran Perkalian dan Pembagian Bilangan Pecahan Matematika Sd Kelas V” oleh Indrawati Delia, dkk 2013. “Pengembangan Materi Pembelajaran Bilangan Berdasarkan Pendidikan Matematika Realistik untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar” oleh Diba Farah, dkk 2009. “ Pengembangan Media Pembelajaran Papan Hitung PembagianPada Mata Pelajaran Matematika Sekolah Dasar Kelas 2 ” oleh Suharmanto 2014. mengutip soal yang tertera di buku paket saja. Tes yang baik dibuat menurut prosedur yang telah ditentukan, yakni menilai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar kemudian diturunkan menjadi indikator, dan melalui indikator tersebut dibuatlah soal. Pembuatan tes hendaknya juga harus memperhatikan proses dimensi kognitif siswa agar tes tersebut menjadi alat ukur yang efektif. Bentuk dari tes hasil belajar beraneka ragam bentuknya dan salah satunya adalah pilihan ganda. Tes bentuk pilihan ganda adalah salah satu jenis tes objektif dimana jawabannya harus dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Tes bentuk pilihan ganda mempunyai kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya antara lain adalah soal yang diujikan dapat mencakup sebagian besar materi, jawaban siswa dapat dikoreksi dengan mudah dan cepat, dan penilaiannya bersifat objektif. Sedangkan kelemahannya antara lain adalah proses berpikir siswa tidak dapat dilihat dengan nyata dan proses penyusunan soal membutuhkan waktu yang sangat lama.

D. Pertanyaan Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar melakukan operasi hitung bilangan bulat, pembulatan, dan penaksiran untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 4 245

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar melakukan pengukuran sudut untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 1 283

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar 1.4 melakukan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV sekolah dasar tahun pelajaran 2016/2017.

0 0 261

Pengembangan tes hasil belajar Matematika materi perkalian pembagian dan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV sekolah dasar.

0 1 232

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar melakukan operasi hitung satuan waktu untuk siswa kelas V sekolah dasar.

0 0 199

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar melakukan operasi hitung bilangan bulat, pembulatan, dan penaksiran untuk siswa kelas V Sekolah Dasar

0 1 243

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar melakukan pengukuran sudut untuk siswa kelas V Sekolah Dasar

0 1 281

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar melakukan operasi perkalian dan pembagian untuk siswa kelas IV sekolah dasar

0 3 246

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar 1.4 melakukan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV sekolah dasar tahun pelajaran 2016 2017

0 0 259

Pengembangan tes hasil belajar Matematika materi perkalian pembagian dan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV sekolah dasar

0 6 230